BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

HUBUNGAN STRESS PASCAMENOPAUSE DENGAN PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL DI MASYARAKAT PADA IBU-IBU DI DESA TANJUNG KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

BAB I PENDAHULUAN. fungsi organ tubuh tetapi lansia tetap dapat menjalani hidup sehat. Salah satu

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. pasca reproduksi adalah klimakterium (perimenopause), menopause, dan

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA USIA SAAT TIMBULNYA MENARCHE DENGAN USIA SAAT TERJADINYA MENOPAUSE WANITA DI KECAMATAN KARTASURA. Merry Tiyas Anggraini*

BAB I PENDAHULUAN. gerakan gerakan shalat yang meliputi berdiri, ruku, sujud, dan duduk adalah

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. darahnya biasanya disebabkan perilaku mereka(alwani, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia mulai dalam kandungan sampai mati tampaklah. perkembangan, sedangkan pada akhirnya perubahan itu menjadi kearah

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. wanita mengalami menopause. Namun tidak seperti menopause pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati

BAB I PENDAHULUAN. sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010).

KORELASI PERILAKU MEROKOK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN BANJARBARU

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak bayi,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

BAB I PENDAHULUAN. menghilang pada saat menstruasi (Syiamti & Herdin, 2011). wanita meliputi kram atau nyeri perut (51%), nyeri sendi, otot atau

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berupa pembengkakan yang disertai nyeri pada bagian-bagian tubuh seperti lutut, jari

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkesinambungan dari lahir sampai mati. Setiap perkembangan mengandung

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. harapan hidup, sehingga jumlah populasi lansia juga meningkat. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. killer) diantara pembunuh lainnya seperti diabetes, hiperkolesterolemia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. hormone yang dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior yang

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Penyakit ini diperkirakan mengenai lebih dari 16 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN. senam aerobik yang sangat diminati ibu-ibu dan remaja putri baik di kota

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami seorang wanita adalah datangnya menopause, menopause adalah keadaan biologis yang wajar ditandai dengan berhentinya haid (Kartono, 1992) Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, dan hormon progesteron, yang di produksi oleh ovarium, serta peningkatn LH (luteinizing hormone) dan FSH (folliclestimulating hormone) yang di produksi oleh kelenjar hipofisis anterior. Penurunan hormone estrogen mempengaruhi system jantung dan pembuluh darah (Edwin, 2006), dan fungsi sistem imunitas (kekebalan tubuh) juga mengalami penurunan (Fajar al fajri, 2005). Penurunan sistem jantung dan pembuluh darah ditunjukan dengan peningkatan denyut nadi istirahat dan tekanan darah, serta frekuensi nafas yang dapat menurunkan kebugaran tubuh wanita menopause disertai timbulnya gejala gejala menopause. Menurut penelitian Hudiyawati (2008) wanita masa menopause akan mengalami perubahan pada fisik dan kejiwaan. Kondisi ini sering menimbulkan tekanan psikologis. Perubahan kondisi fisik dan psikis yang terjadi pada saat menopause sebagian besar merupakan perubahan kearah penurunan kualitas atau kemunduran 1

2 yang memburuk. Salah satu cara untuk menghambat atau menghindari proses buruk tersebut adalah melalui upaya pemeliharaan dan penjagaan kesehatan. Termasuk didalamnya aktivitas olahraga yang teratur dan dengan dosis yang benar. Jenis olahraga yang biasa dilakukan pada saat menopause bagi wanita di atas usia 40 50 tahun dianjurkan untuk melakukan senam aerobik dan senam osteoporosis (Lestari,2005). Jenis olahraga disini adalah olahraga kesehatan, bertujuan untuk kesehatan. Kesehatan yang sempurna adalah suatu keadaan yang tidak hanya bebas dari penyakit, namun juga memiliki tingkat kebugaran yang optimal, seseorang dapat melaksanakan kegiatan sehari hari tanpa kelelahan yang berlebihan, serta memiliki cadangan kemampuan untuk hal yang bersifat kegawat daruratan (Sudarsono, 2008). Aktivitas olahraga berkaitan erat dengan kondisi seseorang saat dalam usia menopause. Kondisi yang dimaksud adalah rentannya terkena gangguan yang diakibatkan oleh karena menurunnya pembentukan hormone hormone kewanitaan seperti osteoporosis, keluhan organ reproduksi, kenaikan berat badan, hipertensi, masalah psikologis dan keputihan (Indarti, 2005:28 34 ). Dengan olahraga semua enzim dan hormone akan aktif secara teratur, bila hormone dan enzim aktif maka aktivitas dalam tubuh akan menjadi tidak terganggu Kumalaningsih (2008:13) Aktivitas olahraga akan membantu tubuh tetap bugar dan segar karena mendorong jantung bekerja optimal (Ira,2006). Olahraga juga dapat

3 menghilangkan keluhan klimakterik yang sering kali terjadi dimasa menopause (Kasdus,2002). Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengevaluasi kecepatan denyut jantung waktu istirahat, yaitu kecepatan denyut jantung waktu istirahat harus menurun (Powell, 2000).. Sekitar 70% wanita pra dan pasca menopause mengalami keluhan vasomotorik, depresif, serta keluhan psikis (Ira, 2006). Sindrom menopause ini dialami oleh banyak perempuan hampir diseluruh dunia, sekitar 70-80% perempuan di Eropa, 60% di Amerika Serikat, 57% di Malaysia, 18% di Cina, dan 10% di Jepang dan Indonesia (Samino, 2005). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di Desa Karangkedawung, RT/RW III/II. Kabupaten Banyumas pada tanggal 25 April 2011, dengan jumlah total penduduk wanita 81 jiwa, dimana jumlah wanita yang sudah memasuki masa klimakterik kurang lebih 36 orang, 30 orang mengalami gejala-gejala menopause dan mengeluh sangat terganggu dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari. Akibat jangka panjang, terjadi perubahan gangguan tulang atau Osteoporosis dan gangguan kadar lemak, dapat berlanjut kegangguan fungsi jantung dan pembuluh darah (Yavis, 2004). Tidak ada data pasti yang menyebutkan bahwa wanita menopause teratur melakukan olahraga, padahal dengan terjaganya keteraturan aktivitas olahraga dapat menjaga kesehatan mereka,tidak terkecuali ketika usianya semakin bertambah Giriwijoyo dan Komariah (2008:16)

4 Oleh karenanya, seiring dengan kemajuan ilmu dan tekhnologi dibidang keperawatan dan kedokteran yang semakin pesat, dimana kebutuhan akan terpenuhinya tuntutan fisik, kebutuhan untuk mengenali diri melalui anatomi, fisiologi, biomekanika, nutrisi, latihan, dan sebagainya yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian tentang pengaruh latihan senam aerobik terhadap peningkatan kebugaran pada wanita menopause. B. Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui Apakah ada pengaruh latihan senam aerobik terhadap peningkatan kebugaran pada wanita menopause? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mempelajari pengaruh latihan senam aerobik terhadap peningkatan kebugaran pada wanita menopause. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi pengaruh latihan senam aerobik terhadap denyut nadi Istirahat sebelum dan sesudah latihan pada wanita menopause. b. Mengidentifikasi pengaruh latihan senam aerobik terhadap tekanan darah sebelum dan sesudah l atihan pada wanita menopause.

5 c. Mengidentifikasi pengaruh latihan senam aerobik terhadap frekuensi nafas sebelum dan sesudah latihan pada wanita menopause. D. Manfaat 1. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti tentang riset keperawatan dan pengembangan wawasan tentang dilakukannya latihan senam aerobik terhadap peningkatan kebugaran pada wanita menopause. 2. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi bagi mahasiswa serta Menambah khasanah ilmu keperawatan khususnya Keperawatan Maternitas. Serta sebagai pembendaharaan kepustakaan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 3. Bagi Penderita Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih pengobatan alternatif dalam meningkatkan kebugaran pada wanita menopause yaitu dengan cara olah raga senam aerobik. 4. Bagi Masyarakat Hasil penelitian di desa karangkedawung, kabupaten Banyumas. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan salah satu alternatif untuk mengetahui tingkat kebugaran pada wanita menopause. E. Penelitian terkait

6 NO PENGARANG JUDUL METODE HASIL PERBEDAAN PERSAMAAN 1 Arsyta Mega Hubungan stress Penelitian (1) Stress pasca menopause dalam Penelitian kualitatif Ramdhanni pasca menopause ( 2008) dengan Perubahan perilaku sosial di masyarakat pada ibu-ibu di desa tanjung kecamatan nguter kabupaten sukoharjo kuantitatif dengan metode korelasional, bersifat Deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian dipilih secara multistage random sampling dengan jumlah sampel 58 responden. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner tertutup (closed question). Data Kategori stress ringan yaitu sebesar (82,8%), perubahan perilaku sosial dalam kategori perilaku sosial baik (sosialisasi tinggi) sebesar (89,7%). (2) Ada hubungan antara stress pasca menopause dengan perubahan perilaku Sosial di masyarakat pada ibu-ibu di Desa Tanjung Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Hasil uji korelasi Kendall s Tau sebesar (-0,320) dengan signifikansi p < (0,014< 0,05) terbukti signifikan pada taraf signifikansi 5%,t terletak yang terkumpul antara 0,40-0,69 maka dapat dianalisis dengan dikatakan bahwa dengan dengan metode korelasional bersifat deskriptif

7 NO PENGARANG JUDUL METODE HASIL PERBEDAAN PERSAMAAN uji korelasi korelasi sedang. Arah Kendall s Tau hubungan negatif. Semakin tinggi nilai stress pasca menopause, maka semakin rendah nilai perubahan perilaku sosial yang berarti semakin berat stress pasca menopause, maka semakin buruk perubahan perilaku sosialnya, atau sebaliknya 2. Dian Hudiyawati (2008) Persepsi Wanita Penelitian ini Hasil penelitian diketahui Usia Dewasa Madya (40-49 tahun) Tentang Persiapan Menghadapi Masa Menopause di Kelurahan Sumurboto menggunakan informan memahami definisi desain kualitatif melalui pendekatan fenomologis karena ingin menopause yaitu tidak menstruasi lagi, peristiwa yang sudah diatur untuk wanita. Biasanya terjadi karena faktor usia lebih dari 45 mendapatkan data tahun, juga produksi sel telur dengan cara berhenti. Tanda dan gejalanya memahami berupa perubahan fisik dan Penelitian desain Kualitatif

8 NO PENGARANG JUDUL METODE HASIL PERBEDAAN PERSAMAAN Kecamatan pengalaman hidup psikologis. Masalah akibat Banyumanik Kota manusia perubahan itu yaitu aktivitas Semarang Jawa sebagai individu terbatas dan merasa tidak nyaman. tengah yang mengalami Perasaan informan saat memasuki keadaan menopause yaitu merasa santai sebenarnya, dan dapat lebih banyak beribadah. dilakukan terhadap Alasan tidak melakukan persiapan 3 informan dengan yaitu informan tidak mempunyai indepth interview dana dan waktu, informan dalam menganggap bahwa persiapan pengumpulan data. hanya dari segi nutrisi serta menurut ajaran agamanya, menopause tidak perlu dikhawatirkan

9 NO PENGARANG JUDUL METODE HASIL PERBEDAAN PERSAMAAN 3. Ivan Rivan Firdaus (2010) Dampak olahraga terhadap kondisi Metode penelitian ini menggunakan Hasil dalam penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang positif Menggunakan pendekatan Korelasional Sample 30 orang kesehatan wanita pendekatan dan signifikan antara alasan olah usia menopause korelasional. raga dengan kondisi kesehatan wanita usia menopause dengan Konstribusi sebesar 13%. 4. Nita Pratiwi Hubungan high Metode penelitian Hasil dalam penelitian ini adalah jenis penelitian (2010) density ini menggunakan wanita post menopause yang observasional analitik lipoprotein jenis penelitian jumlahnya 54 orang dan dengan desain Cross dengan observasional memenuhi kriteria ekslusi sectional study penurunan analitik dengan (penerimaan) dan kriteria ekslusi fungsi kognitif desain Cross (penolakan) yang diterapkan pada wanita post sectional study, oleh peneliti. Kesimpulan hasil menopause yaitu variabel bebas pengumpulan data penelitian dan terikat diukur terdapat penurunan fungsi kognitil secara bersamaan. pada wanita yang memiliki HDL Subyek penelitian rendah. Dibuktikan secara statistik

10 NO PENGARANG JUDUL METODE HASIL PERBEDAAN PERSAMAAN adalah wanita yang hubungan high density lipoprotein telah mengalami terhadap penurunan fungsi kognitil post menopuse di pada wanita pos menopause posyandu Abadi menggunakai uji chi-square I lansia Gonilan- value = 0,000<0,05 berarti Ho Kartasura sebanyak ditolak dan H, diterima 63 orang, dengan teknik Pengambilan sampel secara simple random sampling. Setelah dianalisis nggunakan Chi- Square Test memperlihatkan hasil