PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VII-I SMP NEGERI 3 KERTOSONO

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI BERBASIS PBL (PROJECT BASED LEARNING) DI MA

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

Joyful Learning Journal

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan Abstract

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SMP PGRI PAMANUKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar Kelompok (Learning Group) Pada Pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar p-issn e-issn Vol. 9. No.2 Juli 2017 Hal

Erna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PAIKEM PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMPN 239 JAKARTA. Supriyono SMPN 239 Jakarta

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD MELALUI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, 34 41

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

Transkripsi:

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Rita Sartika MAN 1 Kota Bengkulu, Jl. Cimanuk Km 6,5 Bengkulu e-mail:ritasartika70@gmail.com Abstract: This study departs from the background of the need for reform in the development of the creativity of teachers to teach mathematics in the management of the learning process as a response to the weakening of the quality of student learning. Through this research is expected the teachers to play a role as an innovator of learning. This research was conducted in MAN 1 Bengkulu by three cycles. From the observations, student activities increased from 69% to 74% in the second cycle to 85% in the third cycle. Meanwhile, the results of daily tests showed an increase of the average - average of 5.48 on a daily test of unity becomes the average - average of 6.53 in the second daily test and be average - average 7.33 on a third daily test. Keywords: management, learning, STAD Abstrak: Penelitian ini berangkat dari latar belakang perlunya dilakukan pembaharuan dalam peningkatan kreativitas mengajar guru dalam pengelolaan proses pembelajaran matematika sebagai respon semakin melemahnya kualitas belajar siswa. Melalui penelitian ini diharapkan guru mampu memainkan peran sebagai inovator pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Kota Bengkulu dengan tiga siklus. Dari hasil observasi, aktivitas siswa meningkat dari 69 % menjadi 74 % pada siklus kedua menjadi 85% pada siklus ketiga. Sementara itu hasil ulangan harian menunjukkan peningkatan dari rata rata sebesar 5,48 pada ulangan harian kesatu menjadi rata rata 6,53 pada ulangan harian kedua dan menjadi rata rata 7,33 pada ulangan harian ketiga. Kata kunci: pengelolaan, pembelajaran, STAD PENDAHULUAN Mata pelajaran matematika mempunyai nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, handal, dan bermoral semenjak dini. Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran matematika adalah kurang dikemasnya pembelajaran matematika dengan metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Para guru sering kali menyampaikan materi matematika apa adanya, sehingga pembelajaran matematika cenderung membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada gilirannya prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Disisi lain juga ada kecenderungan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika masih rendah. Setidaknya ada tiga indikator yang menunjukkan hal ini. Pertama, siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain. Kedua, siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri. Dan ketiga, siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain. Pembelajaran mata pelajaran matematika sering dianggap suatu kegiatan yang membosankan, kurang menantang, tidak bermakna serta kurang terkait dengan kehidupan seharian. Akibatnya banyak kritkan yang ditujukan kepada guru-guru yang mengajarkan matematika, antara lain rendahnya daya kreasi guru dan siswa dalam pembelajaran, kurang dikuasainya materi matematika oleh siswa, dan kurangnya variasi pembelajaran. Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan membuat pelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan anak. Dikatakan demikian, karena (1) adanya keterlibatan siswa dalam menyusun dan membuat perencanaan proses mengajar, ( 2) adanya keterlibatan intelektual emosional siswa melalui dorongan dan semangat yang dimilikinya, (3) adanya keikut sertaan siswa secara kreatif dalam mendengarkan dan memperhatikan apa yang disajikan guru. Agar pembelajaran matematika menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dapat dilakukan melalui berbagai cara yang cukup efektif adalah melalui 154

Sartika, Pengelolaan Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 155 penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur.oleh karena itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana mengelola pembelajaran model kooperatif dengan tipe STAD agar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mata pelajaran matematika? 2. Apakah pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran mata pelajaran matematika? Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Guru dapat mengelola pembelajaran model kooperatif dengan tipe STAD dalam mata pelajaran matematika 2. Guru dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pengelolaan pembelajaran mata pelajaran matematika Adapun manfaat hasil penelitian adalah: 1. Proses belajar mengajar matematika tidak lagi monoton 2. Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat 3. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri / kelompok meningkat 4. Keberanian siswa mengungkap ide, pendapat, pertanyaan meningkat 5. Kualitas pembelajaran matematika meningkat 6. Hasil belajar siswa mata pelajaran matematika meningkat METODE Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:35) Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan di dalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus. PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat hasil peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MAN 1 Kota Bengkulu untuk mata pelajaran matematika. Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah kelas XII IPA tahun pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa, guru, teman sejawat serta kolaborator. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan diskusi. Data yang dikumpulkan pada kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dianalisis dengan menganalisa nilai rata-rata ulangan harian, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinngi, sedang, rendah. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar matematika dianalisis dengan menganalisa keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar matematika. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, rendah. Implementasi pembelajaran kooperatif tipe STAD dianalisis dengan menganalisa tingkat keberhasilan implementasi tipe STAD kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. 1. Perencanaan (Planning) Kegaiatan yang dilakukan adalah: a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang

156 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 2, Maret 2016, hlm. 154-159 akan disampaikan kepada siswa dengan STAD. b. Membuat rencana pembelajaran kooperstif tipe STAD c. Membuat lembar kerja siswa : d. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran 2. Pelaksanaan (Acting) Pada saat awal siklus pertama pelaksanaan belum sesuai dengan rencana. Hal ini disebabkan: a. Sebagian kelompok belum terbiasa dengan kondisi belajar berkelompok b. Sebagian kelompok belum memahami langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD secara utuh dan menyeluruh. Untuk mengatasi masalah diatas dilakukan upaya sebagai berikut: a. Guru dengan intensif memberi pengertian kepada siswa kondisi dalam kelompok, kerja sama kelompok, keikutsertaan siswa dalam kelompok b. Guru membantu kelompok yang belum memahami langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada akhir siklus pertama dari hasil pengamatan guru dan kolaborasi dengan teman sejawat dapat disimpulkan : a. Siswa mulai terbiasa dengan kondisi belajar kelompok b. Siswa mulai ter biasa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD c. Siswa mampu menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki langkah-langkah tertentu. 3. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation) a. Hasil observasi Siklus 1. Aktivitas Siswa dalam PBM Tabel 4.1. Skor Aktivitas Siswa Siklus I Kelompok Skor Skor perolehan Ideal Presentase Melati 11 16 69 Anggrek 12 16 75 Mawar 14 16 88 Asoka 10 16 63 Dahlia 8 16 50 b. Hasil observasi Siklus 1. Aktivitas Guru dalam PBM Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus pertama masih tergolong rendah dengan perolehan skor 27 atau 61,36% sedangkan skor idealnya adalah 44. Hal ini terjadi karena lebih banyak berdiri didepan kelas dan kurang memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana melakukan pembelajaran secara kooperatif. c. Hasil evaluasi siklus 1, Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Selain aktivitas guru dalm PBM, penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran pun masih tergolong kurang. Dari skor ideal 100, skor perolehan rata rata hanya mencapai 62 atau 62%. 4. Refleksi dan Perencanaan Ullang (Reflecting and Replaning) Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut : a. Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah kepada pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam PBM hanya mencapai 69% b. Sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Mereka merasa senang dan antusias dalam belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam PBM hanya mencapai 69% c. Hasil evaluasi pada siklus pertama mencapai rata-rata 6,20 d. Masih ada kelompok yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan waktu yang ditentukan. Hal ini karena anggota kelompok tersebut kurang serius dalam belajar. e. Masih ada kelompok yang kurang mampu dalam mempresentasikan kegiatan. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut: 1. Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. 2. Lebih inntensuif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 3. Memberi pengakuan atau penghargaan (reward) Siklus Kedua Siklus kedua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta replaning.

Sartika, Pengelolaan Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 157 1. Perencanaan (Planing) Perencanaan pada siklus kedua berdasarakan perencanaan siklus pertama yaitu: a. Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. b. Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan c. Memberi pengakuan atau penghargaan d. Membuat perangkat pembelajaran kooperatif tipe STAD yang lebih mudah dipahami oleh siswa 2. Pelaksanaan (Acting) a. Suasana pembelajaran sudah mengarah kepada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tugas yang diberikan guru kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja akademik mampu dikerjakan dengan baik. Siswa dalam satu kelompok menunjukkan saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok b. Sebagian besar siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi suatu presentesi dari kelompok lain c. Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah mulai tercipta 3. Observasi dan Evaluasi (Observation dan Evaluation) a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam PBM Selama siklus kedua dapat dilihat pada tabel dibawahini. Tabel 4.2. Skor Aktivitas Siswa Siklus Kedua Kelopmpok Skor Skor Perolehan Ideal Melati 12 16 75 Anggrek 13 16 81 Mawar 14 16 88 Asoka 11 16 69 Dahlia 10 16 63 Rerata 12 16 74 Persentase b. Hasil observasi aktivitas guru dalam PBM pada siklus kedua tergolong sedang. Hal ini mengalami perbaikan dari siklus pertama. Dari skor ideal 44 nilai yang diperoleh adalah 35 atau 80 % c. Hasil evaluasi pengutingasaan siswa terhadap materi pembelajaran pada siklus kedua juga tergolong sedang yakni dari nilai skor ideal 100 nilai rerataskor perolehan adalah 70 atau 70%. d. Hasil ulangan harian kedua ( setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD) juga mengalami peningkatan yang sebelumnya (belum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD) 5,48 menjadi setelah dikakukan pembelajaran kooperatif. Ini berarti naik 1,05 4. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replaning) Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua ini adalah sebagai berikut : a. Aktivitas siswa dalam PBM sudah mengarah ke pembelajaran kooperatif siswa mampu membangun kerja sama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan oleh guru. Siswa mampu mulai berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya. Siswa mampu mempresentasikan hasil kerja dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa meningkat dari 69% pada siklus pertama Menjadi 74% pada siklus kedua. b. Meningkatnya aktivitas siswa dalam PBM didukung oleh meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru Intensif membimbing siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam PBM dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam PBM meningkat dari 61,36% pada siklus pertama menjadi 80% pada siklus Kedua c. Meningkatnya aktivtas siswa dalam melaksanakan evaluasi terhadap kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi 6,20 pada siklus pertama meningkat menjadi 7,00 pada siklus kedua. d. Meningkatnya rata-rata nilai ulangan harian dari 5,48 (ulangan harian I ) sebelum STAD menjadi 6,53 (ulangan harian II) setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siklus Ketiga 1. Perencanaan (Planing) Perencanaan pada siklus ketiga berdasarkan replaning siklus kedua yaitu : a. Memberikan motivasi kepada kelmpok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran b. Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesilitan c. Memberi pengakuan atau penghargaan

158 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 2, Maret 2016, hlm. 154-159 d. Membuat perangkat pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD yang lebih baik lagi 2. Pelaksanaan (Acting) a. Suasana pembelajaran sudah lebih sudah mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tugas yang diberikan guru pada kelompok dengan lembar kerja akademik mampu dikerjakan dengan lebih baik lagi. Siswa dalam satu kelompok menunjukkan saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. Siswa kelihatan lebih antusias mengikuti proses belajar mengajar. b. Hampir semua siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi suatu presentase dari kelompok lain. c. Suasana pembelajaran yang lebih efektif danmenyenangkan sudah lebih tercipta. 3. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation) Hasil observasi selama siklus ketiga dapat dilihat seperti dibawah ini. a. Hasil Observasi aktivitas siswa dalam PBM pada siklus ketiga dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3. Skor Aktivitas Siswa Siklus III Kelompok Skor Skor Perolehan Ideal Melati 14 16 88 Anggrek 14 16 88 Mawar 15 16 94 Asoka 13 16 81 Dahlia 12 16 75 Rerata 16 85 Presentase b. Hasil observasi siklus ketiga aktivitas guru dalam PBM mendapat rerata nilai perolehan 40 dari skor ideal 44 atau 91%. Hal ini berarti menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan. c. Hasil evaluasi siklus ketiga pengeuasaan siswa terhadap materi pembelajaran memiliki nilai rerata 85 atau 85 % dari skor ideal 100. Hal ini menunjukkan penguasaan siswa terhadap materi pembelaran tergolong tinggi d. Hasil ulangan harian ketiga ( setelah STAD). Mengalami peningkatan yang cukup berarti yakni 7,60, sedangkan sebelumnya 5,48 dan pada siklus kedua 6,53 4. Refleksi (Relecting) Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus ketiga adalah sebagai berikut: a. Aktivitas siswa dalam PBM sudah mengarah kepembelajaran kooperatf secara lebih baik. Siswa mampu membangun kerja sama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan guru. Siswa mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya. siwa mulai mampu mempresentasikan hasil kerja. Hal ini dpat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa meningkat dari 74% pada siklus kedua menjadi 85% pada siklus ketiga. b. Meningkatnya aktivitas siswa dalam PBM didukung oleh meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru intensif membimbing siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan dalam PBM dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam PBM meningkat dari 80% pada siklus kedua menjadi 91% pada siklus ketiga. c. Meningkatnya aktivitas siswa dalam melaksanakan evaluasi terhadap hasil evaluasi 7,00 pada siklus kedua meningkat menjadi 8,50 pada siklus ketiga d. Meningkatnya rata-rata nilai ulangan harian dari 5,48 % (u langan harian I) sebelum STAD menjadi 6,53 (ulangan harian II) dan 7,33 (ulangan harian III) setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas proses belajar mengajar 2. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas yang pada siklus I hanya rata rata 69% menjadi 74% pada siklus kedua dan 85% pada siklus ke III 3. Kemampuan dalam diskusi kelompok juga mengalami kemajuan yang sangat berarti. Hal ini dapat dilihat dari sudah mulai terbiasa dengan belajar dalam kelompok 4. Aktivitas siswa dalam kelompok mencapai kesempurnaan setelah siklus ketiga. ini

Sartika, Pengelolaan Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 159 dapat dilihat dari peningkatan aktivitas siswa mencapai 85% 5. Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran menunjukkan Peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan rata-rata hasil ulangan Harian ( rata-rata ulangan harian I) tanpa pembelajaran kooperatife tipe STAD 5,48 menjadi 6,53 ( ulangan harian II) dan 7,33 (ulangan harian III ) setelahmenggunakan pembelajaran kooperatife tipe STAD. 6. Pembelajaran kooperatife tipe STAD relevan dengan pembelajaran konstektual 7. Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa membangun sendiri pengetahuan, menemukan langkah-langkah dalam mencari penyelesaian dari suatu materi yang harus dikuasai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok 8. Dengan pembelajaran kooperatife tipe STAD, pembelajaran matematika lebih menyenangkan Saran Telah terbuktinya pembelajaran kooperatife tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika, maka kami sarankan sebagai berikut: 1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa 2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan cara berkesinambungan dalam pelajaran matematika maupun pelajaran lain DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Borg & Gall. 2003. Educational Research. New York: Allyn and Bacon Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press Isjoni. 2011. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama Nasution S. 1989. Didaktik Azas azas Mengajar. Bandung: Jermnas Natawidjaja, Rochman. 1985. Cara Belajar Siswa Aktif dan Penerapannya dalam Metode Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Dikdasmen, Depdiknas Natawidijaja, Rochman. 199. Konsep Dasar Penelitian Tindakan (Action Research). Jakarta: Direktorat Jenderal Dikdasmen, Depdiknas Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar