BAB II GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG

PELAYANAN JAMAAH HAJI KOTA SEMARANG TAHUN 2009

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

Mam MAKALAH ISLAM. Kementerian Agama Pilar Konstitusi Negara

BAB II PROFIL INSTANSI. satu provinsi dengan gubernurnya waktu itu Mr. Tengku Moch. Hasan. Yahya, yang kedudukannya masih berada dibawah gubernur.

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN PT. KAISA ROSSIE SEMARANG Gambaran Umum Kementerian Agama Kota Semarang

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SUKABUMI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN JEPARA

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat

BAB III TINJAUAN UMUM KUA KEC. LEMBANG KAB. BANDUNG BARAT. Bandung Barat sebelah utara kota Bandung di bawah kaki gunung Tangkuban

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT

BAB IV HASIL PENELITIAN. sejarah perjuangan yang panjang.

Sejarah Kabupaten Kepulauan Aru

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

BAB III PROFIL KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN Fungsi serta Visi dan Misi Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Singkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

A. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama. Departemen Agama Provinsi Riau, merupakan instansi vertikal Departemen

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

BAB III KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG. Pada tahun1950 dibentuklan Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi 4

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

4.1 Gambaran Umum Instansi

SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

Profil. Tahun Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat

Saudara-saudara yang saya hormati dan banggakan,

Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan sehari setelah proklamasi kemerdekaan 17

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015

Susunan Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi JawaTimur terdiri atas:

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 40 TAHUN 2012 TENTANG FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) DI JAWA BARAT

Rapat Pimpinan Komisi VIII DPR RI, Acara :Membahas/menyusun Program Kerja

Lampiran : Nomor : Tentang : Nama Jabatan Kepala Kankemenag

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

I. PENDAHULUAN. Pada sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan:

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Agama Kota Padang sebagai sebuah instansi yang mengkhususkan

Assalamu alaikum Wr. Wb

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH PANCASILA. `: Roni Guswiyanto NIM : : S1 Teknik Informatika. : DR. Abidarin Rosyidi, MMa.

BAB III GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

BAB III PROFIL DAN PEMBAHASAN. Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertempat di Jl. Putting Marga

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

BAB IV ANALISIS APLIKASI PERENCANAAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG Analisis fungsi Perencanaan Penyelengaraan Ibadah Haji

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR : 527 TAHUN 2014 TANGGAL : 10 DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-66 KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2012

PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-67 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dua hal, yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam ada lima, dan

BAB II TINJAUAN TENTANG KEMENTERIAN AGAMA PEKANBARU. Kantor Kementerian Agama dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

BUPATI BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE ETIK RUMAH SAKIT DAN MAJELIS KEHORMATAN ETIK RUMAH SAKIT INDONESIA PERSI - MAKERSI

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BARITO SELATAN

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SIARAN PERS: Merayakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017 dengan Upacara Bendera dan Pekan Pancasila Rabu, 31 Mei 2017

di Hotel Mutiara Malioboro Yogyakarta, Mei 2010

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LABUHANBATU UTARA KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

Pendidikan Kewarganegaraan

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

GAMBARAN UMUM KABUPATEN MANGGARAI

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru. keagamaan di Kodya Pekanbaru diantaranya :

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

PENDIDIKAN PANCASILA VISI DAN MISI PENDIDIKAN PANCASILA.

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2008 TERHADAP PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KENMENAG KOTA SEMARANG

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DPRD KOTA BLITAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

ANGGARAN DASAR BMPS ANGGARAN DASAR BADAN MUSYAWARAH PERGURUAN SWASTA PEMBUKAAN

MENDENGARKAN HATI NURANI

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun. iii PEDOMAN FAKULTAS 2010

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

BAB IV ANALISIS SOP PENDAFTARAN IBADAH HAJI REGULER DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG DAN IBADAH HAJI PLUS DI PT. KAISA ROSSIE SEMARANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA

PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti zakat, infak, shadaqah, hibah, dan wakaf. Lembaga-lembaga ekonomi

Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-68 TAHUN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan diantaranya adalah :

KEMENTERIAN AGAMA RI SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE - 68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 146 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG A. Sejarah Kementerian Agama Kota Semarang Kementerian Agama merupakan lembaga negara yang berada di bawah kementrian agama. Adanya Kementerian Agama sebagai bagian dari tata pemerintahan Negara Republik Indonesia terbentuk melalui sejarah perjuangan yang panjang. Pada tanggal 19 Agustus 1945, dibicarakan jumlah kementrian yang akan dibentuk serta tugasnya masing-masing, yang disiapkan oleh sub panitia terdiri dari: Subarjo, Sutarjo, Kasman Singodimedjo. Dalam rapat ini Laturhari keberatan dibentuknya kementrian agama, masalahnya siapa yang akan menjadi menteri agama yang akan diterima semua pihak. Saat itu disarankan agar masalah agama dipisahkan dari urusan kenegaraan dan Negara tidak mencampuri urusan agama. Setelah 3 (tiga) bulan Badan Proklamasi Kemerdekaan Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) yang waktu itu merupakan parlemen menyelenggarakan sidang plenonya di Jakarta bertempat di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Salemba pada tanggal 24 s/d 28 Nopember 21

22 1945 yang dihadiri oleh Presiden, Wakil Presiden dan para menteri serta utusan KNI daerah seluruh Indonesia. Setelah pemerintah menyampaikan keterangan dalam sidang tersebut maka disampaikan pandangan umum wakil-wakil KNI daerah, wakil KNI, karesidenan Banyumas yang terdiri dari KH. Abu Dardiri dan M. Soekoso Wiejo Saputro dengan juru bicara KH. Saleh Suaidi mengajukan usul: Supaya dalam Negara Indonesia yang sudah merdeka ini hendaknya janganlah urusan agama hanya diambilkan kepada kementrian pendidikan dan kebudayaan saja, tetapi hendaknya didirikan kementrian agama yang khusus dan tersendiri (DEPAG RI, 2004: 15). Usul tersebut mendapatkan sambutan dan dukungan secara aklamasi dari para anggota BpKNIP (semacam MPR saat itu) dan juga mendapatkan dukungan penuh dari utusan daerah, seperti utusan dari Bogor, yang terdiri dari Muh. Nasir, Dr. Mawardi, Dr. Marzuki Mahdi dan N. Kartosudarmo. Dengan diterimanya usul tersebut secara aklamasi oleh anggota BPKNIP tersebut merupaka suatu consensus yang membuktikan bahwa adanya Kementerian Agama di Negara Republik Indonesia adalah kesepakatan atas keinginan seluruh rakyat Indonesia. Adanya Kementerian Agama RI merupakan bukti bahwa Indonesia bukanlah Negara sekuler dan sebagai pengejawantahan sila ke 1 Pancasila dan

23 ketentuan pasal 29 UUD 1945 dan motivasi departemen agama selain merupakan ciri masyarakat Indonesia yang religius, juga untuk menampung, menyalurkan aspirasi keagamaan, mengembangkan sekaligus membina umat beragama di Indonesia. Berdirinya kementrian agama lebih lanjut disyahkan berdasarkan penetapan pemerintah nomor: I/SD, tanggal, 3 Januari 1946 bertepatan tanggal, 24 Muharram 1364 H dan sebagai menteri agama yang pertama adalah H. Rosyidi, BA (Prof. Dr. KH. Rosyidi terakhir sampai meninggal dunia sebagai guru besar hukum islam pada Universitas Indonesia). Untuk pegangan lebih lanjut telah dikeluarkan oleh menteri agama nomor 6 tahun 1956, tanggal 1 Maret 1956, yang menetapkan bahwa tanggal 3 Januari 1946 sebagai hari ulang tahun Kementerian Agama RI, yang kemudian dalam rangka peringatan hari ulang tahun Kementerian Agama yang ke 34 tanggal, 3 Januari 1980, peringatan tersebut diubah sebutannya menjadi Hari Amal Bakti Departemen Agama disingkat HAB DEPAG. Nilai kunjungan para pendiri departemen yang perlu terus dikembangkan dan diwariskan kepada generasi penerus adalah motto Ikhlas Beramal yang diabadikan dalam Departemen Agama. Motto tersebut dilatarbelakangi oleh perilaku para pemimpin dan seluruh aparat departemen agama pada awal berdirinya yang memiliki watak, sifat dasar yang dipedomani sebagai sistem nilai yang

24 dihayati dalam melaksanakan tugas pekerjaan yaitu sederhana, ikhlas, berpandang jauh ke depan, populis dan sebagai pegawai pejuang serta mempunyai jiwa persatuan dan kesatuan. B. Visi dan Misi Visi Kementerian Agama adalah: Menjadi nilai-nilai agama sebagai landasan moral spiritual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Misi Kementerian Agama adalah: 1. Meningkatkan kualitas pendidikan agama 2. Meningkatkan kualitas pelayanan ibadah 3. Meningkatkan pelayanan peradilan 4. Meningkatkan lembaga keagamaan 5. Meningkatkan umat beragama 6. Meningkatkan penghayatan moral dan etika keagamaan 7. Penghargaan atas keanekaragaman keyakinan kenegaraan

25 C. Struktur Organisasi Kementerian Agama Kota Semarang Kepala KENMENAG KOTA SEMARANG H. Taufik Rahman, SH, M. Hum Kepala Sub Bag. TU H. Much. Sapari, S. Ag Analis Kepegawaian H. Rahmad Pamudji, SH, MM Perencana H. Aris Kurniansyah, SE Pranata Humas Arif Isdar Setiawan, S. Pdi Ismiyati Farida Kasi Urais Drs. H. A. Syahrudin, M. Ag Kasi Gara Haji&Umroh H. Muchib Mustaqim, S. Ag Kasi Mapenda H. Imron Rosyadi, S. Pdi Kasi Pekapontren H. Azhar Wibowo, SH, M.Pdi Kasi Penamas Drs. Ahmad Zainuddin 1. Kasi Zakat Wakaf Dra. Chumairoh 2. Kasi Bimas Kristen Tentrem, S. Th 3. Kasi Bimas Katolik Emanuel Bambang Widyanarko, SS

26 D. Struktur Organisasi Gara Haji dan Umroh Kasi Gara Haji & Umroh H. Muchib Mustaqim, S. Ag Pengelola Dana Bimbingan dan DIPA Penyuluhan Haji Ida Fatmawati Drs. H. Abd.Ghofur Pendaftaran Haji Diah Maharani Administrasi, Mutasi dan Pembatalan Haji Joko Triyono Dokumen dan SISKOHAT Muwardi Tantowi Jauhari E. Tugas dan Fungsi Gara Haji dan Umroh 1. Pengelola Dana DIPA Bagian ini mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan masalah pembiayaan untuk kegiatan operasional Gara Haji dan Umroh. 2. Pendaftaran Haji Pada bagian ini melayani hal-hal yang berkaitan dengan pendaftaran Haji, meliputi segala informasi berkaitan dengan pendaftaran, pembayaran dan pelunasan haji. 3. Bimbingan dan Penyuluhan Haji Pada bagian ini melayani bimbingan dan penyuluhan yang dilakukan

27 kepada jama ah sebelum dan sesudah melaksanakan ibadah Haji. Bimbingan yang dilakukan sebelum ibadah haji meliputi manasik, bimbingan kesehatan dan kewanitaan. Sedangkan penyuluhan yang dilakukan sesudah melaksanakan ibadah Haji meliputi kegiatan pengajian, dan perkumpulan rutin Haji Kota Semarang. 4. Administrasi, Mutasi dan Pembatalan Haji Pada bagian ini melayani segala hal yang berkaitan dengan administrasi. Bagian ini juga melayani Mutasi atau perpindahan Jama ah baik itu dari atau ke luar daerah Kota Semarang. Pada bagian ini juga melayani permasalahan yang berkaitan dengan pembatalan Haji. 5. Dokumen dan Siskohat Pada bagian ini melayani Jama ah dalam hal dokumen. Hal-hal yang berkenaan dengan dokumentasi Haji semua dikerjakan oleh bidang ini.