1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat mencerminkan ciri khas suatu masyarakat tersebut. Masyarakat memiliki budaya yang terjadi secara turun-temurun baik berupa pola pikir, adat istiadat, bangunan dan karya seni. Hal itu diperkuat oleh pendapat E.B Taylor dalam Setiadi (2010:27) Budaya adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Manusia yang hidup di daerah tertentu mempunyai budaya yang akan menjadi identitas bagi masarakatnya. Budaya sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena dapat membentuk karakter atau watak seseorang sesuai dengan budaya yang diajarkan dalam kelompok tersebut. Budaya dapat disebut sebagai media dalam tujuan pendidikan untuk mencerdaskan siswa sesuai yang tercermin dalam undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab. 1
2 Budaya harus dimasukan ke dalam pendidikan, karena budaya dapat menyebabkan siswa tumbuh dan berkembang baik secara prilaku maupun sikap. Budaya yang dekat dengan siswa dimulai dari budaya di lingkungannya seperti (Kampung, RT, RW, Desa) dan bisa berkembang ke lingkungan yang lebih luas yaitu budaya nasional bangsa. Siswa yang tidak mengerti tentang budaya bangsa, akan rentan terkena pengaruh dari budaya luar. Siswa harusnya melestarikan budaya di daerahnya seperti berpakaian sopan, memainkan alat musik daerahnya, dan ikut dalam kegiatan kesenian. Pendidikan budaya dapat dimasukan dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran di kelas dapat dimasukan ke dalam mata pelajaran seperti mata pelajaran IPS, Seni, dan PKN. Pembelajaran di luar kelas dapat diajarkan melalui kegiatan ekrakurikuler. Ekstrakurikuler biasanya dilaksanakan di luar jam sekolah, dengan didampingi pelatih maupun guru. Ekstrakurikuler penting bagi siswa dalam mengembangkan pendidikan baik dalam hal akademik maupun non akademik. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Notoatmodjo (2012:149) bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
3 Ekstrakulikuler yang dilakukan di sekolah dasar diantaranya pramuka, tari, karawitan, membatik. Ekstakurikuler yang dapat melestarikan budaya ialah seperti ekstrakurikuler tari dan karawitan. Ekstrakurikuler karawitan sangatlah bermanfaat dalam melestarikan budaya, karena karawitan merupakan musik asli dari Indonesia. Pengertian Karawitan menurut Sulistyobudi (20013:40) adalah musik Indonesia yang berlaras non diatonis (dalam laras Slendro dan Pelog) yang garapannya sudah menggunakan notasi,warna suara, ritme, memiliki fungsi, sifat pathet(nada), dan aturan garap dalam bentuk instrumentalia dan campuran. Berdasarkan data awal yang telah dilakukan melalui pengamatan ketika KKN di MI Muhammadiah Tambakan, kegiatan ekstrakurikuler Karawitan diajarkan kepada anak kelas 4, 5, dan 6. Kegiatan Karawitan dilakukan setelah kegiatan full day, pelatih dan guru juga ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan karawitan. Siswa yang meengikuti ekstrakurikuler karawitan ialah 19 siswa. Siswa yang aktif dalam kegiatan karawitan ini 12 siswa, dan yang tidak aktif sebanyak 7. Dari ke tujuh siswa yang tidak aktif terdapat 4 siswa yang belum bisa dan 3 siswa yang belum bisa bermain karawitan Ketertarikan siswa terhadap ekstrakurikuler karawitan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiah Tambakan cukup tinggi, ini terlihat ketika siswa saat memainkan alat gamelan dengan senangnya meskipun alat dan tempat kurang memadai. Tempat pelaksanaan ekstrakurikuler karawitan di ruang
4 uks, terdapat peralatan ekstrakurikuler drum band dan pramuka d ruangan tersebut dan beberapa alat yang rusak ialah kendang, dan bonang. Siswa dengan alat dan tempat seadanya masih tetap berlatih karawitan. Ekstrakurikuler karawitan erat dengan kebudayaan Indonesia, bisa mencerminkan sikap cinta tanah air terhadap Indonesia. Cinta tanah air sangatlah penting ditanamkan kepada siswa sejak dini, agar karakter tersebut melekat dalam diri siswa. Budaya termasuk ke dalam indikator Cinta tanah air yang dapat diajrkan di sekolah. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler karawitan dapat mencerminkan cinta tanah air dari minat dan ketertarikan siswa. Ketertarikan dan minat siswa dapat diperoleh dengan wawancara dan observasi Ekstrakurikuler menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan cinta tanah air pada siswa. Peneliti dengan ini tertarik meneliti tentang peran ekstrakurikuler karawitan dalam menumbuhkan cinta tanah air siswa. Dijelaskan di atas bahwa di era moderen ini kurangya pemahaman siswa tentang budaya yang ada di Indonesia, contohnya siswa lebih tertarik terhadap musik-musik modern, kurang paham tentang musik tradisional dan cara melestarikan budaya daerahnya. Terdapat banyak budaya yang ada di Indonesia, budaya dapat diajarkan melalui ekstrakurikuler, seperti ekstrakurikuler karawitan. Karawitan itu sendiri merupakan kesenian yang diwariskan secara turun-temurun di jawa. Karakter yang dipilih oleh peneliti dari 18 karakter dalam kurikulum 2013 ialah cinta tanah air, karena salah satu indikatornya tentang melestarikan budaya.
5 B. Fokus Penelitian Peneliti menentukan fokus penelitian yaitu kondisi ekstrakurikuler karawitan di sekolah dasar, peran kegiatan ekstrakurikuler karawitan dalam menumbuhkan cinta tanah air, serta faktor penghambat dan pendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler karawitan dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air. C. Rumusan masalah Berdasarkan masalah di atas dapat ditemukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi kegiatan ekstrakurikuler karawitan di Madrasah Ibtidaiyah Muhamadiyah Tambakan? 2. Bagaimana peran kegiatan ekstrakurikuler karawitan dalam menumbuhkan cinta tanah air di Madrasah Ibtidaiyah Muhamadiyah Tambakan? 3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler karawitan di Madrasah Ibtidaiyah Muhamadiyah Tambakan? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pada dasarnya adalah menjawab dari rumusan masalah. Tujuan umumnya dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran ekstrakurikuler karawitan dalam menumbuhkan cinta tanah air.
6 Peneliti membagi tujuan khusus penelitian menjadi tiga macam agar lebih spesifik yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kondisi ekstrakurikuler karawitan yang berada di sekolah dasar. 2. Untuk mengetahui peran kegiatan ekstrakurikuler karawitan dalam menumbuhkan cinta tanah air. 3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler karawitan dalam menumbuhkan cinta tanah air. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak untuk memperoleh informasi dan reverensi tentang peran ekstrakurikuler karawitan dalam menumbuhkan cinta tanah air. 2. Secara Praktis Secara peraktis diharapkan penelitian dapat berguna bagi beberapa pihak diantaranya: a. Bagi siswa Mengembangkan cinta tanah air dengan melalui kegiatan kekstrakurikuler karawitan di sekolah dasar yang diajarkan oleh guru.
7 b. Bagi guru Sebagai acuan bagi guru dalam mengelola ekstrakurikuler karawitan dalam meningkatkan cinta tanah air terhadap siswa dan menjadi dasar hidup bagi kehidupan sehari-hari c. Bagi sekolah Memberi kontribusi positif dalam perbaikan kualitas ekstrakurikuler karawitan, sehingga diharapkan mampu menanamkan cinta tanah air. d. Bagi peneliti Peneliti dapat memperdalam pengetahuan tentang budaya Indonesia, khusunya seni karawitan yang diajarkan di sekolah dasar.