KEBIJAKAN DIVIDEN. 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend. 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen

dokumen-dokumen yang mirip
Muniya Alteza

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

Tipe dan Cara Pembayaran Dividen

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB VI KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB II LANDASAN TEORI

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

KEBIJAKAN DEVIDEN. 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen :

TEORI DEVIDEN (DIVIDEND THEORY)

HUB DIVIDEND POLICY & INTERNAL FINANCING Pengertian internal financing disini adalah dalam artian yang luas, yaitu kebutuhan dana yang diperoleh dari

KEBIJAKAN DEVIDEN. Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan memaksimalkan harga saham.

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

CHAPTER 16. Distributions to Shareholders: Dividends and Repurchases. 9/29/2011 Magsi UNS 1

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

II. LANDASAN TEORI. laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham

Deviden Perusahaan Kontroversi Devidend Dana yang bisa dibagikan sebagai devidend Stabilitas Devidend Pembayaran Devidend

DIVIDEN POLICY. Laba Sebelum Pajak. Laba Setelah Pajak. Pajak. Deviden. Laba yg tersedia bagi Pemegang Saham Biasa. Laba Setelah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba untuk mereview kembali penelitianpenelitian

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 2, Edisi Juni 2011

BAB II LANDASAN TEORI. Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

KEBIJAKAN DIVIDEN materi 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS


STRUKTUR MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Bab 9 Kebijakan Dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB II TELAAH TEORETIS DAN HIPOTESIS

FINANCIAL MANAGEMENT KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB IV KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 7, NO.1, FEB 2010 ISSN PENENTUAN KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY) DALAM PRAKTIK PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham dan akan diinvestasikan kembali atau ditahan di dalam perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka. baik dalam bentuk kas maupun saham kepada para pemegang saham suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND CUT. Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditahan dan selanjutnya akan mengurangi total sumber dana intern atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh investor dengan tujuan memperoleh keuntungan (return) di masa

BAB II KAJIAN TEORI. dividen non kas (Mahmud M Hanafi, 2014:361). Dividen kas (cash dividend)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentu saja mengharapkan return atau keuntungan yang akan diperoleh dari

BAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

STOCKHOLDER S EQUITY: RETAINED EARNING

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB I PENDAHULUAN. Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian perusahaan. Obligasi (bond)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibagikan perusahaan dapat berupa tunai (cash dividend) yaitu kepada setiapp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu oleh beberapa penulis, antara lain :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Lukas Setia Atmaja (2010:110) menyebutkan ada lima

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang melakukan investasi antara lain: mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pasar Modal secara umum menurut Keputusan Menteri Keuangan RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

Transkripsi:

KEBIJAKAN DIVIDEN 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend 5. Kebijakan Dividen di Indonesia

Pengertian Kebijakan Dividen Keputusan untuk membagi laba vs menahan & menginvestasikan kembali. Apabila dibayarkan sebagai dividen, ada beberapa isu: 1. Payout tinggi/ rendah? 2. Dibayarkan teratur/ tidak? 3. Frekuensi pembayaran dividen? 4. Apakah pembayaran dividen perlu diumumkan?

INVESTASI RETURN RISIKO SUMBER PEMBIAYAAN: EKSTERNAL vs INTERNAL Dividen Tinggi, Laba Ditahan Rendah, Dana Eksternal Tinggi Dividen Rendah, Laba Ditahan Tinggi, Dana Eksternal Rendah KEBIJAKAN DIVIDEN Dividend Payout Ratio Stabilitas Dividen

Teori Kebijakan Dividen 1. Dividend Irrelevance Theory Dikemukakan oleh Modigliani dan Miller (1961) Dividen tidak memengaruhi nilai perusahaan karena ditentukan oleh besarnya EBIT dan kelas risiko. Jadi dividen tidak relevan. Asumsi: a. Pasar modal sempurna dan semua investor rasional b. Tidak ada biaya emisi saham baru c. Tidak ada pajak d. Kebijakan investasi perusahaan tidak berubah

Dividend Irrelevance Theory (Lanj.) Misal: terdapat 2 periode, tahun ini dan tahun depan. Perusahaan ABC membagikan dividen setiap tahun. Jika tahun ini perusahaan tidak membagi dividen maka tahun depan investor bisa memperoleh dividen tahun depan + dividen yang seharusnya dibayar tahun ini. Dari sisi perusahaan, jika perusahaan ingin membayar dividen semuanya pada tahun ini maka perusahaan bisa meminjam sehingga dapat membayar dividen lebih besar dibanding kapasitas pembayaran tahun ini.

Dividend Irrelevance Theory (Lanj.) Misal: Investor mempunyai preferensi dividen sebesar 100 tahun ini (t=0) dan 100 di tahun depan (t=1). Misal PT ABC hanya membagi dividen sebesar 110 dan 89 pada t=0 dan t=1. Apakah investor kecewa? Menurut MM, investor dapat menginvestasikan kelebihan dana tahun ini dan memperoleh dana tsb (beserta keuntungannya) ditambah dividen tahun depan. Tahun 0 Tahun 1 1. Menerima dividen 110 2. Menginvestasikan Kelebihan di atas 100 10 1. Menerima dividen 89 2. Menerima investasi dan keuntungannya 11 Kas masuk tahun 0 100 Kas masuk tahun 1 100 Investor dapat melakukan penyesuaian pada tingkat personal untuk menetralkan kebijakan dividen perusahaan yang tidak sesuai dengan keinginan investor (homemade dividends)

2. Bird in the Hand Theory Biaya modal sendiri perusahaan akan naik jika DPR rendah karena investor lebih menyukai dividen daripada capital gains. Mengapa? Alasan yang mendukung pembayaran dividen tinggi: 1. Mengurangi ketidakpastian 2. Mengurangi konflik keagenan antara manajer dengan pemegang saham

3. Tax Preference Theory Investor lebih menyukai capital gains karena: a. Menunda pembayaran pajak b. Di beberapa negara pajak capital gain lebih rendah dibanding dividen c. Adanya biaya emisi saham baru Teori Dividend Irrelevance Bird in the Hand Tax Preference Implikasi Any payout OK Set high payout Set low payout Note: Pengujian empiris tidak berhasil membuktikan teori mana yang tepat kontroversi kebijakan dividen. Penetapan kebijakan dividen menggunakan judgment manajer

Perbandingan Ketiga Teori Stock Price ($) 40 30 20 Bird-in-Hand Irrelevance Tax preference 10 0 50% 100 % Payout

Macam Dividen 1. Cash Dividend (dividen tunai) 2. Property Dividend dividen dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas 3. Scrip Dividend (dividen utang) apabila saldo kas tidak mencukupi tetapi saldo laba mencukupi untuk pembagian dividen 4. Liquidating Dividend dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal 5. Stock Dividend

Bentuk Kebijakan Dividen Kebijakan Dividen Stabil (Stable Dividend-Per-Share Policy) Besarnya dividen setiap tahun sama dgn harapan utk memelihara kesan pemodal thd perusahaan Kebijakan Dividend Payout Ratio Tetap (Constant Dividend Payout Ratio Policy) Jumlah dividen akan berubah sesuai dgn laba yg dihasilkan, dengan dividend payout ratio yg tetap

Bentuk Kebijakan Dividen (Lanj.) Kebijakan Kompromi (Compromise Policy) Kebijakan dividend antara stabil dan kebijakan dividend payout ratio konstan ditambah dgn persentase tertentu pada tahun-tahun yg mampu menghasilkan laba bersih yg tinggi Kebijakan Dividen Residual (Residual Dividend Policy) Dividen hanya akan dibayar pada saat laba bersih besar Saham yang memiliki dividen stabil lebih diminati pemodal dibandingkan saham yg dividennya didasarkan pada % tetap dari laba

Residual Dividend Model Perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dividen yang dibayarkan merupakan sisa (residual). Cara menentukan: 1. Menetapkan penganggaran modal optimum. Semua usulan investasi dengan NPV positif diterima. 2. Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai investasi baru sambil menjaga struktur modal ideal (target) 3. Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan modal semaksimal mungkin 4. Membayar dividen jika ada sisa laba, setelah semua usulan investasi ber-npv positif diterima. Dividen = laba bersih [(struktur modal target)(total anggaran modal)

Contoh Soal Usulan Kebutuhan IRR Investasi Dana (Rp) A 200 juta 30% B 500 juta 25% C 300 juta 24% D 400 juta 21% E 300 juta 20% F 600 juta 18% G 500 juta 17% H 400 juta 15% Biaya modal perusahaan adalah 19%. Laba yang dimiliki sebesar Rp1.500 juta. Target struktur modal adalah 60% modal sendiri dan 40% utang. a. Usulan investasi mana yang sebaiknya diterima? Mengapa b. Berapa laba yang dibagikan sebagai dividen?

Penyelesaian a. Usulan investasi yang diterima = A, B, C, D, E b. Total anggaran modal yang diperlukan: Rp1.700 juta Pembiayaan sesuai struktur modal target: Dari modal sendiri (sumber internal) =60%x Rp1.700 jt = Rp1.020 jt Dari utang (sumber eksternal) =40%x Rp1.700 jt = Rp 680 jt Sisa dana internal = Rp1.500 jt- Rp1.020 jt = Rp480 juta dibayarkan sebagai dividen ATAU Dividen = laba bersih [(struktur modal target)(total anggaran modal) = Rp1.500 jt-(60%xrp1.700 jt) = Rp1.500 jt-1.020 jt = Rp480 juta

Kebijakan Dividen dalam Praktek Perusahaan cenderung membagi dividen dalam jumlah stabil atau meningkat secara teratur. Menjaga kestabilan dividen tidak berarti menjaga DPR tetap stabil. Perusahaan akan menaikkan dividen hingga suatu tingkatan di mana mereka yakin dapat mempertahankannya di masa mendatang.

Information Content of Dividend & Clientele Effect of Dividend Information content of dividend (signalling hypothesis) Investor melihat kenaikan dividen sebagai sinyal positif atas prospek perusahaan di masa depan. Manajer enggan menaikkan pembayaran dividen kecuali sustainable. Mendukung stability decision of dividend Clientele effect Kelompok (clientele) pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi kebijakan dividen yang berbeda pula. Pemegang saham yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih menyukai DPR yang tinggi dan sebaliknya.

Stock Repurchase Merupakan alternatif dari pembayaran dividen kas pembelian kembali saham oleh perusahaan Pembelian dilakukan lewat pasar sekunder Bursa Efek Saham yang dibeli masuk dalam rekening treasury stock Keuntungan pembelian kembali saham: 1. Penghematan pajak 2. Pengumuman merupakan inyal positif 3. Pembayaran dividen umumnya dilakukan dengan pola stabil 4. Pemegang saham mempunyai pilihan (kas saham dijual, tidak investasi saham kembali)

Stock Repurchase (Lanj.) Kerugian pembelian kembali saham 1. Pemegang saham mungkin memiliki preferensi berbeda antara dividen kas dengan pembelian kembali saham 2. Perusahaan mungkin membayar harga pembelian kembali terlalu mahal 3. Pemegang saham yang menjual sahamnya barangkali tidak mengetahui persis implikasi dan efek program pembelian saham kembali

Contoh: Stock Repurchase (Lanj.) PT ABC memiliki EAT tahun 2009 sebesar 200 juta dan 50% akan didistribusikan kepada pemegang saham. Jumlah saham beredar 50.000 lembar. PT ABC dihadapkan pada pilihan untuk membeli kembali 4.546 lembar saham perusahaan lewat tender dengan harga Rp 22.000,00/ lembar atau membagikannya sebagai dividen. Harga saham saat ini adalah Rp 20.000,00/ lembar. Alternatif 1 (pembayaran dividen) Dividen/lembar saham = 100 juta/ 50.000 = Rp2.000,00/lembar Alternatif 2 (pembelian kembali saham) EPS sekarang = 200 juta/ 50.000 = Rp4.000,00/ lembar

Stock Repurchase (Lanj.) PER sekarang = 20.000/ 4.000 = 5 x (PER dianggap konstan) EPS setelah stock repurchase = 200 juta/ 45.454 Harga saham setelah stock repurchase Capital gains JADI: = Rp4.400,00/ lembar = PER x EPS = 5 x 4.400 = Rp22.000,00/ lembar = Rp2.000,00/lembar Investor akan menerima hasil sama dari pembayaran dividen tunai maupun pembelian kembali saham. Hal ini dipengaruhi oleh: 1. Harga pembelian kembali saham 2. PER

Stock Split & Stock Dividend Stock split: tindakan perusahaan memecah saham beredar menjadi bagian lebih kecil. Stock dividend: membagikan dividen dalam bentuk lembar saham Stock split maupun stock dividend tidak mengubah kekayaan pemegang saham (memegang lebih banyak lembar saham dengan nominal lebih kecil) Alasan dilakukannya stock split dan stock dividend: 1. Perusahaan ingin menahan kas tetapi juga ingin membayar dividen. 2. Perusahaan ingin memperoleh optimal trading range 3. Perusahaan ingin memberi sinyal ke pasar

Contoh: Contoh Stock Dividend PT CEMPLUK memiliki 3.000.000 saham beredar. EAT Rp4.500 juta sehingga EPS Rp1.500,00/ lembar. Saat ini harga pasar saham Rp45.000,00 sehingga PER 30x. Perusahaan memberikan stock dividend 20%. EAT Rp4.500 juta Jumlah lbr saham sesudah 3.600.000 (1,2 X 3.000.000) EPS sesudah stock dividend Rp1.250,00 PER 30x (konstan) Harga saham Rp37.500,00 Dapat disimpulkan: Kekayaan investor Sebelum 100 lembar x Rp45.000,00 = Rp4.500.000,00 Sesudah 120 lembar x Rp37.500,00 = Rp4.500.000,00

Contoh: Contoh Stock Split PT MERUGI memiliki 3.000.000 saham beredar. EAT Rp4.500 juta sehingga EPS Rp1.500,00/ lembar. Saat ini harga pasar saham Rp45.000,00 sehingga PER 30x. Perusahaan melakukan stock split, di mana satu lembar saham dipecah menjadi 2 lembar saham EAT Rp4.500 juta Jumlah lembar saham sesudah split 6.000.000 EPS sesudah split Rp750,00 PER 30x (konstan) Harga saham sesudah split Rp22.500,00 Dapat disimpulkan: Sebelum Sesudah Kekayaan investor 100 lembar x Rp45.000,00 = Rp4.500.000,00 200 lembar x Rp22.500,00 = Rp4.500.000,00

Jadwal Pembayaran Dividen 1. Dividen Interim Dividen yg dibayarkan antara satu tahun buku dgn tahun buku berikutnya. Dapat dibayarkan beberapa kali dalam setahun Tujuan: memacu kinerja saham di bursa 2. Dividen Final Dividen hasil pertimbangan setelah penutupan buku perseroan pada tahun sebelumnya yg dibayarkan pada tahun buku berikutnya

Tanggal yg perlu diperhatikan: Tanggal Pengumuman (Declaration Date) Tanggal resmi pengumuman oleh emiten ttg bentuk, besar dan jadwal pembayaran dividen. Tanggal Cum-Dividend (Cum-Dividend Date) Tanggal hari terakhir perdagangan saham yg masih melekat hak utk mendapat dividen Tanggal Ex-Dividend (Ex-Dividend Date) Tgl saat perdagangan saham sudah tidak lagi melekat hak untuk memperoleh dividen Pembelian saham pd tgl tsb atau sesudahnya tidak berhak atas dividen

Tanggal yg perlu diperhatikan (Lanj.) Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham (Date of Record) Tgl saat investor harus terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan shg berhak atas dividen Pendaftaran sesudah tgl tersebut tdk berhak atas dividen Tanggal Pembayaran (Date of Payment) Tgl pengambilan dividen

Contoh: Jadwal Pembayaran Dividen Tunai Interim ASII Tahun 2010 Dividen Tunai Interim sebesar Rp1.902.726.997.580,- atau Rp470,- per saham No. Kegiatan Tanggal 1 Cum dividen tunai pada Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 27 Okt 2010 2 Ex Cum dividen tunai pada Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi 28 Okt 2010 3 Cum dividen tunai pada Pasar Tunai 01 Nop 2010 4 Ex Cum dividen tunai pada Pasar Tunai 02 Nop 2010 5 Tanggal Pencatatan Pemegang Saham Yang Berhak Menerima Dividen Tunai (Recording Date) 01 Nop 2010 6 Tanggal Pembayaran 15 Nop 2010

Alat Ukur Berkaitan dengan Dividen Dividend Per Share (DPS) Ukuran yang digunakan untuk menunjukkan besar dividen jika dikaitkan dengan saham DPS = Total Dividen Total Saham Beredar Dividend Yield (DY) DY = DPS x 100% Harga Pasar Saham Dividend Payout Ratio (DPR) DPR = DPS/EPS 29

Contoh PT. Lawang Satus pada tahun 2010 membayar dividen sebesar Rp 15.120 juta. Laba bersih yang diperoleh Rp 92.610 juta. Sampai akhir tahun tsb jumlah saham beredar 378 juta saham. Harga penutupan saham MLND Rp 1.450,00. Hitunglah dividend per share, dividend yield dan dividend payout ratio 30

Jawab DPS = Rp Rp15.120 juta/378 juta = Rp 40,00 DY = (Rp40,00/Rp1.450,00) x 100% = 2,76% EPS = Rp 92.610 juta / 378 juta = Rp 245 DPR = Rp40/Rp245 = 16,32% 31