IJTIHAD DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN PEMIKIRAN HUKUM ISLAM (Studi atas Pemikiran Syāh Walî Allāh Ad-Dihlawî 1114 H/ 1703 M 1176 H/ 1762 M) TESIS Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Magister Studi Islam Oleh Achmad Subkhan NIM. 085112006 PROGRAM MAGISTER INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO 2012 i
ii
iii
DEKLARASI DENGAN PENUH KEJUJURAN DAN TANGGUNG JAWAB, PENULIS MENYATAKAN BAHWA TESIS INI TIDAK BERISI MATERIAL YANG TELAH PERNAH DITULIS OLEH ORANG LAIN ATAU DITERBITKAN, KECUALI INFORMASI YANG TERDAPAT DALAM REFERENSI YANG DIJADIKAN BAHAN RUJUKAN DALAM PENELITIAN INI Semarang, 26 Juni 2012 Penulis Achmad Subkhan NIM. 085112006 iv
ABSTRAK Islam pernah mengalami masa kejayaan dalam berbagai bidang ilmu. Kemajuan yang luar biasa ini terjadi pada mulai abad ke VII dengan lahirnya tokoh-tokoh kaliber dunia sebutlah al-kindî (806-873), Ibn Nāfis (609H-687H), al-farabi (870-950), Ibn Rusyd ( 1126 1198) dan lain sebagainya. Karya-karya para Ilmuwan Islam tersebut tersebar luas ke berbagai belahan dunia. Bidang hukum Islam, banyak dijumpai karya-karya yang memiliki karakteristik dan aliran yang berbeda-beda. Hal ini dilatarbelakangi oleh paradigma pemikiran dalam memahami sumber-sumber hukum Islam yang pada akhirnya sangat menentukan hasil pemikiran (ijtihad). Ijtihad merupakan usaha yang bersungguh-sungguh untuk menggali hukum dari sumber-sumbernya. Dalam konteks pemahaman terhadap ayat-ayat dalam al-qur an maupun Hadits, ada ulama yang memahaminya secara tekstual dan mengesampingkan aspek subtansi dan adapula yang memahami substansi ayat-ayat hukum. Bagi yang memahaminya secara tekstual (tekstualis) mereka menganggap bahwa periode Nabi dan Khulafā ar-rasyidîn adalah penerapan Islam yang sesungguhnya sehingga mereka berusaha untuk memurnikan umat Islam dari pengaruh-pengaruh luar Islam baik ajaran tradisi maupun budaya. Sementara itu, kelompok yang memahami sumber-sumber ajaran Islam berdasarkan subtansi berusaha membangkitkan Islam dari keterpurukan dengan jargon pembaruan. Dua kelompok ini sesungguhnya sama-sama dalam rangka pembaruan, namun memiliki orientasi yang berbeda. Segala usaha memahami dalil-dalil agama dengar berbagai pendekatan, baik klasik (belum mendapatkan sentuhan ilmiah modern) maupun dengan pendekatan modern (dengan sentuhan ilmiah dan lebih metodologis) semata-mata bertujuan untuk menempatkan hukum Islam ṣ olihun li kulli zamān wa al-makān. Syāh Walî Allāh lahir di India, mendapatkan pendidikan dari ayahnya dan kemudian melakukan perjalanan ilmiah ke semenanjung Arab antara lain Madinah. Saat pulang ke India, dia menghadapi kondisi sosial umat Islam yang hampir mengalami kehancuran. Keadaan ini antara lain disebabkan sikap taqlîd sehingga umat Islam terbelenggu dalam fanatisme. Melihat keadaan ini, maka dengan semangat ijtihad dan pembaruan Syāh Walî Allāh berusaha untuk membangkitkan umat Islam. Keyword: Syāh Walî Allāh, Ijtihad, Pembaruan v
KATA PENGANTAR Sesungguhnya kajian terhadap hukum Islam telah dimulai sejak Islam merambah ke berbagai penjuru bumi. Islam dengan segala perangkat hukumnya dituntut mampu beradaptasi dengan wilayah-wilayah baru yang memiliki tatanan sosisologis yang berbeda-beda. Maka, di sinilah para ahli hukum Islam mengambil peran dengan berusaha mencari formulasi yang tepat agar hukum Islam mampu beradaptasi tanpa keluar dari dasar-dasar syari at. Usaha para ahli hukum Islam difokuskan pada metode istinbāṭ al-ahkām (penggalian hukum Islam). Mereka menyadari bahwa perkembangan kehidupan umat Islam semakin kompleks, yang berarti ada tuntutan perkembangan di ranah hukumnya. Pada periode madzhab, hukum Islam telah menemukan formulasi metode istinbāṭ al-ahkām (penggalian hukum Islam). Ini adalah sebuah momentum yang tepat untuk membawa hukum Islam supaya lebih adaptif. Kesalahan sejarah terjadi ketika para pengikut madzhab mulai asyik dan berhenti hanya pada tingkat hasil ijtihad para imam madzhabnya. Mereka membukukan karya-karya imam madzhab untuk dijadikan sebagai rujukan aktifitas keagamaanya. Alih-alih mendapatkan dasar pelaksanaan aktifitas keagamaan, dalam perkembangannya yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu ke-jumud-an berpikir, mandeg-nya kreatifitas dan hilangnya sikap kritis yang menyebabkan sikap taqlîd. Tertutupnya pintu ijtihad seakan-akan telah inhern dan terinternalisasi dalam pikiran mereka. vi
Sebagai sebuah antitesis kesalahan sejarah, muncullah beberapa ulama yang memiliki pikiran progresif untuk meluruskan kembali perintah syari at ini (ijtihad) yang telah jauh keluar dari jalan yang seharusnya. Ijtihad harus terus ada di setiap masa, oleh karena itu mereka menggiatkan kembali semangat ijtihad kepada umat Islam. Karya ilmiah ini mengkaji pemikiran Syāh Walî Allāh yang merupakan salah satu tokoh pembaru dalam bidang hukum Islam. Penulis merasa perlu ada kajian yang lebih mendalam mengenai pemikirannya, karena Syāh Walî Allāh memiliki tipologi pemikiran yang khas. Penulis merasa, karya ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Namun demikian, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan sumbangan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan karya ilmiah ini. Hanya Allah yang akan membalas kebaikan tersebut. Demikian pula, kritik dan saran yang senantiasa penulis harapkan demi perbaikan karya ilmiah ini di masa-masa yang akan datang. Semarang, 26 Juni 2012 Penulis Achmad Subkhan NIM. 085112006 vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987 tanggal 22 Januari 1988 Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan ا Alif ب Bā B Be ت Tā T Te ث Śā ṡ S (dengan titik di atas) ج Jim J Je ح ḫā ḥ Ha (dengan titik di bawah) خ Khā Kh Ka dan ha د Dāl D De ذ Żal Ż Zet (dengan titik di atas) ر Rā R Er ز Z Z Zet س Sîn S Es ش Syîn Sy Es dan ye ص Ṣād ṣ Es (dengan titik di bawah) ض Ḍād Ḍ De (dengan titik di bawah) ط ṭā ṭ Te (dengan titik di bawah) ظ Ẓa Ẓ Zet (dengan titik di bawah) ع ain Koma terbalik (di atas) غ Gain G Ge ف Fā F Ef ق Qāf Q Qi ك Kāf K Ka ل Lām L El م Mîm M Em ن Nūn N En و Wau W We ه Hā H Ha ء Hamzah ˇ Apostrof ي Ya Y Ye viii
PERSEMBAHAN Kepada Allah subhānahu wata ālā rasa syukur tak terhingga, ẓōhiron wa bāṭinan atas selesainya penulisan karya ilmiah ini. Penulis persembahkan karya ini untuk bapak dan ibu yang selalu mendo akan keberhasilan dan keselamatan, Dr. Abu Rohmat selaku pembimbing, para dosen pasca sarjana, istriku Tin Ulliawati yang selalu menagih karya tulis ini, kedua anakku Ardan dan Noya yang rela berbagi waktu. Demikian juga, ucapan terima kasih kepada Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang yang telah membantu secara finansial kepada penulis untuk menyelesaikan program pasca sarjana, kawan-kawan Balai Diklat Keagamaan Semarang yang selalu mendukung penyelesaian penyusunan karya ilmiah ini serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan berlipat dan memberikan kemanfaatan dalam karya ilmiah ini. Semarang, 26 Juni 2012 Penulis Achmad Subkhan NIM. 085112006 ix
MOTTO Selama masih di dunia, segala sesuatu serba mungkin. Maka, berusahalah untuk meraih segala kemungkinan yang menurut akal sulit terwujud x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN DEKLARASI... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi PEDOMAN TRANSLITERASI... viii HALAMAN PERSEMBAHAN... ix HALAMAN MOTTO... x DAFTAR ISI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 10 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 10 D. Kajian Pustaka.... 11 E. Metode Penelitian... 15 F. Sistematika Pembahasan... 18 BAB II KERANGKA TEORITIK... 20 A. Ijtihad... 22 B. Pembaruan Pemikiran... 30 C. Hukum Islam... 35 BAB III BIOGRAFI SYĀH WALÎ ALLĀH DAN PEMIKIRANNYA TENTANG IJTIHAD... 39 A. Biografi Syāh Walî Allāh... 39 B. Konstruki Gagasan Ijtihad... 53 C. Sebab-sebab Kemunculan Gagasan Ijtihad... 67 D. Analisis Pemikiran Syāh Walî Allāh Tentang Ijtihad... 79 xi
BAB IV IJIHAD DAN RELEVASINYA DALAM PEMBARUAN PEMIKIRAN HUKUM ISLAM... 115 A. Pembaruan Pemikiran Hukum Islam Menurut ad-dahlawî... 115 B. Ijtihad dan Relevansinya Dalam Pembaruan Pemikiran Hukum Islam.. 131 BAB V PENUTUP... 144 A. Kesimpulan... 144 B. Saran... 145 DAFTAR PUSTAKA... 147 BIODATA PENULIS... 152 xii