80 Pilih Have Disk Gambar 4.16 Instalasi Modem Nokia 6100 Install New Modem Pilih Browse Gambar 4.17 Instalasi Modem Nokia 6100 Install From Disk
81 Pilih driver modem kemudian klik Open Gambar 4.18 Instalasi Modem Nokia 6100 Locate File Klik Next Gambar 4.19 Instalasi Modem Nokia 6100 Add Hardware
82 Pilih Port yang akan digunakan Gambar 4.20 Instalasi Modem Nokia 6100 Choosing Port Klik Finish Gambar 4.21 Instalasi Modem Nokia 6100 Modem Installation Is Finished
83 Hasil pemilihan Port Gambar 4.22 Instalasi Modem Nokia 6100 Installed Modem 4.4.2 Sinkronisasi Komputer Dengan Modem Nokia 6100 Proses ini digunakan untuk mengecek koneksi antara modem dengan komputer apakah sudah terhubung dengan baik. Jalankan Hyper Terminal dari Start Menu > All Programs > Accessoris > Communication > Hyper Terminal.
84 Pilih File > New Connection Gambar 4.23 Hyper Terminal New Connection Masukkan nama koneksi baru (misal : NOKIA 6100) Gambar 4.24 Hyper Terminal Connection Description
85 Pilih Port COM6 Gambar 4.25 Hyper Terminal Connect To Port Isikan Setting Port sesuai piranti yang digunakan. Dalam hal ini Handphone Nokia yang digunakan mempunyai setting Bits per Second 19200, Data Bits 8, Parity None, Stop Bits 1, dan Flow Control None. Klik OK Gambar 4.26 Hyper Terminal Port Properties
86 Isikan Setting Port sesuai piranti yang digunakan. Dalam hal ini Handphone Nokia yang digunakan mempunyai setting Bits per Second 19200, Data Bits 8, Parity None, Stop Bits 1, dan Flow Control None. Klik OK Gambar 4.27 Hyper Terminal Port Properties Untuk mengecek apakah koneksi terhubung dengan baik dan piranti mendukung AT Command dapat digunakan perintah ATE1<enter>, yang akan dijawab OK Gambar 4.28 Hyper Terminal Connection Success
87 4.5 Implementasi Implementasi program yang dimaksud adalah menuangkan flowchart dan algoritma hasil perancangan kedalam bahasa pemrograman, kemudian program tersebut diuji dengan cara dijalankan didalam sistem jaringan. Prinsip kerja program sistem usulan ini secara umum adalah menempatkan sebuah komputer pada jaringan sebagai pemantau switch backbone. Sehingga pada penggunaannya harus ditentukan terlebih dahulu alamat IP dan port number konektivitas komputer dengan perangkat telepon seluler. Aplikasi traffic monitoring switch backbone dibuat menggunakan VB 6.0 karena VB 6.0 memiliki bahasa yang sederhana dan tools yang digunakan mudah untuk diperoleh baik gratis maupun tidak.
88 4.5.1 Tampilan Layar Utama Gambar 4.29 Tampilan Layar Utama Keterangan : 1. Nama Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2. Kotak Pengisian IP address. 3. Tombol untuk memulai PING. 4. Kotak untuk memberi tanda cek, jika ingin menyimpan hasil PING kedalam file Log. 5. Buffer size untuk menentukan banyak data yang diperlukan dalam sekali PING 6. Kotak Hasil PING.
89 7. Tombol untuk melihat file Log. 8. Kolom untuk menampilkan status proses. 9. Kolom untuk menentukan nomor telepon tujuan. 10. Tombol untuk Keluar. 11. Kolom pengisian Port Number. 4.5.2 Tampilan Layar Log Gambar 4.30 Tampilan Layar Log Keterangan : 1. Nama file Log. 2. Tempat hasil Log. 3. Tombol untuk menghapus isi Log. 4. Tombol keluar.
90 Berikut ini dijelaskan mengenai proses penggunaan program. Dimulai dengan cara konfigurasi kemudian dilanjutkan dengan proses pemantauan switch backbone, pengiriman SMS dan penulisan log file. a. Konfigurasi Pada saat program dijalankan, konfigurasi program merupakan langkah awal sebelum program melakukan proses pemantauan. Konfigurasi ini meliputi pengisian daftar alamat IP address switch backbone atau host tujuan, pengisian nomor telepon yang akan digunakan untuk pengiriman SMS pada saat terjadi gangguan, penentuan fungsi ping yang akan digunakan dalam proses pemantauan, serta penentuan nomor port yang digunakan dalam konektivitas komputer monitoring dengan perangkat telepon seluler. 1. Pengisian Daftar Alamat IP Switch Backbone Pengisian daftar alamat IP switch backbone dilakukan dengan cara mengisikan alamat IP pada kotak pengisian IP Address. Aturan pengisian alamat IP ini adalah mengisikan masing-masing IP pada kotak yang tersedia, satu baris untuk satu alamat IP. Gambar 4.31 Kotak Pengisian Alamat IP
91 2. Pengisian Nomor Telepon Pengisian nomor dilakukan pada kolom nomor telepon yang tersedia. Aturan penulisan nomor telepon pada kode program diawali dengan menuliskan kode kartu provider yang digunakan dan diikuti nomor telepon. Sebagai contoh misalnya 08561234567. Gambar 4.32 Kotak Pengisian Nomor Telepon 3. Konfigurasi Fungsi Pemantauan Konfigurasi fungsi pemantauan meliputi pengisian alamat IP switch backbone yang dituju, memberikan tanda checklist pada checkbox Log File untuk mendapatkan hasil log dan menentukan byte data untuk melakukan proses ping. Proses pemantauan dapat dilakukan dengan fungsi ping. Waktu pengulangan ini menentukan proses pemantauan dilakukan dalam tenggang waktu tertentu secara berkala. Untuk port number dituliskan pada kode program untuk menentukan port number konektivitas komputer monitoring dengan perangkat telepon seluler. Port number ini sebelumnya telah dituliskan secara default pada kode program.
92 Gambar 4.33 Konfigurasi IP Address dan Buffer Size 4. Pengisian Port Number Pengisian Port Number dilakukan dengan cara mengisikan nomor port pada kotak pengisian Port Number. Nomor port yang diisikan harus sesuai dengan port yang digunakan pada modem. Nomor port yang digunakan pada modem dapat dilihat dengan cara : Start > My Computer > klik kanan Properties > Hardware > Device Manager. Pilih Port (COM & LPT) > lihat nomor Port pada Prolific USB-to-Serial Bridge (COM6). Keterangan : Nomor port yang kami gunakan COM6. Nomor port ini akan berbeda-beda pada setiap komputer yang digunakan. Gambar 4.34 Pengisian Port Number
93 b. Proses Pemantauan Proses pemantauan dapat dimulai dengan menekan tombol Ping. Kemudian program akan memanggil fungsi Pemantauan. Selanjutnya variabelvariabel yang telah ditentukan dalam konfigurasi sebelumnya, yaitu daftar alamat IP, Buffer Size dan Log File, digunakan dalam menjalankan fungsi Pemantauan ini. Jika daftar alamat IP kosong, program akan menampilkan pesan kesalahan dan pengguna harus mengisikan alamat IP terlebih dahulu dalam kotak pengisian alamat IP. Selanjutnya program akan mencoba koneksi ke IP switch backbone tujuan dengan memanggil fungsi koneksi. Apabila proses ping berhasil, maka sistem akan menampilkan hasil yang akan ditampilkan pada kotak hasil ping.
94 Gambar 4.35 Hasil Ping IP Dari hasil diatas dapat dilihat 2 alamat IP yang sukses melakukan proses ping dengan menampilkan hasil Reply from xxx.xxx.xxx.xxx: bytes=32 time=1ms TTL=128 dan Reply from xxx.xxx.xxx.xxx: bytes=32 time=13ms TTL=64. Sedangkan IP yang mengalami kegagalan dalam proses ping akan menampilkan hasil ERROR with xxx.xxx.xxx.xxx: Request time out. Alamat IP yang mengalami kegagalan tersebut akan dikirimkan ke network administrator melalui SMS.
95 c. Membuka Log File Pada program aplikasi ini telah disediakan menu untuk membuka log file yang dihasilkan dari proses pemantauan. Log file dapat digunakan sebagai bahan laporan, seperti tanggal dan waktu kegagalan proses serta dapat menampilkan kesalahan apa yang terjadi pada IP switch backbone. Untuk membuka log file klik menu log pada layar tampilan utama aplikasi. Pada gambar dibawah dapat dilihat kondisi IP switch backbone yang mengalami kegagalan akan ditampilkan dengan ERROR with xxx.xxx.xxx.xxx: Request time out dan waktu terjadinya kegagalan. Gambar 4.36 Log File
96 4.6 Evaluasi Evaluasi ini dimaksudkan untuk menganalisa hasil yang telah dicapai oleh aplikasi yang telah diterapkan. Aplikasi ini tentu saja mempunyai kelebihan dan kekurangan, dilihat dari kebutuhan pengguna yang bermacam-macam dengan kondisi dan situasi yang berbeda. Hasil evaluasi berdasarkan implementasi aplikasi yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi traffic monitoring switch backbone yang diterapkan dapat memonitor switch backbone secara terus menerus. 2. Aplikasi traffic monitoring switch backbone yang diterapkan dapat memberikan informasi switch backbone yang terputus secara realtime 3. Aplikasi traffic monitoring switch backbone yang diterapkan dapat memberikan informasi switch backbone yang mengalami kegagalan dengan mengirimkan pesan melalui sms. 4. Aplikasi traffic monitoring switch backbone yang diterapkan dapat melakukan pemeriksaan koneksi terhadap lebih dari satu alamat IP switch backbone, sehingga dapat lebih menghemat waktu. 5. Aplikasi traffic monitoring switch backbone yang diterapkan dapat menggunakan berbagai jenis kartu SIM untuk mengirimkan SMS yang berisi pesan kegagalan koneksi switch backbone. Kekurangan dalam aplikasi yang diterapkan adalah : 1. Pengiriman yang dilakukan oleh aplikasi terbatas pada text saja dan menggunakan komunikasi satu arah.
97 2. Harus melakukan pengisian ulang pulsa nomor telepon yang digunakan secara berkala 3. Harus selalu dilakukan pengisian ulang baterai handphone.