BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam dunia ekonomi, semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dari

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sayangnya, harapan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS. dari buku-buku, yang berkaitan dengan profesionalisme audit internal dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS. Pada umumnya audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Studi yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menganalisis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, akan. persaingan yang semakin meningkat dan kompleks. Hal tersebut mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Brink s Modern Internal Auditing

Diterbitkan oleh INSPEKTORAT Kementerian PAN dan RB Jln. Jenderal Sudirman, kav. 69, Jakarta Selatan Website:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kredituntuk memperoleh asset. Leasing diminati, karena menjadi prioritas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Standar Profesi Audit Internal (SPAI) (2004:5)

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur. Dalam keadaan persaingan bidang ekonomi ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. global ini sangatlah penting peranannya. Auditor internal dalam suatu perusahaan

Perencanaan Audit Tahunan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. BUMN mempunyai tanggung jawab yang semakin besar. (Trimanto dan Lena,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Hal itu diuraikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal adalah suatu kegiatan assurance dan konsultasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. BUMN merupakan salah satu pilar pokok perekonomian di Indonesia. BUMN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:9) dan International

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat menuntut pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti yang positif. Dampak dari arus globalisasi ekonomi yang secara langsung dirasakan oleh kita adalah semakin ketatnya persaingan yang tejadi di dunia bisnis sehingga tiap tiap entitas usaha terus berpacu untuk melancarkan strategi bisnis yang tepat agar dapat tetap bertahan dan bisa bersaing dengan dengan entitas usaha lain. Salah satu aspek penting bagi suatu entitas usaha dalam menghadapi tantangan global ini ialah sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia sebagai suatu bagian integral dan tidak terpisahkan dari suatu organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kualitasnya agar senantiasa memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang terjadi maka masalahmasalah yang berkaitan dengan sumber daya manusia pun semakin kompleks. Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana mengelola sumber daya perusahaan yang efektif dan menghapus sumber daya dan aktivitas yang tidak efektif.

Untuk mengetahui apakah kegiatan-kegiatan operasional perusahaan tersebut berjalan dengan efektif atau tidak, maka diperlukan suatu kegiatan pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh manajemen. Disini yang secara langsung berkaitan dengan sumber daya manusia ialah manajemen sumber daya manusia. Adapun dalam prakteknya manajemen sumber daya manusia ini mungkin saja didapati kesalahan-kesalahan atau melaksanakan kebijakan-kebijakan yang kurang tepat. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya audit manajemen sumber daya manusia, mengingat manajemen sumber daya manusia diasumsikan tidak akan selalu bertindak dengan benar dalam pelaksanaan kegiatannya. Dalam hal ini melalui pelaksanaan audit manajemen sumber daya manusia diharapkan agar dapat lebih dini menemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi sebelum permasalahan tersebut bertambah serius. Fenomena yang sering terjadi adalah banyaknya praktek-praktek yang tidak efektif dan efisien dalam kegiatan sumber daya manusia, seperti banyaknya posisi / jabatan personil yang diduduki oleh seseorang yang tidak qualified di bidangnya karena memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dari kriteria yang seharusnya. Sehingga bukan hal yang mustahil jika kinerja yang dihasilkan pun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Audit manajemen sumber daya manusia mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia dalam suatu organisasi. Adapun tujuan audit manajemen sumber daya

manusia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan manajemen sumber daya mausia dengan maksud untuk : 1. Menilai efektivitas, 2. Mengenali aspek-aspek yang masih harus diperbaiki, 3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, 4. Menunjukan kemungkinan perbaikan, 5. Membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan tersebut. ( T.Hani Handoko, 2001 ; 226) Disinilah pentingnya peranan Auditor Internal bagi perusahaan, yaitu sebagai fungsi penilaian yang ada dalam suatu perusahaan dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan perusahaan yang dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk membantu para karyawan perusahaan agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secarta efektif. Untuk hal tersebut pemeriksaan internal akan melakukan analisa-analisa dan penilaian serta memberikan rekomendasi dan saransaran. Definisi Audit Internal menurut The Institute of Internal Auditors yang dikutip oleh Sigit Eko Pramono : Internal Auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization s operation. It helps an organization to accomplish it objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance process, ( Sigit Eko Pramono, 2003 ; 183)

Adapun agar Auditor Internal dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka salah satu unsur penting yang diperlukan adalah sikap profesionalisme Auditor Internal agar dapat membantu organisasi mencapai tujuannya. Di sini tujuan perusahaan dipersempit menjadi pemberdayaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Agar dapat berfungsi dengan efektif, Auditor dan Auditee harus memiliki kesamaan pandangan tentang aktivitas Audit internal yang dapat memberikan nilai tambah bagi auditee. Konsep mengenai Auditor Internal dan Auditee : a. Agar efektif, Auditor Internal menjalankan tugasnya sebagai konsultan manajemen untuk menunjukan kemampuan mereka dalam memberikan penilaian yang bebas (independent). b. Staf Auditor Internal harus memiliki keahlian dalam berbagai bidang yang terdapat dalam akuntansi dan keuangan. c. Ketika Auditor Internal dan manajemen operasi tidak memiliki kesepakatan tentang temuan audit yang signifikan, maka Audit Report harus menyajikan kedua persepsi tersebut. Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil yang didasarkan atas tujuan yang ditetapkan. Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut sangat mutlak dibutuhkan personil yang professional untuk menjalankan aktivitas audit internal dan dapat menghasilkan rekomendasi yang tepat.

Audit Internal memerlukan kemampuan profesional yaitu kemampuan individu dalam melaksanakan tugas, yang berarti kualifikasi secara personalia yang sesuai dengan bidang tugas Audit Internal yang berkaitan dengan kemampuan profesionalnya dalam bidang audit serta penguasaan atas bidang operasional yang terkait dengan kegiatan perusahaan. Salah satu ukuran untuk mengetahui profesionalisme auditor internal adalah melalui adanya sertifikasi Auditor Internal yang disebut Qualified Internal Auditor (QIA), namun sebenarnya hal ini saja belumlah cukup melainkan haruslah dilihat terlebih dahulu permormance Auditor Internal tersebut dalam melaksanakan tugasnya dan memberikan rekomendasi yang efektif dan tepat sasaran. Profesionalisme merupakan suatu kredibilitas dan profesionalisme pada Auditor internal merupakan salah satu kunci dalam menjalankan profesinya dengan baik dan benar. Dalam penelitian ini, yang diharapkan dari profesionalisme Auditor internal adalah untuk memberikan rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Dari sini, penulis merasa tertarik untuk mengaitkan profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas pelaksanaan audit manajemen bagian sumber daya manusia dengan menuangkannya ke dalam suatu judul penelitian sebagai berikut :

Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Efektivitas Pelaksanaan Audit Manajemen Bagian Sumber Daya Manusia (Studi kasus pada PT Telkom Tbk). 1.2 Identifikasi Masalah Sehubungan dengan Latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna membahas masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh dari sikap profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas pelaksanaan audit manajemen bagian sumber daya manusia? 2. Seberapa besar pengaruh dari sikap profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas pelaksanaan audit manajemen bagian sumber daya manusia? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan data yang mendukung dalam pelaksanaan audit baik kualitatif maupun kuantitatif. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh dari sikap profesionalisme seorang Auditor Internal terhadap efektivitas pelaksanaan audit manajemen bagian sumber daya manusia.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari sikap profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas pelaksanaan audit manajemen bagian sumber daya manusia. 1.4 Kegunaan penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Bagi Penulis Agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang sikap profesionalisme Auditor Internal yang sesungguhnya serta untuk mengetahui sejauh mana peran Auditor Internal melaksanakan profesionalismenya khususnya dalam pelaksanaan audit manajemen sumber daya manusia. 2. Bagi Perusahaan yang diteliti Memberikan masukan bagi perusahaan mengenai peranan profesionalisme Auditor Internal dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya melalui pelaksanaan audit manajemen sumber daya manusia yang dilakukan oleh Auditor Internal. 3. Bagi Pihal Lain Untuk dapat menjadi pengetahuan serta referensi, khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas terutama untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pengawasan dan pengendalian adalah hal yang mutlak diperlukan organisasi dalam melakukan fungsi manajemen. Tujuan dari pengawasan ini sendiri antara lain adalah untuk menjaga dan mengamankan harta dari perusahaan dari penyimpanganpenyimpangan yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal. Adapun pengawasan itu sendiri terdiri dari kontrol yang bersifat : 1. Preventive, yaitu kontrol yang memungkinkan berbagai peristiwa (events) yang tidak diinginkan untuk tidak terjadi. 2. Detective, yaitu untuk menemukan, mengungkapkan, memperbaiki berbagai peristiwa yang tidak diinginkan tetapi telah terjadi. 3. Directive, yaitu kontrol yang menyebabkan atau mendorong agar peristiwa yang diinginkan justru terjadi. (Robert Tampubolon, 2005 ; 31) Disinilah Auditor Internal melakukan perannya sebagai watchdog, yang kemudian secara perlahan berubah secara perlahan menjadi konsultan. Kegiatan pemeriksaan yang awalnya hanya terfokus pada compliance audit bergeser menjadi operational / performance audit yang selain dapat menjaga pengendalian dan ketaatan atas kegiatan opersional perusahaan, Auditor internal juga memberikan nilai tambah berupa rekomendasi yang berguna bagi perbaikan kinerja perusahaan. Namun hal ini masih dirasakan kurang memadai dalam mengakomodasi harapan manajemen

dan stakekholder lainnya, sehingga peran Auditor internal pun bergeser selain menjadi konsultan juga harus menjadi katalisator yang harus mampu memberikan jasa kepada manajemen dengan saran-saran yang membangun serta applicable bagi kemajuan perusahaan (Sigit Eko Purnomo ; 2003). Profesionalisme merupakan suatu kredibilitas dan profesionalisme pada Auditor Internal merupakan suatu kunci sukses dalam menjalankan suatu pemeriksaan terhadap aktivitas perusahaan. Jika kita membicarakan profesionalisme berarti menyangkut pula terhadap teknik-teknik tertentu oleh individu, proses belajar dan mempraktekannya selama bertahun-tahun guna mengembangkan teknik tersebut, loyalitas individu guna mencapai kesempurnaan, dan berdiri sebagai suatu individu diantara sesamanya.(hiro Tugiman, 1996 ; 24) Selain hal itu, hal-hal lain yang patut diperhatikan adalah standar profesi, kriteria yang spesifik, kualitas dari profesi yang dipelajari, lisensi bagaimana Auditor internal diukur, kode etik, program sertifikasi, program untuk diadakannya studi Audit internal, dilema yang dihadapi oleh Auditor Internal dan loyalitas yang terbagi. Wujud profesionalisme dari peran profesi Auditor Internal ini tampak pada standar umum dalam Standar Profesi Auditor Internal (SPAI) : 1. Independensi, yaitu dalam arti luas harus mandiri dan terpisah dari bagianbagian yang diperiksanya.

2. Kemampuan profesional, yaitu harus mencerminkan pendidikan dan pengalaman yang sesuai dengan bidangnya. 3. Lingkup pekerjaan, meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan bukti-bukti transaksi serta efektivitas struktur pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas tanggung jawab yang diberikan. 4. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian serta pengevaluasian informasi, pelaporan hasil dan tindak lanjut. 5. Manajemen bagian departemen Audit Internal, dalam arti harus dirancang sesuai dengan kebutuhan yang tepat. (Soeripto Samid, 2004 ; 56-57) Sikap profesionalisme Auditor internal harus didukung pula oleh pihak manajemen perusahaan mengingat Audit internal melaksanakan tugasnya dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan bantuan dari bagian yang diperiksa dalam mengevaluasi operasi dan memperbaiki kesalahan yang akan menghasilkan saran / pendapat yang konstruktif. Dalam hal ini departemen sumber daya manusia maupun manajer operasional harus turut membantu Auditor internal dalam memperoleh data-data yang diperlukan agar dapat dinilai efektivitas kinerja dari kegiatan-kegiatan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.

Kegunaan Audit Internal ini dapat dirinci sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi sumbangan-sumbangan personalia kepada organisasi. 2. Meningkatkan kesan profesional terhadap departemen personalia. 3. Mendorong tanggung jawab dan profesioanlisme lebih besar diantara para karyawan departemen personalia. 4. Menstimulasi keseragaman kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek personalia. 5. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen personalia. 6. Menemukan masalah-masalah personalia kritis. 7. Mengurangi biaya-biaya sumber daya manusia melalui prosedurprosedur personalia yang efektif. 8. Menyelesaikan keluhan-keluhan lama dengan aturan-aturan legal. 9. Meningkatkan kesediaan untuk menerima perubahan-perubahan yang diperlukan dalam departemen personalia. 10. Memberikan tinjauan terhadap sistem informasi department. (T.Hani Handoko, 2001 ; 225-226) Pelaksanaan Audit manajemen sumber daya manusia ini bisa dikatakan efektif jika memenuhi poin-poin di atas dengan mengevaluasi pula pelaksanaan pengendalian intern yang atas pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh

perusahaan. Diharapkan melalui pelaksanaan Audit manajemen sumber daya manusia yang efektif yang dilakukan oleh Auditor internal yang professional, tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Karena untuk dapat tercapainya audit atas aktivitas organisasi secara optimal, diperlukan sistem Audit yang berkualitas (quality Auditing system). Berikut disajikan bagan kerangka pemikiran : Gambar 1.1 Kerangka pemikiran Masalah yang dihadapi : Ketidakpuasan karyawan terhadap kebijakankebijakan perusahaan ; Posisi atau jabatan karyawan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki ; Lemahnya pengendalian intern yang ada dalam Audit manajemen sumber daya manusia Profesionalisme Auditor Internal 1. Independensi 2. Kemampuan professional 3. Lingkup kerja 4. Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan 5. Manajemen bagian Audit internal Efektivitas pelaksaan Audit manajemen SDM 1. Tercapainya manfaat Audit manajemen SDM 2. Efektivitas pengendalian intern Manajemen SDM Sumber : Sumber :

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Silvana Novtianti Senjaya, seorang mahasiswi Universitas Padjajaran pada tahun 2006 dengan objek penelitian pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Hal-hal yang diteliti dalam penelitian tersebut adalah Apakah ada hubungan positif antara profesionalisme Auditor Internal dengan efektivitas pelaksanaan Audit Personalia? Dan adapun penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat keeratan hubungan antara profesionalisme Auditor Internal dengan efektifitas pelaksanaan Audit Personalia dalam katergori yang kuat dan positif sebesar 37,95%. Perbedaan antara penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah : 1. Penelitian sebelumnya dilakukan melalui studi kasus pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company. 2. Penelitian yang akan penulis lakukan yaitu melalui studi kasus yang dilakukan pada PT Telkom Tbk. Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis merumuskan hipotesis untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara sikap profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas pelaksanaan audit manajemen bagian sumber daya manusia.

1.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : a. Field Research Yaitu pengumpulan data secara langsung dengan mengadakan penelitian terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh data primer, yaitu berupa : 1) Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap aktivitas-aktivitas perusahaan yang erat hubungannya dengan objek yang diteliti. 2) Wawancara, yaitu Tanya jawab langsung dengan pegawai bagian terkait dengan objek yang diteliti dalam perusahaan tersebut. 3) Kuesioner, yaitu berupa serangkaian pertanyaan tertulis dengan cara menyebarkan daftar isian berupa angket pada sebagian karyawan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data mengenai hubungan audit internal dengan efektivitas kinerja perusahaan. b. Library Research Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori guna mendukung data primer yang diperoleh selama penelitian. Data ini

diperoleh dari buku-buku, majalah, jurnal, website, catatan kuliah dan referensi lainnya. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT Telkom Tbk yang beralamat di jalan Japati No.1 Bandung. Sedangkan waktu penelitian dimulai Maret 2009 sampai dengan Mei 2009.