LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Oleh : CHRISTINA NATALYA

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa salah satu tujuan pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pangan adalah terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONEASIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini.

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Grup I- Label Pangan

2011, No BAB 9 FORMAT

Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN [LN 1996/99, TLN 3656]

STELLA MARIA RAHARDJO

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

INFORMASI NILAI GIZI

Sejumlah zat gizi wajib dicantumkan dalam Informasi Nilai Gizi berkenaan dengan beberapa kondisi berikut :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

a. terdapat dalam jumlah yang berarti yaitu lebih dari 2 % AKG per sajian; dan atau b. mencantumkan pernyataan (klaim) tentang zat besi.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN

Advertisement of Nutrition Message in Food Product. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN KEMASAN DAN PEDOMAN UMUM PELABELAN. 31 Oktober

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA BADAN POM BIDANG PANGAN 2011

LEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT)

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERSYARATAN PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : Mengingat :

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

Mencermati Label dan Iklan Pangan. Purwiyatno Hariyadi

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK

2013, No.710 6

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

KLAIM PENURUNAN RISIKO PENYAKIT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Pengujian SPSS 1.1 Uji Chi Square Test Uji Korelasi Kendall. Test Statistics

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- Beri tanda (X) pada pilihan jawaban yang anda anggap paling tepat. - Pertanyaan berupa isian, harap dijawab dengan singkat dan jelas

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KOSMETIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peringkat pertama dari sederet kebutuhan lain. Setiap individu membutuhkan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA

Mengingat: Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEREDARAN OBAT TRADISIONAL IMPOR BAB I KETENTUAN UMUM.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAN PELABELAN KEMASAN PANGAN. Disampaikan dalam : Diklat Teknis Desain Kemasan Produk Pangan bagi Penyuluh Perindustrian 2

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/M-DAG/PER/4/2013 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghasilkan variasi pangan yang dapat di konsumsi. Dengan banyak

KEAMANAN PANGAN (UNDANG-UNDANG NO 12 TENTANG PANGAN TAHUN 2012

BAB III TINJAUAN TEORITIS. A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. kemasan merupakan hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis tertentu yang

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PANGAN

PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI BIDANG PANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELABELAN. informasi verbal tentang produk atau penjualnya. 17

PENERAPAN KATEGORISASI RISIKO PENILAIAN PANGAN OLAHAN. Direktorat Penilaian Keamanan Pangan 19 Desember 20170

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Sebagai kebutuhan primer, maka

Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.345, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Cemaran Radioaktif. Pangan. Batas Maksimum.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

Undang Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang : Pangan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR BUBUK TABUR GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

62 LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Lampiran 2. Checklist Kesesuaian Pencantuman Label I II N O JENIS PRODUK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12 13 14 15 16 17 18 a b c d a b a b c d e f a b c d e f g h i 19 20 21 22 23 24 Keterangan : I Wajib 1 Nama Produk Harus Menunjukkan Sifat atau Keadaan Sebenarnya (pasal 3; pasal 12; pasal 17 ayat 1-2; pasal 18 ayat 1; pasal 36; dan pasal 41) 2 Daftar bahan yang digunakan (pasal 3 ayat 2) a. Diurutkan dari yang terbanyak, kecuali vitamin, mineral, dan zat penambah gizi lainnya (pasal 19 ayat 1) b. Nama yang digunakan bagi bahan dalam kegiatan atau proses produksi pangan adalah nama yang lazim digunakan (pasal 19 ayat 2) c. Ada pencantuman air, kecuali air merupakan bagian dari bahan yang digunakan atau menguap selama pengolahan (pasal 20) d. Nama golongan BTP (nama BTP, nomor kode internasional bila ada), kecuali untuk bahan pewarna menggunakan indeks pewarna (pasal 22 dan pasal 43) 3 Berat Bersih (pasal 3 ayat 2, pasal 12, pasal 23a dan b) 4 Nama dan alamat pihak yang memproduksi / memasukkan pangan ke Indonesia : produsen, distributor, dan importir (pasal 3 ayat 2, pasal 12 dan pasal 26 ) 5 Tanggal kadaluwarsa (pasal 3 ayat 2 dan pasal 27) a. Tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, namun bila kadaluwarsa >3 bulan, boleh hanya mencantumkan bulan dan tahun kadaluwarsa b. Pencantuman Baik digunakan sebelum 6 Pencantuman Label (pasal 2 ayat 1): 71

a. Tidak mudah lepas/luntur/rusak, mudah dilihat dan dibaca (pasal 2 ayat 2) b. Menggunakan bahasa Indonesia, angka Arab dan huruf Latin (termasuk pangan impor) (pasal 15) c. Huruf teratur, tidak berdesak-desakan, jelas, mudah dibaca; tidak menggunakan latar belakang (gambar, warna, hiasan) yang mengaburkan tulisan utama (pasal 13 dan pasal 16 ayat 2) d. Pencantuman label tidak boleh dihapus, dicabut, ditutup, diganti, dilabeli kembali; diganti tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa (pasal 29) e. Bagian utama label harus ditempatkan pada sisi kemasan yang paling mudah dilihat, diamati, dan atau dibaca oleh masyarakat pada umumnya (pasal 14 dan pasal 17 ayat 1-3) f. Penggunaan bahasa, angka dan huruf selain bahasa Indonesia, angka Arab, dan huruf Latin diperbolehkan sepanjang tidak ada padanannya atau tidak dapat diciptakan padanannya atau dalam rangka perdagangan pangan ke luar negeri (pasal 16 ayat 1) 7 Keterangan benar dan tidak menyesatkan (pasal 5) 8 Tidak Boleh Ditulis sebagai Obat (pasal 7) 9 Tidak Boleh Mencantumkan Label Alami untuk Produk yang Sudah Diolah (pasal 36 ayat 2-37) 10 Tidak Boleh Mencantumkan Nama, Logo, atau Lembaga yang Melakukan Analisis (pasal 8) 11 Nomor Pendaftaran Pangan (pasal 30) kecuali produk yang masa kadaluwarsanya <7 hari 12 Kode Produksi (pasal 31) 13 Tidak mencantumkan lebih unggul dari produk lain (pasal 33 ayat 2) 14 Pangan yang diperuntukkan bagi bayi, anak umur dibawah 5 tahun, ibu hamil/menyusui, diet khusus, orang lanjut usia, berpenyakit tertentu wajib memuat keterangan tentang peruntukkan, cara penggunaan, pengolahan dan atau keterangan lain (seperti dampak pangan tersebut bagi kesehatan) (Pasal 38) 15 Petunjuk penyiapan atau penggunaan (pasal 39) 16 Petunjuk Penyimpanan (pasal 40) 17 Keterangan label untuk pangan yang dibuat dari bahan jadi atau setengah jadi dilarang dimuat keterangan bahwa bahan pangan tersebut dibuat dari bahan pangan yang segar (pasal 41) 72

II Tidak Wajib Ada 18 Fortifikasi (disertai pernyataan mengandung vitamin, mineral, zat gizi lain yang ditambahkan) (pasal 21 dan pasal 32 ayat 1) 19 Kandungan Gizi (pasal 32) a. Jumlah Keseluruhan Energi, dengan Perincian Berdasarkan Jumlah Energi yang Berasal dari Lemak, Protein dan Karbohidrat; (pasal 32 ayat 2) b. Jumlah Keseluruhan Lemak,Lemak Jenuh, Kolesterol, Jumlah Keseluruhan Karbohidrat, Serat, Gula, Protein, Vitamin dan Mineral.(pasal 32 ayat 2) c. Takaran Saji (pasal 32 ayat 3) d. Jumlah Sajian per Kemasan (pasal 32 ayat 3) e. Kandungan Energi per Takaran Saji (pasal 32 ayat 3) f. Kandungan Protein per Sajian (dalam gram) (pasal 32 ayat 3) g. Kandungan Karbohidrat per Sajian (dalam gram) (pasal 32 ayat 3) h Kandungan Lemak per Sajian (dalam gram) (pasal 32 ayat 3) i. Persentase AKG (pasal 32 ayat 3) 20 Keterangan jumlah takaran saji harus memuat keterangan tentang berat bersih atau isi bersih tiap takaran saji (pasal 25) 21 Pencantuman pernyataan pada label bahwa pangan merupakan sumber suatu zat gizi tidak dilarang sepanjang jumlah zat gizi dalam pangan tersebut sekurangkurangnya 10% lebih banyak dari jumlah kecukupan zat gizi sehari yang dianjurkan dalam satu takaran saji bagi pangan tersebut (pasal 33 ayat 1) 22 Iradiasi : bila ya, harus ada pencantuman nama dan alamat penyelenggara iradiasi, apabila iradiasi tidak dilakukan sendiri oleh pihak yang memproduksi pangan; tanggal iradiasi dalam bulan dan tahun; nama negara tempat iradiasi dilakukan (pasal 34) 23 Pangan hasil rekayasa wajib dicantumkan pangan rekayasa genetika atau dengan menggunakan logo khusus (pasal 35) 24 Halal (pasal 10 dan pasal 11 ayat 1) : bila mencantumkan label halal harus ada bukti telah diperiksa MenKes/BPOM/MUI 73

Lampiran 3. Daftar Pasar di Kota Semarang 74