NAS KAH PUBLAKAS I ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE ASSESSMENT SEARCH PADA SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGTALUN 1

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BERITA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE (CIRC) PADA SISWA KELAS X AV A SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN KEBUMEN

Disusun Oleh: PANJANG MURYONO A

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode. Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA. Kelas IV SDN Gawanan 02.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH. Derajat. Sarjana S-1

Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB III METODE PENELITIAN. Juwana Kabupaten Pati. Di desa Langgenharjo sebenarnya terdapat dua

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi.

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGTALUN TAHUN 2013/2014

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

SULISTYANI AGUSTINA A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA STORY TELLING MELALUI MEDIA BONEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD N WATUBONANG 01

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

NAS KAH PUBLAKAS I ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE ASSESSMENT SEARCH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 ALASTUWO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun Oleh: ERNA PUS PITAS ARI A. 5100 91075 FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERS ITAS MUHAMMAD IYAH S URAKARTA 2013

ABS TRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE ASSESSMENT SEARCH PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 ALASTUWO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 Erna Puspitasari, A 5100 91075, Jurusan Pendidikan Guru sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 107 halaman Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu mendeskripsikan bahwa metode assessment search dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep membaca intensif pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkaramat, Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, jenisnya PTK. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, sumber data yang diperoleh, yaitu hasil pembelajaran membaca intensif melalui metode assessment search pada peserta didik kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, teknik analisis yang digunakan berupa teknik analisis induktif, diperoleh dari penelitian hasil wawancara, angket, dan pengamatan (observasi), kemudian dianalisis secara sistematis dan selanjutnya menjadi hipotesis. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa (1) Penerapan metode assessment search dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif dalam menemukan masalah utama berita siswa kelas V di SD N 2 Alastuwo tahun ajaran 2012/2013, (2) Nilai kemampuan menemukan masalah utama berita mengalami pasang surut dari sebelum tindakan sampai siklus II. Nilai rata-rata sebelum siklus 31,82 %, kemudian nilai rata-rata tersebut naik menjadi 39,7 % pada siklus 1. Sedangkan, nilai rata-rata siklus II mengalami peningkatan dari 59,24 %, (3) Hambatan selama proses pembelajaran dapat diatasi dengan menggunakan metode Assessment search dengan cara sebagai berikut: (a) Siswa dibiasakan untuk segera berkelompok dan memberikan penjelasan materi, (b) Setiap siswa dalam kelompok diberi teks berita sehingga saat salah satu siswa membacakan, siswa yang lain dapat menyimak, (c) Teks berita yang diberikan dipilih yang pendek dengan isi pemahaman yang mudah dipahami, (d) Guru memberikan penjelasan mengenai kata-kata sukar yang belum dimengerti siswa, (e) Guru selalu menjelaskan materi pada setiap pertemuan. Kata kunci: Membaca intensif dan Metode assessment search

PENDAHULUAN Bahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada hakikatnya merupakan belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Anak sejak dini harus diajarkan dan diarahkan agar mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dan mampu berkomunikasi dalam berbagai situasi melalui bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek yaitu keterampilan menyimak atau mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik dan benar, seseorang mengenal bahasa dari mendengarkan. Kemudian, berbicara dan berlatih membaca dengan mengenal tulisan, jenis jenis huruf dan cara merangkai huruf huruf. Setelah melalui berbagai usaha tersebut, ia akan berusaha menulis. Keterampilan membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang sangat penting. Fungsi membaca salah satunya untuk mencari dan memperoleh informasi (Tarigan, 2008: 9). Era globalisasi saat ini, kita dituntut mempunyai kesadaran membaca yang tinggi. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mampu menjawab tantangan hidup pada masa mendatang. Walaupun informasi bisa ditemukan dari media lain seperti televisi dan radio, namun peran membaca tidak dapat digantikan sepenuhnya. Dengan demikian, supaya kemampuan membaca siswa meningkat maka perlu dibutuhkan penanganan kemampuan pemahaman konsep tentang membaca, yaitu melalui membaca intensif. Hal ini diharapkan siswa mampu memiliki kompetensi dan keterampilan membaca sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing sehingga proyeksi kedepannya dapat meningkatkan day abaca secara menyeluruh. Oleh karena itu, dalam penelitian ini lebih memfokuskan

terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep membaca intensif melalui metode assessment search pada peserta didik kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkaramat, Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2012 / 2013. Perumusan masalah merupakan spesifikasi atau penajaman uraian di latar belakang terhadap hakikat masalah yang diteliti (Maryadi dkk., 2011: 5). Dengan demikian, permasalahan yang terdapat pada penelitian ini adalah Apakah metode assessment search dapat meningkatkan pemahaman konsep membaca intensif pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkaramat, Kabupaten Karanganyar? adapun tujuannya penelitian ini, yaitu mendeskripsikan bahwa metode assessment search dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep membaca intensif pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkaramat, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang berlaandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagaiinstrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2009 : 9). Pada kondisi awal dalam kegiatan pembelajaran membaca intensif, banyak siswa yang belum mampu memahami konsep membca tersebut. Alasan mendasar diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam mencapai tujuan membaca, membantu meningkatkan potensi dan merangsang siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran membaca intensif, yaitu metode active learning tipe Assesment search. Metode tersebut merupakan metode pembelajaran yang dirancang khusus mengajak siswa berperan aktif untuk mengkritisi dan menilai daya baca teman sebayanya. Metode ini diharapkan dapat mengembangkan suasana pembelajaran yang baru bagi siswa, sehingga merasa tertarik dan tidak mudah bosan, serta siswa mampu mencapai tujuan yang diharapkan secara optimal.

METODE PENELITIAN Tempat penelitian merupakan lokasi diperolehnya data yang dibutuhkan dan harus sesuai dengan tujuan penelitian dan pokok permasalahan yang dirumuskan. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Alasan yang mendasari penelitian ini dilakukan di tempat tersebut adalah (a) Pembelajaran dengan metode Assessment search belum pernah diteliti di SD Negeri 2 Alastuwo terutama pada pembelajaran membaca intensif, (b) Penghematan waktu dan biaya karena lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti. Sedangkan, waktu penelitian dilaksanakan selama 4 (tiga) bulan, yaitu bulan September sampai Desember 2012 dan disesuaikan dengan jadwal pelajaran bina wicara, yaitu 6 (enam) jam per minggu. Berdasarkan pada permasalahan yang ada dan agar penelitian ini berjalan dengan lancar maka bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif dapat dilakukan dengan mencari atau mengumpulkan data yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan, gambar, dan bukan angka-angka yang disampaikan dalam bentuk verbal (Suwandi, 2012: 24). Berkaitan dengan hal tersebut, maka desain penelitian deskripstif kualitatif ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Jumlah siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini sejumlah 34 orang, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Data yang terdapat dalam penelitian merupakan data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kalimat, kata-kata, atau gambar, dan berupa pernyataan (Rubiyanto, 2011: 73). Dengan demikian, data dalam penelitian ini adalah penerapan metode assessment search untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep membaca intensif. Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data, yaitu subjek data dari mana dapat diperoleh. Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini berupa hasil pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan metode assessment search pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.

Menurut Arikunto (2010: 146) teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Adapun menurut Suryabrata (2000: 59) berpendapat bahwa teknik pengumpulan data adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah. Selain itu, Pengumpulan data dapat dilakukan dalam meninjau setting, sumber, dan cara, maka teknik pengumpulan data dapat berupa interview (wawancara), Dokumentasi, observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2009 : 137). Selain itu, klasifikasi tentang jenis-jenis observasi tersebut merupakan dasar pertimbangan untuk menentukan observasi yang dipilih sesuai dengan penelitian tidakan kelas ini. Jenis observasi yang digunakan, yaitu, observasi terstruktur yang dilakukan secara menyeluruh dan merata pada proses pembelajaran membaca intensif melalui metode assessment search pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo. Observasi terstruktur tersebut lebih diarahkan pada orientasi sebagai berikut, (1) Kemampuan membaca siswa secara individu, (2) Kemampuan membaca siswa secara kolaboratif dengan teman sebaya, (3)Sikap dan tingkah laku siswa ketika pembelajaran membaca, (4) Penilaian hasil belajar membaca intensif, dan (5) Penilaian mengenai keefektivan metode assessment search. Teknik analisis data adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis (Sugiyono, 2009 : 245). Analisis data yang diperoleh dari penelitian ini berupa hasil wawancara, dan pengamatan (observasi) dianalisis secara sistematis dan selanjutnya menjadi hipotesis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Model analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Adapun rincian model interaktif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut, (1) Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukanfokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Dalam tahap ini peneliti

memilahkan data dan membuang data yang tidak perlu, kemudian mengorganisasikan data dengan catatan sedemikian rupa sehingga kesimpulankesimpulan akhirnya dapat ditarik, (2) Penyajian data sebagai komponen kedua dalam kegiatan analisis data, merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan peneliti dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis.sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan. Sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada, dan (3) Verifikasi (penarikan kesimpulan) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memantapkan simpulan dari tampilan data agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penilaian kemampuan menemukan masalah utama berita siswa kelas V di SD N 2 Alastuwo pada siklus I menunjukkan hasil bahwa nilai tertinggi sebesar 88 diperoleh empat siswa, sedangkan nilai terendah sebesar 50 diperoleh tiga siswa. Nilai 80-70 sebanyak lima belas siswa, nilai 60 sebanyak satu siswa, dan nilai 50 sebanyak lima siswa. Berdasarkan hasil nilai tersebut menyatakan bahwa kemampuan menemukan masalah utama berita dengan memaca intensif melalui metode Assessment search siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, yaitu kualitas nilai sangat baik sebanyak satu siswa atau 11,7%, kualitas nilai hampir baik sebanyak lima belas siswa atau 44,1%, kualitas nilai cukup sebanyak satu siswa sebesar 2,94% dan kualitas nilai buruk sebanyak lima siswa atau 14,70%. Kemudian hasil perhitungan mean (nilai rata-rata) adalah 39,67 dengan kategori nilai kurang. Kemampuan membaca siswa kelas V di SD N 2 Alastuwo sebelum adanya tindakan kelas masih rendah. Terbukti dengan pencapaian indikator-indikator yang belum tuntas. Kemampuan siswa dalam membaca teks berita membutuhkan waktu yang cukup lama. Solusi yang digunakan untuk mencapai ketuntasan adalah menggunakan pendekatan metode Assessment Search. Pada siklus I

keterampilan membaca siswa dalam menemukan masalah utama, permasalahan, 5W+1H, dan merangkum sudah menampakkan hasil namun, belum optimal. Hambatan-hambatan yang terjadi selama proses pembelajaran siklus I dianalisis, kemudian dicari solusi untuk diterapkan pada siklus II. Perbaikan hambatan yang terjadi pada siklus I akan membuat dampak hasil pada siklus II nanti. Penelitian yang dilakukan mendapatkan data yang valid, sehingga indikator dapat tercapai atau mencapai ketuntasan. Berkaitan dengan pemaparan tersebut, maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada pra siklus belum mengalami peningkatan hasil membaca intensif karena belum diberikan metode assessment search. Sedangkan, siklus 1 proses belajar mengajar membaca intensif sudah diberikan metode assessment search sehingga dapat terjadi peningkatan sebesar 7,88 % dari hasil perbandingan antara pra siklus dan siklus 1. Berkaitan dengan hasil tersebut, maka perlu dilakukan tindakan selanjutnya untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam membaca intensif melalui metode assessment search. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan pada siklus 2 dan hasilnya dapat diketahui, yaitu jumlah keseluruhan ketercapaian indikator mengalami kenaikan sebesar 19,54 % terhitung mulai dari tindakan siklus 1. Hasil yang dicapai pada siklus 2 setelah penerapan metode Assessment Search pada kegiatan membaca intensif mengalami perbedaan antara 11.66 % dari perbandingan sebelum dan sesudah tindakan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diketahui bahwa siklus 1 dan 2 mengalami peningkatan yang terjadi secara signifikan dari siswa melalui penerapan metode assessment search dalam kegiatan membaca intensif teks bacaan yang berasal dari koran atau majalah. Pada siklus 1 diperoleh hasil perkembangan peningkatan kemampuan menemukan masalah utama berita dengan metode Assessment search siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo memiliki rata-rata nilai sebelum tindakan sebesar 59,24 %. Rata-rata nilai setelah siklus I sebesar 39,82. Nilai dari sebelum tindakan ke siklus I turun sebesar 7,88 %. Jadi, jumlah siswa yang mendapat nilai 70 sebelum tindakan sebanyak sepuluh siswa, sedangkan siklus I sebanyak empat belas siswa. Sedangkan, pada

siklus 2 diperoleh hasil 26 siswa telah tuntas kemampuan membaca intensifnya dengan metode Assessment search. Namun demikian, masih terdapat tujuh siswa yang belum tuntas belajarnya dan hal ini disebabkan oleh faktor rendahnya minat belajar dan kurangnya konsentrasi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Selain itu, faktor kegaduhan antarteman sebaya dan tidak memperhatikan penjelasan guru ketika PBM. Guru selalu melakukan review atau pengulangan materi kepada siswa. Oleh karena itu, hasil ketuntasan belajar yang dicapai antara peneliti dengan kajian relevan berbeda. Peningkatan kemampuan membaca intensif terjadi karena pengaruh dari penerapan metode assessment search di dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan ini terjadi setelah dilakukan perbaikan dari siklus sebelumnya untuk diterapkan pada siklus selanjutnya sehingga mampu mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah disampaikan di atas, maka dapat diperoleh hasil terjadi peningkatan kemampuan membaca intensif melalui penerapan metode assessment search pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Metode assessment search dipilih menjadi metode pembelajaran dalam membaca intensif karena disesuaikan dengan kebutuhan kognisi dan sensor motorik siswa kelas V yang cenderung tertarik pada kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Dengan demikian, metode assessment search mampu dimanfaatakan sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. SIMPULAN Hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus tersebut, hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya. 1. Penerapan metode Assessment search dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif dalam menemukan masalah utama berita siswa kelas V di SD N 2 Alastuwo tahun ajaran 2012/2013.

2. Nilai kemampuan menemukan masalah utama berita mengalami pasang surut dari sebelum tindakan sampai siklus II. Nilai rata-rata sebelum siklus 31,82 %, kemudian nilai rata-rata tersebut naik menjadi 39,7 % pada siklus 1. Sedangkan, nilai rata-rata siklus II mengalami peningkatan dari 59,24 %. 3. Langkah-langkah penerapan metode Assessement search yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: (1) Guru membagi siswa menjadi enam kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa, (2) Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan teks berita, (3) Guru menjelaskan tugas yang akan diselesaikan oleh siswa, (4) Setiap siswa dalam kelompok secara bergiliran membacakan teks berita, (5) Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan, (6) Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil sedangkan kelompok lain menaggapi, (7) Guru memberikan kesimpulan dan evaluasi. Hambatanhambatan yang ada dalam peningkatan kemampuan membaca intensif dalam menemukan masalah utama berita dengan menggunakan metode Assessment search adalah sebagai berikut: (1) Ketika pembagian kelompok, siswa masih ramai mencari kelompoknya, (2) Sikap individu siswa masih terlihat dalam pembelajaran kelompok, (3) Siswa banyak yang tidak menyimak saat teks berita dibacakan, (4) Teks yang terlalu penjang membuat siswa mengalami kesulitan memahami isi teks, (5) Kemampuan membaca intensif siswa masih rendah, (6) Kata-kata sukar yang belum mampu dimengerti siswa menyebabkan siswa sulit memahami isi bacaan, (7) Siswa kurang memperhatikan pada saat perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. 4. Hambatan selama proses pembelajaran dapat diatasi dengan menggunakan metode Assessment search dengan cara sebagai berikut: (1) Siswa dibiasakan untuk segera berkelompok dan memberikan penjelasan materi, (2) Setiap siswa dalam kelompok diberi teks berita sehingga saat salah satu siswa membacakan, siswa yang lain dapat menyimak, (3) Teks berita yang diberikan dipilih yang pendek dengan isi pemahaman yang mudah dipahami, (4) Guru memberikan penjelasan mengenai kata-kata sukar yang belum dimengerti siswa, (5) Guru selalu menjelaskan materi pada setiap pertemuan.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Edisi Revisi.Bandung: Angkasa. Maryadi dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Suwandi, Sarwiji. 2012. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Perkasa. Suryabrata, Sumadi. 2000. Metode Penelitian. Jakarta Bina Aksara.