BAB I PENDAHULUAN. dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 Pendidikan Anak Usia

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

PENGERTIAN PERENCANAAN

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

memenuhi tuntutan sosial, kultural, dam religius dalam lingkungan kehidupannya. Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas utama taman

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 tersebut telah diatur pada pasal 31 ayat 2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

IьM Pelatihan Kader Pos Paud Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Anak Usia Dini yang Aktif dan Kreatif di Kelurahan Muktiharjo Telogosari

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan

I. PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak-anak pada masa usia dini. jasmani sampai rohani. Dimana bentuk layanan tersebut diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari anak, misal di lingkungan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ESTI UTAMI A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah tunas berpotensi, generasi penerus yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini sekarang telah banyak ditemukan di masyarakat, baik

Heny Djoehaeni, Juli 09

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan yang selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pendidikan usia dini telah diakui secara sah. Hal itu terkandung dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan pada pendidikan pra-sekolah yaitu anak usia 0-6 tahun. Dalam penjabaran UU No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas menyatakan bahwa, pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Potensi yang dimiliki anak dapat dikembangkan melalui pemberian rangsangan melalui pendidikan yang diberikan secara komprehensif. Dalam arti anak tidak hanya dicerdaskan otaknya tetapi juga cerdas pada aspek-aspek yang lain dalam kehidupannya. Kondisi ini memiliki implikasi terhadap pengembangan program belajar pada pendidikan anak usia dini, seperti penetapan tujuan perkembangan, tema yang dibahas, media yang digunakan, serta metode yang digunakan perlu mempertimbangkan aspek perkembangan pada anak. Penguasaan metode pembelajaran anak usia dini merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru agar proses pembelajaran tersebut dapat 13

mendorong perkembangan anak. Baik itu perkembangan intelektual fisik maupun emosionalnya, dengan menguasai metode pembelajaran maka guru dapat mengelola pembelajaran sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Salah satu bidang pengembangan pembelajaran di PAUD adalah bidang pengembangan kognitif, pengembangan kognitif dapat diperoleh melalui kegiatan berhitung, membilang, mengelompokkan, mengenalkan bentuk, membedakan sesuatu dan lain-lain (Diknas, PNF-PAUD). Pada pembelajaran membilang diharapkan anak mampu membilang, membandingkan bilangan dan mengurutkan bilangan. Dalam pengenalan bilangan pada anak usia dini dapat dilakukan melalui berbagai macam metode. Kemampuan kognitif berdasarkan buku pedoman pembelajaran yang diterbitkan oleh Depdiknas (2007:9), kemampuan kognitif merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus ditingkatkan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Materi pengembangan kognitif termasuk di dalamnya pengembangan kemampuan membilang angka, hal ini bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, pengembangan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilah dan mengelompokkan, dan persiapan berpikir teliti. Dari hasil observasi pengamatan pembelajaran dan hasil wawancara dengan guru yang ditemukan di TK Seruni Kecamatan Batudaa, kemampuan anak membilang angka dalam Bahasa Inggris masih sangat rendah selain itu banyak anak yang kurang tertarik belajar membilang. Selain itu metode pembelajaran 14

yang digunakan di TK Seruni Kecamatan Batudaa dalam mengembangkan kognitif anak terutama untuk kegiatan membilang masih menoton dan kurang menarik perhatian anak, sehingga anak dalam kegiatan membilang terlihat bosan dan tidak tertarik untuk belajar membilang. Berdasarkan observasi awal di TK Seruni Kecamatan Batudaa bahwa pengembangan kognitif merupakan salah satu materi yang sulit dipahami oleh anak terutama dalam kegiatan membilang, hal ini karena kurangnya perhatian anak dalam mengikuti kegiatan belajar dalam membilang angka. Bahkan dari 15 anak kelompok B yang mampu membilang dengan tepat hanya 5 orang atau 33% sedangkan 10 orang atau 67% belum memiliki kemampuan membilang dengan tepat. Kesulitan yang dialami anak dalam membilang yaitu menyebutkan secara tidak berurutan antara angka yang satu dengan lainnya dan keterbatasan kemampuan anak untuk membilang 1-10. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan anak dalam membilang angka 1-10 pada anak kelompok B di TK Seruni Kecamatan Batudaa, maka sebagai seorang guru atau pendidik hendaknya dapat memilih metode yang agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, salah satu metode yang dianggap tepat adalah dengan bernyanyi. Melalui bernyanyi anak akan mudah mengembangkan kemampuan membilang melalui tingkat kognitifnya, anak akan memperoleh gambaran bahwa bilangan atau angka memiliki makna, dan bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan buat anak, anak lebih bersemangat jika diajak bernyanyi. Dengan demikian bernyanyi dapat memberikan motivasi agar lebih giat belajar. 15

Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti ingin ingin melakukan penelitian mengenai kemampuan membilang angka 1-10 dalam bahasa Inggris melalui metode bernyanyi. Dalam penelitian ini penulis ingin mengajukan judul Meningkatkan kemampuan membilang angka dalam bahasa Inggris melalui metode bernyanyi pada anak kelompok B di TK Seruni kecamatan Batudaa. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Sebagian anak mengalami kesulitan untuk menyebutkan angka secara berurutan. 2. Adanya kejenuhan anak dalam proses pembelajaran jika hanya membilang angka secara langsung. 3. Belum optimalnya penggunaan media dalam proses pembelajaran. 4. Metode yang digunakan selama ini belum dapat mengembangkan kemampuan membilang pada anak. 5. Kurangnya kemampuan guru dalam merangsang kemampuan yang dimiliki anak sehingga belum berkembang secara maksimal. 1.3 Pembatasan Masalah 16

Dalam pembatasan masalah peneliti lebih menfokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan membilang angka dalam bahasa inggris melalui metode bernyanyi. 1.4 Rumusan Masalah Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti penulis merumuskan permasalahannya, yakni Apakah metode bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan membilang angka dalam bahasa inggris pada anak kelompok B di TK Seruni Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo?. 1.5 Cara Pemecahan Masalah Salah satu pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan membilang angka dalam bahasa Inggris melalui metode bernyanyi pada anak kelompok B di TK Seruni Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut : Langkah 1 : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi Langkah 2 : Guru dan anak-anak melakukan tanya jawab sesuai dengan tema Langkah 3 : Guru mengenalkan lambang bilangan Langkah 4 : Guru mengajarkan cara mengucapkan nama lambang bilangan dengan lagu Langkah 5 : Guru bersama anak menyanyikan setiap lagu tersebut secara berulang, sampai anak mampu menyanyikannya dengan baik Langkah 6 : Guru meminta setiap anak untuk maju kedepan menyanyikan setiap lagu tersebut 17

Langkah 7 : Setelah anak menyanyikan lagu-lagu tersebut, dilanjutkan dengan evaluasi akhir Langkah 8 : Kesimpulan Langkah 9 : menutup kegiatan pembelajaran 1.6 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membilang angka dalam bahasa inggris melalui metode bernyanyi pada anak kelompok B di TK Seruni Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo. 1.7 Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut. 1.7.1 Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam meningkatkan kemampuan membilang angka dalam bahasa inggris melalui metode bernyanyi. b. Dapat dijadikan bahan perbandingan dalam penerapan metode pembelajaran bernyanyi. 1.7.2 Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukkan kepada guru TK agar lebih kreatif dalam memilih metode pembelajaran yang tepat, guru meningkatkan kemampuan membilang angka sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 18

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam penggunaan metode bernyanyi untuk meningkatkan kemampuan pada anak TK. 19