I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara memerlukan pembiayaan yang cukup besar, baik yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan krisis Subprime Mortgage telah merontokkan Amerika, juga sebagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Indeks Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

Kosep Dasar: Saham Aru A m ru H. H Prim Pri andar m i andar

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal no.

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Imbas the U.S. subprime mortgage crisis ke perekonomian negara-negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset finansial dan ada yang melakukan investasi pada aset-aset riil. Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan suatu mekanisme ekonomi dengan aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, dalam penggerakan dana untuk menunjang pembiayaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, pasar modal tidak lepas dari pengaruh lingkungan, terutama

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, aktifitas perdagangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini perekonomian dunia sedang mengalami krisis finansial dimana

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan keuntungan serta dapat menjamin kehidupan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

I. PENDAHULUAN. saat ini dimana pasar modal dapat menjadi cerminan aktivitas perekonomian. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

I. PENDAHULUAN. fakta-fakta bahwa setiap pasar modal di dunia ini telah tersambung jaringan online

BAB I PENDAHULUAN. orang yang melakukan penelitian yang mendukung teori efisiensi pasar, bahwa

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan go publik. Harga saham terbentuk dari interaksi

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENDAHULUAN. pasar efisien bentuk lemah (Copeland, 2005). Dengan asumsi bahwa harga

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu negara memerlukan pembiayaan yang cukup besar, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Pinjaman dari luar negeri tidak selamanya bisa diandalkan, sehingga investasi dari dalam negeri seperti tabungan masyarakat, tabungan pemerintah, dan penerimaan devisa harus benar-benar diusahakan meningkat setiap tahunnya. Selain dengan memaksimalkan investasi dalam negeri, cara lain untuk mendapatkan pembiayaan adalah melalui pasar modal. Pasar modal dipandang sebagai sumber pembiayaan efektif karena dapat membuka peluang adanya pertukaran klaim jangka panjang, dan memungkinkan investor menyesuaikan portfolio mereka di pasar sekunder (Pandji Anoraga, 2001). Selain itu pasar modal juga berperan mempengaruhi pembangunan negara, karena dapat memungkinkan untuk melakukan pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Secara ekonomi makro, sumber daya ekonomi yang sudah ada melalui pasar modal dapat dialokasikan sedemikian rupa sehingga kedudukannya berubah dari pareto inefficiency menjadi pareto efficiency. Bila perputaran dana sudah dapat berjalan

2 dengan baik, maka investasi dalam negeri dapat diperkirakan akan meningkat dan pembiayaan dari luar perusahaan dan negara dapat dikurangi. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik, yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi penunjang yang berkaitan dengan efek. Kehadiran pasar modal akan menjembatani hubungan antara pemilik modal (investor) dengan peminjam dana (emiten). Bentuk hubungan keduanya adalah, pemilik modal akan meminta instrumen pasar modal yang dijual oleh emiten sehingga portfolionya akan memaksimalkan hasil dan emiten akan memiliki tambahan modal operasional dari penjualan surat berharganya. Secara umum, pemilik modal melakukan investasi adalah demi memperoleh keuntungan (imbal hasil investasi) yang berupa dividen dan capital gain. Keuntungan utama dari bursa saham bagi investor adalah capital gain, oleh karenanya pergerakan saham sangat mempengaruhi para investor di bursa saham terutama mengenai faktor penyebab pergerakan harga di bursa. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kenaikan dan penurunan harga saham yang akhirnya akan mempengaruhi capital gain mereka. Perubahan harga saham di bursa dihasilkan dari keseimbangan sistem lelang sebagai suatu proses penjualan saham. Setiap transaksi dilakukan dengan terbuka dan didasari pada ask price (penawaran terendah untuk jual) dan bid price (permintaan tertinggi untuk beli). Selain faktor permintaan dan penawaran aset

3 yang terjadi di bursa, informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham, baik itu informasi yang terdapat di publik atau berupa informasi privat, karena informasi merupakan faktor yang cukup dinanti untuk direspon oleh pelaku bursa untuk memutuskan menjual atau membeli aset. Jika semua informasi yang diserap oleh bursa selalu diresponi dengan perubahan harga saham, maka perubahan harga saham akan tetap dari waktu ke waktu kecuali ada informasi baru yang tidak diprediksi. Jika pasar dalam kondisi mampu menyerap semua informasi yang direfleksikan dengan perubahan harga saham, maka pasar modal yang demikian termasuk dalam pasar modal yang efisien, dimana tidak ada seorang investor pun yang dapat memperoleh capital gain. Pasar modal yang efisien telah diformulasikan menjadi sebuah hipotesis yang terkenal dengan nama hipotesis pasar efisien oleh Fama (1970). Akan tetapi hipotesis tersebut pada kenyataanya sulit dibuktikan secara empiris, karena ternyata setelah dilakukan beberapa penelitian ditemukan ada beberapa peristiwa yang menyebabkan ketidakefisienan di pasar modal dalam berbagai bentuknya. Peristiwa atau anomali yang paling populer di pasar modal yang menyebabkan ketidakefisienan itu adalah anomali kalender (anomali musiman) berupa: efek Januari, efek pergantian bulan, efek hari libur, dan efek akhir pekan (day of the week). Pada anomali tersebut return positif atau negatif yang terjadi pada waktuwaktu tertentu dan secara signifikan berbeda dari nol.

4 Anomali adalah kejadian atau peristiwa yang tidak diantisipasi dan yang menawarkan kepada investor untuk memperoleh abnormal return. 1 Anomali ini muncul dalam semua bentuk efisiensi pasar, baik bentuk lemah, semi kuat dan bentuk kuat. Anomali juga sering terjadi pada saham perusahaan kecil. Pada penelitian ini, yang menjadi fokus anomalinya adalah efek akhir pekan (Day of Week Effect), dimana imbal hasil dari sebuah saham, portofolio saham atau indeks harga saham mempunyai nilai positif atau negatif secara signifikan pada hari tertentu. Efek akhir pekan dapat terjadi akibat kejadian dimana harga saham terpengaruh oleh adanya hari libur perusahaan pada akhir minggu dan informasi yang dapat mengubah sikap investor terhadap portfolionya termasuk saham di pasar modal. Efek akhir pekan merupakan suatu anomali musiman. Anomali ini menyatakan bahwa harga saham cenderung mengalami kenaikan secara rata-rata pada akhir pekan dan turun pada awal pekan. Berbagai hasil penelitian tentang ketidakefisienan pasar modal ini, secara khusus anomali efek akhir pekan, telah banyak dipublikasikan. Menurut Berument dan Kiymas (2001) pada penelitiannya selama periode Januari 1973 sampai Oktober 1997 terhadap saham S&P 500, return terendah terjadi pada Rabu dan tertinggi pada Senin. Menurut Singhal dan Bahure (2009) yang mengadakan penelitian pada Indian Market dengan periode April 2003 hingga April 2008 menyimpulkan bahwa return hari senin adalah lebih rendah dari hari perdagangan lainnya dan hari return Jumat memiliki return yang lebih tinggi dari hari lainnya. Secara umum, return hari senin lebih rendah adalah dikarenakan tingginya transaksi yang 1 Imbal hasil dari suatu saham/portofolio saham yang memiliki imbal hasil yang diharapkan sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi.

5 dilakukan oleh investor individual dibandingkan dengan hari lainnya. Aktivitas yang tinggi ini lebih disebabkan keinginan untuk menjual saham dibanding keinginan membeli sehingga harga saham cenderung turun. Pasar modal Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat sejak tahun 1988 dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan yang mendukung kemajuan pasar modal. Gejolak naik turunnya pasar modal telah terjadi selama BEI masih terpecah dalam dua bursa yaitu BEJ dan BES. Salah satu goncangan pasar modal yang terjadi akhir-akhir ini adalah sebagai dampak krisis finansial Amerika pada 2008. Dapat kita rasakan pada pertengahan hingga akhir 2008 telah terjadi krisis finansial yang mendunia akibat adanya investasi di surat hutang subprime mortage oleh para investor kelas atas seperti bank, reksadana, dana pensiun, dan asuransi. Akan tetapi seiring dengan kebijakan The Fed dalam menaikkan suku bunga secara bertahap hingga 5,25 persen pada Agustus 2007, mengakibatkan banyak kredit macet dan ini menyebabkan kerugian besar bagi investor karena surat hutangnya anjlok yang mengakibatkan harga saham dan nilai aktivanya juga jatuh. Selama Januari-Agustus 2008, sebagian bursa saham dunia anjlok sangat signifikan. Indeks Dow Jones turun 10,04%, indeks Nikkei Jepang turun 13,98%, indeks Hang Seng Hongkong turun 20,59%, indeks Straits Times Singapura turun 18,48%. Penurunan paling besar dialami indeks Shanghai China 50,58% sedangkan IHSG BEI berada pada posisi 6 dengan tingkat keanjlokan mencapai

6 19,61%. Berikut adalah tingkat kejatuhan beberapa indeks besar dunia selama 13 Oktober 2007-14 Oktober 2008. Tabel 1. Tingkat Kejatuhan Indeks Dunia pada 13 Oktober 2007 hingga 14 Oktober 2008. Bursa Saham Tingkat Kejatuhan Indeks (%) Dow Jones (AS) -32,87 Nasdaq (AS) -33,66 TSX Composite (Kanada) -36,30 FTSE 250 (Inggris) -36,28 DAX (Jerman) -33,11 Nikkei (Jepang) -45,57 FTSE Xinhua 200 (China) -67,78 Hang Seng (Hongkong) -43,02 IHSG (Indonesia) -41,02 STI (Singapura) -44,45 Sumber: Financial Times (14/10/2008), www.jurnal-ekonomi.org Dalam periode 13/10/2007-14/10/2008 bursa utama dunia crash rata-rata di atas 30%. Kerugian paling parah dialami bursa saham China dengan tingkat loss sebesar 67,78%. Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk yang mengalami kejatuhan terparah, terlihat dari tabel dalam satu tahun IHSG kehilangan nilai 41,02%. Akibat keadaan tersebut, likuiditas adalah hal yang dicari untuk dapat menolong perusahaan dari kebangkrutan, sehingga sebagian besar perusahaan yang terancam bangkrut berlomba-lomba untuk mencairkan investasinya yang ada di luar termasuk melalui pasar modal untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang sedang tidak memiliki capital inflow sementara kewajiban atas saham yang dimilikinya masih ada.

6/2/2008 6/11/2008 6/20/2008 6/29/2008 7/8/2008 7/17/2008 7/26/2008 8/4/2008 8/13/2008 8/22/2008 8/31/2008 9/9/2008 9/18/2008 9/27/2008 10/6/2008 10/15/2008 10/24/2008 11/2/2008 11/11/2008 11/20/2008 11/29/2008 12/8/2008 12/17/2008 12/26/2008 7 Pasar modal merupakan salah satu bagian terbesar dari perekonomian yang terkena dampak krisis finansial tersebut, termasuk pasar modal Indonesia, BEI. Para investor banyak yang menarik investasinya dari saham Indonesia sehingga nilai indeks Indonesia juga turun sangat jauh. Hal ini juga dimungkinkan karena pengalaman krisis yang telah lalu di tahun 1998. Sebisa mungkin setiap investor meminimalkan risikonya. Gambaran dari gangguan krisis finansial tersebut dapat kita lihat dari menurunnya IHSG yang menjadi gambaran umum perkembangan saham di Indonesia. 3000 2500 2000 1500 1000 500 Perubahan IHSG Selama Krisis 0 Sumber: Bursa efek Indonesia (diolah), www.idx.co.id Gambar 1. Perubahan IHSG Sepanjang 2008 Selain itu,indeks lain yang biasa di gunakan para investor dalam analisis portofolionya juga menunjukkan penurunan selama periode krisis tersebut, indeks itu antara lain LQ-45 dan Kompas-100. Kompas-100 merupakan indeks baru yang dikeluarkan oleh BEI pada 2007. Indeks ini merupakan hasil kerjasama antara BEI dengan harian kompas yang ditujukan untuk melengkapi acuan para

1/1/2009 1/11/2009 1/21/2009 1/31/2009 2/10/2009 2/20/2009 3/2/2009 3/12/2009 3/22/2009 4/1/2009 4/11/2009 4/21/2009 5/1/2009 5/11/2009 5/21/2009 5/31/2009 6/10/2009 6/20/2009 6/30/2009 7/10/2009 7/20/2009 7/30/2009 8/9/2009 8/19/2009 8/29/2009 9/8/2009 9/18/2009 9/28/2009 10/8/2009 10/18/2009 10/28/2009 11/7/2009 11/17/2009 11/27/2009 12/7/2009 12/17/2009 12/27/2009 8 investor dalam melengkapi portofolionya. Saham yang termasuk dalam indeks Kompas-100 ini diperkirakan mewakili 70-80% total kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI. Kehadiran indeks ini bukan sebagai pengganti IHSG maupun indek LQ-45 akan tetapi lebih dijadikan alternatif bagi para investor untuk melihat dan mempelajari pergerakan saham dengan kriteria khusus. Pergerakan indeks Kompas-100 ini tidak terlepas dari kegiatan permintaan dan penawaran pasar, selain itu juga dipengaruhi oleh informasi pasar, sehingga setiap perubahan pasar, termasuk krisis 2008 dapat mengguncang kestabilan Kompas- 100 sebagai indeks baru yang digunakan para investor. Akan tetapi, terlepas dari krisis 2008, Kompas-100 mengalami perubahan harga yang relatif positif sejak diluncurkan. Ternyata indeks ini cukup diminati, bahkan untuk tahun 2009, indeks ini menunjukkan kenaikan yang signifikan, seolah-olah tidak terkena dampak krisis. 700 600 500 400 300 200 100 0 Indeks Kompas 100 Sumber: Data Bursa efek Indonesia (diolah), www.duniainvestasi.com Gambar 2. Perubahan Indeks Kompas-100

9 B. Permasalahan Pasar modal di Indonesia dipusatkan pada suatu lembaga yang dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Lembaga ini mengalami kemajuan yang cukup berarti setiap tahunnya untuk kemajuan perekonomian Indonesia. Akan tetapi adanya informasi-informasi yang timbul di pasar mempengaruhi kondisi keseimbangan harga di Bursa Efek Indonesia. Salah satu informasi itu adalah krisis yang terjadi pada pertengahan 2008 hingga akhir tahun. Efisisensi pasar modal sangatlah mendukung kemajuan suatu perekonomian yang didorong oleh pasar modal. Akan tetapi, beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masih adanya peristiwa yang dapat mengganggu keefisienan pasar modal yang di lihat dari indeks-indeks yang berlaku. Salah satunya adalah the day of week effect. Sebagai indeks baru di BEI, Kompas-100 memiliki kriteria khusus dan sedikit berbeda dengan indeks lain di Indonesia, selain itu penelitian terhadap hipotesis pasar efisien yang diproksikan dengan penggunaan indeks ini masih sangat minim sehingga penulis merasa perlu meneliti apakah anomali efek akhir pekan juga terdapat pada indeks Kompas-100 atau tidak dengan periode penelitian pada September 2007 hingga Desember 2009. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apakah terdapat efek akhir pekan terhadap return indeks Kompas-100 di Bursa Efek Indonesia atau tidak.

10 D. Kerangka Pemikiran Keseimbangan harga yang terjadi didalam pasar modal terjadi karena sistem perdagangan yang digunakan dalam pasar modal itu sendiri adalah sistem lelang, dimana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran asset ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sebagaimana yang dijelaskan oleh Mishkin (2008) 2 yaitu, kekayaan, perkiraan imbal hasil, risiko, dan likuiditas terhadap asset lain. Sedangkan untuk penawaran asset yang dilakukan oleh emiten akan dipengaruhi oleh perkiraan keuntungan dari peluang investasi, perkiraan inflasi dan anggaran pemerintah. Dalam penelitian ini, efek akhir pekan merupakan pola musiman yang terjadi karena hasrat individu yang berubah-ubah untuk memperoleh likuiditas. Karena adanya perubahan itu, maka terbentuklah suatu pola musiman terhadap imbal hasil yang menunjukkan perbedaan imbal hasil antar hari (Gambar 3). Secara umum, tidak ada investor yang mau menghadapi suatu risiko atas investasinya, karena investor selalu berharap investasinya akan memberikan return yang optimal. Sebagai salah satu acuan investor, Kompas-100 selalu diharapkan memiliki nilai yang selalu meningkat. Namun ada keinginan lain dari investor untuk mendapat keuntungan dari suatu momentum tertentu, yaitu untuk mendapatkan abnormal return atau keuntungan yang tidak normal. Salah satu momentum yang bisa mendatangkan abnormal return bagi investor adalah adanya anomali pasar, salah satunya adalah dampak akhir pekan. Dimana, setelah akhir 2 Frederic S. Mishkin. 2008. The Economic of Money, Banking, and Financial Markets, 8th ed. Addison-Wesley Series in Economics, Addison-Wesley Publishing Company, Reading, Massachusetts.

11 Harga Kompas-100 Permintaan & penawaran Asset Pola Pada Imbal Hasil Studi Peristiwa Lain Efek Akhir Pekan Perbedaan Return antar hari Gambar 3. Kerangka Pemikiran Return Jumat (+) dan Return Senin (-) perdagangan hari Jumat, ada informasi dipasar modal yang dapat mengakibatkan investor menjual sahamnya pada awal pekan untuk meminimalkan risiko yang dihadapi, sehingga biasanya imbal hasil pada awal pekan cenderung negatif. Beberapa peneliti menemukan bahwa harga saham hari senin lebih rendah dari harga saham pada hari jumat, sehingga return hari jumat menjadi lebih tinggi dari return hari senin. Hipotesis pasar efisien menyatakan tidak mungkin investor mendapatkan abnormal return pada suatu waktu dalam jangka panjang sehingga, perlu dilakukan pengujiannya dengan melihat apakah ada perbedaan return antar hari perdagangan dengan menggunkan regresi variabel dummy dan selanjutnya dengan pengujian-pengujian yang mendukung hasil penelitian agar hasil dapat disimpulkan dengan baik.

12 Indek Kompas 100 Return Saham Harian Return Ekspektasi Unit Root test Regresi OLS Uji Autokorelasi Ada autokorelasi Tidak ada autokorelasi Penambahan Variabel AR atau MA Uji heteroskedastis Ada heteroskedastis Tidak Ada heteroskedastis Uji ARCH-LM Penggunaan Model ARCH dan Variasinya (GARCH, TGARCH, E- GARCH) Gambar 4. Kerangka Kerja

13 E. Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H 0 : Terdapat anomali day of the week effect pada return Indeks Kompas-100 di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. H 1 : tidak terdapat day of the week effect pada return Indeks Kompas-100 di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.