TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman tebu adalah sebagai berikut : kingdom : Plantae ;

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

PENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013).

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. divisi Spermatophyta dengan subdivisi Angiospermae dengan kelas

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Gandum

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman kedelai adalah : Kingdom : Plantae, Divisio :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

Sub Kelas : Commelinidae. Famili : Poaceae Genus : Triticum Spesies : Triticum aestivum L.

4 Akar Akar tebu terbagi menjadi dua bagian, yaitu akar tunas dan akar stek. Akar tunas adalah akar yang menggantikan fungsi akar bibit. Akar ini tumb

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEBU. (Saccharum officinarum L).

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Tebu

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio Angiospermae, Klas Monocotyledoneae, Ordo Liliaceae Family:

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta, Class: Monocotyledoneae, Ordo: Graminales, Family: Graminaceae, Genus: Saccharum, Spesies: Saccharum officinarum. Akar tanaman tebu termasuk akar serabut tidak panjang yang tumbuh dari cincin tunas anakan. Akar tebu dapat menembus ke bawah di mana potensi air kurang dari -15 sampai -20 bar, asalkan massa akar utama memiliki air yang cukup. Demikian pula, akar utama beberapa dapat mengangkut air ke daun melalui 2 atau 3 m dari tanah yang sangat kering. pertumbuhan akar tidak hanya dipengaruhi oleh kelembaban tanah tetapi juga oleh suhu tanah dan volume tanah yang tersedia untuk akar menyebar. Suhu tanah yang tinggi mengurangi pertumbuhan akar (Blackburn, 1984). Batang tanaman tebu berdiri lurus dan beruas-ruas yang dibatasi dengan buku-buku.pada setiap buku terdapat mata tunas. Batang tanaman tebu berasal dari mata tunas yang berada dibawah tanah yang tumbuh keluar dan berkembang membentuk rumpun. Diameter batang antara 3-5 cm dengan tinggi batang antara 2-5 meter dan tidak bercabang (Indrawanto,dkk. 2010). Daun tanaman tebu terbentuk secara bergantian di sisi berlawanan dari tangkai tebu dan yang melekat pada duduk daun (node).bagian atas daun dikenal sebagai helaian, dan bagian bawah, yang melengkung putaran tangkai, yang disebut selubung daun.bentuk daun tebu struktur datar bervariasi, panjangnya dari

2 sampai 5 meter dan lebarnya 1 sampai 4 inci. Melebar dari pangkal dan kemudian meruncing ke ujung.selubung daun biasanya berwarna hijau terang, tetapi helaian berwarana hijau kekuningan sampai hijau sangat gelap, tergantung pada kedua variasi dan status unsur hara di dalam tanaman.tepi daun bergerigi umumnya, dan selubung daun sering ditumbuhi bulu-bulu halus (King, 1965). Bunga tebu berupa malai dengan panjang antara 50-80 cm. Cabang bunga pada tahap pertama berupa karangan bunga dan pada tahap selanjutnya berupa tandan dengan dua bulir panjang 3-4 mm. Terdapat pula benangsari, putik dengan dua kepala putik dan bakal biji (Indrawanto,dkk. 2010). Biji tebu terbentuk dari carpel tunggal, dinding ovarium (pericarp) yang bersatu dengan kulit biji (testa).biji berbentuk bulat telur, berwarna coklat kekuningan dan sangat kecil, sekitar 1mm panjangnya. Stigma terletak di ujung, dan di dasar terdapat rambut halus yang tersusun melingkar untuk penyebaran yg di bantu oleh angin. Biji akan segera kehilangan viabilitasnya, tetapi jika dalam keadaan beku dan kering dapat disimpan dalam waktu yang lama. Untuk penanaman dalam waktu dua minggu harus disimpan dalam desikator (Blackburn, 1984). Syarat Tumbuh Iklim Tanaman tebu tumbuh didaerah tropika dan subtropika sampai batas garis isoterm 20ºC yaitu antara 19ºLU 35ºLS. Kondisi tanah yang baik bagi tanaman tebu adalah yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah, selain itu akar tanaman tebu sangat sensitif terhadap kekurangan udara dalam tanah sehingga

pengairan dan drainase harus sangat diperhatikan. Drainase yang baik dengan kedalaman sekitar 1 meter memberikan peluang akar tanaman menyerap air dan unsur hara pada lapisan yang lebih dalam sehingga pertumbuhan tanaman pada musim kemarau tidak terganggu (Indrawanto,dkk. 2010). Iklim yang ideal untuk pertumbuhan tanaman tebu yaitu, musim tanamnya harus hangat dengan suhu rata-rata sekitar 30ºC dan dengan kelembaban tinggi dan penyinaran matahari tinggi sekitar 12-14 jam setiap harinya. Musim pematangan dan panen harus sesuai, suhu berkisar antara 10ºC dan 20ºC, tapi bebas embun beku, kering dan dengan intesitas penyinaran matahari tinggi (Blackburn, 1984). Tanaman tebu dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan berkisar antara 1.000 1.300 mm pertahun dengan sekurang-kurangnya 3 bulan kering. Distribusi curah hujan yang ideal untuk pertanaman tebu adalah: pada periode pertumbuhan vegetatif diperlukan curah hujan yang tinggi (200 mm per bulan) selama 5-6 bulan. Periode selanjutnya selama 2 bulan dengan curah hujan 125 mm dan 4 5 bulan dengan curah hujan kurang dari 75 mm/bulan yang merupakan periode kering. Periode ini merupakan periode pertumbuhan generatif dan pemasakan tebu (Indrawanto,dkk. 2010). Tanah Tanaman tebu dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki ph 6 7,5, akan tetapi masih toleran pada ph tidak lebih tinggi dari 8,5 atau tidak lebih rendah dari 4,5.Pada ph yang tinggi ketersediaan unsur hara menjadi terbatas. Sedangkan pada ph kurang dari 5 akan menyebabkan keracunan Fe dan Al pada

tanaman, oleh karena itu perlu dilakukan pemberian kapur (CaCo3) agar unsur Fe dan Al dapat dikurangi (Indrawanto,dkk. 2010). Tebu dapat di tanam pada tanah yang memilki tekstur yang bervariasi dari pasir ringan sampai tanah liat berat, tetapi harus memiliki akses yang optimal bagi unsur-unsur utama untuk pertumbuhan, nitrogen, fosfor dan kalium, dan unsur hara yang lainnya. Tebu juga toleran terhadap variasi dalam keasaman dan alakalinity, sebagian besar tebu di Guyana yang ditanam di tanah liat sangat asam, PH 4, sedangkan di Barbados tebu di tanam pada rendzina alkali, tanah yang berasal dari batu gamping koral (Blackburn, 1984). Dilihat dari jenis tanah, tanaman tebu dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah seperti tanah alluvial, grumosol, latosol dan regusol dengan ketinggian antara 0 1400 m diatas permukaan laut. Akan tetapi lahan yang paling sesuai adalah kurang dari 500 m diatas permukaan laut.sedangkan pada ketinggian > 1200 m di atas permukaan laut pertumbuhan tanaman relatif lambat. Kemiringan lahan sebaiknya kurang dari 8%, meskipun pada kemiringan sampai 10% dapat juga digunakan untuk areal yang di lokalisir. Kondisi lahan terbaik untuk tebu adalah berlereng panjang, rata dan melandai sampai 2% apabila tanahnya ringan dan sampai 5 % apabila tanahnya lebih berat (Indrawanto,dkk. 2010). Curah Hujan dan Hari Hujan Hujan adalah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi noncair seperti salju, atau es. Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya di daratan. Dua proses yang mungkin bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh

menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara (Hanum, 2013). Untuk daerah tropika seperti Indonesia dengan prespitasi umumnya di tafsirkan curah hujan. Adapun yang disebut curah hujan bulanan rata-rata adalah rata-rata jumlah hujan yang tercatat selama panjang bulan yang bersangkutan, akan tetapi diambilkan untuk jangka waktu lama sekitar 30 tahun. Demikian pula curah hujan rata-rata tahunan, misalnya dikatakan Salatiga curah hujannya ratarata setahun 2300 mm itu diambil berdasarkan pengamatan sepanjang sepertiga abad tadi (Daldjoeni, 1986). Dalam bidang klimatologi pertanian dilakukan pencatatan hujan harian (jumlah curah hujan) setiap periode 24 jam dan jumlah hari hujan. Berdasarkan pengertian klimatologi, satu hari hujan ialah periode selama 24 jam terkumpul curah hujan setinggi 0,5 mm atau lebih. Apabila kurang dari ketentuan tersebut, maka hari hujan dianggap nol meskipun curah hujan tetap diperhitungkan (Hanum, 2013).