BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. tepat, investor akan memperoleh return yang tinggi. Apabila investor ingin

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan keputusan keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin lama semakin tajam dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar negara untuk memenangkan pasar perdagangan dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini pada dasarnya mengacu pada penelitian yang dilakukan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

LANDASAN TEORI. dalam perusahaan yaitu keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

I. PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pengelolaan fungsi keuangan ini terkait pengelolaan modal. Modal kerja

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk. kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sehingga setiap keputusan yang diambil harus dipertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. maka para investor atau pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap negara menginginkan perekonomian negaranya untuk

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Selain saham, utang digunakan sebagai alternatif pendanaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

Unlevered firm Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas. Levered firm Perusahaan yang menggunakan bauran ekuitas dan berbagai macam.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Sebagai contohnya perusahaan consumer goods yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasi. Pendanaan tersebut diperoleh dari suatu keputusan struktur modal

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur modal yang optimal merupakan keputusan keuangan yang penting karena mempengaruhi kinerja dan nilai

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter pada tahun 2007, yang berlanjut dengan terjadinya stagflasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keputusan finansial merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial yang diambil oleh manajer keuangan akan mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan serta kesejahteraan para pemegang saham. Seorang manajer keuangan memiliki tanggung jawab untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat dan relevan, serta memiliki pemahaman menyeluruh terhadap laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan strategis dalam suatu perusahaan. Salah satu parameter penting dalam laporan keuangan yang harus dapat dipahami dengan baik oleh para manajer keuangan dan stakeholders adalah informasi mengenai aktivitas pendanaan. Penentuan jumlah dana yang dibutuhkan, alternatif sumber pendanaan, serta perhitungan terhadap berbagai risiko keuangan merupakan tanggung jawab manajer keuangan dalam menentukan struktur modal yang optimal bagi perusahaan. Manajer keuangan dituntut untuk dapat memberikan keputusan yang tepat mengenai komposisi struktur modal yang menguntungkan perusahaan yaitu komposisi modal yang memiliki biaya modal rendah dan risiko minimum, tapi memberikan nilai optimal bagi perusahaan. 1

Tersedianya modal dengan biaya modal yang rendah memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendanai dan melaksanakan kegiatan perusahaan yang menguntungkan. Pemahaman yang baik atas struktur modal yang optimal dalam perusahaan memungkinkan perusahaan untuk terhindar dari risiko kegagalan pendanaan. Informasi struktur modal yang optimal dapat digunakan oleh manajer keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis, yang pada akhirnya akan turut mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Untuk kreditor dan investor, pemahaman terhadap struktur modal perusahaan diperlukan untuk menilai kelayakan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman ataupun menilai kemampuan perusahaan untuk memberikan return sesuai dengan yang diharapkan oleh para investor. Aktivitas pendanaan perusahaan berhubungan dengan kebijaksanaan perusahaan untuk mengambil keputusan pendanaan dengan pemilihan sumber dana internal atau eksternal. Perusahaan tentunya memiliki target struktur modal yang optimal, yang merupakan perpaduan penggunaan hutang, saham, dan ekuitas perusahaan yang telah direncanakan oleh perusahaan untuk membiayai semua aktivitasnya. Dengan adanya struktur modal yang optimal ini stakeholders tentunya mengharapkan keputusan struktur modal menjadi relevan. Struktur modal merupakan unsur laporan keuangan yang menarik untuk diteliti karena struktur modal dapat memberikan gambaran kebijakan suatu perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan aset, mendanai seluruh 2

aktivitasnya, termasuk membiayai ekspansi perusahaan dengan komposisi yang tepat antara ekuitas dan kewajiban jangka panjang, secara internal maupun eksternal perusahaan. Dari sisi ekuitas, suatu perusahaan dapat melakukan pendanaan melalui penerbitan saham biasa, saham preferen, atau menggunakan saldo laba ditahan. Pilihan lainnya dalam mendanai perusahaan adalah melalui hutang jangka panjang dari pihak eksternal. Nurrohim (2008) menyatakan bahwa hutang merupakan salah satu alternatif sumber dana bagi perusahaan dimana penggunaan hutang pada saat tertentu (keadaan ekonomi baik) akan lebih menguntungkan perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri, karena akan menurunkan biaya modal dan meningkatkan tingkat pengembalian bagi pemegang saham (Return on Equity). Keputusan pendanaan dengan hutang yang tinggi dan tidak diikuti oleh penggunaan yang hati-hati, karena adanya kecenderungan perilaku opportunistic insider, maka biaya keagenan hutang (agency cost of debt) akan semakin tinggi dan akhirnya juga akan merugikan pemegang saham. Dengan berhutang maka manajemen dipaksa untuk mengeluarkan kas untuk membayar pengembalian hutang, sehingga kelebihan keuangan (free cash flow) yang dimiliki perusahaan jadi berkurang. Pertimbangan lain dalam menggunakan hutang adalah kalau kebutuhan dana hanya dipenuhi dengan hutang saja, maka ketergantungan dengan pihak luar akan semakin besar pula. Sebaliknya bila kebutuhan dana dipenuhi dengan saham saja, biaya akan sangat mahal. 3

Dalam menentukan sumber dana mana yang akan dipilih perusahaan harus memperhitungkan dengan matang agar diperoleh kombinasi struktur modal yang optimal. Perusahaan yang mempunyai struktur modal yang optimal, sesuai dengan target dan karakter perusahaan, akan menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal pula (Nugroho, 2006). Dalam dunia pendidikan, telah banyak penelitian terhadap struktur modal yang dilakukan oleh para akademisi terdahulu di berbagai negara. Yuhasril (2006) dalam tulisannya menyatakan bahwa teori struktur modal dikenal semenjak Modigliani dan Miller (MM) memperkenalkan teori yang dikenal dengan teori MM. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah: 1. Bunga pinjaman dan simpanan sama bagi perorangan maupun perusahaan; 2. Tidak ada biaya kebangkrutan; 3. Tidak ada biaya transaksi, karena diasumsikan pasar modal sempurna dan investor bertindak rasional. Aditya (2006) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa teori MM menunjukkan dalam keadaan pasar modal sempurna dan tidak ada pajak, maka keputusan pendanaan menjadi tidak relevan, artinya penggunaan hutang ataukah modal sendiri akan memberikan dampak yang sama bagi kemakmuran pemilik perusahaan. Dalam keadaan ada pajak, MM berpendapat bahwa keputusan pendanaan menjadi tidak relevan karena pada umumnya bunga yang dibayarkan dapat dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak (bersifat tax deductible). 4

Perkembangan penelitian terhadap struktur modal berdasarkan hipotesis ini juga didukung oleh Ruslim (2009) yang menyatakan bahwa hipotesis inilah yang kemudian memacu para peneliti lain untuk meningkatkan perkembangan terhadap alternatif teori dan sejumlah studi empiris mengenai struktur modal. Dalam melakukan penelitiannya, para peneliti menggunakan beberapa alternatif teori struktur modal. Teori-teori yang lebih dominan digunakan dalam pembahasan struktur modal meliputi the trade-off theory (balance theory), pecking order theory (signaling theory), dan agency theory yang mengemukakan adanya informasi asimetri dalam perusahaan (Ali, 2011). Filosofi pendanaan atas dasar static trade-off theory (balance theory) adalah perusahaan mendasarkan keputusan pendanaan pada suatu struktur modal yang optimal. Inti dari teori ini adalah menyeimbangkan antara manfaat dan pengorbanan penggunaan hutang. Perusahaan melakukan upaya-upaya secara sadar untuk mempertahankan struktur modal yang optimal dengan menyeimbangkan benefit dari penghematan pajak atas penggunaan hutang terhadap cost yaitu biaya kebangkrutan. Filosofi pendanaan atas dasar kerangka pecking order theory (signaling theory) adalah perusahaan berupaya untuk menerbitkan sekuritas berdasarkan urutan atau hierarki yang paling menguntungkan pada suatu waktu tertentu dan tidak mendasarkan pada struktur modal yang ditargetkan. Berdasarkan teori ini, perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal daripada eksternal. Pecking order theory menjelaskan 5

urutan pendanaan yang disarankan atau diinginkan oleh perusahaan adalah laba ditahan, pendanaan hutang, dan yang terakhir adalah penerbitan ekuitas baru (Ali, 2011). Agency theory turut mempengaruhi keputusan perusahaan untuk memilih alternatif pendanaan. Teori ini didasarkan pada fenomena asimetri informasi antara principal dan agent. Manajer jelas memiliki informasi mengenai perusahaan jauh lebih banyak dari apa yang dimiliki oleh stakeholders. Dengan adanya asimetri informasi ini maka manajer cenderung untuk meningkatkan kesejahteraannya pribadi secara sepihak. Untuk itu muncullah biaya-biaya yang berkaitan dengan masalah principal-agent yang disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi inilah yang kemudian akan membatasi keputusan pendanaan dengan hutang jangka panjang. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah banyak dilakukan, namun dari beberapa penelitian terdahulu terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian. Nugroho (2006) menggunakan 6 variabel dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Operating leverage, likuiditas, struktur aset, growth, price earning ratio (PER), dan profitabilitas diduga memiliki pengaruh terhadap Debt to Equity Ratio (DER) suatu perusahaan. Hasil penelitian Nugroho (2006) menunjukkan bahwa likuiditas, growth, dan PER memiliki pengaruh positif terhadap DER, sedangkan operating leverage dan profitabilitas mempengaruhi DER secara negatif. Hasil penelitian yang dilakukan Nugroho (2006) juga menunjukkan bahwa struktur aset ternyata tidak memiliki pengaruh terhadap DER 6

perusahaan. Hasil ini bertentangan dengan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2011) yang menyimpulkan bahwa profitabilitas ternyata tidak memiliki pengaruh terhadap hutang perusahaan, dan growth ternyata berpengaruh secara negatif terhadap hutang perusahaan. Hasil yang berbeda juga didapat dari hasil penelitian Ali (2011) di Pakistan yang melakukan penelitian terhadap pengaruh profitabilitas, size, struktur aset, growth, dividen, dan tingkat inflasi terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan Ali (2011) menyimpulkan bahwa size, struktur aset, growth, dividen, dan tingkat inflasi memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur modal perusahaan, sedangkan profitibilitas terbukti memiliki pengaruh yang negatif terhadap struktur modal perusahaan yang diproksikan oleh leverage yaitu rasio perbandingan antara long term debt dengan book value of total asset. Leverage sebagai perbandingan hutang pada aset seringkali digunakan sebagai proksi utama dari struktur modal dalam studi empiris terhadap struktur modal. Jumlah hutang dihitung berdasarkan total hutang jangka panjang. Leverage yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan nilai buku atas aset dan hutang perusahaan. Pemilihan untuk menggunakan nilai buku dibandingkan dengan nilai pasar disebabkan oleh pasar keuangan yang selalu berfluktuasi. Berdasarkan ketiga teori yang mendasari keputusan struktur modal serta hasil penelitian terdahulu, karakteristik perusahaan diasumsikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pendanaan dan 7

struktur modal perusahaan. Dari hasil penelitian terdahulu beberapa variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal (leverage) masih menunjukkan hasil yang berbeda, bahkan bertentangan antara hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya sehingga menimbulkan research gap dan diperlukan penelitian lanjutan. Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk lebih menyederhanakan lagi faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. Penelitian ini hanya menggunakan 4 (empat) variabel independen saja yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aset, dan growth. Pemilihan empat variabel independen ini dimaksudkan untuk membatasi perhatian pembaca terhadap kompleksitas variabel independen lainnya. Beberapa penelitian terdahulu juga telah membuktikan secara empiris bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aset, dan growth memiliki hubungan atau pengaruh yang signifikan terhadap hutang jangka panjang. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio hutang jangka panjang terhadap nilai buku aset. Penelitian ini tidak memasukkan hutang jangka pendek sebagai bagian dari struktur modal dikarenakan hutang jangka pendek tidak digunakan oleh perusahaan untuk aktivitas pendanaan tetapi lebih digunakan untuk kepentingan transaksi. Dalam meneliti pengaruh karakteristik perusahaan terhadap struktur modal, idealnya adalah mengikutsertakan seluruh sektor usaha yang ada di Indonesia. Namun dikarenakan oleh keterbatasan dalam memperoleh data yang dapat digunakan, maka penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan- 8

perusahaan yang berada pada bidang usaha industri dasar dan kimia, khususnya terhadap perusahaan-perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan perusahaan yang bergerak di sektor industri dasar dan kimia ini dikarenakan perusahaan di sektor ini dianggap lebih mampu bertahan dalam segala kondisi keuangan, termasuk kondisi yang terburuk sekalipun. Sektor industri dasar dan kimia juga merupakan salah satu sektor yang sangat penting, dan dapat dianggap sebagai tonggak penunjang perekonomian negara. Selain itu profitabilitas, struktur aset, ukuran perusahaan, dan growth pada perusahaan di sektor ini sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap produknya. Besarnya keuntungan, jumlah aset tetap yang dapat digunakan sebagai jaminan pengembalian pinjaman, kemampuan perusahaan untuk berkembang dan tumbuh inilah yang kemudian dianggap dapat mempengaruhi keputusan pendanaan yang dilakukan oleh kreditor dan investor. Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap perusahaan industri dasar dan kimia yang sudah listing di BEI. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan-penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan serta hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan research gap untuk beberapa variabel yang berpengaruh 9

terhadap struktur modal perusahaan, maka diperlukan perluasan penelitian yang didukung oleh teori yang mendasari, maka terdapat empat variabel yang diduga berpengaruh terhadap struktur modal. Keempat variabel tersebut adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aset, dan tingkat pertumbuhan perusahaan (growth). Perumusan masalah yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap struktur modal perusahaan industri dasar dan kimia yang tercatat di bursa efek Indonesia. Secara rinci pemasalahan penelitian ini dapat diajukan empat pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan yang diproksikan dengan leverage pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI untuk periode 2009-2011? 2. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan yang diproksikan dengan leverage pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI untuk periode 2009-2011? 3. Apakah terdapat pengaruh struktur aset terhadap struktur modal perusahaan yang diproksikan dengan leverage pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI untuk periode 2009-2011? 4. Apakah terdapat pengaruh growth terhadap struktur modal perusahaan yang diproksikan dengan leverage pada perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI untuk periode 2009-2011? 10

1. 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah membuktikan adanya pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aset, dan growth perusahaan terhadap leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI. 1.3.2 Manfaat Penelitian Dengan penelitian yang telah dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Dapat memperluas atau mengembangkan dan memperkaya pengetahuan pembaca mengenai karakteristik perusahaan dan struktur modal perusahaan; 2. Dapat mengungkapkan berbagai informasi mengenai hubungan antara profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aset, dan growth perusahaan terhadap leverage perusahaan industri dasar dan kimia di Indonesia; 3. Sebagai bahan masukan bagi akuntan dan manajer keuangan perusahaan dalam menganalisis struktur modal perusahaan; 4. Dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan mengenai struktur modal dan faktor determinannya, serta penelitian-penelitian selanjutnya dengan pokok permasalahan yang sama. 11