BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Desain Switch Mode Power Supply Jenis Push Pull. Converter Sebagai Catu Kontroler

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

Desain Buck Chopper Sebagai Catu. Power LED Dengan Kendali Arus

BAB 3 DISAIN RANGKAIAN SNUBBER DAN SIMULASI MENGGUNAKAN MULTISIM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

INVERTER SATU FASA GELOMBANG PENUH SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN KENDALI DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

PENGESAHAN. Laporan tugas akhir dengan judul Perancangan Kontrol PI dengan Pendekatan Orde Satu Untuk

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

STUDI KOMPARASI INVERTER SATU FASA DENGAN STRATEGI UNIPOLAR DAN BIPOLAR TUGAS AKHIR. Oleh : AJI REZA ADHITYA NUGRAHA

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

PERANCANGAN KONVERTER DC-DC RESONANSI BEBAN SERI

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

Adaptor/catu daya/ Power Supply

Reza Heryanto S *), Mochammad Facta, and Munawar Agus R. Abstrak

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM KENDALI EXHAUST FAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

ANALISIS FILTER SERI-PARALEL DALAM RANGKAIAN INVERTER FREKUENSI TINGGI PENAIK TEGANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

RANCANG BANGUN CHARGER DENGAN KASKADE FLYBACK DAN BUCK KONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM POMPA AIR BERTENAGA SURYA TUGAS AKHIR

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

DESAIN PENGISIAN BATERE METODE CONSTANT CURRENT CONSTANT VOLTAGE BERBASIS dspic30f4012

BAB III METODE PENELITIAN. Microco ntroller ATMeg a 16. Program. Gambar 3.1 Diagram Blok sterilisator UV

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

Rancang Bangun Catu Daya Digital Menggunakan Buck Converter Berbasis Mikrokontroler Arduino

KEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET

BAB I PENDAHULUAN. Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

METODE PENGENDALIAN KONVERTER DC DC EMPAT LEVEL JENIS DIODA CLAMP

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

PRAKTEK TV & DISPLAY

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

BAB III METODE PENELITIAN

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

PERANCANGAN INVERTER FULLBRIDGE SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN PUTAR MOTOR PENGGERAK ROTARY SPARK GAP

KINERJA PENYEARAH DIODA PADA SUMBER TAK IDEAL

ANALISA RANGKAIAN CENTRAL OFFICE LINE INTERFACE PADA PRIVATE AUTOMATIC BRANCH EXCHANGE PANASONIC KX-T206SBX

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

BAB III. Perencanaan Alat

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

PERANCANGAN INVERTER UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SKALA RUMAH TANGGA. Rico Alvin 1, Ibnu Kahfi Bachtiar 2

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pada bab ini dibahas hasil dari pengujian alat implementasi tugas akhir yang dilakukan di laboratorium Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro. Dengan menggunakan power supply switching mampu menghasilkan output yang banyak dengan jumlah lilitan yang lebih sedikit dan juga sangat efisien karena push pull mempunyai dua buah saklar berupa MOSFET yang digunakan secara bergantian pada saat proses pensaklaran. Pada tahap awal pengujian dilakukan melalui simulasi menggunakan Power Simulator, dengan demikian dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan hardware tugas akhir ini. 4.2 Hasil Simulasi Sebelum membuat sistem rangkaian power supply swithcing push pull untuk di implementasikan pada hardwarenya, terlebih dahulu dilakukan pengujian dalam simulasi dengan menggunakan Power Simulator (PSIM). PSIM digunakan karena simulasi elektronika dapat mendekati kondisi nyata. Berikut ini akan diperlihatkan rangkaian Gambar simulasi dan juga parameter Tabel pengujian simulasi. 31

Gambar 4.1 Pengujian menggunakan Power Simulator Berikut parameter yang digunakan pada simulasi akan dijelaskan dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1 Parameter pengujian simulasi NO NAMA PARAMETER RATING 1 Sumber DC Input Push Pull 40VDC 2 Trafo Ferit Perbandingan Trafo 2 : 1 3 Induktor Induktansi 2m 4 Kapasitor Kapasitansi 1000u 5 Resistor Resistansi 100 Dan dari parameter untuk simulasi di atas dihasilkan beberapa gelombang hasil simulsi seperti berikut : 32

Gambar 4.2 Sinyal input (R) dibandingkan dengan sinyal output (B) Dari Gambar di atas dapat dilihat hasil input sebesar 40 VDC sedangkan pada output dihasilkan sebesar hampir 20 VDC, didapatkan hasil seperti di atas karena trafo yang digunakan adalah jenis stepdown jadi hasil keluaran lebih rendah. Gambar 4.3 Sinyal PWM gate 1(atas), Sinyal PWM gate 2 (bawah) 33

Dari dua buah Gambar hasil simulasi di atas dapat dilihat sinyal PWM gate 1 dan gate 2 bekerja secara bergantian dengan duty cycle kurang dari 0.5, dan dari sinyal PWM di atas membutuhkan sebuah dead time agar pengoperasian saklar tidak bekerja secara bersamaan ketika saklar transisi antara ON dan OFF. Gambar 4.4 Sinyal pada dioda 4.3 Pengujian Laboratorium Setelah dilakukan pengujian simulasi dengan menggunakan Power Simulator dan mendapatkan hasil acuan, maka selanjutnya akan dilakukan implementasi alat yang telah dirancang yaitu dengan melakukan pengujian hardware di laboratorium Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UNIKA Soegijapranata Semarang. Berikut adalah Tabel rating komponen yang akan digunakan untuk perancangan hardware : 34

Tabel 4.2 Parameter pada rangkaian daya NO NAMA PARAMETER RATING KETERANGAN 1 POWER SUPPLY INPUT 220 VAC OUTPUT 30 VAC 2 KAPASITOR KAPASITANSI 100V, 470uF 3 MOSFET SAKLAR 900V, 10A ELEKTRONIK 2 BUAH Tabel 4.3 Parameter pada rangkaian push pull NO NAMA PARAMETER RATING KETERANGAN 1 POWER SUPPLY INPUT 42 VDC OUTPUT 20 VDC 2 KAPASITOR KAPASITANSI 50V 100uF 8 buah 100nF 3 DIODA In4001 8 buah 4 REGULATOR 7812 4 buah Dari Tabel parameter di atas maka dapat dirancanglah sebuah hardware, dan berikut merupakan hasil sinyal yang didapatkan dari hardware yang telah dirancang. Gambar 4.5 Tegangan input PLN 220 VAC (merah), Tegangan output 30 VAC (kuning) 35

Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa sinyal berwarna merah menunjukan tegangan input PLN sebesar 220 VAC, kemudian untuk masuk kedalam rangkaian push pull hanya dibutuhkan output sebesar 30 VAC berwarna kuning. Gambar 4.6 Input pada IC 40106 Pada Gambar di atas merupakan sinyal input pada IC 40106 berupa PWM dan kemudian dibawa masuk kedalam IC 4520, dan sebagai hasilnya dapat dilihat pada Gambar berikut. 36

Gambar 4.7 Output pada IC 4520, kuning menunjukan sinyal PWM dan biru menunjukan hasil NOT nya Setelah didapatkan dua buah sinyal seperti Gambar di atas maka akan masuk lagi pada IC 4050 yang merupakan IC terakhir pada rangkaian PWM analog. Hasil keluaran pada IC 4050 dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar 4.8 Hasil output rangkaian PWM analog, (biru) sinyal NOT dari sinyal PWM (kuning) 37

Sinyal di atas merupakan hasil output dari rangkaian PWM analog yang dibutuhkan dalam proses pensaklaran dua buah MOSFET, dari kedua Gambar terdapat sebuah date time agar tidak terjadi ON secara bersamaan ketika transisi dari ON ke OFF. Gambar 4.9 Sinyal pada drain dan source MOSFET, (kuning) drain source pada MOSFET 1, (biru) drain source pada MOSFET 2 Gambar 4.10 Output sekunder pada trafo ferit (kuning dan biru) 12 CT 12 38

Gambar 4.11 Hasil output setelah dioda (ungu), hasil output setelah kapasitor (merah) Dari Gambar 4.11 sinyal berwarna ungu menunjukan tegangan setelah melewati dioda kemudian masuk kedalam kapasitor untuk difilter ditunjukan pada sinyal warna merah. Setelah dari kapasitor masuk kedalam regulator 7812 untuk distabilkan menjadi tegangan +12 V. Gambar 4.12 Hasil output pada rangkaian push pull +12 V 39

Gambar 4.12 merupakan hasil output terakhir pada rangkaian push pull dengan tegangan sebesar +12 V, tegangan tersebut telah melewati kapasitor dan difilter dengan baik. 4.4 PEMBAHASAN Dari hasil analisa, simulasi dan implementasi di laboratorium Tugas Akhir Teknik Elektro UNIKA Soegijapranata Semarang, pada pembuatan power supply switching push pull dari hasil simulasi pada PSIM pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa sinyal pada gate menunjukan dua buah gelombang PWM dan dari dua buah gelombang tersebut dibutuhkan sebuah dead time dengan menggunakan time delay pada PSIM, untuk didapatkan sebuah sinyal PWM yang diimplementasikan pada rangkaian push pull dibutukan sebuah rangkaian analog yang terdiri dari tiga buah IC yang menghasilkan dua buah gelombang PWM sama seperti pada hasil pengujian simulasi PSIM dan dead time pada rangkaian PWM analog ini digunakan rangkaian R dan C, kemudian hasilnya digunakan sebagai pensaklaran pada MOSFET dan hasil akhir output pada push pull yang nantinya akan digunakan untuk sumber pada rangkaian driver, rangkaian sensor, rangkaian mikrokontroler. Pada sumber push pull dapat dilihat bahwa pada input push pull lebih besar dibandingkan pada output push pull yang dihasilkan sebesar setengah dari inputnya, itu dikarenakan pada push pull ini dibutuhkan output yang lebih rendah dibandingkan dengan inputnya dengan menggunakan trafo ferit jenis stepdown. Setelah menghasilkan output yang lebih rendah maka diperlukan empat buah regulator untuk 40

menstabilkan tegangan, sehingga menghasilkan output yang akan digunakan untuk mencatu pada rangkaian sensor adalah +12V, 0V, -12V, catu pada rangkaian driver +12V dan 0V, catu pada rangkaian mikrokontroler +5V dan 0V, catu untuk kipas pendingin +12V dan 0V. 41