LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 8 TGL. 17 MARET 1992 SERI D NO. 6

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 15 TAHUN 1982 Seri D Nomor 12 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 3 TAHUN : 1986 SERI : D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 17 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 17

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 7 TAHUN 1997 SERI D NO. 7

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 1999 SERI D NO. 15

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 1997 SERI D NO. 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 5 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1990 TENTANG

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 08 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR DAERAH

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN : 1995 SERI : D NO : 8 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 9 TAHUN : 1995 SERI : D.7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 30 SERI : D NOMOR : 11

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 18 TAHUN : 2000 SERI : D.9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah ;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 19 TAHUN : 1983 Seri B Nomor 14 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 39 TAHUN 1987 SERI : D

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 NOMOR 30 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI

PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 27 SERI : D NOMOR : 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 3 Tahun 1987 Seri D no. 3

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 22 TAHUN : 2000 SERI : D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa;

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 12 TAHUN 1992 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2000 T E N T A N G SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 1999 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 1989 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 3 0. X TAHUN TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 24 TAHUN 2001 TENTANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 1987 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan penyelengaraan Pemerintahan dan Pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna, khususnya di bidang kepariwisataan, dipandang perlu untuk membentu Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga ; b. bahwa sesuai dengan Pasal 49 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 jo Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 maka dipandang perlu menetapkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. 2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 tentang Penyerahansebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kepariwisataan kepada Daerah Tingkat I. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah. 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang Pola Pemerintahan Daerah danwilayah. 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. 7. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 1984 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Dalam Bidang Kepariwisataan kepada Daerah Tingkat II. 8. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 556/82/86 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 1984 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Dalam Bidang Kepariwisataan kepada Daerah Tingkat II.

9. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 536/83/86 tentang Pedoman Pembentukan SusunanOrganisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dengan : a. Daerah ialah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. b. Pemerintah Daerah ialah Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. c. Bupati Kepala Daerah ialah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Purbalingga. d. Dinas Pariwisata ialah Dinas Pariwisata Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. e. Kepala Dinas Pariwisata ialah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Pariwisata Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Dinas Pariwisata adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dibentuk berdasarkan Penyerahan sebagian urusan Pemerintahan kepada Daerah sebagai Urusan Rumah Tangga Daerah di Bidang Kepariwisataan. (2) Dinas Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. Dinas Pariwisata mempunyai tugas pokok : Pasal 4 a. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di Bidang Kepariwisataan yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati Kepala Daerah.

Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Dinas Pariwisata mempunyai : a. Perumusan kebijaksanaan teknis, bimbingan dan pembinaan terhadap urusan obyek wisata, pramuwisata khusus, penginapan remaja, rumah makan, usaha rekreasi dan hiburan umum serta promosi Pariwisata. b. Perencanaan teknis operasional dan pengembangan urusan-urusan Kepariwisataan yang menjadi tanggung jawabnya, sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. c. Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. d. Pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. e. Pengamanan dan Pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. f. Pengurusan Tata Usaha Dinas Pariwisata. BAB V ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari : a. Kepala Dinas. b. Sub Bagian Tata Usaha. c. Seksi Bina Program. d. Seksi Sarana Wisata. e. Seksi Obyek Wisata dan Pramuwisat Khusus. f. Seksi Pemasaran Pariwisata. (2) Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari 3 (tiga) Urusan dan masing-masing Sesi terdiri dari 2(dua) Sub Seksi. (3) Sub Bagian Tata Usaha dan Seksi, masing-masing dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pariwisata. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 7 Kepala Dinas Pariwisata mempunyai tugas pokok sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Daerah ini. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas : Bagian Ketiga Sub Bagian Tata Usaha Pasal 8 a. Melaksanakan pengelolaan urusan umum, urusan kepegawaian dan urusan keuangan sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata.

Pasal 9 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 8 Peraturan Daerah ini Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan tugas pengelolaan urusan umum. b. Pelaksanaan tugas pengelolaan urusan kepegawaian. c. Pelaksanaan tugas pengelolaan urusan keuangan. (1) Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari : a. Urusan umum. b. Urusan kepegawaian. c. Urusan keuangan. Pasal 10 (2) Masing-masing urusan sebagaiman dimaksud ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Pasal 11 Urusan umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, penggandaan, rumah tangga, Pemeliharaan Barang Inventaris dan perlengkapan, hubungan masyarakat dan dokumentasi serta urusan hukum, Organisasi DanTatalaksana. Pasal 12 Urusan kepegawaian mempunyai tugas pengelolaan kepegawaian. Pasal 13 Urusan keuangan mempunyai tugas pengelolaan keuangan. Seksi Bina Program mempunyai tugas : Bagian keempat Seksi Bina Program Pasal 14 a. Melaksanakan penelitian, perencanaan. Evaluasi dan pelaporan sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata. Pasal 15 Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut pada Pasal 14 Peraturan Daerah ini, Seksi Bina Program Mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan tugas penelitian dan perencanaan. b. Pelaksanaan tugas evaluasi dan pelaporan. (1) Seksi Bina Program terdiri dari : a. Sub Seksi Penelitian dan Perencanaan. b. Sub Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Pasal 16 (2) Masing-masing Sub Seksi sebagaiman dimaksud ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Bina Program. Pasal 17 Sub Seksi Penelitian dan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, penyusunan statistik, penyusunan rencana, program kerja dan anggarannya serta pengembangan urusan-urusan kepariwisataan. Pasal 18 Sub Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian atas pelaksanaan rencana, program kerja, melaksanakan evaluasi dan analisa hasil pelaksanaan rencana, program kerja dan proyek serta penyusunan naskah laporan. Seksi Sarana Wisata mempunyai tugas : Pasal 19 a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis usaha rumah makan, penginapan remaja, rekreasi dan hiburan umum sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata. Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut pada Pasal 19 Peraturan Daerah ini, Seksi Sarana Wisata Mempunyai fungsi : a. Pelaksanan tugas pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan rumah makan dan penginapan remaja serta pengembangannya. b. Pelaksanan tugas pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan usaha rekreasi dan hiburan umum serta pengembangannya. (1) Seksi Sarana Wisata terdiri dari : Pasal 21 a. Sub Seksi rumah makan dan penginapan remaja. b. Sub Seksi Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum. (2) Sub Seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Sarana Wisata. Pasal 22 Sub Seksi Rumah Makan dan Penginapan Remaja mempunyai tugas : a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan rumah makan dan penginapan remaja serta pengembangannya ; b. Menyiapkan pemberian rekomendasi/perijinan usaha rumah makan dan penginapan remaja. Pasal 23 Sub Seksi Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum mempunyai tugas : a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan usaha rekreasi dan hiburan umum serta pengembangannya ; b. Menyiapkan pemberian rekomendasi/perijinan usaha rekreasi dan hiburan umum. Bagian keenam

Seksi Obyek Wisata dan Pramuwisata Khusus Pasal 24 Seksi Obyek Wisata dan Pramuwisata Khusus mempunyai tugas : a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis obyek wisata dan Pramuwisata Khusus sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata. Pasal 25 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 24 Peraturan Daerah ini Seksi Obyek Wisata dan Pramuwisata Khusus mempunyai fungsi : a. Pelaksanan tugas pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan Obyek Wisata serta pengembangannya. b. Pelaksanan tugas pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan Pramuwisata Khusus. Pasal 26 (1) Seksi Obyek Wisata dan Pramuwisata Khusus terdiri dari : a. Sub Seksi Obyek Wisata. b. Sub Seksi Pramuwisata Khusus. (2) Sub Seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Obyek Wisata dan Pramuwisata Khusus. Sub Seksi Obyek Wisata mempunyai tugas : Pasal 27 a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan, pembangunan obyek wisata serta pengembangannya ; b. Menyiapkan pemberian rekomendasi/perijinan obyek wisata. Sub Seksi Obyek Wisata mempunyai tugas : Pasal 28 a. Melaksanakan pembinaan teknis tenaga Pramuwisata Khusus dan Pengawasan teknis pelaksanaan operasionalnya. b. Menyiapkan pengadaan tenaga Pramuwisata Khusus dan pemberian rekomendasi/ perijinan. Seksi Pemasaran mempunyai tugas : Bagian Ketujuh Pemasaran Pariwisata Pasal 29 a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis pemasaran produksi wisata serta bimbingan terhadap masyarakat wisata sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pariwisata. Pasal 30 Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut pada Pasal 29Peraturan Daerah ini Seksi Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi :

a. Pelaksanan tugas pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan pemasaran produk wisata serta pengembangannya. b. Pelaksanaan bimbingan terhadap masyarakat wisata. (1) Seksi Pemasaran Pariwisata terdiri dari : a. Sub Seksi Promosi Pariwisata. b. Sub Seksi Bimbingan Masyarakat Wisata. Pasal 31 (2) Sub Seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Pemasaran Pariwisata. Sub Seksi Promosi Pariwisata mempunyai tugas : Pasal 32 a. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pengelolaan, pemasaran produk wisata dan pengembangannya ; b. Melaksanakan kegiatan promosi dan pemasaran produk wisata daerah serta pengadaan dan pendistribusian bahan-bahan promosi pariwisata. Pasal 33 Sub Seksi Bimbingan Masyarakat Wisata mempunyai tugas melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat kearah sadar wisata. BAB V TATA KERJA Pasal 34 Kepala Dinas Pariwisata dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah, serta memperhatikan pembinaan dan bimbingan teknis dari Dinas Pariwisata Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah. Pasal 35 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya masingmasing. Pasal 36 (1) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam Lingkungan Dinas Pariwisata bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya ; (2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya ; (3) Setiap Laporan yang diterima Pimpinan Satuan Organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan Laporan lebih lanjut untuk memberikan petunjukpetunjuk bawahannya ; Pasal 37 Para Kepala Seksi pada Dinas Pariwisata menyampaikan Laporan kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyusun Laporan berkala Dinas Pariwisata.

Pasal 38 Dalam melaksanakan tugasnya setiap Pimpinan Satuan Organisasi dibantu oleh Pimpinan Satuan Organisasi bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing mengadakan rapat berkala. Pasal 39 Bagan Susunan Organisasi Dinas Pariwisata sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 40 Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian diatur kemudian sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 41 (1) Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah atas usul Bupati Kepala Daerah. (2) Kepala Urusan dan Kepala Sub Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas Pariwisata. Pasal 42 Hal-hal yang belum diatur dala Peraturan Daerah ini akan diatur kemudian dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya. BAB VIII PENUTUP Pasal 43 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan yang bertentangan denga Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 44 Perturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga. Purbalingga, 29 Oktober 1987 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA, BUPATI KEPALA DAERAH TK. II PURBALINGGA, KETUA, Drs. SOEKIRMAN KARSONO

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 1987 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA I. PENJELASAN UMUM Berdasarkan Perturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 jo Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal 3 Mei 1984 Nomor 7 Tahun 1984 (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 75 Tahun 1984 seri D Nomor 73), kepada Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga diserahkan kekuasaan sebagian urusan pemerintahan khususnya di bidang kepariwisataan yang meliputi : (a) Urusan Obyek Wisata, sepanjang menurut perturan perundang-undangan yang berlaku tidak menjadi urusan Pemerintah Pusat dan Daerah Tingkat I. (b) Urusan Pramuwisata Khusus. (c) Urusan Penginapan Remaja, sepanjang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak menjadi urusan Daerah Tingkat I. (d) Urusan Rumah Makan. (e) Urusan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum. Termasuk urusan usaha rekreasi dan hiburan umum yang diserahkan kepada Daerah Tingkat II ialah : 1. Gelanggang Renang. 2. Pemandian Alam. 3. Padang Golf. 4. Kolam Memancing. 5. Gelanggang Permainan dan Ketangkasan. 6. Gelanggang Bowling. 7. Rumah Bilyard. 8. Panti Pijat ( yang tidak dibawah pembinaan panti sosial ) (f) Urusan Promosi Pariwisata. Sebagai realisasi dari penyerahan umum tersebut diatas dan untuk lebih meningkatkan kelancaran dan pengembangan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna serta sebagai salah satu sumber pendapatan Daerah khususnya dibidang kepariwisataan, perlu meninjau dan menetapkan kembali Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga yang telah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Purbalingga Nomor : 536-94 Tahun 1982 Tanggal 8 Nopember 1982. Untuk maksud tersebut diatas maka sesuai dengan Pasal 49 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 jis Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 363 Tahun 1977 dan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor : 536/82/86 dan Nomor : 536/83/86 tanggal Maret 1986, dipandang perlu menuangkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Tugas pokok Dinas Pariwisata adalah Urusan-urusan dibidang kepariwisataan yang berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 7Tahun 1984 diserahkan menjadi Urusan Rumah Tangga Daerah Tingkat II dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati Kepala Daerah. Pasal 5 Penginapan remaja yang diusahakan oleh perorangan untuk menyewakan kamar/ sebagian urusan yang tidak bertujuan komersil. Pasal 6 Pasal 7 Susunan Organisasi ini adalah pencerminan dari urusan-urusan yang diserahkan kepada Daerah dan pengembangan Dinas Pariwisata agar dalam melaksanakan tugasnya dapat berdaya guna dan berhasil guna. Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Tugas pengelolaan kepegawaian meliputi perencanaan kebutuhan pegawai, pengadaan, pengangkatan, kenaikan gaji berkala, mutasi, pemberhentian, pengembangan karier, kesejahteraan pegawai dan peningkatan ketrampilan. Pasal 13 Tugas pengelolaan keuangan meliputi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas baik Rutin maupun Pembangunan, pengurusan gaji pegawai, pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan. Pasal 14

Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Rekreasi hiburan umum diusahakan untuk hal yang tidak mengarah perjudian. Pasal 24 Yang dimaksud dengan Pramuwisata Khusus adalah Pramuwisata Khusus untuk satu obyek wisata yang mengerti secara mendetail tentang obyek wisata tersebut. Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Yang dimaksud dengan masyarakat wisata adalah anggota masyarakatyang sudah menyadari kepentingan wisata, baik ditinjau dari aspek pengetahuan maupun aspek pemeliharaan terhadap kesehatan dan kesegaran jiwa dan raga.

Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33 Yang dimaksud dengan sadar wisata adalah bahwa masyarakat telah mempunyai kesadaran memelihara, menjaga, melestarikan dan tidak merusak terhadap obyek-obyek wisata. Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 42 Pasal 43 Pasal 44