BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sulistyaning Kartikawati. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, FPTK, IKIP PGRI MADIUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution,

METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksparimen. Penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

METODE PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksparimen. Penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

III. METODOLOGI PENELITIAN. kooperatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian, Quasi Eksperimental

III. METODELOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Sugiyono (2013: 107)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Banyak jenis penelitian yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

Transkripsi:

35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik STT Dharma Iswara Madiun. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal Tahun Akademik 2011/2012. Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian No Kegiatan Tahun 2011/2012 (Bulan ke) 1-2 3 4 5 6 7 8 1 Penyusunan Proposal * 2 Seminar Proposal * 3 Pembimbingan Bab I, II dan III * 4 Penyusunan Instrumen * * 5 Uji coba penelitian * * 6 Analisis Hasil Uji coba * * 7 Pelaksanaan Penelitian * * 8 Pembimbingan Bab IV dan V * * Pengolahan data penelitian 9 Penulisan Laporan (Bab IV & V) * 10 Ujian tesis * B. Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Jalaludin Rakhmat (1993 : 32) metode eksperimen ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu lebih kelompok eksperimen dan kemudian membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Metode eksperimen menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian eksperiman adalah penelitian yang bertujuan 35

36 untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen /perlakukan dan membandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan ( Sumadi Suryabrata, 2003 : 88) Dalam penelitian ini baik klas kontrol maupun eksperimen dikenai perlakukan, namun perlakukan yang diberikan beda. Kelompok A diberi perlakukan model pembelajaran kooperatif dengan pengajuan soal ( problem posing ) melalui tutorial online, sedangkan kelompok B diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif dengan pengajuan soal (problem posing) melalui modul tatap muka. Setelah itu hasil keduanya dibandingkan, mana yang lebih baik dari kedua model tersebut. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Margono ( 2003 : 118) populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian /obyek penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Suharsimi, A (1998 : 115) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dari kedua pendapat di atas yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subyek pengamatan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Teknik Informatika STT Dharma Iswara Madiun yang memprogram mata kuliah Fisika Dasar II sejumlah 82 mahasiswa terdiri dari 3 klas yaitu klas A ( 26 mahasiswa ), klas B ( 28 mahasiswa ) dan klas C ( 28 mahasiswa ). 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara cara tertentu (Margono, 2003 : 120). Sedangkan menurut Suharsimi, A (1998 : 117) menyatakan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diberi perlakukan. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Program Studi Teknik Informatika yang memprogram matakuliah Fisika Dasar II yaitu klas A sejumlah 26 mahasiswa dan klas B sejumlah 28 mahasiswa. Adapun pertimbangan pemilihan sampel ini yaitu: a). Kedua kelompok sudah sepadan, karena silabus Fisika Dasar II sama untuk kedua klas.

37 b). Pada awal semester materi pengajaran yang disampaikan pada mahasiswa di klas A dan B sama karena menganut matakuliah dasar umum. c). Jika ditinjau dari daya saing atau peminat masuk mahasiswa jurusan Teknik Informatika sama, sehingga dapat diasumsikan inputnya sepadan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Materi mata kuliah dasar diasumsikan sama untuk semua sampling dan sampel yang diperoleh adalah Program studi Teknik Informatika semester 3 klas A dan klas B. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini melibatkan tiga macam variabel yaitu variabel bebas pertama, variabel bebas kedua dan variabel terikat. Untuk memperjelas masing-masing variabel akan didefinisikan sebagai berikut: 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada tiga variabel, yaitu : a). Variabel bebas pertama (X1) adalah model pembelajaran dengan pengajuan soal (Problem Posing ) melalui tutorial online dan buku ajar tatap muka. b). Variabel bebas kedua (X2) adalah aktivitas belajar mahasiswa, yang dibedakan dalam aktivitas tinggi dan aktivitas rendah. c). Variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar mahasiswa pada ranah kognitif 2. Definisi Operasional Untuk memperjelas variabel tersebut, dapat dijelaskan definisi operasional sebagai berikut: a). Pendekatan pembelajaran dengan pengajuan soal (Problem Posing) melalui tutorial online adalah pendekatan belajar untuk berlatih mengajukan soal dengan menggunakan komputer sebagai media penyampaiannya yang bisa diakses setiap waktu dimanapun berada. b). Model pembelajaran dengan pengajuan soal (problem posing) melalui tatap muka adalah pendekatan belajar untuk berlatih mengajukan soal di dalam klas dengan bertatap muka langsung dan dilengkapi buku ajar yang didalamnya berisi materi dan disampaikan secara langsung dihadapan mahasiswa.

38 c). Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai mahasiswa dalam melakukan interaksi dengan sumber sumber belajar baik berupa teksbook, jurnal, diskusi dengan teman sewajat atau dosen atau sumber lain sehingga terjadi perubahan kecakapan, sikap ilmiah, yang dinyatakan dengan angka, pujian, penghargaan lainnya. d). Aktivitas belajar adalah keaktifan belajar mahasiswa dalam mengajukan soal melalui internet/intranet digolongkan menjadi 2 katagori, yaitu : (1). Mahasiswa yang berinteraksi aktif (kategori Tinggi) (2). Mahasiswa yang beriteraksi rendah (kategori rendah) E. Teknik Pengumpulan Data Ada empat yang dipergunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini, Yaitu : 1. Angket Pengumpulan data dengan metode ini dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas belajar mahasiswa dengan model online dan tatap muka. Instrumen aktivitas belajar mahasiswa dipergunakan dengan model angket tertutup dan terbuka. Siswa harus menjawab pertanyaan dalam angket dengan mempergunakan skala liketr yang dimodifikasi agar memudahkan mahasiswa untuk memilih jawabannya. Angket disediakan jawaban 1, 2, 3, dan 4 dengan pilihan (1 =selalu, 2 = sering 3 = kadang kadang dan 4 = tidak pernah). Sedangkan pertanyaan terbukanya berupa essai yang memberi kebebasan menyampaikan pendapat mahasiswa. 2. Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi perilaku /aktivitas mahasiswa dalam mengakses file Fisika Dasar II secara online dengan melihat learning activity report. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi dipergunakan pre test Fisika Dasar I dengan menekankan materi penguasaan Fisika dasar I sebagai baseline pada awal perkuliahan. 4. Tes Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda (multiple choice test). Soal yang diujikan untuk mengukur prestasi belajar yang berupa nilai dalam skala nominal.

39 Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a). Memberikan angket/kuesioner aktivitas belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran fisika secara online. b). Memberikan evaluasi kepada mahasiswa untuk model pembelajaran kooperatif dengan pengajuan soal (problem Posing) melalui tutorial online maupun pembelajaran modul tatap muka dalam bentuk tes tertulis dan tugas kelompok. F. Teknik dan Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Instrumen pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari Buku ajar, RPP dan Silabus. 2. Instrumen Pengambilan Data Instrumen untuk pengambilan data pada penelitian ini ada dua macam yaitu instrumen untuk prestasi belajar dan instrumen untuk aktivitas belajar. Untuk memperoleh data prestasi belajar mahasiswa pada penelitian ini digunakan instrumen tes prestasi belajar fisika pada materi thermodinamika berupa tes pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Sedangkan untuk memperoleh data tentang keaktivitas belajar mahasiswa digunakan tes aktivitas berupa soal angket. G. Uji Coba Instrument Dalam penelitian ini diperlukan instrument yang memenuhi persyaratan tertentu, diantaranya adalah validitas, reliabilitas, taraf kesulitan soal dan daya beda. Sebelum penelitian dilakukan uji coba instrument yang bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda dari instrument tersebut. Adapun instrument yang akan diujicobakan kepada mahasiswa meliputi soal tes prestasi belajar untuk materi thermodinamika dan soal angket aktivitas belajar mahasiswa. 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu instrument dikatakan valid atau shahih jika mempunyai validitas yang tinggi. Validitas item soal dihitung dengan menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson.

40 Rumusnya adalah : N xy ( x y) r xy = ( y)2.. 3.1 Keterangan : r xy n x y = korelasi product moment Pearson = jumlah sampel = nilai / skor item soal = nilai / skor total xy = jumlah (x) (y) (Suharsimi Arikunto, 2007 : 72) Angka hasil perhitungan r xy kemudian dibandingkan dengan korelasi product moment pada tabel r xy dengan taraf signifikansi 5%. Apabila harga r xy hitung r xy tabel maka item soal tersebut dikatakan valid. Dalam hal ini peneliti mengambil kriteria validitas cukup sampai dengan sangat tinggi. Kriteria validiatas soal adalah sebagai berikut : 0,800 1,00 = Sangat Tinggi 0,600 0,800 = Tinggi 0,400 0,600 = Cukup 0,200 0,400 = Rendah 0,000 0,200 = Sangat Rendah (Suharsimi Arikunto, 2007 : 75) Untuk uji coba instrument prestasi dilaksanakan di semester 3 klas C dengan jumlah 28 mahasiswa. Hasil validitas soal tes prestasi adalah sebagai berikut: Untuk soal tes prestasi belajar, butir soal yang diujicobakan ada 25 soal. Butir soal yang valid sebanyak 20 soal, sedangkan butir soal yang tidak valid sebanyak 5 soal yaitu butir soal nomor 4, 8, 15, 16,dan 19 yangmana butir soal yang tidak valid dinyatakan tidak digunakan dan dibuang. Data hasil uji coba instrument prestasi selengkapnya terlampir pada Lampiran 10.

41 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut dengan koefisien reliabilitas. Untuk menguji masing-masing item pada tes dalam penelitian ini digunakan rumus Kuder Richardson (KR 20), yaitu: r i =.3.2 Keterangan : Ri = reliabilitas internal seluruh instrument. K = jumlah item dalam instrument (soal) Pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pad item 1. Qi = 1- pi S 2 i = varians total (Sugiyono, 2012 :186) Reliabilitas instrument dapat meggunakan rumus Alpha, yaitu : r 11 =..3.3 Keterangan : = jumlah varians skor tiap tiap item = varians total r 11 = indeks reliabilitas instrumen (Suharsumi Arikunto, 2007 : 109) Kriteria reliabilitas ditetapkan jika r hitung r tabel (taraf signifikan 5%), maka soal tes dinyatakan reliabel. Jika r hitung r tabel (taraf signifikan 5%), maka soal tes dinyataka tidak reliabel. Dari hasil analisis butir soal tes prestasi diperoleh hasil koefisien reliabel (r hitung) lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 5%, sehingga soal dapat digunakan sebagai instrument pengambilan data. Adapun hasil perhitungan reliabilitas instrument terlampir pada Lampiran 11.

42 3. Taraf Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran, yaitu bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Taraf kasukaran soal dapat ditetapkan berdasarkan perbandingan antara jumlah siswa yang menjawab benar suatu butir soal itu. Indeks kesukaran item soal yang diambil adalah indeks sedang. Indeks kesukaran dihitung dengan rumus sebagai berikut : P = 3.4 Keterangan : P = Proporsi / Indeks kesukaran soal B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul Js = Jumlah seluruh siswa peserta siawa peserta tes Adapun taraf kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut : 0,00 P 0,30 = Sukar 0,30 P 0,70 = Sedang 0,70 1,00 = Mudah (Suharsini Arikunto, 2007 : 210) Dari uji taraf kesukaran soal tes prestasi diperoleh hasil yaitu: untuk butir soal dengan kategori sukar ada 3 soal yaitu soal nomor 6,14, dan 18. Untuk butir soal dengan kategori sedang ada 6 soal ada 2 soal tidak valid yaitu nomor 4 dan 8 dilakukan perbaikan dan akhirnya dapat digunakan sebagai instrument. Sedangkan butir soal dengan kategori mudah sebanyak 16 soal ada 3 soal tidak valid dan dibuang. Adapun data selengkapnya terlampir pada Lampiran 12. 4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan antara siswa yang dapat menjawab benar dan siswa yang tidak dapat menjawab butir soal. Daya pembeda soal dapat dirumuskan : D = - = P A - P B.... 3.5

43 Keterangan : D = Daya pembeda J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar P A = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar ( SuharsimiArikunto, 2007: 213 ) Klasifikasi daya beda soal adalah sebagai berikut : D = 0,00 0,020 = soal jelek ( poor ) D = 0,20 0,40 = soal cukup ( satisfactory ) D = 0,40 0,70 = soal baik ( good ) D = 0,70 1,00 = soal baik sekali (excellent ) ( SuharsimiArikunto, 2007: 218 ) Dari hasil uji daya beda soal diperoleh hasil yaitu: butir soal dengan kategori jelek sebanyak 5 soal yaitu soal nomor 4, 8, 12, 15 dan 16. Untuk soal nomor 4, 8, 15, 16 teruji tidak valid (dibuang) dan soal nomor 12 kategori jelek akan tetapi valid sehingga dilakukan perbaikan dan digunakan. Butir soal dengan kategori cukup sebanyak 14 soal, sedangkan butir soal dengan kategori baik sebanyak 6. Adapun data selengkapnya terlampir pada Lampiran 13. H. Teknik Analisa Data Analisa data dilakukan untuk mengetahui dan menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini cara untuk menganalisis data digunakan statistik inferial. Data dianalisis dengan Anava dua jalan dengan desain faktorial ( 2 x 2 ), namun sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel untuk menentukan hipotesis berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors.

44 Adapaun prosedur uji normalitas populasi dengan menggunakan metode Liliefors sebagai berikut : H 0 = sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal H 1 = sampel berasal dari populasi yang terdistribusi tidak normal a).statistik Uji Satistik uji metode ini adalah : Lo = Maks F (Z i ) S (Z i ) Dengan : F (zi) = P (z > zi) Z N (0,1) Zi = Skor standar S (si) = Proposi cacah z zi Zi = b).daerah Kritik DK = denagn n adalah ukuran sampel L o > L ;n yang didapat dari Liliefors pada tingkat signifikan (ukuran sampel). c).keputusan Uji Ho ditolak jika L < DK atau diterima jika L > DK. dan derajat kebebasan n 2. Uji Homogienitas Uji ini dipakai untuk menguji apakah dua kelompok sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang homogen atau tidak homogen. Adapun langkah langkah yang ditempuh : a). Menentukan hipotesis H o = 1 2 2 2 = varian sama H 1 = 1 2 > 2 2 = varian tidak sama b). Menentukan taraf signifikan. c). Menghitung nilai F dengan rumus : F = d). Menentukan kriteria pengujian

45 H 0 diterima jika F F tabel Ho ditolak jika F > F tabel (Sugiyono, 2012 : 199) I. Uji Hipotesis Statistik Uji Hipotesis yang digunakan adalah analisis variansi (ANAVA) dua jalan 2 x 2 frekuensi sel tidak sama. Jika pengujian prasyarat uji anava terpenuhi yaitu sampel berdistribusi normal dan homogen maka pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian anava pada taraf signifikan 5%. Dan apabila terjadi hubungan yang memiliki pengaruh sama dari faktor basis media pembelajaran pengajuan soal (Problem Posing) melalui tutorial online dan tatap muka terhadap prestasi mahasiswa, maka digunakan metode Scheffe untuk uji lanjut Anava. Uji lanjut Anava merupakan tindak lanjut dari analisis Anava apabila hasil dari analisis variasi menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Tujuan dari uji lanjut Anava ini adalah untuk melakukan pengecekan terhadap rerata setiap pasangan kolom, baris, dan pasangan sel sehingga diketahui bagian mana sajakan terdapat rerata yang berbeda. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dua jalan adalah menggunakan uji Scheffe untuk uji rerata. Tujuan dari uji Scheffe adalah untuk melakukan pelacakan terhadap perbedaan rerata setiap pasangan kolom, baris dan setiap pasangan sel. Adapun desain faktorial penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Desain Faktorial Penelitian Aktivitas belajar mahasiswa Pembelajaran Problem Posing Tutorial Online Tatap Muka (A1) (A2) Tinggi (B1) A1B1 A2B1 Rendah (B2) A1B2 A2B2 Keterangan: A 1 B 1 = Nilai Prestasi Mahasiswa menggunakan Pembelajaran Problem Posing melalui Tutorial Online dengan Aktifitas Tinggi.

46 A 1 B 2 = Nilai prestasi belajar mahasiswa menggunakan Pembelajaran Problem Posing melalui Tutorial Online dengan Aktifitas Rendah. A 2 B 1 = Nilai Prestasi Belajar Mahasiswa menggunakan Pembelajaran Problem Posing melalui Tatap Muka dengan Aktifitas Tinggi. A 2 B 2 = Nilai Prestasi Belajar Mahasiswa meggunakan Pembelajaran Problem Posing melalui Tatap Muka dengan Aktifitas Rendah. Tabel rancangan Anava memberikan gambaran mengenai letak dan faktor mana yang menjadi pokok penelitian. Penekanan utama dalam penelitian ini adalah pada faktor pendekatan pembelajaran. Sedangkan sebagai faktor sekunder sebagai tinjauan adalah tingkat aktivitas belajar mahasiswa. Hasil pembelajaran sebagai respon dari perlakukan nantinya digunakan sebagai pengisi sel-sel yang tersedia. Uji hipotesisnya menggunakan Anava dua jalan dengan bantuan program Microsoft Office Exel dan Software Minitab 15.