KEMtrNTERIAN PtrNDIDIKAT{ NA SIONIAL T]NIVERSITAS I\EGERI MALANG (TJM)

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BENGKULU SELATAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 339/PER/2010 tentang IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

b bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI

PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 03 TAHUN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 4 TAHUN 2010

WALIKOTA PAGAR ALAM PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR : 32 TAHUN 2010 T E N T A N G

BUPATI KUANTAN SINGINGI

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI ENDE PERATURAN BUPATI ENDE NOMOR 29 TAHUN 2010

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG IMPLEMENTASI E-PAYMENT UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,

2012, No Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 22 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 08 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

BERITA NEGARA. No.1239, 2012 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. E-Purchasing. Pengadaan Elektronik

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

WALIKOTA KOTAMOBAGU PERATURAN WALIKOTA KOTAMOBAGU NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN SITUBONDO

2 Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334); 3. Keputus

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR 3 TAHUN 2010

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 165 TAHUN 2012

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2010

TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN MAGETAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.160, 2010 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Barang/Jasa. Elektronik.

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONOROGO TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN PONOROGO.

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI, REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 130 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

MENTER!KEUANGAN P.EPUBUK INDONESIA SALIN AN

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 52 TAHUN 2009

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN SECARA ELEKTRONIK

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN LUAR NEGERI

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 Tahun 2014 TENTANG PENGADAAN LANGSUNG SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

BUPATI LAMPUNG TIMUR

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

NOMOR: PM. 58 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGAOAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI REMBANG PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KABUPATEN REMBANG

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Transkripsi:

KEMtrNTERIAN PtrNDIDIKAT{ NA SIONIAL T]NIVERSITAS I\EGERI MALANG (TJM) Jalan Semarang 5,Malang 65145 Telepon: A341-5 51312 Laman: www.um.ac,id PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOMOR 541 TAHUN 2011 TENTANG IMPLEMENTASI E.PROCUREMENT DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG a' bahwa untuk memberikan rayanan Menimbang pengandaan barang/jasa secara elektronik; b. bahwa dalam upaya mempermudah dan memperrancar partisipasi masyarakat dalam pengadaan barang dan jasa di Universitas Negeri Malang; c. bahwa dalam upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang/jasa di Universitas Negeri Malang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan butir a, b, dan c di atas, perlu menetapkan peraturan Rektor tentang lmprementasi E-Procurement di Universitas Negeri Maling (UM). Mengingat 1. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 1997 tentang penerimaan Negara Bukan pajak (Lembaran Negara Repubrik rndonesia Tahun 1gg7 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Repubrik lndonesia Nomor 3687); Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (Lembaran Negara nepuotit< lndonesia Tahun 2003 Nioro," 7g, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Republik rndonesia Nomor 1T Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4286); 4. undang-undang Repubrik rndonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (Lembaran Negara Repubrik rndonesia Tahun 2003 Niomor zg, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a301); 5. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 1 Tahun 2oo4 tentang Perbendah arcan Negara (Lembaran Negara

Republik lndonesia Tahun 20A4 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor aa}q; 7. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4843); 8. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 17 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik lndonesia tahun 2010 Nomor 112,f ambahan Lembaran Negara Nomor 5157); 9. Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 10. Keputusan Presiden Rl Nomor 1521M Tahun 2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Malang; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 68 Tahun 2008 tentang Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional 1 Keputusan Mend ikbud Republik lndonesia Nomor 2701011999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Malang; 13. Keputusan Mendiknas Rl Nomor 070/U 12000 tentang Statuta Universitas Negeri Malang; 14. Keputusan Menteri Keuangan Republik lndonesia Nomor 95/ Nomor 14B KMK.03, dan Nomor KMK.03/1 998 1151KMK.06/ 2001 tentang Tata Cara Penggunaan PNBP pada PTN; 15. Keputusan Menteri Keuangan Republik lndonesia Nomor 2791 KMK.05/2008 tentang Penetapan Universitas Negeri Malang pada Departemen Pendidikan Nasional Sebagai lnstansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; jo. MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG TENTANG IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT DI UNIVER. SITAS NEGERI MALANG

BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. e-procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi melalui pelelangan umum secara elektronik; Layanan Pengadaan Secara Elektronik selanjutnya disingkat LPSE adalah unit pelaksana yang memfasilitasi Unit Layanan Pengadaan/Panitia Pengadaan pada proses pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik; LPSE lain adalah LPSE di luar Universitas Negeri Malang; 3. 4. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah selanjutnya disingkat LKPP adalah lembaga pemerintah yang mempunyai tugas untuk melakukan pengembangan kebijakan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah; 5. Direktorat e-procurement LKPP adalah suatu Direktorat dalam naungan 6. Deputi Monev dan Pengembangan Sistem lnformasi LKPP yang bertugas melakukan koordinasi, pembinaan, pengawasan dan pengembangan sistem pen gadaan barang/jasa pemerintah seca ra elektron ik; Sistem Pengadaan Secara Elektronik selanjutnya disingkat SPSE adalah dan database e-procurement yang dikembangkan oleh Direktorat e-procurement LKPP untuk digunakan pada implementasi LPSE; 7. Pejabat Pembuat Komitmen, selanjutnya disebut PPK, adalah pejabat yang dianggkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa; 8. Pengguna Anggaran adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; L Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditunjuk oleh pengguna Anggaran untuk menggunakan anggaran Lembaga; 10.Unit Layanan Pengadaan selanjutnya disingkat ULP adalah satu unit yang terdiri dari pegawai-pegawai yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah, yang dibentuk oleh pengguna Anggaran yang bertugas secara khusus untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa di Universitas Negeri Malang; 11. Panitia Pengadaan adalah tim yang diangkat oleh pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/ jasa; lpeiabat Pengadaan adalah pejabat yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pemilihan/penunjukan penyedia barang/jasa; 13. Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang memenuhi syarat-syaral pendirian badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/jasa dan telah terdaftar dalam kesisteman meliputi aplikasi

SPSE pada pusat-pusat layanan; Pengguna adalah semua pihak yang menggunakan sistem e-procurement. 15.User /D adalah nama atau pengenal unik sebagai identitas diri dari Pengguna yang digunakan untuk beroperasi di dalam SPSE; 16.Password adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh Pengguna untuk memverifikasi User /D kepada SPSE. 14. Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 1. Maksud ditetapkan Peraturan Rektor ini adalah sebagai dasar untuk penerapan sistem e-procurement di Universitas Negeri Malang; Tujuan ditetapkannya Peraturan Rektor ini adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, persaingan sehat, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. Bagian Ketiga Ruang Lingkup Pasal 3 Ruang lingkup Peraturan Rektor ini adalah pelaksanaan e-procurement di Universitas Negeri Malang. BAB II ETIKA E.PROCUREMENT Pasal 4 1. 3. Semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan e-procurement wajib mentaati etika dan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Dalam melaksanakan e-procurement, semua pihak wajib: a) Menjaga kerahasiaan dan mencegah penyalahgunaan kode akses yang terdiri dari User ID dan password; b) Menjaga kerahasiaan dan mencegah penyalahgunaan data dan informasi elektronik yang tidak diperuntukkan bagi umum. Semua pihak dilarang: a) Mengganggu dan/atau merusak sistem e-procurement; b) Mencuri informasi, memanipulasi data dan/atau berbuat curang dalam sistem e-procurement. BAB III PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN E-PROCUREMENT Pasal 5 1. Para pelaku yang terlibat dalam e-procurement, terdiri dari: a) Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK);

b) c) d) ULP/PanitiaPengadaaniPejabat Pengadaan; Penyedia Barang/Jasa; dan LPSE. Para pihak pada ayat (1) butir a, b, c adalah para pihak yang sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang pengadaan barang/jasa pemerintah. Pasal 6 Tugas, dan Fungsi LPSE LPSE bertugas mengelola sistem e-procurement di Universitas Negeri Malang dan mempunyai fungsi: a. penyusunan program kegiatan pengelolaan e-procurement di Universitas Negeri Malang; b. pelaksanaan pelatihan/training kepada Panitia/Pejabat Pengadaan/ULP dan Penyedia Barang/Jasa untuk menguasai sistem e-procurement; c. pelaksanaan pelayanan kepada Panitia/Pejabat Pengadaan/ULP dan Penyedia Barang/Jasa di masing-masing wilayah kerjanya; d. sebagai media penyedia informasi dan konsultasi (hetpdesk) yang melayani Panitia/Pejabat Pengadaan/ULP dan Penyedia Barang/Jasa yang berkaitan dengan sistem e-procurement. e. sebagai penyedia informasi dan data yang berkaitan dengan proses pengadaan barang/jasa yang telah dilakukan oleh pengguna untuk kepentingan proses audit, monitoring dan evaluasi; f. pelaksanaanketatausahaan LPSE; g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Rektor sesuai dengan tugas dan fungsinya. Ketentuan pada ayat (1) huruf e diperuntukan bagi kegiatan pengawasan/ audit yang dilaksanakan oleh lnstansi yang mempunyai kewenangan untuk itu dan instansi lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1. Pasal 7 Organ LPSE Organ LPSE terdiri dari: Pembina Pengarah c) Penanggungjawab; d) Ketua; e) Bidang Administrasi Sistem lnformasi; f) Bidang Registrasi dan Verifikasi; g) Bidang Layanan Pengguna; dan h) Bidang Pelatihan dan Sosialisasi. Personil LPSE harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. a) b) a) Memiliki integeritas moral, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b) Memahami keseluruhan pekerjaan yang akan diadakan; c) Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas pengelola LpsE yang bersangkutan; d) Memahami prosedur sistem e-procurement. 3. Tugas dan fungsi organ LPSE sebagaimana dimaksud ayat (1), akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Rektor.

BAB IV TATA CARA PELAKSANAAN E-PROCUREMENT Bagian Kesatu standar Prosedur operasional sistem Pengadaan secara Elektronik Pasal 8 1. Pelaksanaan e-procurement digunakan metode yang tersedia di dalam SPSE dikelola oleh LPSE. Tata cara e-procurement dilaksanakan sesuai dengan alur kerja SPSE dan buku manual yang diterbitkan oleh LKPP. Bagian Kedua Pusat lnformasi LPSE Pasal 9 Semua data dan informasi paket pengadaan yang disimpan LPSE dihubungkan ke pusat informasi pengadaan barang/jasa nasional yang disupervisi oleh LKPP Bagian Ketiga Biaya Operasional LPSE Pasal 10 Semua biaya yang timbul dalam rangka pengelolaan LPSE dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas Negeri Malang. Bagian Keempat Pengaduan Pasal 11 Tatacara pengaduan pelaksanaan LPSE diatur sebagai berikut : 1. Pengaduan dari masyarakat dan atau penyedia barang/jasa dapat dilakukan melalui fasilitas yang tersedia dalam SPSE. LPSE meneruskan laporan pengaduan dari masyarakat dan/atau penyedia barang/jasa kepada Pengarah LPSE dan Direktorale-Procurement LKPP. Pasal 12 LPSE wajib melaporkan kepada pengguna anggaran, kuasa pengguna anggaran dan PPK, apabila ditemukan penyimpangan-penyimpangan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik dengan tembusan kepada I nspektorat Jenderal Kemendiknas.

BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 1. Dengan ditandatanganinya peraturan ini maka pada tahun 2012 seluruh atau sebagian proses pengadaan barang/jasa di semua unit kerja Universitas Negeri Malang harus menerapkan e-procurement. Untuk menjamin pelaksanaan e-procurement, masing-masing pimpinan unit kerja Universitas Negeri Malang dan/atau Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, dapat membuat tahapan pelaksanaan pengadaan paket yang akan menggunakan e-procurement dengan menentukan batasan nilai paket, sehingga seluruh atau sebagian pengadaan paket di unit kerja Universitas Negeri Malang tersebut menggunakan e-procurement. 3. Untuk pelaksanaan 4. 5. pembuatan tahapan{ahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing pimpinan unit kerja harus melakukan koordinasi dengan LPSE. Dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam pengelolaan SPSE, LPSE dapat melakukan koordinasi dan konsultasi dengan LPSE lain dan Direktorat e-procurement LKPP serta dapat mengajukan saran perubahan-perubahan yang diperlukan untuk penyempurnaan SPSE. Untuk mempercepat implementasi e-procurement, LPSE dapat menjalin kerjasama dengan LPSE lain yang telah memiliki infrastruktur memadai dengan ikut serta dalam pemanfaatan infrastruktur LPSE lain tersebut. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 1. Peraturan Rektor ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan; Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan mengumumkan Peraturan Rektor ini dengan penempatannya dalam papan pengumuman pada satuan kerja dan website Universitas Negeri Malang dan Website terkait. Ditetapkan di : Malang Pada tanggal '. 21" Juli 2A11 Rektor, hu Tembusan: 1. Para Pembantu Rektor Para Dekan dan Direktur PPs 3. Para Ketua Lembaga 4. Para Kepala Biro dan UPT 5. Para Kabag 6. Kasubag TU Universitas Negeri Malang 4 Prof. Dr. H. Suparno NIP 19520402 1978031 001