LATAR BELAKANG, TUJUAN, FUNGSI DAN SOSIALISASI PENGELOLAAN AIR PADA KELOMPOK MITRA CAI DUSUN MEKARSARI DESA NAGARATENGAH CINEAM TASIKMALAYA

dokumen-dokumen yang mirip
JADWAL KEGIATAN MITRA CAI TAHUN 2016 LOKASI KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN. Nara sumber: Iyus Jayusman, Drs., M.Pd saluran air 2 5 Februari 2016

KAJIAN ALTERNATIF PENYEDIAAN AIR BAKU UNTUK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DESA PAMOTAN KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Geografis. a. Letak Desa. Banjarejo adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Dengan Semangat Kebersamaan Menciptakan Desa Petak Kaja Bersih,Sejahtera, dan Produktif.

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: Hj. Renny Supriyatni B. Djanuardi

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III KONDISI MASYRAKAT TERANTANG. dipimpin oleh seorang kepala suku. Suku Domo oleh Datuk Paduko, Suku

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

KID Jenggik Utara: Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Tani di Desa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

4. KARAKTERISTIK DESA. Pertemuan 5

BAB V PENUTUP. ternyata tidak pilih kasih. Artinya, ia tidak saja melanda daerah-daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di

BAB II GAMBARAN UMUM

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari sangat penting. Namun, pada

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan potensi sumberdaya alam, tanah yang subur dan didukung

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam Bab ini dirikan kesimpulan dan rekomendasi yang dirumuskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM BANJARMASIN

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB II PROFIL WILAYAH

BAB III DESKRIPSI PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN MENUNGGU HASIL PANEN KEDUA DI DESA TANGGUNGHARJO KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT USAHA PRODUK MAKANAN BERBAHAN BEKATUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Mitra

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan.

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB III PRAKTIK PEMANFAATAN LAHAN STREN KALI BRANTAS DI DESA LENGKONG KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

mencapai pinggang orang dewasa, kira-kira 110 cm. Awalnya hanya warga yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III KERJASAMA PERTANIAN DI DESA PADEMONEGORO

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

59 cukup luas untuk ukuran sebuah Desa tersebut dibatasi oleh beberapa Desa di sekitarnya, yaitu: a. Sebelah utara Desa Margoagung b. Sebelah timur De

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB III PRAKTIK PENDIRIAN BANGUNAN DI ATAS SUNGAI DI DESA SEKARAN LAMONGAN. 1. Keadaan Demografis Desa Sekaran - Lamongan

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah sebidang lahan yang menampung air hujan

DESA - KOTA : 1. Wilayah meliputi tanah, letak, luas, batas, bentuk, dan topografi.

BAB IV PROFIL KOMUNITAS DESA BABAKAN PARI

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM DEANGKRINGAN. UPAYA PENYEDIAAN AIR BERSIH SAAT MUSIM KEMARAU di DESA HARJOWINANGUN

BAB III IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Selo Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah. Desa Tlogolele merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

PERSYARATAN JARINGAN DRAINASE

BAB I PENDAHULUAN. dalam Siswanto (2006) mendefinisikan sumberdaya lahan (land resource) sebagai

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MAJALENGKA. terdapat beberapa bukit, parit dan sungai. Desa Cieurih ini. berbatasan dengan desa-desa sebagai berikut:

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh dan fenomena alam yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

I. PENDAHULUAN. buminya yang melimpah ruah serta luasnya wilayah negara ini. Kekayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya termasuk Indonesia adalah pertumbuhan penduduk yang sangat

Transkripsi:

LATAR BELAKANG, TUJUAN, FUNGSI DAN SOSIALISASI PENGELOLAAN AIR PADA KELOMPOK MITRA CAI DUSUN MEKARSARI DESA NAGARATENGAH CINEAM TASIKMALAYA A. Latar Belakang Masalahan Warga penduduk Dusun Mekarsari sehari-harinya bermatapencaharian pokok sebagai pengelola sektor pertanian darat dan sawah, kendati ada pula yang menjadi buruh tani dan kuli bangunan. Berdasar kepada sumber yang tersedia, sangat jarang warga yang menjadi pegawai negeri sipil, polisi atau tentara, sekalipun ada, jumlahnya hanya dalam hitungan satu sampai tujuh orang. Dalam menjalankan aktivitas pertaniannya di sawah, para petani sangat membutuhkan air, karena air sebagai penunjang utama dalam bertani mengelola sawah. Hanya saja, dalam pengamatan kami di lapangan, ternyata air yang mereka butuhkan, menjadi kendala utama petani dalam melaksanakan aktivitas mengelola sawah, demikian pula dalam perikanan. Kendala ini muncul terutama ketika masa musim kemarau tiba, dan ironisnya, ketika musim hujanpun, air menjadi kendala pula, mengingat sistem pengelolaan air belum dikelola secara baik, sehingga ketika hujan deras selokan airnya meluap dan sangat membahayakan tanaman padi dan keamanan ikan di kolam. Sejak tahun 1950-an, warga Dusun Mekarsari sudah memiliki bendungan, warga setempat menyebutnya dengan istilah Dawuan Cirungking, karena dawuan tersebut dibangun dialiran sungai Cirungking. Langkah selanjutnya, dari dawuan 1

2 tersebut untuk menyalurkan air ke lokasi persawahan yang luasnya sekitar 3 Ha, dibuatlah parit atau selokan (solokan), dengan panjang 1,5 Km. Untuk membiayai pemeliharaan selokan, dalam musyawarah di Kelompok Mitra Cai Mekarsari direncanakan anggaran biaya (RAB) yang dananya dipungut dari para petani yang lahan sawah dan kolamnya diairi dari selokan tersebut. Mereka dikenai biaya dengan menggunakan rumusan ONTA, artinya satu ons padi untuk satu bata sawah atau kolam. Jadi bagi petani yang mempunyai luas lahan sawah 100 bata maka harus menyerahkan padi untuk biaya pemeliharaan parit sekitar 100 ons padi atau 10 kg padi. Keberadaan perjalanan air dari bendungan melalui selokan sampai ke pesawahan dan kolam terkadang tidak selamanya lancar, terutama ketika dimusim kemarau panjang. Sebagai langkah untuk mengatasinya, kelompok Mitra Cai mengambil inisiatif untuk membuat jadwal pembagian penyaluran air untuk ke sawah dan ke kolam, dan yang sudah permanen dijalankan, adalah siang hari air untuk mengairi sawah, dan malam hari untuk mengairi kolam. Kendati pengaturan sudah dibuat, kenyataannya masih sering terjadi perebutan air yang mengarah kepada adu mulut yang bisa jadi pemicu kepada lahirnya kontak fisik. Berdasar kepada kondisi tersebut di atas, kami merasa prihatin dan kemudian mencoba ikut ambil bagian dalam pengelolaan air tersebut. Dalam ambil bagian pada pengelolaan air tersebut, diantaranya kami Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP UNSIL mengadakan MOU dengan pemerintah Dusun Mekarsari yang ada dilingkungan Desa Nagaratengah Kecamatan Cineam Tasikmalaya. Berlandaskan kepada MOU tersebut, kami diantaranya berkontribusi: (1) melakukan sosialisasi

3 kepada warga mengenai tata cara pemeliharaan selokan; (2) menyampaikan prinsif-prinsif pendistribusian air secara adil merata dalam usaha mereka mengelola pertanian sawah dan pemeliharaan ikan di kolam; (3) menyampaikan teknik pengelolaan magemen keuangan pemeliharaan dawuan dan seloka. Di samping itu, kami sampaikan pula tujuan, fungsi dan kegunaan Mitra Cai sebagai wahana pengelola dawuan/bendungan dan selokan tersebut. B. Tujuan Dalam kaitan dengan tujuan pengelolaan air ini, kami kepada warga Dusun Mekarsari yang ada di bawah organisasi Mitra Cai, sebelumnya menyampaikan Pengertian dasar dari tujuan yang hendak dicapai oleh kegiatan kelompok Mitra Cai diantaranya: 1. Pengelolaan saluran air yang tepat guna serta epektif dan efisien; 2. Pendistribusian air yang adil serta merata, dan terhindar dari perselisihan; 3. Pengelolaan saluran air agar tetap terjaga kelancarannya. C. Fungsi Dalam kaitan dengan fungsi pengelolaan air yang ada di bawah organisasi Mitra Cai diantaranya sebagai berikut: 1. Musim hujan parit atau selokan sering kali tidak mampu menampung luapan air yang bersumber dari sungai Cirungking, yang terkadang menghancurkan pematang parit. Untuk itu, agar parit tidak mengalami kerusakan yang vatal

4 dan tetap berfungsi, maka dibuat saluran-saluran pembuangan air agar air kembali lagi ke aliran sungai; 2. Musim kemarau agar parit terjaga dan berfungsi keutuhan penyaluran airnya, maka perlu adanya penambalan-penambalan terhadap lubang-lubang yang bocor karena gangguan kepiting dan yang lainnya. D. Sosialisasi Sebelum petani anggota kelompok Mitra Cai diajak untuk berkontribusi dalam pengelolaan parit atau saluran air, kepada mereka dilakukan sosialisasi mengenai peraturan pemerintah desa dalam hal pengelolaan air yang sinkron dengan aturan yang dirumuskan oleh kelompok Mitra Cai. Dalam prakteknya, mengelolaan air ini tidak menghilangkan tata cara pengelolaan yang sudah mentradisi di dusun Mekarsari, artinya pola-pola pengelolaan tradisional tetap dipertahankan selama tidak bertentangan dengan peraturan desa (perdes). E. Geografi Lokasi tempat kami melakukan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) yaitu di Dusun Mekarsari, Desa Nagaratengah, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Dusun Mekarsari letaknya sebelah timur ibu kota kecamatan Cineam, dengan jarak tempuh dari ibu kota kabupaten kurang lebih 57 km. Dusun Mekarsari warga penduduknya sangat religius dan masih mempertahankan tradisi gotong royong. Jumlah penduduknya ada 579 jiwa yang tersebar di 5 ke-

5 RT-an, yaitu RT 6, 7, 8, 9 dan 10. Lokasi dawuan dan parit dimana kami melakukan PPM berada di RT 8, 9 dan 10. Keadaan alam Dusun Mekarsari sangat subur dan disekitarnya dipagari perbukitan yang menghijau sebagai potensi sumber mata air yang mengalir dan meresap di sungai Cirungking. Dari sungai Cirungking ini, air kemudian disalurkan ke selokan untuk mengairi sawah dan kolam. Perlu pula diketahui, bahwa masih ada sebagian kecil warga memanpaatkan air selokan ini untuk mandi serta sarana kebutuhan peribadatan. Keadaan ini yang menjadi keprihatinan kami, mengingat masih ada warga yang belum menikmati air bersih untuk penunjang peribadatan.