NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: MEGA APRILLIA BAGUS TRI WASKITHO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

(STS) SKRIPSI. Disusun oleh: ATAN KOOPERATIF

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA POWER POINT INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN ARTIKULASI MATERI GERAK TUMBUHAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : IIS SUGIARTI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: DEWI KUSMIYATI A

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Oleh : SRI MARYANI. Oleh : SURYATI A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun Oleh : WAHYU SEKTI RETNANINGSIH A

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

ABSTRAK. Sarah, A , Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 50 Halaman.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA CHARTA

PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTIONS STUDENTS HAVE

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN READING GUIDE

MUSTIKA AYU BUDHI KRISTANTI A

ANALISIS PEMBELAJARAN FOTOSINTESIS MENGGUNAKAN INDEX CARD MATCH DAN TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : RIZA ARFIAN NURFENI A

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: Errys Dwi Susilo

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : ANNISA KARTIKA NURJANAH A

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

NASKAH PUBLIKASI. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

Rika Hajizah Purba 1, Ach. Fatchan 2, Singgih Susilo

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THE POWER OF TWO TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil penelitian ini akan dijelaskan mengenai beberapa hal diantaranya yaitu

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

PROSIDING ISBN :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

: RITA DEWI RAHMAWATI K

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD. Diajukan Oleh :

Journal of Mechanical Engineering Learning

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Mahasiswa Prodi Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Oleh TRI NURHIDAYAH A

BAB I PENDAHULUAN. atau penghargaan ). Belajar yang dapat mencapai tahapan ini disebut dengan belajar

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : AULIYA SILFIANA A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF Number Head Together (NHT) DENGAN Science Technology Society (STS) KELAS VII SMP NEGERI 1 BAKI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: MEGA APRILLIA BAGUS TRI WASKITHO A 420 100 193 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF Number Head Together (NHT) DENGAN Science Technology Society (STS) KELAS VII SMP NEGERI 1 BAKI TAHUN AJARAN 2013/2014 Mega Aprillia Bagus T.W 1, A 420 100 193, Sumanto 2, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014, 68 halaman ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif model Number Head Together (NHT) dan menggunakan model pembelajaran Science Technology Society (STS) pada pokok materi ekosistem, keanekaragaman makhuk hidup dan upaya pelestariannya serta pengelolaan lingkungan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baki dilihat dari hasil belajar siswa. Kelas yang digunakan dalam penelitian tiga kelas yang dipilih berdasarkan nilai UAS dengan uji t-mathcing. Kelas yang digunakan penelitian diberi perlakuan yang berbeda dengan materi yang sama. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode post test. Analisa data Uji statistik menggunakan Anova yang digunakan yaitu anova satu jalur atau One Way Anova dengan dibantu oleh program SPSS 18.0 for Windows. Rata-rata hasil belajar ranah kognitif kelas dengan model NHT sebesar 81,39 lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan model STS sebesar 7,70 dan konvensional sebesar 72,02. Hasil Uji Lanjut Anova pembelajaran menggunakan pembelajaran NHT dan STS diperoleh 0,122 > 0,05, maka H 0 diterima jadi tidak terdapat perbedaan. Perbandingan antara pembelajaran STS dan kelas kontrol 0,414 > 0,05, maka H 0 diterima jadi tidak terdapat perbedaan. Perbandingan antara pembelajaran NHT dan kontrol 0,01 < 0,05 maka H 0 ditolak jadi terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan Ratarata hasil belajar ranah afektif kelas dengan model NHT sebesar 48,18 lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan model STS sebesar 45,4 dan konvensional sebesar 43,45. Sedangkan hasil uji hipotesis hasil belajar ranah afektif diperoleh nilai F hitung sebesar 4,856 dengan p= 0,010. Hasil F hitung = 4,856 (p= 0,010 < 0,05) maka H 0 ditolak. Nilai afektif yang diperoleh menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar dari ketiga kelas eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektifitas hasil belajar, dimana pembelajaran model NHT lebih efektif dibandingkan pembelajaran menggunakan model STS dan konvensional. Kata kunci: pembelajaran biologi, NHT, STS, hasil belajar

A. Pendahuluan Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas cenderung diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami materi yang disampaikan. Hal ini akan menyebabkan siswa menjadi cenderung bosan dan sibuk dengan sendirinya, sehingga materi yang disampaikan oleh guru hanya sedikit yang diingat siswa. Salah satu pembelajaran yang menyebabkan kondisi kelas kurang menarik dan monoton adalah model pembelajaran konvensional atau ceramah. Metode ceramah merupakan salah satu metode pembelajaran yang masih banyak digunakan. Kelemahan pembelajaran metode ceramah diantaranya kurang membantu siswa dalam membuka wawasan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa. Disamping itu pula pembelajaran dengan metode ceramah menuntut konsentrasi siswa dengan optimal. Sehingga siswa sedikit sulit menyimpan materi pembelajaran tersebut, kondisi tersebut berakibat pada penurunan hasil belajar siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penyebab rendahnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran adalah metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi. Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan, model pembelajaran konvensional kini mulai ditinggalkan berganti dengan model pembelajaran yang lebih modern sejalan dengan pendekatan kontruktivisme dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning. Pada model cooperative learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa.

Artinya dalam pembelajaran kooperatif kegiatan aktif dengan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya. Secara sederhana kata cooperative berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Jadi cooperative learning dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. (Isjoni 2007:5-6) Dari berbagai pertimbangan dan bukti empirik menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif perlu diterapkan dalam pembelajaran di sekolah di berbagai tingkatan dan berbagai bidang studi, termasuk bidang studi Sains. Model pembelajaran ini unggul dalam berbagai hal jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, di antaranya: a) pencapaian hasil belajar akademik lebih tinggi; b) lebih kondusif untuk meningkatkan hubungan antar (pertemanan); c) lebih sehat secara psikologis, meningkatkan kepercayaan diri dan ketrampilan sosial. (Utomo, 2010) Sedangkan pembelajaran STS atau Science Technology Society adalah suatu model pembelajaran IPA yang menekankan pada upaya mengaitkan pengetahuan sains dengan masalah teknologi dan masyarakat serta implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini dalam pembelajaran Biologi dimaksudkan agar konsep-konsep dalam pembelajaran dapat menunjang terbentuknya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan terhadap apa yang dipelajari. Melalui pendekatan STS dapat dikembangkan 6 ranah sains yaitu ranah konsep atau pengetahuan, ranah proses atau ketrampilan, sikap dan nilai, kreativitas, penerapan dan hubungan. Secara umum STS merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu-isu yang ada dalam masyarakat. Contoh sederhana dari pengajaran STS adalah dengan mendengarkan, membaca, diskusi, simulasi, pemecahan masalah yang semuanya dirancang sedemikian rupa

supaya menumbuhkan minat dan perhatian siswa. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara kemajuan ilmu pengetahuan dan membanjirnya informasi ilmiah dalam dunia pendidikan, serta nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan pendekatan ini diharapkan siswa memiliki landasan untuk menilai pemanfaatan teknologi dan dibiasakan untuk bersikap peduli akan masalah-masalah sosial dan lingkungan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Harmisih, 2008) Menurut Harjani (2013), dilaporkan bawa perbandingan pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dan NHT (Number Head Togather) dengan media gambar. Pembelajaran NHT Memiliki rata-rata post test lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran TGT dan Ceramah. Sedangkan Menurut Meriani (2008), Dalam penelitiannya menyebutkan penerapan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) mampu meningkatkan hasil belajar ranah kognitif dan afektif. Hal ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan cara membandingkan pembelajaran NHT dan STS. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Baki kelas VII semester II tahun ajaran 2013/2014. Waktu penelitian dilaksanakan dengan 3 tahap yaitu 1) Tahap persiapan : bulan November sampai Desember 2014. 2) Tahap pelaksanaan penelitian : bulan Januari 2014. 3) Tahap analisa dan pengolahan data: bulan Februari 2014. Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bakit Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 7 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil 3 kelas dari populasi 7 kelas, kelas yang terpilih pertama untuk model pembelajaran Number Head Together (NHT), kelas kedua untuk model pembelajaran Science Technology Society (STS) dan kelas ketiga sebagai kelas kontrol (tanpa model pembelajaran). Teknik pengambilan

sampel dengan cara Purposiv samplinge. Dengan teknik ini setiap kelas yang memiliki kemampuan yang sama untuk dipilih sebagai sampel yang kemudian di uji matching. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII D (STS), VIII E (Kontrol) dan kelas VII F (NHT). Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode tes. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan sumber data yang berupa gambar/foto saat kegiatan penelitian berlangsung di SMP Negeri 1 Baki. Sedangkan metode tes merupakan cara untuk memperoleh data dengan post test pada ketiga kelas eksperimen. Data yang diperoleh berupa nilai post test yang akan diuji menggunakan uji statistik One-Way ANOVA dikarenakan penelitian ini akan membandingkan antara hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok perlakuan metode pembelajaran Number Head Together (NHT) dan Science Technology Society (STS). Sebelum dilakukan uji hipotesis, data dianalisis menggunakan uji prasyarat yaitu normalitas dan homogenitas. Setelah data dikatakan normal dan homogen, maka dapat langsung dianalisa menggunakan uji One-Way ANOVA. C. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan yang secara singkat dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk penelitian yang bersifat membandingkan antara dua perlakuan yang berbeda. Perlakuan yang dimaksud adalah pendekatan Number Head Together (NHT) dan Science Technology Society (STS) yang diterapkan pada materi ekosistem, pelestarian makhluk hidup dan upaya pelestariannya serta pengelolaan lingkungan. Dalam penelitian ini menggunakan 3 kelas yang berbeda diantaranya kelas D diterapkan NHT dan kelas F diterapkan STS sedangkan kelas E dijadikan sebagai kontrol. Penentuan kelas tersebut berdasarkan rata-rata hasil nilai UAS. Kelas yang memliliki rata-rata nilai UAS yang hampir sama (homogen) kemudian diambil sebagai kelas

exsperimen dan kelas kontrol. Melakukan uji t-matching (uji keseimbangan) pada sampel yang terambil. Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu dari hasil belajar ranah kognitif dan afektif. Hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari nilai hasil posttest, sedangkan nilai afektif diperoleh menggunakan angket yang diberikan langsung pada siswa. Sebelum soal posttest di berikan, soal tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada kelas sekolah lain, selain kelas yang digunakan untuk eksperimen. Uji cuba instrumen dilakukan di MTs Negeri 1 Surakarta pada kelas VII semester II, hal ini bertujuan untuk mengetahui validitas, realibilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal. 1. Ranah kognitif Setelah diperoleh data hasil belajar siswa dari ketiga kelompok perlakuan, selanjutnya data uji prasyarat analisis menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji prasyarat analisis dinyatakan semua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, diperlihatkan pada (Tabel 4.2) bahwa nilai Berdasarkan hasil pengujian normalitas hasil belajar biologi aspek kognitif diketahui bahwa pada pendekatan STS diperoleh nilai L hitung sebesar 0,142 dengan p= 0,088; NHT diperoleh nilai L hitung sebesar 0,130 dengan p= 0,171 dan ceramah diperoleh nilai L hitung sebesar 0,145 dengan p= 0,077. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa seluruh pendekatan menunjukkan nilai p > 0,05; sehingga dapat diketahui bahwa hasil belajar pada aspek kognitif melalui pendekatan kooperatif NHT dengan STS mempunyai data yang berdistribusi secara normal. Setelah semua data dikatakan normal, selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Hasil uji homogenitas di perlihatkan pada tabel (Tabel 4.4) nilai probabilitas sebesar (0,547), menunjukkan bahwa nilai p > 0,05; sehingga dapat diketahui bahwa sampel berasal dari populasi yang sama atau homogen. Setelah semua data dinyatakan normal dan homogen, kemudian di lakukan uji hipotesis menggunakan uji One Way Anova melalui program SPSS

18.0 for Windows. Dari hasil uji hipotesis, diperoleh nilai F hitung sebesar 5,890 dengan p= 0,004. Hasil F hitung = 5,890 (p= 0,004 < 0,05) maka H 0 ditolak, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar biologi aspek kognitif melalui pendekatan kooperatif NHT dengan STS. Selanjutnya dilakukan uji lanjut anova dengan menggunakan uji post hoc test untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dari ketiga kelas eksperimen. Dilihat dari hasil uji Post Hoc Test terlihat perbedaan hasil belajar belajar antara kelas eksperimen 1 dengan perlakuan pembelajaran STS dengan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran ceramah (konvensional) dengan nilai probabilitas yaitu 0,414 yang berarti lebih dari tetaan signifikasi 0,05, maka H 0 diterima, Serta kelas eksperimen 1 dengan perlakuan pembelajaran STS dengan kelas eksperimen 2 dengan perlakuan pembelajaran NHT dengan nilai probablitas 0,122 yang berarti lebih dari tetaan signifikasi 0,05, maka H 0 diterima. Sedangkan perbedaan hasil belajar antar kelas eksperimen 2 dengan perlakuan pembelajaran NHT dengan pembelajaran kontrol nilai probabilitas 0,010 yang berarti kurang dari nilai signifikansi 0,05 maka HO ditolak. Perbedaan hasil belajar ranah kognitf siswa juga dapat terlihat jelas dari nilai rata-rata antara kelas eksperimen 1 yaitu 75,70 dengan kelas eksperimen 2 yaitu 81,39 dan kelas kontrol yaitu 72,03. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran NHT memiliki nilai rata-rata paling tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran ceramah (konvensional) dan kelas eksperimen 1 dengan perlakuan pembelajaran STS. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan kooperatif NHT dengan STS berpengaruh terhadap hasil belajar biologi aspek kognitif pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baki Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini didukung dengan Menurut Nurhalimah (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan hasil belajar

biologi dengan strategi pembelajaran Number Head Togather (NHT) pada siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013 didapatkan hasil bahwa penerapan strategi pembelajaran Number Head Togather (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/1013. 2. Ranah Afektif Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif hasil belajar biologi aspek afektif melalui pendekatan kooperatif NHT dengan STS pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baki Tahun Ajaran 2013/2014 (Tabel 4.4) diketahui bahwa untuk siswa dengan pendekatan NHT diperoleh nilai rata-rata lebih tinggi sebesar 48,18 dengan standar deviasi 5,318 siswa dengan pendekatan NHT diperoleh nilai rata-rata sebesar 45,45 dengan standar deviasi 6,969 dan siswa dengan pendekatan ceramah diperoleh nilai rata-rata sebesar 43,45 dengan standar deviasi 6,160. Hasil perhitungan di atas menunjukkan adanya selisih hasil belajar biologi aspek afektif melalui pendekatan kooperatif NHT dengan STS pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baki Tahun Ajaran 2013/2014. Penilaian ranah afektif pada ketiga kelas eksperimen ini menggunakan angket langsung sekaligus memberikan alternatif jawaban. Ranah afektif dalam angket ini mencakup kesadaran diri, kecakapan berpikir rasional, kecakapan sosial dan kecakapan akademik dari siswa. Kompetensi siswa pada ranah afektif menjadi penunjang keberhasilan pada aspek pembelajaran lain yaitu ranah kognitif. Pembelajaran menggunakan media STS dan NHT dalam penelitian ini pada dasarnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa di tinjau dari ranah kognitif dan afektif. Penelitian ini didukung dengan penelitian yang relevan oleh penelitian Lestari (2012), dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan metode kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil

belajar biologi pada materi fotosintesis siswa kelas VIIA semester 2 SMP 2 Sawit Tahun Ajaran 2011/2012 didapatkan bahwa: a. Penerapan metode kooperatif model NHT untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada materi fotosintesis siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sawit pada ranah kognitif dengan presentase ketuntasan sebesar 75%. b. Penerapan metode kooperatif model NHT untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada materi fotosintesis siswa kelas VIIA SMP Negeri 2 Sawit pada ranah afektif dengan prosentase ketuntasan 20%. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang perbedaan hasil belajar biologi melalui pendekatan cooperative learning model Number Head Togather (NHT) dengan Scince Technology Society (STS) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baki Tahun Ajaran 2013/2014 dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi pada pembelajaran NHT baik ranah kognitif dan afektif. E. DAFTAR PUSTAKA Harmiseh, Puji. 2008. profil ketuntasan belajar ditinjau dari pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dan discovery terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta. Skripsi (tidak dipublikasikan). Surakarta: UNS. Harjani, Santi. 2013. Perbandingan pembelajaran TGT (Team Games Tournament) dan NHT (Nunber Head Togather) dengan metode gambar terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013. Sekripsi (tidak dipublikasikan). Surakarta: UMS. Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Lestari, Meina Tri. 2012. Penerapan metode kooperatif tipe NHT (Number Head Togather) untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada materi fotosintesis siswa kelas VIIA semester 2 SMP Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diplubikasikan). Surakarta: UMS. Listiana, Asri. 2011. Upaya meningkatkan hasil belajar IPA dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada siswa kelas V SD Negeri 2 Karang kendal Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Sekripsi (tidak dipublukasikan). Surakarta: UMS. Utomo, Dwi Priyono. 2010. Model pembeljaran kooperatif; teori yang mendasari dan prakteknya dalam pembelajaran disekolah dasar dan sekolah lanjutan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. JURNAL PENELITIAN