BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat membandingkan (Sugiyono,2005). Adapun yang akan menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. metode korelasional, yaitu dengan melihat hubungan antara dua variabel,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel efikasi diri (variabel X1) dan variabel motivasi berprestasi (variabel X2) terhadap kreativitas (Variabel Y) pada murid SMA. Metode kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2010). B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2010). Identifikasi terhadap variabel penelitian bertujuan untuk memperjelas dan membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak diperlukan. Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas 1 (X 1 ) : Efikasi diri b. Variabel Bebas 2 (X 2 ) : Motivasi Berprestasi c. Variabel Terikat (Y) : Kreativitas

C. Definisi Operasional Beberapa konsep pokok yang digunakan dalam penelitian ini perlu dibatasi dan didefinisikan secara operasional dengan maksud agar memudahkan pengukurannya serta tidak menimbulkan salah pengertian. Adapun konsep-konsep pokok tersebut adalah: 1. Efikasi Diri Efikasi diri adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuankemampuannya dalam mengatasi beraneka ragam situasi yang muncul dalam hidupnya. Efikasi diri secara umum tidak berkaitan dengan kecakapan yang dimiliki, tetapi berkaitan dengan keyakinan individu mengenai hal yang dapat dilakukan dengan kecakapan yang ia miliki seberapapun besarnya. Adapun aspek dan indikator sebagai berikut: a. Dimensi tingkat (level) Dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya. b. Dimensi kekuatan (strength) Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. c. Dimensi generalisasi (generality) Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya.

2. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi merupakan motif yang mendorong siswa untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing di bidang akademis dengan suatu ukuran keunggulan. Adapun ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi yaitu: a. Mempunyai kepercayaan dalam menghadapi tugas yang berhubungan dengan prestasi. b. Mempunyai sifat yang lebih berorientasi ke depan, dan lebih dapat menangguhkan pemuasan untuk mendapatkan penghargaan ( reword) pada waktu kemudian. c. Memilih tugas yang kesukarannya sedang. d. Tidak suka membuang-buang waktu. e. Dalam mencari pasangan lebih suka memilih orang yang mempunyai kemampuan daripada orang yang simpatik. f. Tangguh dalam mengerjakan tugas. 3. Kreativitas Kreativitas merupakan aktivitas kognitif diri individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, dan integrasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Adapun ciri-ciri orang yang kreatif kreativitas adalah: a. Aspek Aptitude 1. Kemampuan berpikir lancar yaitu: kemampuan untuk memproduksi banyak gagasan.

2. Kemampuan berpikir luwes ( fleksibilitas) yaitu: kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan atau bermacam-macam jalan pemecahan terhadap masalah. 3. Orisinil dalam berpikir yaitu kemampuan untuk melahirkan gagasangagasan asli. b. Aspek Non-Aptitude 1. Kepercayaan diri yaitu: Kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. 2. Keuletan yaitu: tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa 3. Apresiasi estetik yaitu: apresiasi tentang keindahan dan mempunyai nilai yang disertai dengan pengamatan dan perasaan yang mendalam. 4. Kemandirian adalah: keadaan seseorang yang dapat menentukan diri sendiri dan dapat dinyatakan dalam tindakan atau perilaku seseorang yang dapat dinilai. D. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa SMAN 1 Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 954 siswa. Tabel 3.1 Populasi Siswa SMAN 1 Pangkalan Kerinci Tahun Ajaran 2014 No Kelas Jumlah 1 X MIA 1 40 X MIA 2 40 X MIA 3 38 X MIA 4 40 X MIA 5 39 X IIS 1 34 X IIS 2 34 X IIS 3 33 X IIS 4 37 2 XI MIA 1 33 XI MIA 2 35 XI MIA 3 32 XI MIA 4 37 XI MIA 5 32 XI MIA 6 28 XI IIS 1 27 XI IIS 2 28 XI IIS 3 32 XI IIS 4 32 XI IIS 5 33 3 XII MIA 1 31 XII MIA 2 32 XII MIA 3 29 XII MIA 4 29 XII MIA 5 31 XII IIS 1 32 XII IIS 2 28 XII IIS 3 32 XII IIS 4 26 Jumlah 954 Sumber: Wakil Kesiswaan SMAN1 Pangkalan Kerinci 2. Sampel Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasann dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (Sugiyono,2010).

Menurut Arikunto (2006) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar maka diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih. Karena jumlah kelas di dalam penelitian ini ada (sepuluh) 29 kelas dan keterbatasan waktu serta dana, maka peneliti mengambil 25% dari populasi, yaitu sebanyak 7 kelas. E. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cluster random sampling Arikunto (2010). Teknik pengambilan sampel ini dapat digunakan untuk menentukan sampel jika objek yang akan diteliti atau sumber data luas. Pada penelitian ini, peneliti mengambil kelas-kelas tertentu yang akan dijadikan sampel. Pengambilan kelas untuk menentukan subjek adalah dengan cara dirandom. Setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan didalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Pangkalan Kerinci yaitu kelas X IIS, XI MIA dan IIS, dan XII MIA. Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Jurusan Kelas Jumlah Subjek 1 IIS 4 X 37 2 MIA 2 XI 35 3 MIA 3 XI 32 4 MIA 4 XI 37 5 IIS 3 XI 32 6 IIS 5 XI 33 7 MIA 2 XII 32 Total 238

F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menurut Arikunto (2010) adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Pengumpulan data didapatkan dari instrumen penelitian yang digunakan peneliti sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala, yaitu skala efikasi diri, skala motivasi berprestasi dan skala kreativitas. 1. Skala Efikasi Diri Skala efikasi diri disusun berdasarkan teori Bandura (dalam Alwisol, 2009). Model skala efikasi diri menggunkan model skala likert yang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral untuk menghindari jawaban subjek yang mengelompok. Skala efikasi diri ini adalah hasil modifikasi dari penelitian sebelumnya oleh mahasiswa psikologi UIN juga yaitu Putri Ayu Lizarti (2011), dengan jumlah aitem sebanyak 24 pernyataan yang mana daya beda ini sebesar 0,406-0,650 dan reliabilitas sebesar 0,8319. Pernyataan dalam skala yang mengandung kecenderungan favourabel, yaitu pernyataan yang mendukung pada subjek, diberi nilai sebagai berikut: SS (Sangat Sesuai): 4, S (Sesuai): 3, TS (Tidak Sesuai): 2, STS (Sangat Tidak Sesuai): 1. Sedangkan pernyataan dalam skala yang mengandung kecenderungan unfavourabel, yaitu pernyataan yang tidak mendukung pada subjek, diberi nilai sebagai berikut: SS (Sangat Sesuai): 1, S (Sesuai): 2, TS ( Tidak Sesuai): 3, STS (Sangat Tidak Sesuai): 4. Penentuan nilai 1, 2, 3 dan 4 untuk mempermudah penulis dalam proses analisis data penelitian.

Berikut ini Blue Print skala efikasi diri berprestasi untuk uji coba dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Blue Print Efikasi Diri (X 1 ) No Aspek Indikator Aitem Jmlh 1 Dimensi tingkat (level) Dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya. Favo 1, 4, 12, 19 Unfavo 9, 14, 17, 20 8 2 Dimensi kekuatan (strength) Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. 7, 15, 21, 23 2, 5, 11, 18 8 3 Dimensi generalisasi (generality) Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya. 3,8, 16, 24 6, 10, 13, 22 8 Jumlah 24 2. Skala Motivasi Berprestasi Skala motivasi berprestasi disusun berdasarkan teori Heckhausen (dalam Santi, 2009). Model skala motivasi berprestasi menggunkan model skala likert yang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral untuk menghindari jawaban subjek yang mengelompok. Skala motivasi berprestasi ini adalah hasil modifikasi dari penelitian sebelumnya oleh mahasiswa psikologi UIN juga, yaitu Santi (2009), dengan jumlah aitem sebanyak 40 pernyataan yang mana daya beda ini sebesar 0,3360-0,6016 dan reliabilitas sebesar 0,8904. Pernyataan dalam skala yang mengandung kecenderungan favourabel, yaitu pernyataan yang mendukung pada subjek, diberi nilai sebagai berikut: SS (Sangat

Sesuai): 4, S (Sesuai): 3, TS (Tidak Sesuai): 2, STS (Sangat Tidak Sesuai): 1. Sedangkan pernyataan dalam skala yang mengandung kecenderungan unfavourabel, yaitu pernyataan yang tidak mendukung pada subjek, diberi nilai sebagai berikut: SS (Sangat Sesuai): 1, S (Sesuai): 2, TS (Tidak Sesuai): 3, STS (Sangat Tidak Sesuai): 4. Penentuan nilai 1, 2, 3 dan 4 untuk mempermudah penulis dalam proses analisis data penelitian. Berikut ini Blue Print skala motivasi berprestasi untuk uji coba dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi (X 2 ) Indikator Aitem Jml No Favo Unfavo h 1 Mempunyai kepercayaan dalam menghadapi tugas yang berhubungan dengan prestasi. 1, 3, 19 17, 22 5 2 Mempunyai sifat yang lebih berorientasi ke depan, dan lebih dapat menangguhkan pemuasan untuk mendapatkan penghargaan (reword) pada waktu kemudian. 4, 20, 27 2, 6, 18 6 3 Memilih tugas yang kesukarannya sedang. 7, 26 5, 8 4 4 Tidak suka membuang-buang waktu. 9, 11, 30 5 Dalam mencari pasangan lebih suka memilih orang yang mempunyai kemampuan daripada orang yang simpatik. 21, 24 6 Tangguh dalam mengerjakan suatu tugas 10, 14 16, 23, 25 6 12, 13, 28 5 15, 29 4 Jumlah 15 15 30 3. Skala Kreativitas Skala kreativitas disusun berdasarkan teori Guilford (dalam Munandar, 1999). Model skala kreativitas menggunkan model skala likert yang telah

dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral untuk menghindari jawaban subjek yang mengelompok. Skala kreativitas ini adalah hasil modifikasi dari Santi (2009), dengan jumlah aitem sebanyak 60 pernyataan yang mana daya beda ini sebesar 0,3085-0,3133-0,6261 dan reliabilitas sebesar 0,9143. Pernyataan dalam skala yang mengandung kecenderungan favourabel, yaitu pernyataan yang mendukung pada subjek, diberi nilai sebagai berikut: SS (Sangat Sesuai): 4, S (Sesuai): 3, TS (Tidak Sesuai): 2, STS (Sangat Tidak Sesuai): 1. Sedangkan pernyataan dalam skala yang mengandung kecenderungan unfavourabel, yaitu pernyataan yang tidak mendukung pada subjek, diberi nilai sebagai berikut: SS (Sangat Sesuai): 1, S (Sesuai): 2, TS (Ti dak Sesuai): 3, STS (Sangat Tidak Sesuai): 4. Penentuan nilai 1, 2, 3 dan 4 untuk mempermudah penulis dalam proses analisis data penelitian. tabel 3.5. Berikut ini Blue Print skala kreativitas untuk uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.5 Blue Print Skala kreativitas (Y) No Indikator Aitem Jmlh Favorabel Unfavorabel 1 Kemampuan berpikir lancar 1, 9, 10 5, 19 5 2 Kemampuan berpikir luwes 4, 20 21, 23, 30 5 3 Orisinil dalam berpikir 6, 33 2, 7, 26 5 4 Kepercayaan diri 3, 17, 34 27, 28 5 5 Keuletan 11, 22 12, 29, 31 5 6 Apresiasi estetik 13, 15, 32 25, 35 5 7 Kemandirian 14, 16, 18 8, 24 5 Jumlah 18 17 35

G. Uji Coba Alat Ukur Suatu skala dapat digunakan apabila dinyatakan valid (sahih) dan relaibel (andal) menurut ukuran statistik tertentu melalui uji coba (try out) terlebih dahulu. Uji coba alat ukur ini dimaksudkan untuk menentukan validitas dan reliabilitas alat ukur. Dengan kata lain agar butir-butir pernyataan dalam skala tersebut benarbenar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Alat ukur yang di uji cobakan dalam penelitian ini adalah efikasi diri, motivasi berprestasi dan kreativitas. Alat ukur ini direncanakan akan diuji cobakan kepada 150 siswa/siswi yang memiliki karakteristik sama dengan subjek penelitian, yaitu pada siswa/siswi SMAN2 Pangkalan Kerinci. H. Validitas, Daya Beda Aitem dan Reliabilitas 1. Validitas Menurut (Azwar, 2009) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sajauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi (content validity). Validity isi (Azwar, 2009) merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi suatu alat ukur dengan cara melakukan analisa

secara rasional atau lewat profesional judment terhadap aitem-aitem yang terdapat di dalam alat ukur tersebut. Penggunaan validitas isi akan menunjukkan sejauh mana butir-butir dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh alat ukur tersebut. 2. Indeks Daya Beda Aitem Indeks daya beda merupakan koefisien yang menunjukkan bahwa fungsi aitem selaras dengan fungsi tes. Aitem yang memiliki indeks daya beda yang baik merupakan aitem yang konsisten karena mampu menunjukkan perbedaan antar subjek pada aspek yang diukur dengan skala bersangkutan (Azwar, 2010). Indeks daya beda aitem merupakan indikator keselarasaan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan konsistensi aitem total (Azwar, 2009). Menurut Azwar (2009) umumnya skala psikologi yang digunakan untuk menentukan indeks daya diskriminasi di atas 0,30 atau diatas 0,25 sudah dianggap mengindikasikan daya diskriminasi yang baik. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan maka peneliti dapat menurunkan batasan kriteria 0,30 menjadi 0,25. Jumlah aitem skala kreativitas yang valid dari 35 aitem adalah 31 aitem dengan koefisien totalnya berkisar 0,323 sampai 0,648 dan yang gugur sebanyak 4 aitem. Adapun rincian mengenai jumlah aitem yang valid dan yang gugur untuk skala kreativitas dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6 Skala Kreativitas (Y) yang Valid dan Gugur No Aspek No Aitem Jumlah Valid Gugur F UF F UF 1 Kemampuan berpikir 1, 9, 5, 19 - - 5 lancar 2 Kemampuan berpikir luwes 10 4, 20 21, 23, 30 3 Orisinil dalam berpikir 6, 33 2, 7, 26 4 Kepercayaan diri 3, 17, 27, 34 28 5 Keuletan 11, 22 12, 29, 31 - - 5 - - 5 - - 5 - - 5 6 Apresiasi estetik 13, 32 25 15 35 5 7 Kemandirian 18 8, 24 14, 16-5 Total Aitem 15 16 3 1 35 Tabel 3.7 Blue print Skala Kreativitas (Y) Penelitian No Aspek Item Jumlah Favourabel Unfovourabel 1 Kemampuan berpikir 1, 9, 10 5, 16 5 lancar 2 Kemampuan berpikir 4, 17 18, 20, 27 5 luwes 3 Orisinil dalam berpikir 6, 30 2, 7, 23 5 4 Kepercayaan diri 3, 14, 31 24, 25 5 5 Keuletan 11, 19 12, 26, 28 5 6 Apresiasi estetik 13, 29 22 3 7 Kemandirian 15 8, 21 3 Total Aitem 15 16 31 Jumlah aitem skala Efikasi diri yang valid dari 24 aitem adalah 23 aitem dengan koefisien totalnya berkisar 0,383 sampai 0,623 dan yang gugur sebanyak 1 aitem. Adapun rincian mengenai jumlah aitem yang valid dan yang gugur untuk skala efikasi diri dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini.

Tabel 3.8 Skala Efikasi Diri (X1) yang Valid dan Gugur No Aspek Indikator No Aitem Jumlah Valid Gugur F UF F UF Dimensi ini 1, 4, 9, - 17 8 berkaitan 12, 14, dengan derajat 19 20 kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya. Dimensi ini 7, 15, 2, 5, - - 8 berkaitan 21, 11, dengan tingkat 23 18 kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. Dimensi ini 3,8, 6, - - 8 berkaitan 16, 10, dengan luas 24 13, bidang tingkah 22 laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya. Total Aitem 12 11 0 1 24 1 Dimensi tingkat (level) 2 Dimensi kekuatan (strength) 3 Dimensi generalisasi (generality) Tabel 3.9 Blue print Skala Efikasi Diri (X1) Penelitian No Aspek Indikator Item Jmlh 1 Dimensi tingkat (level) 2 Dimensi kekuatan (strength) 3 Dimensi generalisasi (generality) Dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya. Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya. Favo 1, 4, 12, 18 7, 15, 20, 22 3,8, 16, 23 Unfovo 9, 14, 19 2, 5, 11, 17 6, 10, 13, 21 Total Aitem 12 11 23 7 8 8

Jumlah aitem skala motivasi berprestasi yang valid dari 30 aitem adalah 23 aitem dengan koefisien totalnya berkisar 0,337 sampai 0,579 dan yang gugur sebanyak 7 aitem. Adapun rincian mengenai jumlah aitem yang valid dan yang gugur untuk skala efikasi diri dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini. Tabel 3.10 Skala Motivasi Berprestasi (X2) yang Valid dan Gugur No Aspek No Aitem Jml Valid Gugur h F UF F UF 1 Mempunyai kepercayaan dalam 1, 3, 19 17, - 22 5 menghadapi tugas yang berhubungan dengan prestasi. 2 Mempunyai sifat yang lebih 4, 20, 2, 2-6 berorientasi ke depan, dan lebih 6, 7 dapat menangguhkan pemuasan 18 untuk mendapatkan penghargaan (reword) pada waktu kemudian. 3 Memilih tugas yang kesukarannya sedang. 7, 26 5, 8 - - 4 4 Tidak suka membuang-buang 9, 11, 30 16, - 23, 6 waktu. 5 Dalam mencari pasangan lebih suka memilih orang yang mempunyai kemampuan daripada orang yang simpatik. 25 21, 2 4 12,13, 28 6 Tangguh dalam mengerjakan suatu 10, 14 15, 4 tugas 29 Total Aitem 13 10 2 5 30 5

Tabel 3.11 Blue print Skala Motivasi Berprestasi (X2) Penelitian No Aspek Item Jml Favo Unfovo h 1 Mempunyai kepercayaan dalam 1, 3, 17 15, 4 menghadapi tugas yang berhubungan dengan prestasi. 2 Mempunyai sifat yang lebih berorientasi ke 4, 18, 2, 6, 16 5 depan, dan lebih dapat menangguhkan pemuasan untuk mendapatkan penghargaan (reword) pada waktu kemudian. 3 Memilih tugas yang kesukarannya sedang. 7, 21 5, 8 4 4 Tidak suka membuang-buang waktu. 9, 11, 23 14, 20 5 5 Dalam mencari pasangan lebih suka 19 1 memilih orang yang mempunyai kemampuan daripada orang yang simpatik. 6 Tangguh dalam mengerjakan suatu tugas 10, 12 13, 22 4 Total Aitem 13 10 23 3. Reliabilitas Menurut Azwar (2007) reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data reliabel. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2010). Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dapat diuji dengan menggunakan teknik alpha dengan bantuan program Statical Product and Service Solution (SPSS) 19.0 melalui komputer. Dalam aplikasinya reliabilitas dinyatakan koefisien reliabilitas yang angkanya berada pada rentang 0-100, semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00, berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0, berarti semakin rendahnya

reliabilitasnya. Dalam pengukuran psikologi, koefisien reliabilitas yang mencapai angka r xx = 1,00 tidak pernah dapat dijumpai. Dari perhitungan, diketahui reliabilitas ketiga variabel. Untuk variabel efikasi diri (X1) angka reliabilitas mencapai 0,898, untuk variabela motivasi berprestasi (X2) angka reliabilitas mencapai 0,845, dan untuk variabel kreativitas (Y) angka reliabiltas mencapai 0,893. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketiga alat ukur tersebut cukup reliabel. I. Analisis Data Metode analisa data yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini yaitu teknik analisa regresi ganda ( multiple regresi), yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dependent dengan beberapa variabel bebas (Sugiono, 2010). Pada penelitian ini peneliti menggunakan program komputer Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows Release 19.0. Adapun rumus statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan: Y = Variabel terikat a = Konstanta b 1 = Kemiringan ke satu b 2 = Kemiringan ke dua X 1 = Variabel bebas satu X 2 = Variabel bebas dua

J. LokasidanJadwalPenelitian Penelitianinidilakukanpadasiswa-siswi di SMAN 1 PangkalanKerinci. JadwalPenelitian JenisKegiatan WaktuPelaksanaan 1. PengajuanSinopsis Oktober 2013 2. PengarahanSinopsis 8 November 2013 3. Bimbingan Proposal 25 Januari 2014 4. Seminar Proposal 10 Juli 2014 5. PerbaikanSetelah Seminar Proposal Juli- Agustus 2014 6. KonsultasiInstrumen (AlatUkur) Juli- Agustus 2014 7. UjiCobaInstrumen (AlatUkur) 25 September - 1 Oktober 2014 Pengumpulan Data 14 18Oktober 2014 PengolahandanAnalisis Data 18 Oktober 8 November 2014 Penyusunan/KonsultasiLaporanSkripsiPerb 10 18 November 2014 ab Serta ACC Skripsiuntuk Seminar Hasil Seminar Hasil 24 Desember 2014 Revisi setelah Seminar Hasil Desember 2014 Januari 2015 Ujian Munaqasah 25 maret 2015