BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER PAYUDARA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. udara ekspirasi yang bervariasi (GINA, 2016). Proses inflamasi kronis yang

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dalam perkembangan selanjutnya berada di bawah control hormone-hormon

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol, dapat mengakibatkan kematian. Kanker disebabkan oleh faktor eksternal, seperti tembakau, organisme menular, dan diet yang tidak sehat, dan faktor internal, seperti mutasi warisan genetik, hormon, dan kondisi kekebalan tubuh. Faktor-faktor ini dapat bertindak bersama-sama atau secara berurutan sehingga menyebabkan kanker. Pada Januari 2014, tercatat hampir 14,5 juta orang Amerika hidup dengan kanker. Diantara penderita kanker tersebut ada yang didiagnosis baru menjalani pengobatan. Sementara sebagian besar lainnya telah didiagnosis bertahun-tahun yang lalu (American Cancer Society, 2016). Data dari International Agency For Research On Cancer (IARC) tahun 2012, diperkirakan 14,1 juta kasus baru terkait kanker terjadi pada tahun 2012, dibandingkan dengan 12,7 juta pada tahun 2008. Perkiraan prevalensi untuk 2012 menunjukkan bahwa ada 32,6 juta orang (di atas usia 15 tahun) yang telah memiliki kanker didiagnosis pada lima tahun sebelumnya. Proyeksi berdasarkan perkiraan tahun 2012 memprediksi peningkatan substantif menjadi 19,3 juta kasus kanker baru pada tahun 2025. Kanker yang paling sering didiagnosis di seluruh dunia adalah paru-paru (1,8 juta, 13,0% dari total), payudara (1,7 juta, 11,9%), dan colorectum (1,4 juta, 9,7%). 1

2 Kanker payudara adalah kejadian kanker tertinggi kedua di dunia dan sejauh ini kanker yang paling sering menyerang wanita. Berdasarkan data dari American Cancer Society (2016), kanker payudara invasif didiagnosis sekitar 246.660 perempuan dan 2.600 laki-laki. Sebesar 61.000 kasus baru pada kanker payudara in situ didiagnosis pada wanita. Perkiraan kanker payudara di Amerika Serikat untuk 2017 adalah 252.710 kasus baru kanker payudara invasif akan didiagnosis pada wanita dan 63.410 kasus baru carsinoma in situ (CIS) akan didiagnosis (CIS adalah non-invasif dan merupakan bentuk paling awal dari kanker payudara). Kanker payudara dimulai ketika sel-sel di payudara mulai tumbuh di luar kendali. Sel-sel ini biasanya membentuk tumor yang sering terlihat pada x-ray atau terasa sebagai benjolan. Sel-sel tumor ganas (kanker) dapat tumbuh menyerang jaringan atau menyebar (metastasis) ke daerah yang jauh disekitarnya. Kanker payudara terjadi hampir seluruhnya pada wanita, tetapi pria bisa mendapatkannya juga. Kanker payudara dapat menyebar melalui sistem getah bening. Sistem getah bening termasuk kelenjar getah bening, pembuluh getah bening dan cairan getah bening. Kelenjar getah bening berbentuk kacang dan merupakan sistem kekebalan tubuh yang dihubungkan oleh getah bening (limfatik). Pembuluh getah bening seperti pembuluh darah kecil membawa cairan bening yang disebut getah bening (bukan darah) dari payudara. Bening berisi cairan jaringan dan produk-produk limbah, serta sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh limfe dan mulai tumbuh di kelenjar getah bening (American Cancer Society, 2016).

3 Berdasarkan data dari World Health Organization (2014), angka kejadian kanker di Indonesia yang paling tinggi dari semua kejadian kanker pada wanita adalah kanker payudara yang mencapai 48.998 kasus. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (2015) juga menyatakan bahwa, penyakit kanker serviks dan kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks sebesar 0,8 dan kanker payudara sebesar 0,5. Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki prevalensi kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5, sedangkan prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4 dan di posisi kedua dan ketiga terdapat pada Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Sumatera Barat dengan masing-masing sebesar 1,0 dan 0,9. Kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kematian sebesar 12,9% (IARC, 2012). Pada 2015, sekitar 40.290 wanita diperkirakan meninggal akibat kanker payudara (American Cancer Society, 2016). Selain menyebabkan kematian, kanker payudara membuat penderita mengalami penurunan kondisi fisik dan psikologis, aspek yang menentukan kualitas hidup seseorang (Prastiwi, 2012). Penyakit kanker payudara beserta terapinya memiliki berbagai dampak fisik maupun psikologis bagi penderitanya. Kehilangan payudara akibat operasi mastektomi menjadi masalah yang mendasar dalam body image penderita khususnya perempuan (Tasripiyah, Prawesti, & Rahayu, 2012). Kanker payudara memiliki dampak pada kondisi fisik, sindrom depresi, body image, dan produktivitas kerja penderita post mastektomi (Guntari, 2016).

4 Lebih dari 25% wanita yang didiagnosa kanker (satu diantara empat) adalah kanker payudara. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, tetapi ada faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara (American Cancer Society, 2016). Faktor risiko kanker payudara pada wanita diantaranya usia menarche, usia menopause, usia kehamilan pertama, lama menyusui, kontrasepsi hormonal, aktivitas fisik, riwayat merokok, tingkat stress, obesitas, dan pola makan (Hosseinzadeh, 2014). Beberapa Penelitian telah dilakukan terkait dengan faktor risiko kejadian kanker payudara. Didapatkan hasil diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Anggrowati (2013) mendapatkan bahwa faktor yang paling beresiko adalah obesitas, dinyatakan bahwa wanita yang obesitas mengalami 4,99 kali lebih besar terkena kanker payudara dari pada wanita yang tidak obesitas. Hormon esterogen yang dihasilkan oleh sel lemak akan memicu pertumbuhan sel kanker pada payudara sehingga meningkatkan risiko kanker payudara (Amelia dkk, 2015). Penelitian yang dilakukan Dewi & Hendrati (2015), perempuan yang mengalami menstruasi pertama kali (menarche) pada usia < 12 tahun berisiko paling tinggi terkena kanker payudara dengan 3,492 kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan yang mengalami menstruasi pertama kali (menarche) pada usia 12 tahun. Usia menarche kurang dari 12 tahun menyebabkan paparan hormon esterogen pada tubuh menjadi lebih cepat. Hormon esterogen dapat memicu pertumbuhan sel pada bagian tubuh tertentu seperti payudara secara tidak normal (Sandra, 2011).

5 Penelitian yang dilakukan oleh Setiowati (2016), menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara penggunaan KB hormonal dengan kejadian kanker payudara pada wanita dengan nilai p= 0,001 dan OR=2,990 yang berarti wanita yang menggunakan KB hormonal memiliki risiko 2,990 kali lebih besar terkena kanker payudara dibanding yang tidak menggunakan. Pemakaian kontrasepsi hormonal juga menyebabkan terjadinya peningkatan paparan hormon esterogen pada tubuh yang dapat memicu pertumbuhan sel secara tidak normal yang menyebabkan terjadinya kanker payudara (Dewi & Hendarti, 2015). Wanita yang telah menopause memiliki risiko lebih tinggi sebesar 2,37 kali terkena kanker payudara (Mohite, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Laamiri et al (2015), didapatkan hasil faktor risiko dominan kanker payudara adalah wanita yang menopause pada usia >55 tahun dengan 2,36 kali lebih berisiko dengan yang <55 tahun. Terlambat menopause berhubungan dengan lamanya paparan hormon esterogen dan progesteron yang berpengaruh terhadap proses poliferasi jaringan termasuk jaringan payudara (American Cancer Society, 2016). Ardiana et al (2013) dalam penelitiannya menyebutkan usia kehamilan >30 tahun merupakan faktor risiko paling tinggi untuk kanker payudara yang memiliki risiko 7,91 kali lebih besar dibandingkan yang <30 tahun. Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi (2016), didapatkan hasil bahwa faktor risiko yang paling dominan dengan kejadian kanker payudara adalah usia kehamilan >30 tahun dengan 3,14 kali peningkatan risiko kanker payudara dibandingkan dengan <30 tahun. Hal ini diperkirakan karena adanya rangsangan

6 pematangan sel-sel payudara yang diinduksi oleh kehamilan, membuat sel-sel ini lebih peka terhadap perubahan ke arah keganasan (Rasjidi, 2010). Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Dinas Kesehatan Kota Padang tentang kejadian kanker payudara, pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 69% yaitu terdapat 142 kasus lama dan 99 kasus baru kanker payudara. Kemudian pada tahun 2016, angka kejadian kanker payudara di Kota Padang mengalami peningkatan lagi sebesar 73% yaitu menjadi 252 kasus lama dan 186 kasus baru kanker payudara. RSUP Dr. M. Djamil Padang merupakan rumah sakit rujukan nasional terdapat di Provinsi Sumatera Barat. Data Rekam Medik RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2014 di Irna Bedah terdapat 241 kunjungan pasien kanker payudara, kemudian pada tahun 2015 yaitu sebanyak 155 kunjungan dan pada tahun 2016 yaitu sebanyak 109 kunjungan. Sedangkan kunjungan pasien kanker payudara di instalasi rawat jalan RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2014 kunjungan pasien kanker payudara yaitu sebanyak 2082 kunjungan dan kemudian pada tahun 2015 sebanyak 1972 kunjungan, lalu pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak 2724 kunjungan. Survey awal yang dilakukan di Poliklinik Bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang, peneliti melakukan wawancara kepada 7 orang pasien kanker payudara dengan rata-rata usia 51 tahun dan sudah menikah. Kemudian 3 dari 7 pasien mengalami menstruasi pertama pada usia <12 tahun dan menggunakan kontrasepsi hormonal. Selanjutnya 2 dari 7 pasien mengatakan usia kehamilan pertama > 30 tahun dan 4 dari 7 pasien mengatakan menyusui bayinya < dari 6

7 bulan. Selain itu 1 dari 7 memiliki riwayat merokok. Sementara itu, 6 dari 7 mengatakan jarang berolahraga dan merasa khawatir terhadap dirinya. Lalu 5 dari 7 pasien mengatakan jarang mengonsumsi makanan berserat dan cenderung suka mengonsumsi makanan yang berlemak. Berdasarkan uraian di atas, diketahui angka kejadian kanker payudara yang masih tinggi dan terdapat banyak faktor risiko yang menjadi pemicu terjadinya kanker payudara dilihat berdasarkan penelitian sebelumnya. Survey awal yang telah peneliti lakukan, didapatkan fenomena yaitu pasien wanita dengan kanker payudara memiliki satu atau lebih faktor risiko kanker payudara. Sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang "Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara pada Wanita di Kota Padang Tahun 2017". B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini, yaitu: Faktor risiko apa saja yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017.

8 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui distribusi frekuensi karakteristik responden dan faktor risiko kanker payudara di Kota Padang Tahun 2017 b. Mengetahui hubungan usia menarche dengan kejadian kanker payudara pada wanita Kota Padang tahun 2017 c. Mengetahui hubungan usia menopause dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017 d. Mengetahui hubungan usia kehamilan pertama dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017 e. Mengetahui hubungan lama menyusui dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017 f. Mengetahui hubungan kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017 g. Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017 h. Mengetahui hubungan merokok dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017. i. Mengetahui hubungan tingkat stress dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017 j. Mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017

9 k. Mengetahui hubungan pola makan (sumber hewani, cara mengolah, sumber minyak dan lemak, dan sumber serat) dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi Praktisi Dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai upaya peningkatan kesehatan terkait dengan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017. 2. Manfaat Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan kebijakan pada upaya pencegahan dan penanggulangan kanker payudara sehingga kualitas kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan dan sebagai masukan dalam melakukan upaya deteksi dini untuk menurunkan angka kejadian kanker payudara. 3. Manfaat Bagi Pendidikan Dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan bagi para praktisi kesehatan maupun mahasiswa dan sebagai bahan bacaan serta sumbangan informasi untuk peneliti berikutnya mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara pada wanita di Kota Padang tahun 2017.