LAMPIRAN 1 KEUNTUNGAN DARI SUSTAINABLE BUILDING (sumber : library.usu.ac.id) Menurut Yulestra Putra dalam library.usu.ac.id, sustainable building membawa banyak keuntungan sejak pembangunan hingga bangunan difungsikan. Keuntungannya adalah sebagi berikut : A. Mengurangi Biaya Operasi 1. Energi Efisiensi a. Disain yang tanggap terhadap cuaca dan memakai teknologi hemat energi dapat mengurangi pemakaian pemanas dan pendingin sampai 60% serta, memotong pemakaian cahaya hingga 50% pada bangunan. b. Pengembalian break evan point untuk bangunan yang menerapkan sustainable building lebih cepat dan lebih tinggi daripada bangunan yang tidak menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan sustainable building. c. Partisipasi masyarakat dengan menerapkan program penghematan pemakaian listrik secara menyeluruh dapat menghemat jutaan watt listrik dan mengurangi tagihan listrik nasional pertahun. 2. Efisiensi Air Peralatan-peralatan untuk mengefisiensikan pemakaian air, perubahan cara pemakaian air dan perubahan metode irigasi dapat mengurangi konsumsi air hingga mencapai 30% atau lebih.
Seratus ribu kaki persegi gedung perkantoran tipikal dapat menghemat jutaan rupiah jika menginstal pengukuran energi efisiensi yang tinggi dan mengurangi pemakaian air sebanyak 30%. 3. Pengurangan Sampah Konstruksi a. Sampah konstruksi dan demolisi adalah 35-40% dari sampah padat municipal. b. Daur ulang sampah konstruksi dan demolisi dapat memberikan penghematan yang berarti. Perluasan lahan konstruksi bukan hanya dengan cara menguruk lahan tapi bisa juga dengan cara waste hauling dan tipping fest. Sebagai contoh dapat dilihat pada proyek konstruksi dan demolisi dari taman Portland Traibilazers Rose dapat melakukan penghemat kira-kira 186.000 USD melalui daur ulang sampah dan merubah bentuk sampah. c. Daur ulang menciptakan pekerjaan. Merubah material-material sisa ini menjadi local processors jauh lebih baik dari pada hanya dijadikan bahan untuk menguruk tanah serta dapat menciptakan peluang-peluang ekonomi yang baru. B. Mengurangi Biaya Pokok. a. Rehabilitasi bangunan yang sudah ada dapat mengurangi biaya infra struktur dan material. b. Disain yang terintegrasi dapat menghemat biaya sehingga biaya-biaya tersebut dapat dialihkan untuk kebutuhan yang lain.
c. Gedung yang hemat energi dapat mengurangi kebutuhan peralatan, pengurangan pemakaian peralatan seperti chiller atau insulasi seperti penahan panas. d. Dengan mempergunakan pervious paving dan strategi runoff prevantion dapat mengurangi ukuran dan biaya dari struktur management stormwater C. Mengekspansi Jangka Waktu untuk Mendapatkan Keuntungan Infestasi Saat ini melalui analisa biaya life cycle building dapat dilihat nilai bersih sebuah design sebagai infestasi. Tujuan utama ialah untuk mencapai performance lingkungan yang paling baik dan paling efektif dalam biaya, jika memungkinkan hingga melewati dari masa perkiraan proyek tersebut. Dalam perputaran hidup sebuah bangunan 2% kurang lebih dari biaya keseluruhan life cycle adalah untuk biaya bangunan, 6% biaya operasi dan maintenance dan 92% adalah biaya personel. Banyak penilaian bangunan (green building) memakai perkiraan ekonomi jangka panjang yang baik jika nilai pertama dikurangkan dari semua simpanan (saving) untuk masa depan, dan simpanan tersebut dikalkulasi dengan nilai (rate) pasar kapitalis (market capitalization). Dengan kata lain banyak bangunan (green building) dinilai sebagai investasi yang nilainya akan bertambah sejalan dengan waktu, bahkan lebih dari nilai pasar. Pengeluaran awal yang terlalu irit biasanya akan menghasilkan bangunan dengan pembiayaan yang lebih tinggi sepanjang life cycle dari bangunan tersebut.
D. Meningkatkan produktifitas dan Kesehatan Manusia a. Dengan meningkatkan lingkungan dalam ruang maka dapat meningkatkan produktifitas pegawai sehingga 16%. b. Pegawai yang bekerja di lingkungan dalam ruang yang sehat cenderung kurang melakukan absen dan mau bekerja lebih lama. c. US Environmental Protecion Agency menilai bahwa polusi udara di dalam ruangan termasuk dalam lima tertinggi factor yang membahayakan kesehatan. Sepertiga dari bangunan-bangunan ditemukan mempunyai kondisi ruang dalam yang jelek. d. Sindrome bangunan sakit dan penyakit yang disebabkan oleh kondisi bangunan diperkitakan memakan biaya perobatan jutaan rupiah per tahun dan hilangnya jumlah produktifitas pekerja. e. Keuntungan bagi penyewa bangunan green building selain secara keseluruhan mendapatkan kualitas lingkungan yang baik, lingkungan kerja yang baik, kurangnya kecenderungan absen pegawai, moral pegawai yang lebih baik, tapi juga menjadi terpandang di mata komunitas lain. f. Memastikan kondisi ruang dalam yang sehat dapat mengurangi asuransi, biaya operasional dan resiko bahaya. Contoh kasus: US EPA dituntut oleh salah seorang pegawai yang menjadi sakit karena pemasangan karpet baru; pegawai tersebut memenagkan kasusnya dan mendapat ganti rugi sebesar USD 1 juta. E. Memberikan Keuntungan pada Komunitas Tertentu Sustainable building dapat mendukung dan melindungi:
a. Ekonomi lokal melalui kebutuhannya akan material bangunan, pekerjaan dan industri. b. Kualitas lingkungan seperti udara dan air yang bersih. c. Infrastruktur yang tahan lama seperti industri tenaga, industri penanggulanagn air dan urugan tanah. d. Keadilan sosial melalui penambahan group komunitas dan populasi khusus dalam proses desain. e. Perbaikan perubahan cuaca global dengan cara merendahkan energi dan konsumsi material dalam konstruksi dan operasi bangunan, yang dapat memberikan kontribusi terhadap perubahan cuaca.