BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Namun masalah utama dalam energi listrik adalah menyangkut. menimbulkan masalah baru yaitu masalah isolasi.

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN

1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan penyedia tenaga listrik. Standar yang lebih tinggi tersebut adalah

FLASHOVER PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN BAHAN PENGISI ALUMINA, PASIR SILIKA DAN FIBER GLASS

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena sebagian besar energi listrik yang telah di konversikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BABI PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka perlu dilakukan suatu perencanaan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sistem tenaga listrik terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pusat pembangkit,

PENGARUH POLUTAN INDUSTRI TERHADAP KINERJA BAHAN ISOLASI POLIMER EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2

BAB II ARUS BOCOR DAN KELEMBABAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga untuk mentransmisikan energi yang besar digunakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Desain isolasi untuk tegangan tinggi (HV) dimaksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman, populasi dan teknologi yang pesat, mengakibatkan permintaan

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. Di kota-kota besar

PEMANFAATAN ISOLASI RESIN EPOKSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENYALURAN ENERGI LISTRIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK HIDROFOBIK

ISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

Pengembangan isolator tegangan tinggi yang cocok untuk daerah tropis

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan

Pengaruh Equivalent Salt Deposit Density (ESDD) Terhadap Tegangan Flashover

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan bagian peralatan yang terhubung secara fisik dengan tanah. berfungsi sebagai penggantung atau penopang konduktor [2].

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam dunia industri dan juga dalam rumah tangga. Motor ini

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

PENGARUH PEMBERSIHAN OLEH HUJAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERPOLUSI

PENGUJIAN TEGANGAN FLASHOVER DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR 20 KV BERBAHAN RESIN EPOKSI SILANE KONDISI BASAH DAN KERING

TINJAUAN SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI SILICONE RUBBER

1BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Petir adalah fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Unjuk Kerja Isolator 20 kv Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering

BAB I PENDAHULUAN. mengalir ke tempat yang lebih rendah sehingga akhirnya kembali lagi ke laut. Lebih dari 98

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini,

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

BAB I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Analisis Tegangan Tembus Minyak Biji Karet (Rubber Seed Oil) Sebagai Alternatif Bahan Isolasi Cair

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS ARUS BOCOR DAN TEGANGAN FLASHOVER PADA ISOLATOR SUSPENSI 20 kv 3 SIRIP DENGAN 4 TIPE SIRIP BERBAHAN POLIMER RESIN EPOKSI SILANE SILIKA

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN KAJIAN UNJUK KERJA KELISTRIKAN ARESTER PORSELEN DAN ARESTER POLIMER PADA SISTEM TEGANGAN 20 KV

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan air tanah sebagai sumber air minum sehari hari. Namun, terkadang

BAB I PENDAHULUAN. banyak daerah-daerah terpencil yang belum tersentuh oleh program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SILANE TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR BAHAN RESIN EPOKSI DENGAN KONTAMINAN PANTAI

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu Indonesia

BAHAN SIDANG TUGAS AKHIR. PENGARUH KELEMBABAN UDARA TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR POST 20 kv TERPOLUSI OLEH : ANGELINA NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zenny Jaelani, 2013

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

DAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI PADA TRANSFORMATOR AKIBAT EFEK KORONA

SIFAT HIDROFOBIK BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI BERPENGISI SILICONE RUBBER DAN ABU SEKAM PADI YANG TERKONTAMINASI POLUTAN INDUSTRI

PENGUJIAN ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERKONTAMINASI GARAM MENGAKIBATKAN ARUS BOCOR FLASHOVER PADA PERMUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

SIFAT ISOLATOR PANAS PAPAN SEKAM PADI DENGAN VARIASI RESIN DAN UKURAN PARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Teknik pengukuran peluahan sebagian atau Partial Discharge (PD) dalam

BAHAN ISOLASI. (Continued) Ramadoni Syahputra

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

Pemerataan atau penyeimbangan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN, NILAI KEKERASAN, DAN LAJU KOROSI PADA PROSES ANODIZING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III. Sub Kompetensi :

ANALISIS KARAKTERISTIK ARUS BOCOR DAN SUDUT KONTAK PADA BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Pada saat sistem isolasi menahan electrical stresses, isolasi

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim tropis dan terdiri dari berbagai pulau yang tersebar luas di samudra. Kondisi ini mempengaruhi sistem kelistrikan yang berbeda di tiap tiap daerah. Di daerah daerah pinggir pantai di kawasan Indonesia yang memiliki intensitas debu dan paparan sinar ultra violet yang tinggi mempengaruhi kondisi peralatan isolasi pada jaringan listrik daerah tersebut karena berpotensi menyebabkan penggaraman pada permukaan isolator tegangan tinggi tersebut. Fenomena tersebut tentu dapat menurunkan kemampuan isolasi peralatan yang sudah terpasang selama ini. Untuk itu diperlukan suatu peralatan isolasi yang dapat meminimalisir kemungkinan pemerosotan daya tahan isolasi akibat polutan dan penggaraman. Isolator yang sering dipakai pada jaringan listrik di Indonesia adalah isolator keramik. Namun di salah satu daerah di Indonesia, sebagian isolator keramik yang sudah terpasang selama ini mulai diganti dengan isolator polimer, dengan alasan isolator tersebut dapat meminimalisisr penggaraman dengan tambahan cairan pelapis isolator polimer. Akibat penggantian isolator tersebut berimbas pada anggaran pengeluaran dana PLN yang bertambah sementara kemampuan isolator keramik yang 1

2 terpasang selama ini masih dapat diandalkan namun butuh perawatan yang lebih sering untuk daerah daerah dengan tingkat polutan tinggi. Untuk menekan pengeluaran dana penggantian isolator polimer dibutuhkan suatu penelitian guna memenuhi kebutuhan kemampuan berbagai isolator untuk dapat meminimalisir gangguan akibat polutan dan penggaraman dengan menggunakan berbagai komposisi senyawa yang memiliki sifatatau kandungan yang serupa atau mendekati kandungan cairan pelapis isolator polimer. 1.2 Perumusan Masalah Dalam sistem kelistrikan, isolator merupakan komponen penting untuk menjaga kelangsungan penyaluran energi listrik. Isolator yang banyak terpasang di sistem kelistrikan Indonesia adalah isolator keramik (porselen). Namun isolator keramik memiliki kekurangan dalam tugasnya sebagai isolasi karena kerapatan molekul isolator keramik kurang padat sehingga rentan terjadi kegagalan isolasi akibat tegangan tembus pada isolator keramik. Dewasa ini mulai dikembangkan isolator polimer yang memiliki kerapatan molekul yang lebih padat. Selain itu lebih ringan dibanding isolator keramik. Dengan alasan ini mulai banyak dilakukan penggantian isolator keramik menjadi isolator polimer. Hal ini mengakibatkan pengeluaran dana PLN semakin meningkat. Untuk mengurangi frekuensi penggantian isolator secara besar besaran dibutuhkan suatu metode yang dapat meningkatkan kemampuan isolator keramik sehingga dapat mendekati kemampuan isolator polimer. Maka metode pelapisan

3 menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan daya tahan isolasi dari isolator keramik. Karet silikon menjadi pilihan bahan pelapis isolator keramik karena karet silikon memiliki karakteristik yang sesuai untuk meningkatkan daya tahan isolasi pada isolator keramik sehingga dapat mendekati daya tahan isolator polimer. Selain itu karet silikon adalah bahan yang ringan sehingga tidak terlalu berpengaruh pada bobot isolator saat digunakan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui karakteristik keramik dan polimer terhadap tegangan tinggi bolak balik (AC) 2. Mengetahui efek pelapisan karet silikon pada isolator keramik dan polimer terhadap daya tahan isolasi kedua isolator tersebut. 3. Mengetahui efek polutan terhadap karaktersitik keramik dan polimer pada pengujian tegangan tinggi AC. 4. Mengetahui efisiensi penggunaan karet silikon untuk melapisi isolator sesuai dengan kebutuhan daya tahan isolasi pada jaringan listrik. 1.4 Batasan Masalah Faktor yang berkaitan dengan masalah ini sangat banyak. Oleh karena itu, penulis memberikan batasan-batasan dengan tujuan agar pembahasan masalah menjadi lebih terfokus. Batasan-batasan yang digunakan adalah :

4 1. Bahan isolator yang digunakan adalah keramik dan resin epoksi yang dicampur abu sekam yang banyak dijual di pasaran. 2. Karet silikon yang digunakan sebagai bahan pelapis adalah karet silikon yang dijual di pasaran. 3. Pada pengujian kedua bahan isolator tersebut diuji pada tegangan tinggi bolak balik (AC) yang dibangkitkan di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. 4. Parameter yang diamati adalah tegangan dadal dan kekuatan dielektrik bahan uji. 5. Polutan yang digunakan adalah polutan buatan dari garam (NaCl) yang dicampurkan pada larutan aquades dan kaolin. 6. Metode pemberian polutan dengan metode pengkabutan dilakukan dengan cara menyemprotkan bahan uji dengan polutan buatan di dalam chamber sebelum diuji pada tegangan tinggi. 7. Pengujian dilakukan untuk masing masing bahan uji. 1.5 Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi ini membutuhkan data yang lengkap, akurat, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu dalam penyusunan laporan skripsi ini dibutuhkan metode pengumpulan data secara sistematis. Pengumpulan data dilakukan melalui berbagai macam metode. Metode tersebut adalah sebagai berikut :

5 1. Metode Observasi, yaitu dengan melihat dan mengamati secara langsung obyek yang diamati dengan penelitian. Penelitian dilakukan melalui pengujian terhadap bahan uji secara langsung yang dilakukan di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. 2. Metode Wawancara, yaitu dengan melakukan dialog atau wawancara dengan dosen pembimbing baik pembimbing I atau pembimbing II, laboran di laboratorium, teman-teman dan semua pihak yang dapat membantu. 3. Metode Pustaka, yaitu dengan membaca buku, artikel, dan makalah, serta browsing di internet. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas akhir dengan judul EFEK PELAPISAN KARET SILIKON (SILICONE RUBBER) PADA PERMUKAAN BAHAN ISOLATOR KERAMIK DAN CAMPURAN RESIN EPOKSI DENGAN ABU SEKAM (POLIMER) TERHADAP DAYA TAHAN ISOLASI PADA KONDISI BERPOLUTAN ini tersusun dalam lima bab, dengan susunan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN, memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan yang memberikan gambaran perlunya penelitian tentang efek pelapisan karet silikon terhadap bahan isolator keramik dan polimer.

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI, berisi mengenai studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Di bab ini akan dijelaskan dasar teori tentang polimer sebagai isolator, isolator keramik, karakteristik karet silikon, juga parameter-parameter tegangan dadal dan kekuatan dielektrik. BAB III METODE PENELITIAN, berisi mengenai tahap-tahap pengujian, komponen alat pembangkit tegangan tinggi bolak balik, cara analisis tegangan dadal dan kekuatan dielektrik. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, memuat hasil pengujian serta analisis terhadap hasil pengujian yang disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis, serta saran untuk perkembangan penelitian selanjutnya.