BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN PEMBUATAN ALAT SENSOR SINYAL BUNYI POLISI TIDUR

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN PENGIRIM SENSOR SINYAL BUNYI PADA MOBIL POLISI TIDUR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PROSES PEMBUATAN SABUK PENGAMAN

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III PERANCANGAN ALAT

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Odometer Kopling Problem dan Pemasangan Buzzer. Nomor Polisi Nomor Chasis Nomor Engine

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Sensor Cahaya dan Transistor NPN Serta Aplikasinya dalam Teknologi Otomatisasi

Input ADC Output ADC IN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

Perancangan Fog Lamp Otomatis dengan Substitusi Sensor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

TUGAS AKHIR IMPROVEMENT KURSI PENGEMUDI BUS HINO RK-260 DARI SEGI ERGONOMIC

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR

BAB III KONSEP RANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Gambar Lampu kepala

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

PROTOYPE PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SECARA OTOMATIS. Nama : Idham Rustandi NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Hartono Siswono, MT

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

Gambar 1 Tampilan alat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KESALAHAN PADA PEMASANGAN TERMINAL BATERAI KENDARAAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

PENGENALAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR PONSEL

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

KARYA ILMIAH PROTOTYPE PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO VIA WIFI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN ALAT

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

SISTEM PERINGATAN UNTUK PENGAMANAN RUMAH TERHADAP PENCURIAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SENTUH

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

PROPOTIPE ALAT PEMBERI INFORMASI JARAK ANTAR KENDARAAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENERAPAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PERANCANGAN PEMBUATAN ALAT SENSOR SINYAL BUNYI POLISI TIDUR Gambar 4.1 Perancangan Alat Sensor Sinyal Bunyi Pada rangkaian yang diatas membutuhkan tegangan 5 V dengan arus 1 ampere maka arus dari accu/ aki 12 V diturunkan menggunakan sambungan charger universal serial bus (USB) untuk mengaktifkan rangkaian sensor sinyal bunyi polisi tidur tersebut.

40 4.2 PERAKITAN PEMBUATAN ALAT SENSOR 4.2.1 Tahap Persiapan Alat Gambar 4.2 Komponen alat Pada tahap ini semua alat dan bahan sudah dipersiapkan dengan baik. 4.2.2 Tahap Pemasangan Papan Print Circuit Board (PCB) Gambar 4.3 Pemasangan Komponen Setelah alat dan bahan sudah dipersiapkan, alat dan bahan tersebut di rangkai pada papan Print Circuit Board (PCB).

41 4.2.3 Tahap Masukan AlatPrint Circuit Board (PCB) Gambar 4.4 Memasukkan Alat Alat yang sudah dipasangkan pada Print Circuit Board (PCB) lalu dimasukan kedalam tempat penyimpanan. Ini berfungsi agar tersusun rapih dan dapat efifien dalam penggunaanya, dan menghindari konsleting antar komponen, serta benda asing yang masuk kedalam kompoen karena dapat merusak kinerja alat sensor. 4.2.4 Pemasangan Alat Sensor Infrared, Sensor Phototransistor Gambar 4.5 Pemasangan Alat Sensor Komponen sensor infrared dan phototransistor yang di masukan kedalam tempat.

42 Gambar 4.6 pemasangan Kabel Pemasangan kabel pada sensor infrared dan sensor phototransistor. Gambar 4.7 Pemasangan Penutup Tempat Setelah pemasangan kabel pada sensor infrared dan sensor phototransistor selesai maka tahap selanjtnya adalah pemasangan penutup tempat sensor tersebut. Gambar 4.8 Pengecekan Alat Sensor Sinysl Bunyi Polisi Tidur

43 Setelah perakitan semua diselesaikan maka tahap selanjutnya adalah pengetesan alat sensor dengan menggunakan alat sensor dengan menggunakan amper meter diseting 12 V yang diperkecil dengan membutuhkan tegangan 5 volt dengan arus 1 amper, diturunkan menggunakan sambungancharger universal serial bus (USB)untuk mengaktifkan rangkaian sensor tersebut. 4.3 PEMASANGAN ALAT SENSOR SINYAL BUNYI POLISI TIDUR 4.3.1 Pemasangan Boks Sensor Sinyal Bunyi Polisi Tidur Gambar 4.9 Peletakan Sensor Pada tahap ini rangkaian yang sudah selesai pada saat tahap pengujian akan dipasangkan kedalam kendaraan dan letaknya berada pada atas dashboard dekat dengan stir mobil.

44 4.3.1 Pemasangan Indikator Sensor Infrared dan Sensor Phototransistor Gambar 4.10 Peletakan alat Sensor Pada tahap ini sensor infrared dan phototransistor diletakan diluar dan berada di bemper depan bagian bawah. 4.4 PENGUJIAN HASIL PEMBUATAN SENSOR Pada pengujian ini dijelaskan mengenai hasil dari pengujian alat secara keseluruhan dan disertai juga dengan pembahasan mengenai pengujian tersebut. Pengujian sensor di jalan padat penduduk dan simulasi sensor sinyal bunyi polisi tidur dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4.11 Pengujian Sensor

45 Buzzer Infrared Phototransistor 10 m 3 m 1 m Gambar 4.12 Simulasi Pemasangan Sensor Sinyal Bunyi Pengujian sensor sinyal bunyi dilakukan dengan melihat sensitifitas sensor terhadap jarak tempuh. Hasil pada jarak 10 meter member tanda sampai 3 meter sensor ini dapat bekerja dan apabila lebih dari 10 meter maka tidak terdeteksi karena jarak infrared dan phototransistor terlalu jauh. Indikator sensor phototransistor, infrared akan menyala saat mendeteksi suatu gundukan polisi tidur yang kemudian diikuti bunyi alarm dari buzzer. Sensor phototransistor, infrared dan buzzer akan terus menyala sebelum melewati gundukan polisi tidur yaitu setelah indikator suara berupa buzzer berhenti bunyi. Alat ini akan kembali mendeteksi kembali. 4.4.1 Pengujian Real Efektivitas Pada Mobil Sebelum Pemasangan Alat Pada pengujian sebelum pemasangan alat pada mobil yaitu dengan objek gundukan polisi tidur. Berdasarkan hasil pengujiankeberadaan polisi tidurpara pengendara yang tidak mengetahuinya, mobil akanmelaju sampai adanya gundukan polisi tidur sampai melewati polisi tidur akan melaju terus.

46 4.4.2 Pengujian Real Efektivitas pada Mobil Sesudah Pemasangan Alat Kecepatan kendaraan pada saat dijalan padat penduduk biasanya dikendalikan pengemudi pada kecepatan 20-400 km/jam. Oleh karenanya pengujian alat yang dipasangakansensor sinyal bunyi pada mobil dilakukan pengujian data kebiasaan pengemudi tersebut.adanya data-data yang didapat pengujian dapat dilihat padatabel berikut: Tabel 4.1 Pengujian Sesudah Pemasangan Alat Sensor dengan Jarak Lintasan 20 km/jam Pengujian Objek Jarak Sensor Kecepatan Waktu Buzzer 1 Gundukan Polisi Tidur 10.03 Meter 20 km/jam 5.46 detik Berbunyi 2 Gundukan Polisi Tidur 10.04 Meter 30 km/jam 3.62 detik Berbunyi 3 Gundukan Polisi Tidur 10.08 Meter 40 km/jam 2.71 detik Berbunyi Berdasarkan hasil pengamatan dihasilkan perhitungan sebagai berikut: Pada 20 Km / Jam dengan waktu start setelah berjalan selama 5.46 sekon Buzer berbunyi dan lampu indicator menyala. Maka Diketahui: V 0 t = 20 Km/Jam dikonversi menjadi m/s dengan = 20 x 1000 = 5.5 m/s 3600 = 5.46 sekon Ditanya S =..? S = V 0 x t = 5.5 x 5.46 = 30.03 m

47 Maka Pada jarak 30.03 m mobil berjalan dari start dengan jarak lintasan 20 meter dan kecepatan 20 km/jam lampu menyala dan Buzzer berbunyi, sehingga dapat ditentukan jarak jangkauan sensor terhadap polisi tidur sebagai berikut : Jangkauan Sensor = Total lintasan Jarak Ketika Sensor / Buzzer Menyala Maka Jangkauan Sensor adalah = 20 meter 30.03 = 10.03 meter Sebelum Polisi Tidur Indikator akan menyala. Pada Kecepatan 30 Km/Jam Pada kecepatan 30 km/ Jam dengan waktu start setelah berjalan selama 3.62sekon Buzer berbunyi dan lampu indikator menyala. Maka Diketahui : V 0 = 30 Km/Jam dikonversi menjadi m/s dengan = 30 x 1000 = 8.3 m/s 3600 t = 3.62 Sekon Ditanya S =..? S = V 0 x t = 8.3 x 3.62 = 30.04 m Mobil berjalan dari start dengan jarak lintasan 20 meter dengan kecepatan 30 km/jam sehingga Pada jarak 30.04 m lampu menyala dan Buzzer berbunyi, dapat ditentukan jarak jangkauan sensor terhadap polisi tidur sebagai berikut : Jangkauan Sensor = Total lintasan Jarak Ketika Sensor / Buzzer Menyala Maka Jangkauan Sensor adalah = 20 meter 30.04 = 10.04meter Sebelum Polisi Tidur Indikator akan menyala. Pada Kecepatan 40 Km/Jam Pada kecepatan 40 km/ Jam dengan waktu start setelah berjalan selama 2.71sekon Buzer berbunyi dan lampu indikator menyala. Maka Diketahui: V 0 = 40 Km/Jam dikonversi menjadi m/s dengan

48 =40 x 1000 = 11.1 m/s 3600 t = 2.71 Sekon Ditanya S =..? S = V 0 x t = 11.1 x 2.71 = 30.08 m Mobil berjalan dari start dengan jarak lintasan 20 meter dengan kecepatan 40 km/jam sehingga Pada jarak 30.08 m lampu menyala dan Buzzer berbunyi, dapat ditentukan jarak jangkauan sensor terhadap polisi tidur sebagai berikut : Jangkauan Sensor = Total lintasan Jarak Ketika Sensor / Buzzer Menyala Maka JangkauanSensor adalah = 20 meter 30.08 = 10.08 meter Sebelum Polisi Tidur Indikator akan menyala. Peneliti menggunakan rata rata dari ketiga perhitungan dalam kecepatan didapatkan nilai sebagai berikut: 20 Km / Jam = 10.03 m/s 30 Km / Jam = 10.04 m/s 40 Km / Jam = 10.08 m/s Jumlah = 30.15 / 3 = 10.05 MeterJarak dari Polisi Tidur Indikator Menyala. Pada pengujianpemasangan alat sensor sinyal bunyi pada mobil yaitu dengan objek gundukan polisi tidur. Berdasarkan hasil pengujian, sensor dapat mendeteksi adanya gundukan polisi tidur dengan jarak maksimal antara sensor sinyal bunyi dan objek yaitu 10 meter sampai memberi tanda sampai 3 meter sensor lebih dari 10 meter maka sensor tidak mendeteksi adanya gundukan polisi tidur. Ketika mendeteksi keberadaan gundukan polisi tidur, beberapa saat proses buzzer berbunyi.dilakukan pengujian dari kecepatan 40 km/jam, 30 km/jam dan 20 km/jam. Rata-rata jarak 10.05 meter kemampuan sensor mendeteksi gundukan polisi tidur, memberikan kesempatan pada pengemudi untuk mengerem dan laju kendaraan sampai kecepatan nyaman melewati polisi tidur. Kecepatan 20 km/jam,30 km/jam dan 40 km/jam yang nyaman

49 untuk melakukan kesempatan pengereman dan sampai melewati gundukan polisi tidur. 10,03 meter Kecepatan km/jam 0 5 10 15 20 Jarak 20 meter Gambar 4.13 Pengujian Penurunan Kecepatan 20 km/jam Pada jarak 20 meter dengan pengujian 20 km/jam, terhadap kecepatan maka didapatkan hasil berupa jarak yang paling nyaman untuk melewati polisi tidur, yaitu 10,03 meter. Karena sensor sinyal bunyi mendeteksi adanya gundukan polisi tidur membutuhkan kesempatan pada pengemudi untuk mengerem sampai melewati polisi tidur. 10,04 meter Kecepatan km/jam 20 0 5 10 15 20 Jarak 20 meter Gambar 4.14 Pengujian Penurunan Kecepatan 30 km/jam

50 Pada jarak 20 meter dengan pengujian 30 km/jam, terhadap kecepatan maka didapatkan hasil berupa jarak yang paling nyaman untuk melewati polisi tidur, yaitu 10,04 meter. Karena sensor sinyal bunyi mendeteksi adanya gundukan polisi tidur membutuhkan kesempatan pada pengemudi untuk mengerem sampai melewati polisi tidur. 10,08 meter Kecepatan km/jam 20 0 5 10 15 20 Jarak 20 meter Gambar 4.15 Pengujian Penurunan Kecepatan 40 km/jam Pada jarak 20 meter dengan pengujian 40 km/jam, terhadap kecepatan maka didapatkan hasil berupa jarak yang paling nyaman untuk melewati polisi tidur, yaitu 10.08 meter. Karena sensor sinyal bunyi mendeteksi adanya gundukan polisi tidur membutuhkan kesempatan pada pengemudi untuk mengerem sampai melewati polisi tidur. 4.5 PEMBAHASAN Perancangan sistem keselamatan berkendara menggunakan sensor sinyal bunyi polisi tidur berbasis alat sensor ini dirancang melalui proses awal yaitu ketika sensor mengenai objek berupa gundukan polisi tidur, maka secara otomatis sensor mengolah keberadaan polisi tidur tersebut Dari gambar diatas dapat dibuat karakterisasi sistem keselamatan dengan membutuhkan tegangan 5 V dengan arus 1 ampere maka arus dari accu/ aki 12 V diturunkan menggunakan sambungan charger universal serial bus (USB), untuk

51 mengaktifkan rangkaian sensor sinyal bunyi polisi tidurtersebut. Maka sistem keselamatan ini mampu mendeteksi gundukan polisi tidur sampai jarak maksimum yang efektif yaitu 10 meter sampai diberitanda 3 meter. Sensor sinyal bunyi polisi tidur mendeteksi gundukan polis tidur. Selanjutnya mengolah dan mengirim tanda bahaya berupa buzzer bunyi. 4.6 DAFTAR BIAYA YANG DIKELUARKAN Tabel 4.2 Daftar Harga komponen Sensor Polisi Tidur Daftar Biaya NO Komponen Quality Harga 1 PCB (Printed Circuit Board) 1 Rp. 20.000 2 Transistor 1 Rp. 10.000 3 IC Regulator 2 Rp. 25.000 4 Resistor 1 Rp. 5.000 5 Led Indicator 1 Rp. 15.000 6 Buzzer 1 Rp. 40.000 7 Relay 2 Rp. 30.000 8 ELCO (Condensator Elektrolit) 1 Rp. 35.000 9 Trimpot 1 Rp. 15.000 10 Sensor Photodioda 1 Rp. 50.000 11 Sensor Phototransistor 1 Rp. 50.000 12 Kapasitor 1 Rp. 50.000 13 IC Program 1 Rp.128.000 14 Membuat Miniatur Mobil 1 Rp.275.000 15 Meja 1 Rp.750.000 16 Baterai 3 Rp. 20.0000 Total Rp.1.518.000