ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Koperasi, dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANDRIAN TRI MARSONO B

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Kinerja Keuangan KUD Werdhi Mendala Di Desa Batubulan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar

Analisis Kinerja Keuangan KPRI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Periode Tahun 2012

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK Febriani Huntojungo Roy Ferdinand Runtuwene Dantje Keles

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Kinerja Keuangan Organisasi Laba ( Studi Kasus PT. Garuda Multi Valasindo Jakarta )

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD SUMBER MAKMUR KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

ANALISIS RASIO KEUANGAN

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. keluar dari pemikiran mereka berbeda-beda sehingga timbul pengertian menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DARI TAHUN PADA KOPERASI KARTIKA D-10/GABUNGAN AJEN KOREM 074/WARASTRATAMA SURAKARTA

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Menurut Kasmir (2010) menjelaskan bahwa : Sedangkan Najmudin (2011) menyatakan bahwa :

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemenuhan dana sebuah perusahaan dapat berasal dari sumber dana

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 RASIO KEUANGAN UNTUK EVALUASI KENERJA KEUANGAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Analisis Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas, & Rentabilitas Pada PT. Lerindro Internasional

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang

Fandi Wijaya Raden Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam kondisi sehat akan mampu menghadapi tingkat persaingan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata "to manage" yang dapat diterjemahkan dalam

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MULIA BALUNG Mochamad Hanif Adhar Fakultas Ekonomi - Manajemen Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK Analisis ratio keuangan dapat memberikan informasi yang menyeluruh tentang kapasitas dan realisasi terhadap beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya, sehingga dapat diketahui apakah aktivitas yang dilakukan perusahaan dapat dikatakan efektif, sehingga laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai dasar penilaian kerja Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan KSP Mulia Balung dan Untuk mengetahui perkembangan serta kemajuan KSP Mulia Balung dari analisis keuangan dalam setiap periodenya Metode Penelitian yang digunakan untuk mengetahui penelitian diatas yaitu: Ratio Likuiditas, Ratio Solvabilitas, dan Ratio Rentabilitas,. Hasil penelitian ini adalah: 1) berdasarkan analisis Ratio Likuiditas dapat diketahui tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek atau pada saat jatuh tempo baik; 2) berdasarkan analisis Ratio Solvabilitas dapat diketahui bahwa perusahaan mampu membayar hutanghutangnya hanya dengan modal sendiri baik; 3) berdasarkan analisis Ratio Rentabilitas dapat diketahui besarnya pengaruh terhadap tingkat kepercayaan manajemen dalam mengelola modal oleh pemilik atau pemegang saham, yaitu diketahui nilai rasio tersebut dalam setiap periodenya yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 cukup baik. Kata kunci: Analisis Kinerja Keuangan, Ratio Keuangan 1

ABSTRACT Financial ratio analysis can provide comprehensive information about the capacity and the realization of several factors that can influence it, so it can be known whether the activity of the company can be said to be effective, so that financial statements can be used as a basis for valuation of work. This study aims to: To determine the financial performance KSP Mulia Balung and to determine the development and advancement KSP Mulia Balung of financial analysis in each period. The research method used to determine the above studies are: Liquidity Ratios, Profitability Ratios, and Solvency Ratio Ratio Comparison.The results of this study are: 1) By using the Liquidity Ratio analysis can be known to the company's ability to meet its obligations in the short term or at maturity is good. 2) By use traditional Solvency Ratio analysis can be seen that the company is able to pay its debts only with their own capital is good. 3) By using Ratio analysis Profitability can be determined the degree of influence on the level of management confidence in the management of capital by the owners or shareholders, which is known to the Return On Equity (ROE) in each period is from 2008 to 2010 is good enough. Keywords: Performance Assesment in Comercial, Financial Ratio 2

Latar Belakang Masalah Struktur Perekonomian Indonesia telah membagi kegiatan ekonomi menjadi tiga (3) kelompok badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Koperasi dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan ekonomi nasional tersebut pemerintah mengharapkan agar dikembangkan menjadi komponen-komponen yang saling mendukung dan terpadu di dalam sistem ekonomi nasional. Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Kegiatan usaha yang dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Menurut Cooperative Alliance (ICA) menyatakan bahwa koperasi adalah sebuah perkumpulan orang-orang yang bersifat otonom yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi bersama dalam bidang ekonomi,sosial dan budaya melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis. Tujuan utama kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, karena koperasi dipandang sebagai soko guru ekonomi Indonesia yang berkembang dari bawah berubah menjadi badan usaha lainnya, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi KP-RI (KKP-RI), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi menyelenggarakan berbagai usaha yang bermanfaat bagi anggotanya baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan operasional lainnya antara lain yaitu mengemban misi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah, dimana didalam segala aktivitas lembaga tersebut untuk memperoleh laba yang digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup dan kelancaran dalam beroperasinya. Dewasa ini banyak bermunculan koperasi-koperasi baru terutama koperasi simpan pinjam, baik yang sudah mandiri maupun yang belum mandiri, sehingga mengakibatkan persaingan dalam rangka mengembangkan usahanya. Untuk mengantisipasi persaingan antar koperasi maupun badan usaha lainnya, 3

diperlukan suatu sistem pengolahan dan manajemen koperasi yang baik, manajemen yang mampu menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien merupakan usaha untuk mendukung peningkatan pengelolaan koperasi yang membutuhkan analisis terhadap laporan keuangan. Aspek keuangan sebagai salah satu sumber daya strategis untuk menjalankan usaha kelangsungan hidup koperasi. Selain itu dapat menentukan berbagai kemungkinan perolehan sumber dana dengan biaya relatif murah, serta untuk membiayai berbagai kegiatan sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan. Dalam usaha memperoleh laba yang diinginkan tidak terlepas dari berbagai macam hambatan. Namun dengan ketelitian dan kejelian dan juga selalu berhati-hati serta dengan digunakannya manajemen yang cukup memadai, yaitu dengan digunakannya laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Di dalam laporan keuangan terdapat alat-alat untuk menganalisis, yaitu Analisis laporan keuangan. Konsep analisis rasio merupakan suatu alat untuk mengukur apakah unit usaha tersebut likuit dalam menjalankan usahanya. Terdapat tiga alat analisis, yaitu: Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas, alat analisis tersebut dapat membantu suatu perusahaan dalam mengendalikan keuangan maupun mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Untuk mempermudah peneliti dalam meneliti kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam Mulia Balung dalam kurun waktu dua tahun, maka peneliti menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan alat analisis rasio untuk menunjukkan baik atau buruknya keuangan koperasi tersebut. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas serta mengingat pentingnya kinerja keuangan bagi usaha koperasi, maka penulis memilih judul Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mulia Balung. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mulia Balung periode 2012 sampai 2013 di tinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas? 4

Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mulia Balung periode 2012 sampai 2013 di tinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Landasan Teori Pengertian Koperasi Menurut undang-undang Perkoperasian No.25 tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Mengingat bidang usaha yang berasaskan kekeluargaan dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia terutama lapisan masyarakat yang menjunjung kebersamaan maka dalam usaha bersama, koperasi adalah merupakan wadah yang tepat karena selain aspek ekonomis sebagai watak usahanya dan aspek sosial sebagai watak kebersamaan. Kinerja Keuangan Menurut Martono (2002;52) kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu. 5

Analisis Rasio Keuangan Menurut Martono (2002:55-60) pada dasrnya alat rasio keuangan diklasifikasikan menjadi empat (4) kelompok antara lain: Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah alat ukur untuk melihat apakah unit usaha tersebut cukup likuit dalam menjalankan usahanya selama periode mendatang. Rasio ini terdiri atas: Current Ratio Rasio ini menunjukkan sampai dimana hutang-hutang jangka pendek dapat dibayar dari aktiva-aktiva yang dapat dijadikan uang pada waktu yang sama misal, jangka waktu pembayaran hutang-hutang jangka pendek. Secara umum rasio ini bisa dikatakan baik, jika nilainya mencapai 2 atau 200%. Quick Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu unit usaha dalam utang-utang jangka pendeknya, tanpa mengutamakan persediaan. Suatu unit usaha dikatakan mampu membayar utang jangka pendeknya, jika nilainya lebih besar dari satu (1) atau lebih dari 100%. Cash Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan suatu unit usaha dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan uang kas dan surat berharga yang mudah diuangkan. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas menunjukkan seberapa efektif aset-aset usaha dalam menghasilkan pendapatan. 6

Rasio Solvabilitas Kreditor jangka panjang maupun jangka pendek akan memperhatikan benar seberapa banyak kegiatan koperasi atau badan usaha lain yang dibiayai utang. Jika koperasi atau badan usaha lain mempunyai utang jangka panjang yang sangat tinggi dalam struktur permodalan koperasi atau badan usaha lain, maka para kreditor akan berfikir bahwa koperasi atu badan usaha lain akan mudah gulung tikar dan tidak akan bisa melunasi utangnya. Demikian dengan pemilik koperasi atau badan usaha lain akan mempertmbangkan beberapa kembalian yang bisa didapat dari komposisi banyak sedikitnya utang dalam struktur permodalan. Rasio Rentabilitas Rasio ini menunjukkan efektivitas menciptakan laba. Laba pada dasarnya menunjukkan seberapa baik koperasi/badan usaha lain dalam membuat keputusan investasi dan pembiayaan. Koprasi/badan usaha harus mampu menyiapkan uang dari laba koperasi/badan usaha lain dalam membayar utang dan membayar deviden dengan mengoptimalkan pemanfatan seluruh asetnya. Keterbatasan Analisis Rasio Menurut Warsono (2002:23) hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan metode analisis rasio sebagai berikut: 1. Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri dengan perusahaan yang ada, jika perusahaan beroperasi dalam beberapa bidang usaha. 2. Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya perkiraan saja dan hanya memberikan paduan umum, karena bukan hasil penelitian ilmiah dari seluruh perusahaan dalm industri maupun sampel yang sesuai dari beberapa perusahaan dalam industri. 3. Perbedaan praktik akuntansi pada tiap-tiap perusahaan dapat menghasilkan perbedaan rasio yang dihitung. 7

4. Rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau rendah. Misalnya, rasio lancar yang melebihi norma industrinya menyiratkan adanya kelebihan likuiditas yang menyebabkan penurunan laba bagi perusahaan. 5. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginkan. Rata-rata industri hanya dapat memberikan panduan atas posisi keuangan perusahaan rata-rata dalam industri. Kerangka Konseptual Kinerja Keuangan 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas 3. Rasio Rentabilitas Hasil penilaian criteria analiisis rasio keuangan dengan SK Menteri Negara Koperasi dan Usaha kecil dan Menegah Republik Indonesia Nomor: 04/M.KUKM/VII/2012 Kesimpulan 8

Metode Peneitian Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Likuiditas Ratio 2. Solvabilitas Ratio 3. Rentabilitas Ratio Teknik Pengumpulan Data Observasi Observasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian serta mencatat secara sistematik terhadap data-data yang diperlukannya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subyek, perilaku subyek selama wawancara, interaksi subyek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara, serta mengobservasi lokasi perusahaan dan jumlah tenaga kerja. Interview Interview yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan staf perusahaan. Pada metode ini data-data yang dapat diperoleh antara lain yaitu sejarah berdirinya perusahaan, jumlah sumber daya manusia yang digunakan, luas daerah pemasaran, laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba, produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen dan lain sebagainya. Studi Literatur Studi literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan mencatat dari beberapa literatur yang ada hubungannya dengan masalah objek penelitian. 9

Teknik Analisis Data Analisis Rasio yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi KSP Mulia Balung, yaitu teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan deskriptif kuantitatif prosentase. Rumus yang digunakan untuk mengkaji analisis kinerja keuangan, antara lain : Rasio Likuditas Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, JR (2005; 206), rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi untuk kewajibankewajiban jangka pendek. 1. Rasio Lancar (current ratio),adalah perbandingan antara aktiva lancar dan hutang lancar. Aktiva Lancar Current ratio = X 100% Kewajiban Lancar 2. Cash Ratio, menujukan kemampuan koperasi untuk membayar hutang jangka pendek, dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Kas Cash ratio = X 100% Hutang Lancar Rasio Solvabilitas Menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, JR (2005; 206), rasio ini digunakan untuk mengukuran kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. 1. Total Debt to Total Assets Rasio, biasa disebut rasio total hutang dengan total aktiva yaitu, mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang. 10

Total hutang Total Debt to Assets Ratio = X 100% Total Aktiva 2. Long Term Debt to Equity Ratio (rasio hutang dengan modal sendiri), merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Hutang jangka panjang Long Term Dedt to equity Rasio = X 100% Modal sendiri Rasio Rentabilitas Menurut Martono (2002; 55-60), rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. 1. Return On Investment, membandingkan laba setelah bunga dan pajak dengan jumlah aktiva yang bekerja. Jenis rasio ini dalam koperasi sering disebut juga dengan Rentabilitas Ekonomi. Sisa Hasil Usaha Return On Investment = X 100% Total Aktiva 2. Return Of Equity, membandingkan antara laba bersih (laba setelah bunga dan pajak) dan jumlah modal pemilik. Dalam perkoperasian jenis rasio ini disebut dengan Rentabilitas Modal Sisa Hasil Usaha Return Of Equity = X 100% Modal Sendiri 11

Penilaian kinerja keuangan koperasi JASA MULYA berdasarkan SK Menteri Negara Koperasi Dan Usaha kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 04/M.KUKM/VII/2012. Penilaian terhadap kinerja keuangan koperasi merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan baik bagi intern, penilaian terhadap kinerja keuangan menggambarkan sejauh mana koperasi telah melangkah serta bagaimana kondisi keuangannya. Bagi pihak ekstern penilaian koperasi bertujuan membantu anggotanya, investor, atau pihak luar yang berkepentingan dalam memberikan informasi yang diperlukan misalnya pertimbangan menempatkan dana atau meminjam dana. Komponen Standar Kriteria 1. Likuiditas a. Current Ratio 200% Baik 90% 100% Cukup Baik 85% 70% Kurang Baik <70% Buruk b. Cash Ratio 200% Baik 90% 100% Cukup Baik 85% 70% Kurang Baik <70% Buruk 2. Solvabilitas a. Total Debt to Total Assets Ratio 40% Sangat Baik 50%-39% Baik 60%-49% Cukup Baik 80%-59% Kurang Baik >80% Buruk b. Long Term Debt to Equity Ratio 40% Sangat Baik 50%-39% Baik 60%-49% Cukup Baik 80%-59% Kurang Baik >80% Buruk 3. Rentabilitas a. Return On Invesment 30% Sangat Baik 20%-30% Baik 10%-25% Cukup Baik 10% Kurang Baik b. Return On Equity 20% Sangat Baik 15%-20% Baik 3%-9% Cukup Baik <3% Kurang Baik 12

Analisis Hasil Penelitian Analisis Rasio yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi KSP Mulia Balung, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Rasio Likuiditas Analisis Ratio Likuiditas digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan guna memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek atau pada saat jatuh tempo. Ratio ini umumnya menggunakan 2 macam cara yaitu Cash Ratio dan Current Ratio. Pengukuran Current Ratio Aktiva lancar Formulanya ialah = X 100% Kewajiban lancar 1.965.140.674 Tahun 2012 = X 100% = 297% 659.575.000 1.694.830.627 Tahun 2013 = X 100%= 434% 389.950.000 Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui keuangan KSP Mulia dengan menggunakan current ratio mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun2013. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran current ratio paling tinggi yaitu pada tahun 2013 sebesar 434 %. 13

Dengan adanya peningkatan current ratio tiap tahunnya dapat dikatakan bahwa terjadi kenaikan kinerja keuangan karena current ratio yang baik(memuaskan)bagi suatu perusahaan adalah ( 200%). Pengukuran Cash Ratio KAS Formulanya ialah = X 100% Kewajiban Lancar 450.431.237 Tahun 2012 = X 100% = 68,29 % 659.575.000 470.450.000 Tahun 2013 =- X 100% = 120 % 389.950.000 Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui bahwa posisi keuangan KSP Mulia berdasarkan cash ratio mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Dengan adanya peningkatan cash ratio tiap tahunnya dapat dikatakan bahwa terjadi kenaikan kinerja keuangan karena cash ratio yang baik(memuaskan)bagi suatu perusahaan adalah ( 100%). 14

Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya. Pada ratio ini dapat dihitung dengan menggunakan 2 ratio, yaitu Total Debt to Total Assets Ratiodan Long Term Debt to Equity Ratio. Adapun perhitungan masing-masing rasio tersebut dari tahun 2012 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut: Total Debt to Total Assets Rasio Total Hutang Formulanya ialah = X 100% Total Aktiva 678.265.700 Tahun 2012 = X 100%= 32,56 % 2.083.038.469 403.390.594 Tahun 2013 = X 100% = 22,26 % 1.811.703.363 Berdasarkan perhitungan diatas yaitu dengan menggunakan Total Debt to Total Assets Ratio pada posisi 31 Desember 2012 adalah sebesar 32,56 %, pada posisi 31 Desember 2013 adalah sebesar 22,26%.Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan sangat baik dan mampu membayar hutang-hutangnya hanya dengan modal sendiri. 15

Long Term Debt to Equity Ratio Hutang jangka panjang Formulanya ialah = X 100% Modal Sendiri 18.690.700 Tahun 2012 = X 100% = 1,33 % 1.404.772.769 13.440.594 Tahun 2013 = X 100% = 0,95 % 1.408.312.769 Berdasarkan hasil perhitungan diatas yaitu dengan menggunakan Long Term Debt to Equity Ratio. Pada posisi 31 Desember 2012 adalah 1,33 %. Pada posisi 31 Desember 2013 adalah 0,95 %. Maka dapat disimpulkan bahwa Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan sangat baik dan mampu membayar hutang-hutangnya hanya dengan modal sendiri. Rasio Rentabilitas Ratio Rentabilitas dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu. Pada ratio ini ditentukan dengan 2 macam cara : 1. Untuk mengukur kemampuan manajemen koperasi dalam menghasilkan profitabilitas pada setiap periodenya digunakan Return On Investment(ROI). Adapun formula dan perhitungan ROI selama tahun 2012 sampai dengan 2013 adalah sebagai berikut : 16

Sisa Hasil Usaha ROI = X 100% Total Aktiva 45.971.769 Tahun 2012 = X 100% = 2,2 % 2.083.038.469 46.271.769 Tahun 2013 = X 100% = 2,5 % 1.811.703.363 Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diterangkan bahwa ROI dalam setiap periodenya mengalami peningkatan, yaitu ROI pada tahun 2012 adalah sebesar 2,2 %, pada periode tahun 2013 sebesar 2,5 %. Jadi rasio keuntungan bersih yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan mengalami peningkatan. 2. Untuk mengukur sejauh mana manajemen dalam mengelola modal yang dipercayakan oleh pemilik atau pemegang saham digunakan Return Of Equity (ROE). Adapun formula dan perhitungannya selama tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut : Sisa Hasil Usaha ROE = X 100% Modal Sendiri 45.971.769 Tahun 2012 = X 100% = 3,2 % 1.404.772.769 17

46.271.769 Tahun 2013 = X 100% =3,2 % 1.408.312.769 Hasil perhitungan dengan menggunakan Ratio Rentabilitas jika dilihat dari besarnya pengaruh terhadap tingkat kepercayaan manajemen dalam mengelola modal oleh pemilik atau pemegang saham, yaitu diketahui nilai Return Of Equity (ROE) dalam setiap periodenya yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 cukup baik. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan beberapa alat analisis rasio pada KSP Mulia di Balung Jember, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mulia Balung periode 2012 sampai 2013 di tinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. 1. Berdasarkan analisis Ratio Likuiditas Dari hasil pembahasan bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa keuangan KSP Mulia dengan menggunakan analisis keuangan Current Ratio, dan Cash Ratio. Menunjukkan standart kriteria penilaian kinerja keuangan KSP tahun 2012-2013 tersebut baik, dengan hasil kinerja perbandingan lebih dari 200%. 2. Berdasarkan analisis Ratio Solvabilitas Dari hasil pembahasan bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa keuangan KSP Mulia dengan menggunakan analisis keuangan Total Debt to Total Assets Ratio, dan Long Term Dedt to equity Rasio. Menunjukkan standart kriteria penilaian kinerja keuangan KSP tahun 2012-2013 tersebut sangat baik, dengan hasil kinerja perbandingan 40%. 18

3. Berdasarkan Rasio Rentabilitas Dari hasil pembahasan bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa keuangan KSP Mulia dengan menggunakan analisis keuangan Return On Investment, dan Return Of Equity. Menunjukkan standart kriteria penilaian kinerja keuangan KSP tahun 2012-2013, dengan menggunakan analisis keuangan Return On Investment dinyatakan kurang baik, dengan hasil kinerja perbandingan kurang dari 3%. Sedangkan dengan menggunakan analisis keuangan Return Of Equity dinyatakan cukup baik, dengan hasil kinerja perbandingan lebih besar dari 3%. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka dapat diberikan beberapa saran yang berguna bagi perusahaan, antara lain : 1. Untuk meningkatkan kesehatan keuangan KSP Mulia, hendaknya manajemen yang sudah ada supaya lebih meningkatkan ratio likuiditas dengan cara: memperhatikan tingkat perputaran piutang sehingga distribusi dari aktiva lancar menguntungkan dan meminimalisasi resiko tidak tertagihnya piutang tersebut, dan menggunakan modal kerja secara efektif sehingga mampu membayar hutang-hutang atau kewajiban dengan tepat waktu dan memelihara tingkat kredit yang menguntungkan. 2. Untuk meningkatkan kesehatan keuangan KSP Mulia, hendaknya manajemen yang sudah ada supaya lebih meningkatkan ratio solvabilitas dengan cara: perusahaan menyeimbangkan antara utang jangka panjang,utang jangka pendek terhadap total asset dimana juga memperhatikan jatuh tempo utang baik jangka panjang maupun jangka pendek, dan menginvestasikan modal yang diperoleh kedalam pos aktiva yang menguntungkan bagi perusahaan terutama dialokasikan kepada aktiva lancar sehingga jika kemungkinan terburuk perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya aktiva ini dapat digunakan sebagai suntikan dana perusahaan. 3. Untuk meningkatkan kesehatan keuangan KSP Mulia, hendaknya manajemen yang sudah ada supaya lebih meningkatkan ratio rentabilitas dengan cara: perusahaan menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang 19

dimiliki perusahaan, dan dapat mengelola modal oleh pemilik atau pemegang saham, sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal dibandingkan dengan tahun sebelumnnya. 20

21

22