1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena siswa tidak hanya menyerap informasi dari guru, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan terutama bila diinginkan hasil belajar yang baik. Menurut Rosidi (dalam Asmarini, 2004:1), sejak tahun 1955 masalah pengajaran sastra di sekolah, khususnya apresiasi sastra, sudah dipermasalahkan oleh sastrawan dan pengajar karena dirasakan tidak memenuhi harapan. Ruang lingkup pembelajaran sastra Indonesia mencakup komponen-komponen kemampuan bersastra, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Aspek menulis paling sulit untuk dipahami siswa dalam menuangkan ide, gagasan, dan pokok pikiran. Menulis merupakan wujud kemahiran yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia, khususnya peserta didik. Dengan menulis, siswa dapat menuangkan segala keinginan hati. Pada saat melakukan aktivitas menulis, siswa dapat menuangkan segala keinginan hati. Pada saat melakukan aktivitas menulis, siswa dituntut berfikir untuk menuangkan gagasan berdasarkan pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki secara tertulis. Aktivitas tersebut memerlukan untuk mengolah, menata, dan mempertimbangkan secara kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan dapat berupa puisi, pantun, dan karangan. 1
2 Pembelajaran menulis kreatif puisi merupakan salah satu pembelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya bidang kesastraan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas IX, terdapat Standar Kompetensi (SK) menulis, SK tersebut mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Indikator Standar Kompetensi (SK) pembelajaran tersebut adalah menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam dan menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami. Menulis merupakan bagian dari apresiasi sastra karena di dalam mengapresiasi sastra dapat menimbulkan minat terhadap karya itu sendiri, yang pada gilirannya menciptakan suatu kenikmatan (karya sastra). Kurangnya keaktifan dalam belajar menulis kreatif puisi di SMP Negeri 1 Surakarta disebabkan pembelajran yang kurang efektif. Pembelajaran yang kurang efektif dibuktikan dengan guru yang kurang kreatif ketika menyajikan materi, dan terlalu cenderung ceramah pada saat menyampaikan materi menulis kreatif puisi. Pembelajaran menulis kreatif puisi yang kurang efektif menimbulkan dampak negatif bagi pembelajaran penulisan kreatif puisi. Seharusnya dalam menjelaskan materi menulis puisi, guru menggunkan media pembelajran dan tidak hanya menggunakan metode dengan tujuan, agar siswa mampu menangkap materi yang disampaikan guru. Adanya permasalahan di atas, masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.
3 Kurangnya latihan menulis puisi dan mengapresiasi hal-hal menarik yang dituangkan melalui kegiatan menulis puisi, mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa dalam kreativitas penulisan puisi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia dan siswa di SMP Negeri 1 Surakarta, peneliti memperoleh informasi bahwa pembelajaran menulis kreatif puisi di SMP Negeri 1 Surakarta kelas VII A kurag baik karena pembelajaran menulis puisi menggunakan metode ceramah. Hal tersebut adalah salah satu masalah yang mengakibatkan siswa kurang bermint dalam menulis puisi.setiap guru memerintahkan kepada siswa menciptkan puisi, siswa sering menciplak buku kumpulan puisi, download internet, bahkan dari buku yang jelas-jelas dipergunakan proses belajar mengajar sehari-hari. Sebelumnya kegiatan menulis kreatif puisi masih jarang diminati oleh siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Surakarta. Masalah tersebut terbukti dari analisis yang dilakukan peneliti pada siswa ketrika guru bertanya tentang minat dalam pembelajaran sastra ternyata siswa yang mengacungkan jarinya hanya beberapa saja. Mereka kurang berminat dalam pembelajaran sastra karena pada saat pembelajaran guru hanya berceramah dan memberi tugas. Di samping itu, terbukti juga dari analisis yang dilakukan peneliti terhadap nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diperoleh dari Ibu Indar Giyanti selaku guru pengampu ketika melakukan diskusi pada tahapan perencanaan siklus I. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa nilai pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran
4 menulis puisi pada siswa kelas VII A SMP N 1 Surakarta masih rendah dan belum mencapai KKM yang ditentukan atau nilai 80. Dari 24 siswa, nilai ratarata awal sebelum penelitian adalah 74,79. Menurut Asmarini (2004:15) bengkel sastra adalah salah satu bentuk kegiatan kesastraan yang berfungsi sebagai sarana untuk menumbuhkan dan melatih daya kreativitas siswa serta memperkenalkan proses penciptaan karya sastra. Di dalam kegiatan ini siswa dituntun untuk mengenal teori-teri dan upaya untuk menciptakan karya sastra (puisi, prosa, dan drama). Adanya kegiatan ini siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya terutama dalam bidang sastra, yaitu puisi. Pengkajian puisi dengan model bengkel sastra lebih efektif karena puisi paling mudah dikaji untuk pemula peserta bengkel sastra. Dari uraian masalah di atas, penulis berupaya meciptakan suatu model pembelajaran dalam bentuk penelitian dengan judul Upaya Penigkatan Keterampilan Menulis Kreatif Puisi Melalui Model Bengkel Sastra Pada Siswa kelas VII A SMP N 1 Surakarta. Dengan mengguankan tampilan slide dalam bentuk power point, model Pembelajaran dengan berbagai kreasi ( apresiasi, penulisasn sastra, deklamasi, dan musikalisasi seperti yang telah dicontohkan guru pada sebuah rekaman video. Guru sebagai fasilitator diharapkan mampu meningkatkan menulis kretif puisi pada siswa kelas VII A SMP N 1 Surakarta. Dengan memusikalisasi puisi, siswa akan termotivasi ketika menciptakan puisi.
5 B. Pembatasan Masalah Suatu penelitian memerlukan pembatasan masalah agar tidak luas cakupannya dan mencegah kekaburan masalah dan untuk mengarahkan penelitian ini agar lebih intensif dan efisien dengan tujuan yang ingin dicapai. Pembatasan masalah ini pada keterampilan siswa dalam menulis kreatif puisi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimanakah peningkatan keaktifan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Surakarta dalam pembelajaran penulisan kreatif puisi dengan model Bengkel Sastra? b.bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis kreatif puisi dengan model Bengkel Sastra dapat meningkatkan pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Surakarta? D. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan suatu arah yang hendak dicapai peneliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Meningkatkankan tingkat keaktifan penulisan kreatif puisi dengan model Bengkel Sastra pada siswa kelas VII A SMP N 1 Surakarta.
6 b. Meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis kreatif puisi melalui model Bengkel Sastra pada siswa kelas VII A SMP N 1 Surakarta. D. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini meliputi manfaat praktis dan teoretis. 1. Manfaat Praktis Penelitian ini memiliki manfaat praktis bagi siswa, guru, dan peneliti. a. Bagi Siswa Pembelajaran menggunakan Bengkel Sastra terhadap penulisan kreatif puisi menjadikan siswa lebih termotivasi untuk mengapresiasikan puisi karena di dalam pembelajaran ini terdapat berbagai upaya kreatif, dimana dalam pembelajaran ini terdapat berbagai kegiatan seperti : pengapresiasian, penulisan, deklamasi, dan pemusikalisasian yang dapat menumbuhkan minat terhadap penulisan kreatif puisi untuk siswa kelas VII A SMP N 1 Surakarta. b. Bagi Guru Bagi guru Bahasa Indonesia khususnya dan guru lainnya, dapat menjadi masukan dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran di dalam kelas menggunakan media pembelajaran yang sesuai untuk menarik minat siswa pada pembelajaran sastra.
7 c. Bagi Peneliti Sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan tentang bagaimana upaya meningkatkan kemampuan menulis kraetif puisi pada siswa SMP, sekaligus menambah masukan dalam mengimplementasikan pembelajaran di kelas nantinya. 2. Manfaat Teoretis Penelitian ini memiliki manfaat teoretis yang meliputi: a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kemampuan menulis kreatif, khususnya pada siswa SMP dalam pembelajaran Bahasa Indonesia; b. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai media alternatif bagi guru Bahasa Indonesia di sekolah lain dalam melaksanakan pembelajaran apresiasi agar siswa lebih termotivasi dan tertarik pada pembelajaran satra di sekolah; c. Memberikan kontribusi bagi guru dalam pedoman pengajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia.