LAMPIRAN 1 KEUNTUNGAN DARI SUSTAINABLE BUILDING. Menurut Yulestra Putra dalam library.usu.ac.id, sustainable building

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir (73) Perancangan Stasiun dan Apartment dengan Integrasinya di Kawasan TOD Senen (Tema: Sustainable Development)

DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar Daftar Isi

Perencanaan Dengan Konsep Sustainable Building (Faktor Penting dalam Penerapan Sustainable Development)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green

MEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

Arsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)

PERATURAN GUBERNUR No. 38 tahun 2012 tentang BANGUNAN GEDUNG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedang menggalakkan pembangunan disegala bidang, baik pembangunan dibidang

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang berwawasan lingkungan (green building).

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS ORGANIZATION & MANAGEMENT Topik : Ethics & Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. begitu menggema di masyarakat dunia, termasuk juga di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. terletak dalam satu kawasan (Ayres dan Ayres,2002). Kawasan ini bertujuan

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

Mada Asawidya [ ] Yusronia Eka Putri, ST, MT Christiono Utomo, ST, MT, Ph.D

BAB III LANDASAN TEORI

Pengembangan RS Harum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan RS Harum

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Implementasi Green Data Center Study kasus Data Center PT. ISN.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan

PENGERTIAN GREEN CITY

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Jakarta merupakan salah satu kota besar yang memiliki perkembangan cukup

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

BAB III ELABORASI TEMA

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun

CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION DALAM PROYEK BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION

Pengambilan Keputusan Investasi dengan menggunakan Metode Life Cycle Cost Anaysis

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3. Subdirektorat Penanganan B3

BAB I PENDAHULUAN. dengan life cycle. Life cycle bangunan tersebut memiliki beberapa fase dari mulai

pemerintah dan lembaga pelayanan itu sendiri. Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan, pasien,

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Infrastruktur adalah bangunan yang mendukung dan atau meningkatkan

green gauge Visi AECI adalah untuk menjadi penyedia bahan kimia dan penyedia jasa tambang pilihan bagi para pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Menurut Green Building Council Indonesia (2010) menyebutkan

ANALISIS TANTANGAN DAN MANFAAT BANGUNAN HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proyek.

BAB I PENDAHULUAN. Analisa energi beban..., Widiandoko K. Putro, FT UI, Universitas Indonesia

IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA. Oleh:

Terbukti, Teruji, Aman, Berkualitas, Legal, & Terjamin

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. kehidupan modern dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I. PENDAHULUAN. Dua hal yang melatar belakangi dari penulisan karya ilmiah ini :

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 6. Faktor pendukung penerapan green building

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas.

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PENGHEMATAN ENERGI PADA INDUSTRI SEMEN Studi Kasus : Pemasangan VSD S pada Fan

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

HISTORY OF ECO-INDUSTRIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Green Building Concepts

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini

kaberaenergy.co.id Office 8 Building, Level 18-A, Jl. Jendral Sudirman Kav , SCBD, Jaksel 12190, Indonesia

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR. Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D

PENDAHULUAN. dapat membuat konsumen tertarik untuk membelinya dari segi kualitas, harga, dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya secara efisien selama proses pembuatannya hingga pembongkarannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat memahami green building yang dijelaskan dalam Bulan Mutu

Penyediaan fasilitas parkir untuk sepeda

Transkripsi:

LAMPIRAN 1 KEUNTUNGAN DARI SUSTAINABLE BUILDING (sumber : library.usu.ac.id) Menurut Yulestra Putra dalam library.usu.ac.id, sustainable building membawa banyak keuntungan sejak pembangunan hingga bangunan difungsikan. Keuntungannya adalah sebagi berikut : A. Mengurangi Biaya Operasi 1. Energi Efisiensi a. Disain yang tanggap terhadap cuaca dan memakai teknologi hemat energi dapat mengurangi pemakaian pemanas dan pendingin sampai 60% serta, memotong pemakaian cahaya hingga 50% pada bangunan. b. Pengembalian break evan point untuk bangunan yang menerapkan sustainable building lebih cepat dan lebih tinggi daripada bangunan yang tidak menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan sustainable building. c. Partisipasi masyarakat dengan menerapkan program penghematan pemakaian listrik secara menyeluruh dapat menghemat jutaan watt listrik dan mengurangi tagihan listrik nasional pertahun. 2. Efisiensi Air Peralatan-peralatan untuk mengefisiensikan pemakaian air, perubahan cara pemakaian air dan perubahan metode irigasi dapat mengurangi konsumsi air hingga mencapai 30% atau lebih.

Seratus ribu kaki persegi gedung perkantoran tipikal dapat menghemat jutaan rupiah jika menginstal pengukuran energi efisiensi yang tinggi dan mengurangi pemakaian air sebanyak 30%. 3. Pengurangan Sampah Konstruksi a. Sampah konstruksi dan demolisi adalah 35-40% dari sampah padat municipal. b. Daur ulang sampah konstruksi dan demolisi dapat memberikan penghematan yang berarti. Perluasan lahan konstruksi bukan hanya dengan cara menguruk lahan tapi bisa juga dengan cara waste hauling dan tipping fest. Sebagai contoh dapat dilihat pada proyek konstruksi dan demolisi dari taman Portland Traibilazers Rose dapat melakukan penghemat kira-kira 186.000 USD melalui daur ulang sampah dan merubah bentuk sampah. c. Daur ulang menciptakan pekerjaan. Merubah material-material sisa ini menjadi local processors jauh lebih baik dari pada hanya dijadikan bahan untuk menguruk tanah serta dapat menciptakan peluang-peluang ekonomi yang baru. B. Mengurangi Biaya Pokok. a. Rehabilitasi bangunan yang sudah ada dapat mengurangi biaya infra struktur dan material. b. Disain yang terintegrasi dapat menghemat biaya sehingga biaya-biaya tersebut dapat dialihkan untuk kebutuhan yang lain.

c. Gedung yang hemat energi dapat mengurangi kebutuhan peralatan, pengurangan pemakaian peralatan seperti chiller atau insulasi seperti penahan panas. d. Dengan mempergunakan pervious paving dan strategi runoff prevantion dapat mengurangi ukuran dan biaya dari struktur management stormwater C. Mengekspansi Jangka Waktu untuk Mendapatkan Keuntungan Infestasi Saat ini melalui analisa biaya life cycle building dapat dilihat nilai bersih sebuah design sebagai infestasi. Tujuan utama ialah untuk mencapai performance lingkungan yang paling baik dan paling efektif dalam biaya, jika memungkinkan hingga melewati dari masa perkiraan proyek tersebut. Dalam perputaran hidup sebuah bangunan 2% kurang lebih dari biaya keseluruhan life cycle adalah untuk biaya bangunan, 6% biaya operasi dan maintenance dan 92% adalah biaya personel. Banyak penilaian bangunan (green building) memakai perkiraan ekonomi jangka panjang yang baik jika nilai pertama dikurangkan dari semua simpanan (saving) untuk masa depan, dan simpanan tersebut dikalkulasi dengan nilai (rate) pasar kapitalis (market capitalization). Dengan kata lain banyak bangunan (green building) dinilai sebagai investasi yang nilainya akan bertambah sejalan dengan waktu, bahkan lebih dari nilai pasar. Pengeluaran awal yang terlalu irit biasanya akan menghasilkan bangunan dengan pembiayaan yang lebih tinggi sepanjang life cycle dari bangunan tersebut.

D. Meningkatkan produktifitas dan Kesehatan Manusia a. Dengan meningkatkan lingkungan dalam ruang maka dapat meningkatkan produktifitas pegawai sehingga 16%. b. Pegawai yang bekerja di lingkungan dalam ruang yang sehat cenderung kurang melakukan absen dan mau bekerja lebih lama. c. US Environmental Protecion Agency menilai bahwa polusi udara di dalam ruangan termasuk dalam lima tertinggi factor yang membahayakan kesehatan. Sepertiga dari bangunan-bangunan ditemukan mempunyai kondisi ruang dalam yang jelek. d. Sindrome bangunan sakit dan penyakit yang disebabkan oleh kondisi bangunan diperkitakan memakan biaya perobatan jutaan rupiah per tahun dan hilangnya jumlah produktifitas pekerja. e. Keuntungan bagi penyewa bangunan green building selain secara keseluruhan mendapatkan kualitas lingkungan yang baik, lingkungan kerja yang baik, kurangnya kecenderungan absen pegawai, moral pegawai yang lebih baik, tapi juga menjadi terpandang di mata komunitas lain. f. Memastikan kondisi ruang dalam yang sehat dapat mengurangi asuransi, biaya operasional dan resiko bahaya. Contoh kasus: US EPA dituntut oleh salah seorang pegawai yang menjadi sakit karena pemasangan karpet baru; pegawai tersebut memenagkan kasusnya dan mendapat ganti rugi sebesar USD 1 juta. E. Memberikan Keuntungan pada Komunitas Tertentu Sustainable building dapat mendukung dan melindungi:

a. Ekonomi lokal melalui kebutuhannya akan material bangunan, pekerjaan dan industri. b. Kualitas lingkungan seperti udara dan air yang bersih. c. Infrastruktur yang tahan lama seperti industri tenaga, industri penanggulanagn air dan urugan tanah. d. Keadilan sosial melalui penambahan group komunitas dan populasi khusus dalam proses desain. e. Perbaikan perubahan cuaca global dengan cara merendahkan energi dan konsumsi material dalam konstruksi dan operasi bangunan, yang dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan cuaca.