STRES DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI

SELF ESTEEM DAN OPTIMISME RAIH KESUKSESAN KARIR PADA FRESH GRADUATE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

Kata Kunci: Kecenderungan kecanduan media sosial, Kontrol Diri, Remaja akhir

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Inayatul Khoeriyah, Dinie Ratri Desiningrum

KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA SMK SEMARANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DAN STRES AKADEMIK PADA SISWA SMK YANG MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

PENYESUAIAN SOSIAL DAN SCHOOL WELL-BEING: Studi pada Siswa Pondok Pesantren yang Bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HARGA DIRI DAN INTENSI MEMBELI PRODUK FASHION PADA MAHASISWI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

KEHARMONISAN KELUARGA DAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMK

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA PERAWAT ICU DI RUMAH SAKIT TIPE C WILAYAH SEMARANG DAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA COPING STRESS DENGAN INTENSI MEMBELI PRODUK FASHION PADA SISWI SMAN 2 KOTA BEKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA SANTRI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL BURHAN HIDAYATULLAH

TESIS PENGARUH KETERLIBATAN FASHION EMOSI POSITIF DAN KECENDERUNGAN KONSUMSI HEDONIK TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

SELF-REGULATED LEARNING DAN KECEMASAN AKADEMIK PADA SISWA SMK

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijalani setiap hari, setiap orang pasti membutuhkan sesuatu. Namun, kegiatan

PERILAKU KONSUMTIF PRODUK FASHION DITINJAU DARI KONFORMITAS PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 3 SEMARANG

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. remaja sering mengalami kegoncangan dan emosinya menjadi tidak stabil

HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN STRES KERJA PADA SALES PT.ASTRA INTERNATIONAL Tbk-DAIHATSU KOTA SEMARANG DAN YOGYAKARTA

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN DI PT. X

ABSTRAK. Kata-kata kunci: hedonic shopping value, shopping lifestyle, dan impulse buying

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

ABSTRAK. sistem pengendalian internal, efektivitas dan efisiensi, siklus persediaan.

FOCUSED. Memperoleh SKRIPSI. Disusun oleh: Mutiara Nandini M2A SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

Lulu Lestin Lailan, Yeniar Indriana. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, fenomena pemasaran telah mengalami banyak perubahan mulai

SELF-REGULATED LEARNING DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

SELF REGULATION DAN PERILAKU MAKAN SEHAT MAHASISWA YANG MENGALAMI DYSPEPSIA UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA SKRIPSI

Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi)

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan umum yang berkaitan dengan tema penelitian. Rumusan masalah di

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

Mahsunah Ariyanti 1, Yeniar Indriana 2. Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang Abstrak

BAB 2. Tinjauan Pustaka

POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DAN EFIKASI DIRI DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA

KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP N 24 PURWOREJO

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

RELIGIUSITAS DAN PEMAAFAN DALAM KONFLIK ORGANISASI PADA AKTIVIS ISLAM DI KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO

EFIKASI DIRI DITINJAU DARI SCHOOL WELL-BEING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berjenis mall, boutique, factory outlet, clothing, distro, telah menjadikan bisnis ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Survei yang dilakukan oleh AC Nielsen

ABSTRACT. Keywords : hedonic value, utilitarian value, approach behavior. Universitas Kristen Maranatha

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

Dwi Irawati, S.E, M.Si, PhD.cand. Murry Harmawan, S.E, M.Sc.

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA LAKI-LAKI KELAS X SMK NEGERI 4 SEMARANG

ABSTRAK. Kata Kunci : Store Atmosphere, Kepuasan, Paris Van Java Mal

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan descriptive

WARA KUSRINI NIM: S

KECEMASAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

Abstrak. Berdasarkan pengolahan data secara statistik, didapatkan koefisien korelasi untuk derajat self-efficacy dan perilaku hidup sehat +0,453

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

PENGARUH PERSEPSI IKLIM KELAS TERHADAP STUDENT ENGAGEMENT PADA MAHASISWA USU SKRIPSI BYUTI RIDHA ANDINI

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS INFORMASI WEBSITE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PENGGUNA ONLINE SHOPPING (STUDI KASUS MAHASISWA USU) OLEH:

Transkripsi:

STRES DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO Heni Sulistiowati, Prasetyo Budi Widodo Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 henisulistiowati0403@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa Universitas Diponegoro. Jumlah sampel sebanyak 360 mahasiswa berusia antara 17 sampai dengan 19 tahun. Penelitian ini mengguakan teknik cluster random sampling, dua fakultas dengan latar belakang ilmu eksakta dan dua fakultas dengan latar belakang ilmu sosial. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu Skala Stres (31 aitem) serta Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif (24 aitem). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara stres dengan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa Universitas Diponegoro (r xy = 0,281; p < 0,001). Efektifitas regresi penelitian ini sebesar 7,9%, yang berarti bahwa kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa Universitas Diponegoro 7,9% dipengaruhi oleh stres, sedangkan sisanya 92,1% dijelaskan oleh faktor lain. Kata kunci: pembelian impulsif, stres, mahasiswa, Universitas Diponegoro Abstract This study aims to determine the relationship between stress with impulse buying tendency on students of Diponegoro University. The total sample of 360 students aged between 17 to 19 years. This study uses the random cluster sampling technique, two faculty with a science background and two faculty with a background in social sciences. Data were collected using the Stress Scale (31 items) and the Impulsive Buying Tendency Scale (24 items). The results of simple regression analysis showed there is a significantly positive correlation between stress and impulse buying tendency on students of Diponegoro University (r xy =.281; p <.001). The effectiveness of this study regression is 7.9%, which means that impulse buying tendency on students of Diponegoro University 7.9% affected by stress, while the remaining 92.1% is explained by other factors. Keywords: impulse buying, stress, students, Diponegoro University 32

PENDAHULUAN Saat pertama kali menjadi mahasiswa di tingkat pertama, seseorang biasanya berada pada rentang usia antara 17 hingga 19 tahun dan dikategorikan pada masa remaja. Salah satu contoh yang sering ditemui di masyarakat mengenai kehidupan remaja sebagai mahasiswa adalah menjadikan mall sebagai tempat favorit. Sebuah penelitian (Sari, Kusuma & Tedjo, 2012) menyebutkan bahwa mall dipilih sebagai tempat favorit oleh 112 responden atau 37% dari 303 mahasiswa yang terlibat dalam penelitian tersebut. Pada dasarnya membeli atau berbelanja merupakan suatu kegiatan yang wajar untuk memenuhi kebutuhan hidup, akan tetapi saat ini tidak semua individu termasuk mahasiswa dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Banyak individu yang membeli suatu benda karena untuk memenuhi keinginan, bukan untuk memenuhi kebutuhan (Amneta, 2007). Seringkali individu membeli dengan tidak bijaksana, misalnya membeli secara berlebihan atau membeli benda yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan konsumen memiliki keinginan untuk membeli benda-benda secara berlebihan atau membeli benda yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, misalnya karena kemasan produk. Faktor lingkungan toko juga memiliki peran yang cukup besar. Hal tersebut menimbulkan dorongan yang kuat yang berasal dari dalam diri individu untuk membeli benda yang tidak direncanakan sebelumnya, atau bisa disebut dengan kecenderungan pembelian impulsif. Kecenderungan adalah keinginan yang muncul dari dorongan (alamiah) menuju pada sesuatu yang nyata atau konkret (Sabri, 1993). Pembelian impulsif diartikan sebagai pembelian tak terduga yang didasarkan pada perasaan yang kuat, pembelian tersebut terjadi ketika konsumen tiba-tiba memutuskan untuk membeli sesuatu yang tidak mereka rencanakan sebelumnya (Hoyer & Macinnis, 2008). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan pembelian impulsif adalah dorongan (alamiah) yang muncul dari dalam diri individu untuk melakukan pembelian tidak terencana atau tanpa niat yang didasarkan pada keinginan yang kuat dan timbul secara spontan untuk membeli suatu benda, dipengaruhi oleh fungsi psikologis konsumen dan pengaruh eksternal, serta pengambilan keputusan yang relatif cepat Setiap orang memiliki tingkat kecenderungan yang berbeda terhadap pembelian impulsif, hal tersebut tergantung pada kuatnya pengaruh lingkungan dan kontrol diri yang dimiliki setiap individu. Verplanken dan Sato (2011) menjelaskan bahwa pembelian impulsif terjadi sebagai bagian dari fungsi psikologis yang lebih luas, khususnya dalam bentuk perilaku pengaturan diri. Individu yang memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang tinggi memiliki keinginan yang lebih besar untuk memiliki benda tersebut daripada kemauannya untuk menolak (Faber & O Guinn, dalam Vohs & Haugtved, 2008). Individu yang memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang tinggi akan memutuskan untuk segera membeli benda-benda yang telah mencuri perhatiannya tanpa mau berpikir ulang. Individu tidak peduli jika sebenarnya individu sudah memiliki benda yang serupa ataupun sudah pernah membeli benda yang serupa sebelumnya. Individu hanya menginginkankan untuk segera membeli benda lebih dari yang telah dimiliki. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, 33

diantaranya pola hidup yang boros hingga menimbulkan masalah finansial. Hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rook (dalam Hoyer & Macinnis, 2008) menjelaskan bahwa 56% konsumen mengaku bahwa para konsumen mengalami masalah finansial sebagai hasil dari pembelian impulsif. Hal tersebut terjadi karena individu membeli atau berbelanja melebihi daya beli atau budget yang telah dipersiapkan, bahkan individu rela menggunakan uang tabungan yang seharusnya digunakan untuk keperluan lain demi memenuhi keinginan membelinya tersebut. Ada beberapa alasan individu melakukan pembelian impulsif, salah satunya adalah karena saat membeli sesuatu individu mendapatkan kesenangan tersendiri. Sebuah survei yang dilakukan oleh State (dalam Scott, 2014) menunjukan bahwa 62% konsumen melakukan kegiatan membeli atau berbelanja sebagai upaya untuk memperbaiki suasana hati, dan 82% konsumen memiliki perasaan positif mengenai kegiatan berbelanja tersebut. Sebuah penelitian lain juga mengungkapkan bahwa berbelanja secara signifikan memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada individu (Sasongko, 2010). Jadi, berdasarkan hasil dari penelitian dan penjelasan tersebut, dapat terlihat bahwa pembelian impulsif mungkin saja terjadi pada individu yang sedang mengalami stres. Hal tersebut berdasarkan pernyataan seorang ahli yang menyebutkan bahwa kecemasan dan kesulitan dalam mengendalikan emosi merupakan beberapa gejala dari stres (Sarafino & Smith, 2011). Stres merupakan hubungan antara manusia dengan lingkungan yang dinilai berat atau melebihi kemampuannya dan membahayakan kesejahteraannya (Lazarus & Folkman, dalam Contrada, 2011). Sarafino dan Smith (2011) menyebutkan bahwa stres merupakan keadaan yang muncul akibat adanya kesenjangan antara tuntutan yang dihasilkan oleh transaksi antara individu dan lingkungan dengan sumber daya biologis, psikologis atau sistem sosial yang dimiliki individu tersebut. Aldwin (2007) juga menjelaskan bahwa stres adalah pengalaman yang timbul dari transaksi antara individu dan lingkungan, terutama transaksi dimana terdapat ketidaksesuaian antara sumber daya individu dan tantangan yang dirasakan atau kebutuhan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa stres adalah tingkat tekanan yang dirasakan individu untuk menyesuaikan diri dengan peristiwa yang dianggap menjadi beban dan melebihi kemampuan individu, sehingga memunculkan respon fisiologis, kognisi, emosi maupun perilaku. Pada dasarnya, stres merupakan hal yang normal dan wajar bagi setiap manusia. Setiap manusia di dunia ini pasti pernah mengalami stres. Tingkat stres yang dialami setiap individu pun bervariasi tergantung pada peristiwa yang menjadi sumber stres (stressor) dan bagaimana individu tersebut memaknai peristiwa itu. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stres dengan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa Universitas Diponegoro. METODE Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Diponegoro di Kota Semarang, berusia 17 sampai dengna 19 tahun. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara probability sampling. Teknik yang digunakan adalah cluster random sampling. Berdasarkan proses sampling didapatkan sampel penelitian sebanyak 360 mahasiswa. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. 34

Proses analisa data dalam penelitian ini dibantu dengan program komputer Statistical Package for Social Sciene (SPSS) versi 17 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara stres dengan kecederungan pembelian impulsif pada mahasiswa Universitas Diponegoro (r xy = 0,281; p < 0,001). Semakin tinggi stres, maka semakin tinggi pula kecenderungan pembelian impulsif mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah stres maka akan semakin rendah pula kecenderungan pembelian impulsifnya. Berdasarkan nilai konstanta dan variabel prediktor di atas, maka didapatkan persamaan regresi Y = 48,071 + 0,281 X. Dalam penelitian ini variabel stres memiliki sumbangan efektif sebesar 7,9% terhadap variabel kecenderungan pembelian impulsif. Berdasarkan kategorisasi kecenderungan pembelian impulsif, 5% subjek berada pada kategori sangat rendah, 30% subjek berada pada kategori rendah, 44% subjek berada pada kategori sedang, 18% subjek berada pada kategori tinggi dan 3% subjek berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan kategorisasi stres, tidak ada subjek yang berada pada kategori sangat rendah, 10% subjek berada pada kategori rendah, 50% subjek berada pada kategori sedang, 38% subjek berada pada kategori tinggi dan 2% subjek berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian penelitian diketahui bahwa pada saat dilakukan penelitian, 50% dari subjek penelitian mengalami stres pada tingkat sedang. Artinya, ketika dilakukan penelitian mahasiswa Universitas Diponegoro merasakan tekanan untuk menyesuaikan diri dengan peristiwa yang dianggap menjadi beban dan melebihi kemampuan, sehingga individu merasakan respon fisiologis, kognisi, emosi maupun perilaku. Namun, respon yang dirasakan oleh individu tidak terlalu intensif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada saat dilakukan penelitian, 44% dari subjek penelitian memiliki kecenderungan pembelian impulsif pada tingkat sedang. Artinya, mahasiswa Universitas Diponegoro merasakan dorongan yang berasal dari dalam diri untuk melakukan pembelian tidak terencana atau tanpa niat. Namun, individu masih mampu dan memiliki keinginan untuk menahan dorongan yang timbul secara spontan tersebut. Kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa Universitas Diponegoro dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Broden dan Soderberg (2011) dan Tinnae (2010) terdapat dua faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini meliputi kepribadian, jenis kelamin, variabel psikologis konsumen dan faktor situasional (Taushif & Gupta, 2013). Faktor eksternal ini meliputi kemasan produk, penampilan atau karakteristik toko, pelayanan penjual, fasilitas kredit dan diskon yang ditawarkan (Taushif & Gupta, 2013). Stres memberikan sumbangan efektif sebesar 7,9% terhadap kecenderungan pembelian impulsif. Hasil tersebut menunjukan bahwa kecenderungan pembelian impulsif terjadi karena 7,9% ditentukan oleh faktor stres, sedangkan sisanya sebesar 92,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. 35

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara stres dengan kecederungan pembelian impulsif pada mahasiswa Universitas Diponegoro (r xy = 0,281; p < 0,001). Semakin tinggi stres, maka semakin tinggi pula kecenderungan pembelian impulsif mahasiswa, dan sebaliknya semakin rendah stres maka akan semakin rendah pula kecenderungan pembelian impulsifnya. Sumbangan efektif stres terhadap kecederungan pembelian impulsif sebesar 7,9% sedangkan 92,1% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Amneta, K. (2007). Is impulse shopping your emotional fix?. Diunduh dari kathrynamneta.com/pdfs/impulse_shopping.pdf. Aldwin, C. M., & Werner, E. E. (2007). Stress coping, and development. Diunduh dari http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=1a737bf23b0e94d1887 FF3F3BCF2AB50. Broden & Soderberg. (2011). Impulse buying, reasons why and consumer electronics, oh my!. Bachelor s Thesis. University of Gothenburg, Swedia. Diunduh dari https://gupea.ub.gu.se/bitstream/2077/25619/1 /gupea_2077_25619_1.pdf. Contrada, R. & Baum, A. (2011). The handbook of stress science: biology, psychology and health. Diunduh dari http://gen.lib.rus.ec/book/ index.php?md5=fe0a68d190d61a8220241a54284537e2. Faber, R. J. & O Guinn, C. T. (2008). Compulsive buying. Dalam: C. P. Haugtvedt, P. M. Herr, & F. R. Kardes. Handbook of consumer psychology (pp. 1039-1056). dari http://gen.lib.rus.ec/book/index. php?md5=219caa377b 07FC58C0F8E1164F8AB2C1. Hoyer, W. D. & Macinnis, D J. (2008). Consumer behavior. Diunduh dari http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=f49cf8f3441925c73067cd4640b0 AB04. Sabri, M. A. (1993). Pengantar psikologi umum dan perkembangan. Jakarta: Pedoman ilmu jaya. Sarafino, E. P. & Smith, T. W. (2011). Health psychology biopsychological interaction. Diunduh dari http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5= 0D0D9C51C330BC045CFC4C23AE19BAEF. Sari, A. A., Kusuma, H. E., & Tedjo, B. (2012). Tempat favorit mahasiswa sebagai sarana restorative. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 1(1), 5-18. Diunduh 36

dari http://jlbi.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2012/07/v1n1-p005-p018- Tempat-Favorit-Mahasiswa-Sebagai-Sarana-Restorative.pdf. Sasongko, A. (2010, 16 September). Belanja bisa kurangi stres, benarkah?. Republika Online. Diakses dari http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/infosehat/10/09/16/134867-belanja-bisa-kurangi-stres-benarkah-. Scott, E. (2014, 9 Juni). Retail therapy and stress. About Health. Diakses dari http://stress.about.com/od/unhealthybehaviors/a/retail-therapy-and-stress.htm. Taushif, M, R. & Gupta, M. (2013). A study of factors affecting impulse buying behaviour of consumer at malls (Delhi). International Journal of Research and Development, 2(2), 46-50. Diunduh dari http://www.irdindia.in/journal_ijrdmr/pdf/vol2_iss2/10.pdf. Tinnae, W.S. (2010). Impulse purchasing: a literature overview. ASA University Review, 4(2), 65-73. Diunduh dari http://www.asaub.edu.bd/data/ asaubreview/v4n2sl7.pdf Verplanken, B & Sato, A. (2011) The psychology of impulse buying: an integrative self-regulation approach. Journal of Consumer Policy, 34(2), 197 210. Vohs, K. D., Baumeister, R. F. & Tice, D. M. (2008). Self-regulation. Dalam: C. P. Haugtvedt, P. M. Herr, & F. R.. Handbook Of Consumer Psychology, 349-366. Diunduh dari http://gen.lib.rus.ec/book/index. php?md5=219caa377b 07FC58C0F8E1164F8AB2C1. 37