BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Noerhayati (1987:1) mengatakan perpustakaan perguruan tinggi adalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. dari layanannya terhadap pengguna sebagai penikmat jasa perpustakaan.

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

BAB II KAJIAN TEORITIS

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II KERANGKA TEORETIK. batas usia dan berlangsung seumur hidup (long live learning). Belajar merupakan

Universitas Sumatera Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN TEORITIS

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PENGANTAR PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dra.ZURNI ZAHARA. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB II KAJIAN TEORI. pengendalian dari suatu usaha dengan menggunakan sumber-sumber daya organisir untuk

BAB II KAJIAN TEORITIS

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Di susun untuk memenuhi mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan. Pendidikan

commit to user BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perpustakaan Sekolah. 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan

MAKALAH PELAYANAN PERPUSTAKAAN

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB II KAJIAN TEOROTIS. Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku atau kitab, ditambah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PUSAT PELAYANAN JASA INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Melalui Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Sekolah

Universitas Sumatera Utara Fakultas Sastra Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Medan 2009

TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH; PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOLEKSI INVENTARISASI. Rahmania Utari, S.Pd. *)

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS

MAKALAH MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORETIS

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

Manfaat Perpustakaan Di Sekolah Dasar Bagi Kecerdasan Anak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG

Contoh Makalah Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR BAGI SISWA DI SEKOLAH DASAR. Dosen : Nanik Arkiyah, M.IP. Oleh : Leny Nurhanifah PGSD/ 7A

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

PERPUSTAKAAN DAN MINAT BACA SISWA. Saroni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena

Proses Komunikasi Di Perpustakaan

BAB II KAJIAN TEORITIS. disinonimkan dengan kata manajemen, sementara manajemen ini sejak berabad-abad

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah Perpustakaan pada hakekatnya dapat berperan penting dalam menyediakan berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna perpustakaan itu sendiri. Banyak orang menganggap bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan yang berisi buku-buku yang disusun dan diatur demikian rupa sehingga mudah untuk di cari dan di temukan oleh pengguna. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan suatu bagian penting dari komponen pendidikan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekolah dan tempat kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasikan secara sistematis sehingga dapat menunjang program belajar mengajar. 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan pada umumya. Maka dapat dikatakan bahwa pengertian perpustakaan sekolah juga merupakan penjabaran dari pengertian perpustakaan pada umumnya. Perpustakaan sekolah terwujud dengan adanya suatu unit tertentu disebuah lembaga yang bernama sekolah. Unit ini dimaksudkan baik secara organisasi maupun fasilitas tenaga dan tempat, merupakan bagian yang integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Menurut Sutarno (2006 : 39) Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan, sehingga setiap sekolah semestinya memiliki perpustakaan yang memadai. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat pada semua bidang ilmu menuntut para pelajar meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa yang aktif dan kreatif serta untuk menciptakan dan meningkatkan daya pikir sesuai dengan perkembangan zaman, dibutuhkan sarana penunjang, yaitu perpustakaan. Sedangkan menurut

Nurhadi (1983 : 64) Perpustaaan sekolah adalah semua perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah baik sekolah tingkat dasar maupun sekolah lanjutan guna melanjutkan proses belajar-mengajar yang ada disekolah. Perpustakaan sekolah merupakan sarana yang menyediakan berbagai informasi yang intelektual yang disesuaikan dengan kebutuhan para siswa dan guru dalam menunjang proses belajar-mengajar di sekolah, guru terlebih dahulu diberi kesempatan untuk mengembangkan ilmu sesuai dengan apa yang mereka ajarkan dengan memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan. Pendapat lain menjelaskan tentang defenisi perpustakaan sekolah yang dikemukakan oleh Rusina Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 4) menyatakan bahwa Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada dalam lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada dilingkungan sekolah yang menjadi sarana penunjang bagi siswa dalam proses belajar-mengajar. 2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah Pemakai perpustakaan sekolah terbatas, yakni para siswa dan guru. Diatas telah dikatakan bahwa ada hubungan yang begitu erat antara perpustakaan dan pendidikan. Segala usaha dari perpustakaan yang meliputi pengumpulan, penyusunan, pemeliharaan bahan-bahan pustaka, pelayanan kepada para pemakai serta sirkulasi bahan pustaka akhirnya adalah untuk dimanfaatkan dengan cara yang semaksimal mungkin oleh para guru dan siswa. Dengan pengadaan bahan pustaka yang menunjang kurikulum, diharapkan para siswa mendapat kesempatan untuk mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pedidikan, sedangkan kepada guru diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuannya dalam kegiatan mengajar. Perpustakaan dapat membantu mereka untuk menghayati tugasnya masing-

masing di lingkungan pendidikan sehingga semakin dapat berperan serta. Dengan memiliki pengetahuan yang memadai seseorang tidak akan merasa rendah diri, dan dari perpustakaan mereka juga memperoleh hiburan yang sehat. Menurut Yoesop (1998 : 2) tujuan umum Perpustakaan sekolah adalah Menghimpun semua ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum dan bacaan penunjangnya untuk membantu mencerdaskan, keterampilan, ketaqwaan, dan mempertinggi budi luhur serta mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air sesuai dengan tujuan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Perkembangan ilmu pengetahuan mendorong para siswa dan guru yang bersangkutan membutuhkan informasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Oleh sebab itu perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang menunjang kurikulum sekolah. Untuk meningkatkan kemampuan para pelajar dalam proses pendidikan, guru dituntut berperan aktif dalam menyampaikan informasi yang bersangkutan dengan spesifik bidang ilmu yang diajarkan. Informasi yang disajikan harus sedemikian rupa, hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para siswa dalam mengembangkan minat membaca terhadap segala jenis bahan pustaka dalam mendukung mata pelajaran di sekolah tersebut. Sedangkan menurut Rachmat (2007 : 5) mengatakan bahwa tujuan Pepustakaan sekolah sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Dari kedua pendapat tadi dapat kita lihat bahwa perpustakaan sekolah bertujuan menjadi tempat menyediakan berbagai ilmu pengetahuan melalui koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kurikulum sehingga menjadi tempat dimana pengguna perpustakaan dapat mengembangkan bakat, kemampuan, dan mempertinggi daya serap dalam proses belajar mengajar di sekolah.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah diadakan bukan sekedar memenuhi selera para siswa untuk membaca buku-buku fiksi atau buku-buku non-fiksi yang menghibur. Perpustakaan diharapkan membantu para siswa mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kreatifitas, serta membantu kegiatan baik yang kurikuler maupun ekstrakurikuler. Dengan kata lain, perpustakaan sekolah merupakan satu kesatuan integral (terpadu) dengan sarana pendidikan yang lain. Fungsi perpustakaan sekolah menurut Pawit dan Suhendar (2007 : 4) adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Edukatif Keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga dikemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. 2. Fungsi Informatif Mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. Melalui membaca berbagai bahan media bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan sekolah, para siswa dan guru akan banyak tahu tentang segala hal yang terjadi di dunia. 3. Fungsi Rekreasi Sebagai pelengkap memenuhi kebutuhan sebagian anggota pengguna peprustakaan sekolah akan hiburan intelektual. 4. Fungsi riset atau penelitian Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Dimana pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna. Bahan pustaka yang tersedia pada perpustakaan mempermudah dalam mempertinggi sikap social dan menciptakan masyarakat yang demokratis.

Sedangkan menurut Laraswati Milburga (1994 : 61) fungsi perpustakaan sekolah yaitu : 1. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajarn yang didapatnya didalam kelas. Perpustakaan memperkaya pelajaran dengan menyediakan bahan-bahan pustaka dalam segala bentuk, yang menunjang pelajaran. 2. Memupuk daya kritis para siswa. Dari sumber pengetahuan yang lebih bernuansa dan beraneka warna, siswa dapat mengetahui bahwa berbagai informasi ilmu pengetahuan dapat diberikan dengan cara yang berbedabeda. Bahkan bila menemukan sumber informasi yang saling bertentangan tentang hal yang sama, siswa dapat belajar menilai dan menentukan sikap kritis terhadap berbagai pendapat/pandangan yang ditemukannya. 3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa. Buku-buku tentang kerajinan tangan yang meningkatkan daya kreasi siswa, seperti bagaimana merakit radio, tentang alat-alat listrik sederhana, membuat hiasan dinding, cara memelihara ternak ungags, ikan hias, tanaman dan bunga-bungaan, dan lain-lain, sangat membantu siswa memperkembangkan kegemaran dan hobi. 4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Koleksi-koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa banyak tersimpan di perpustakaa sekolah. Para siswa dapat melihat dan mengerti serta menghayati kebudayaan dan kekayaan adat-istiadat masa lampau. Dengan demikian perpustakaan ikut melestarikan kesinambungan kebudayaan. 5. Sebagai pusat penerangan. Majalah, surat kabar yang memuat tulisantulisan yang berisikan penerangan tentang berbagai hal serta perkembangan zaman menjadi sumber informasi bagi siswa untuk tetap bijak pada zamannya. 6. Menjadi pusat dokumentasi. Clipping, laporan kerja para siswa, albumalbum dapat disimpan diperpustakaan sekolah. Semuanya merupakan dokumen sekolah yang sangat berharga untuk dikenang dan diketahui oleh para siswa tahun-tahun berikutnya, bahkan bisa menjadi pendorong untuk lebih mau lagi. 7. Sebagia tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita lucu, ceritacerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah menggeluti ilmu di dalam kelas. Disamping para pelajar dapat memperoleh informasi yang penting dalam membantu proses belajarnya, siswa juga dapat informasi tentang pengembangan kegemaran, karakter dan hiburan.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah sebagai perangkat pendidikan yang merupakan bagian terpadu dalam system kurikulum harus mampu menyusun kebijakan dan melakukan tugas secara rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakan bagi perpustakaan sekolah. Menurut Pawit dan Suhendar ( 2007 : 7 ) tugas perpustakaan sekolah adalah : 1. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus-menerus bahan koleksi atau sumber informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja, seperti misalnya buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya. 2. Mengolah sumber informasi dan menggunakan system dengan cara tertentu, pada bahan pustaka tersebut datang ke perpustakaan sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para penggunanya yakni para siswa dan guru dilingkungan sekolah yang bersangkutan. Kegiatan ini antara lain meliputi pekerjaan penginventarisasian, pengklasifikasian atau penggolongan koleksi, pengkatalogan, pelabelan, pembuatan alat pinjam, dan lain-lain. 3. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan kepentingannya yang berbeda satu dengan yang lainnya. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah pelayanan referens dan informasi, pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan promosi, pelayanan bimbingan kepada pembaca, dan sebagainya, termasuk pelayanan kepada para siswa dan guru dalam rangka mencari informasi yang berkaitan dengan bidangnya. Perpustakaan sekolah sebagai perangkat perlengkapan pendidikan yang merupakan bagian yang terpadu dalam system kurikulum mempunyai tugas. Menurut Kurniati (2007 : 15) mengatakan bahwa tugas Perpustakaan Sekolah sebagai : 1. Menyerap dan menghimpun informasi guna kegiatan belajar dan mengajar 2. Mewujudkan system wadah pegetahuan dengan administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya 3. Menyediakan sumber-sumber rujukan yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi bagi pengajar dan pelajar 4. Menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan yang rekreatif yang berkaitan dengan bidang budaya dan dapat meningkatkan selera, mengembangkan daya kreatif 5. Melaksanakan layanan perpustakaa yang sederhana, mudah dan menarik sehingga pengajar dan pelajar tertarik dan dapat menjadi terbiasa dalam menggunakan perpustakaan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan sekolah adalah mengumpulkan, mengolah dan melayankan sumber-sumber informasi kepada pengguna perpustakaan sekolah. 2.2 Koleksi Perpustakaan Sekolah 2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Sekolah Variasi koleksi bahan pustaka baik banyaknya judul maupun jumlah eksemplar setiap judulnya, tergantung kepada usia sekolah dan dana khusus perpustakaan yang tersedia dalam usaha mencari bahan-bahan pustaka. Sekolah yang sudah berdiri sejak zaman Belanda, misalnya masih memiliki peninggalan buku-buku berbahasa Belanda yang hanya dapat dibaca oleh guru saja, sedang para siswa masih dapat memanfaatkan dengan membandingkan gambar-gambar atau rumus-rumus yang ada didalamnya. Bagi sekolah yang dapat menyediakan dana khusus untuk perpustakaan dapat menyediakan bahan-bahan pustaka berupa slide, pita video, film, peta dan gambar-gambar. Secara umum perpustakaan sekolah telah memiliki koleksi bahan pustaka fiksi maupun non-fiksi. Menurut Pawit dan Suhendar (2007 : 9) koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat melayani pengguna perpustakaan terutama siswa dalam proses belajar, perpustakaan sekolah memiliki berbagai jenis bahan pustaka yang dipilih dengan seksama dari semua mata pelajaran, yang berarti koleksi perpustakaan sekolah harus dapat mencerminkan isi seluruh kurikulum sekolah yang bersangkutan. Di samping itu juga harus disediakan bahan pustaka yang dapat membantu siswa dalam memperkaya bahasa dan memperluas budi siswa dengan koleksi buku-buku sastra bermutu yang dikarang oleh sastrawan nasional dan internasional. Sedangkan pengertian koleksi perpustakaan menurut Darmono (2001 : 48) adalah Sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio-visual, peta).

Untuk memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, koleksi haruslah sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan. Seperti yang dikemukakakn oleh Siregar (1998/1999 : 2) koleksi perpustakaan sekolah adalah Kumpulan sumber informasi dalam berbagai bentuk yang telah dipilih sesuai dengan tujuan program pendidikan sekolah yang bersangkutan, sesuai dengan tingkat kecerdasan, kemampuan baca, perkembangan jiwa siswa dan tuntutan profesi guru. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan sekolah adalah keseluruhan bahan pustaka yang terdiri dari beragam bentuk untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan sekolah haruslah sesuai dengan kurikulum sekolah, memuat semua mata pelajaran yang dipelajari dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. 2.2.2 Fungsi dan Tujuan Koleksi Perpustakaan Sesuai dengan fungsi perpustakaan sekolah sendiri, koleksi pada perpustakaan juga memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan fungsi perpustakaan sekolah. Menurut Siregar (2002:3) adapun fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan. 2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat pengguna perpustakaan. 3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna perpustakaan. 4. Fungsi umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini erat hubunganya dengan pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil karya dan budaya manusia lainnya.

Sedangkan menurut Depdikbud (1979 : 2) menyatakan bahwa fungsi koleksi sebagai berikut : 1. Membantu para pelajar melaksanakan penyelidikan dan mencari keterangan lebih luas dari pelajaran yang didapat dari kelas. 2. Dari sumber-sumber pengetahuan yang beraneka ragam, seorang anak dapat mengetahui bahwa berbagai informasi dapat diberikan dengan cara yang berbeda-beda, daya kritiknya akan terpupuk apalagi kalau ia menemukan keterangan yang bertentangan mengenai masalah yang sama dalam buku-buku yang berbeda judul dan pengarang. 3. Perpustakaan yang baik juga harus dapat membantu seorang murid mengembangkan kegemarannya. Dalam perpustakaan harus ada bukubuku tentang berbagai jenis pekerjaan tangan misalnya membuat perahu. 4. Perpustakaan harus menyebarkan ke seluruh sekolah bacaan untuk memupuk kebiasaan membaca. 5. Perpustakaan yang di pimpin dan diatur dengan baik juga memberikan pendidikan tanggung jawab kepada seorang anak sebagai warga negara. Dari penjelasan diatas dapat diuraikan bahwa koleksi perpustakaan memiliki fungsi yang mendidik dan membantu mengembangkan krearifitas siswa. Dengan dimilikinya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka pelayanan perpustakaan dapat dilakukan secara tepat guna, dan berhasil guna. 2.2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah Koleksi perpustakaan tidak hanya buku saja, tetapi meliputi segala macam cetakan dan rekaman. Koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam. Menurut Sutarno (2006 :54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu: 1. Surat kabar, majalah, buletin, pamphlet, kamus, ensiklopedia, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan,buku pedoman, dll. 2. Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio, kaset video, film, strip, CD, VCD, dll. Peningkatan jumlah informasi yang sangat cepat telah berlangsung beberapa puluh tahun ini. Peningkatan tidak hanya terjadi pada peningkatan buku tetapi juga pada bahan non buku. Dalam mendukung pelaksanaan program pendidikan, perpustakaan sekolah mengumpulkan, melestarikan, mengolah,

menyediakan pemanfaatan dan menyebarluaskan informasi kepada pengguna perpustakaan agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Koleksi perpustakaan dapat di bedakan atas bahan cetakkan seperti buku, menuskrip, arsip, penerbitan berkala, dan dokumen lain serta bahan cetakkan yang terdiri dari majalah, koran, pamflet, foto, gambar, poster, slide, film, kaset video, kaset audio, microfilm, mikrofis. Dengan dibedakan koleksi perpustakaan terdapat pula perbedaan dalam penyimpanan khusus seperti rak, kotak atau lemari yang dibuat khusus yang disesuaikan dengan suhu khusus, kelembaban dan suhu harus diatur sedemikian rupa agar tidak merusak bahan. Sedangkan menurut Pawit dan Suhendar (2007 : 10) yang termasuk dalam koleksi perpustakaan sekolah adalah: 1. Koleksi Buku Buku disini bisa bermacam macam jenisnya. Bisa buku yang bermateri fiksi maupun yang bersifat non fiksi. Keduanya memiliki jenis yang beragam. 2. Koleksi Bahan Bukan Buku Yang dimaksud dengan koleksi bahan bukan buku disini adalah bahan atau koleksi yang masih berbentuk cetakan namun bukan berupa buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam kategori ini banyak macamnya, antara lain adalah berkala, gambar, globe, map, surat kabar dan majalah. 3. Koleksi Bahan Pandang Dengar (Audio Visual) Yang dimaksud dengan bahan pandang dengar disini adalah koleksi perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik, bukan hasil dari cetakan dari kertas. Ia berasal dari bahan-bahan non konvensional. Contohnya film suara, kaset video, tape recorder, slide suara dan sebagainya. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa semua bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dimiliki perpustakaan yang diolah secara sistematis agar dapat dicari dan ditemukan setiap saat oleh pengguna. 2.3 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah Pemanfaatan koleksi mengandung arti adanya aktivitas dalam menggunakan bahan pustaka oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan

informasinya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, (2001 : 646) disebutkan bahwa Pemanfaatan mengandung arti proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah suatu proses yang dilakukan pengguna. Dalam hal memanfaatkan informasi yang terdapat pada bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Menurut Handoko dalam Handayani (2007 : 28) dari segi pengguna, pemanfaatan koleksi perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Faktor internal yang meliputi: a. Kebutuhan, yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi. b. Motif, merupakan sesuatu yang melingkupi semuapenggerak, alasan atas dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. c. Minat, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. 2. Faktor eksternal yang meliputi: a. Kelengkapan koleksi, yaitu banyaknya koleksi yang dimanfaatkan informasinya oleh mahasiswa. b. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna, yaitu keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat melalui kecepatan mereka dalam memberikan layanan. c. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali ini yang menjadi fasilitas pencarian informasi adalah sarana akses koleksi perpustakaan. Pemanfaatan bahan pustaka pada perpustakaan dapat berlangsung seperti peminjaman koleksi melalui layanan sirkulasi (out-library-use) dan membaca koleksi di ruang baca perpustakaan (in-library use). Lancaster (1993 : 77) membatasi pengertian pemanfaatan di ruang baca dalam bentuk pertanyaan yaitu: 1. Jika koleksi diambil dari rak, dan dikembalikan lagi, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan? 2. Jika koleksi diambil dari rak dan dibaca, apakah koleksi itu sudah dimanfaatkan? 3. Jika koleksi ada di atas meja / ruang baca dan dibaca sekilas, apakah koleksi itu juga sudah dimanfaatkan? Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan cara membacanya di dalam perpustakaan atau dengan meminjamnya untuk di bawa pulang.

Bermanfaat atau tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan erat dengan adanya layanan yang diberikan oleh perpustakaan, yaitu upaya untuk mendayagunakan semua koleksi dengan sarana dan prasarana perpustakaan yang tersedia untuk dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna perpustakaan. Dalam menyelengarakan peprustakaan unsur yang utama adalah mengupayakan agar semua koleksi dan layanan perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Penggunaan koleksi erat hubungannya dengan kepuasan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhykannya yaitu dengan menyediakan koleksi yang relevan atau mutakhir sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan sekolah. Disisi lain, koleksi yang dapat digunakan harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan pengguna. Koleksi tidak akan digunakan bila koleksi tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya. Oleh karena itu, penggunaan koleksi yang tepat guna harus diperhitungkan dengan kepuasan pengguna. 2.3.1 Tujuan Pemanfaatan Sebagai pusat informasi, perpustakaan dituntut untuk terus memberikan pelayanan kepada pengguna. Untuk itu perpustakaan terus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi. Menurut buku pedoman umum perpustakaan perguruan tinggi (1993 : 3), fungsi peprustakaan adalah sebagai pusat pemanfaatab informasi. Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai. 2.3.2 Frekuensi Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Setiap pengguna perpustakaan sekolah memiliki frekuensi pemanfaatan koleksi perpustakaan yang berbeda-beda. Hal ini di sebabkan oleh waktu, kesempatan dan kebutuhan informasi yang mereka miliki. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan perpustakaan merupakan indikator untuk mengetahui

sejauh mana pengguna memanfaatkan koleksi bahan pustaka perpustakaan di sekolah. Ketersediaan koleksi bahan pustaka pada perpustakaan sekolah juga mempengaruhi tingkat pemanfaatannya. Perpustakaan sekolah yang memiliki ketersediaan koleksi bahan pustaka yang baik dan lengkap cenderung akan sering dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia Online, kata frekuensi memiliki arti kekerapan. Frekuansi pemanfaatan memiliki makna yaitu kekerapan penggunaan. Kemudian apabila dilihat dari bidang ilmu perpustakaan frekuensi pemanfaatan koleksi buku berarti kekerapan penggunaan koleksi buku oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. 2.3.2 Cara Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, ada beberapa cara yang dilakukan oleh pengguna yaitu : membaca koleksi di perpustakaan, meminjam koleksi perpustakaan, dan memfotokopi koleksi perpustakaan. 1. Membaca koleksi di perpustakaan Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk di baca dan menghabiskan waktunya pada perpustakaan. Menurut Salim (2002 : 114) makna dari membaca adalah melihat isi sesuatu yang tertulis dengan diteliti serta memahaminya (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Pada perpustakaan yang memiliki ruang baca yang nyaman, akan menambah pembaca yang membaca buku di perpustakaan. Cara seperti ini di batasi oleh jam layanan perpustakaan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 85) menyebutkan bahwa membaca adalah melihat, serta memahani isi dari apa yang tertulis (hanya dengan melisankan atau hanya dalam hati). Maka dapat disimpulkan bahwa membaca di perpustakaan adalah melihat dan memahami isi koleksi dengan teliti di ruang baca pada perpustakaan.

2. Meminjam koleksi perpustakaan Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002 : 1165) makna dari meminjam adalah Memakai barang (dalam hal ini buku) orang lain untuk sementara waktu. Peminjaman koleksi pada perpustakaan memiliki batas waktu yang di tentukan oleh masing-masing perpustakaan. Kegiatan peminjaman koleksi perpustakaan di lakukan pada bagian pelayanan sirkulasi. Menurut Sulistyo- Basuki dan Darmono (2001 : 143) bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas melayani pengunjung dalam beberapa hal sebagai berikut : 1. Mengawasi keluarnya bahan pustaka dari ruang perpustakaan 2. Pendaftaran anggota perpustakaan 3. Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka 4. Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan pinjaman 5. Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan pinjaman 6. Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota 7. Membuat statistik sirkulasi 8. Penataan koleksi di rak Pada layanan sirkulasi, koleksi yang dapat dipijam untuk dibawa pulang memiliki pengecualian pada koleksi referensi yang pemakaiannya hanya boleh di dalam perpustakaan. 3. Memfotokopi koleksi perpustakaan Menurut Salim (2002 : 425) makna dari memfotokopi adalah membuat salinan barang cetakan atau barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi. Cara seperti ini biasanya di lakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (2002 : 425) makna dari memfotokopi adalah, Membuat salinan barang cetakan atau barang tulisan lainnya dengan menggunakan mesin fotokopi. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 876) diterangkan memfotokopi bermakna, Membuat reproduksi dengan mesin fotokopi Maka dapat diartikan bahwa memfotokopi koleksi perpustakaan berarti membuat salinan dari suatu koleksi perpustakaan dengan mempergunakan mesin

fotokopi. Sebuah perpustakaan dapat dikatakan bermanfaat atau tidak bagi penggunanya berkaitan dengan upaya pembinaan koleksi serta layanannya agar dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh penggunanya. Situasi seperti ini tidak terkecuali juga terjadi di perpustakaan sekolah.