BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 5.1. Geometrik Tinjauan Titik I Lokasi Penelitian.

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Jumlah volume didapatkan dari hasil survey yang konfersikan dalam satuan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGEMBANGAN SISTEM LBE

STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. bagian besar: ruas Ulujami-Rorotan, ruas Kembangan-Penjaringan, dan ruas


BAB III METODOLOGI. Pada bagian berikut ini disampaikan Bagan Alir dari Program Kerja.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

4/20/2012. Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University

ANALISIS KAPASITAS GERBANG TOL KARAWANG BARAT

IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, ruas jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan lalu lintas regional dan intra regional dalam keadaan aman,

tidak berubah pada tanjakan 3% dan bahkan tidak terlalu

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

Golongan 6 = truk 2 as Golongan 7 = truk 3 as Golongan 8 = kendaraan tak bermotor

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERLINTASAN KERETA API TERHADAP KINERJA JALAN RAYA CITAYAM (169T)

Perbandingan Panjang Antrian Dan Waktu Pelayanan Pada Sistem Pengumpulan Tol Konvensional Terhadap Sistem Pengumpulan Tol Elektronik

ANALISIS KAPASITAS DAN TINGKAT LAYANAN PADA GERBANG TOL CIKARANG UTAMA

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengurusan perijinan dan surat menyurat. Survei Pendahuluan. Identifikasi masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis Kapasitas jalan, volume

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

KINERJA RUAS JALAN MANADO - BITUNG

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol.

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Perlintasan Sebidang

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN RAMP SIMPANG SUSUN BAROS

EVALUASI KINERJA DAN PERLAYANAN PADA GERBANG TOL SERANG TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peraturan Perundang undangan dibidang LLAJ. pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

TUGAS AKHIR ANALISIS DAMPAK LOKASI PINTU TOL SLIPI TERHADAP KINERJA JALAN S. PARMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN A (Hasil Pengamatan)

Asumsi kebutuhan ruang parkir Royal Square. Roda Dua (R4) = luas Royal Square x koef ien (R4) Giant. = x SRP/m² = 127 SRP

ESTIMASI NILAI K DALAM PENENTUAN VOLUME JAM PERENCANAAN DI KOTA BITUNG

Dari gambar 4.1 maka didapat lebar pendekat sebagai berikut;

BAB III LANDASAN TEORI

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. titik pada jalan per satuan waktu. Arus lalu lintas dapat dikategorikan menjadi dua

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

BAB III METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

BAB V ANALISIS DATA 5.1 ANALISIS AWAL TANPA PENANGANAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

PENGENDALIAN LALU LINTAS 4 LENGAN PADA PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. JERANDING DAN PERSIMPANGAN JL. RE. MARTADINATA JL. HARUNA KOTA PONTIANAK

BAB IV ANALISA PENELITIAN. Kebon Jeruk - Simprug dan arah Simprug - Kebon Jeruk. Total. rabu dan jum at. Pengambilan waktu dari pukul

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB 3 PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa keuntungan dalam penghematan waktu bagi pelaku perjalanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mulai PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISA. kondisi geometrik jalan secara langsung. Data geometrik ruas jalan Kalimalang. a. Sistem jaringan jalan : Kolektor sekunder

Jurnal Spektran Vol.4, No.1, Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

BAB IV ANALISIS DATA. Data simpang yang dimaksud adalah hasil survey volume simpang tiga

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

KONDISI EKSISTING DAN AREA PENGAMATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perempatan Cileungsi Kabupaten Bogor, terdapat beberapa tahapan pekerjaan

KARAKTERISTIK KENDARAAN

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai. melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

II. TINJAUAN PUSTAKA. meskipun mungkin terdapat perkembangan permanen yang sebentar-sebentar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

ANALISIS ANTRIAN SPBU ( ) ( STUDI KASUS JALAN HASANUDIN PONTIANAK ) ( 1 )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

Transkripsi:

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Geometrik Jalan Data ini merupakan data sekunder yang didapatkan dari PT. Jalan tol Lingkar luar Jakarta (JLJ) mengenai data geometrik jalan tol dan plan profile Gerbang Tol Veteran. Data ini digunakan untuk membantu memudahkan memetakan keadaan fisik di lapangan. Sehingga dapat memudahkan untuk menganalisis permasalahan lebih lanjut. Untuk data teknis jalan tol : Kecepatan Rencana (V rencana) Panjang Jalan Utama (Main Road) Jumlah Jalur Jumlah & Lebar Lajur per Jalur Lebar Bahu Luar Lebar Bahu Dalam Lebar Median Jenis Perkerasan : 80 Km/Jam : 1,5 Km : 2 Jalur : 3 Lajur @ 3,5 m : 2,0 m : 0,5 m : 2,0 m : Rigid Pavement Tebal Rigid Pavement ( Main Road ) : 31 cm Tebal Rigid Pavement ( Frontage ) : 28 cm IV - 38

Gambar 4.1 Potongan melintan IV - 39

Untuk geometrik gerbang tol dapat dilihat pada gambar 4.2, untuk gerbang tol yang disurvey adalah gardu no. 3 s/d gardu 10. GERBANG TOL VETERAN KENDARAAN YANG MASUK MELALUI ON RAMP KE JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA 3 4 GTO 5 KE JAKARTA 10 JAKARTA KE JAKARTA JAKARTA JAKARTA 9 8 7 JAKARTA 6 TOILET ARAH SERPONG KETERANGAN : = Portal GTO Gambar 4.2 Tampak atas Gerbang Tol Veteran. ( sumber PT. JLJ ) IV - 40

Gambar 4.3 Tampak Ruas Tol Veteran. ( sumber PT. JLJ ) Dari gambar tampak atas jalan tol JORR, bisa dilihat pengaruh geometrik terhadap antrian yang terjadi pada Gerbang Tol Veteran. Diantaranya adalah : a. Letak Gerbang Tol berada setelah ramp veteran. Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab I. b. Terjadi penyempitan jalur dari 4 lajur menjadi 2 lajur pada Sta.00+200 (ulujami junction) dan melebar menjadi 3 lajur pada Sta.16+200 sebelum off ramp veteran sampai Gerbang Tol Veteran. IV - 41

c. Adanya perbedaan elevasi pada jalan tol JORR pada Sta.00+00 geometric jalan menanjak dan menurun pada Sta.16 (ulujami junction) dengan kemiringan 6 %. kemudian pada Sta 16+400 terdapat off ramp dan geometric jalan menanjak setelah off ramp sampai dengan Sta 17+20 (jembatan ulujami) ± 200 m sebelum Gerbang Tol Veteran. 4.2 Tingkat Kedatangan Data hasil dari pengamatan atau survey yang dilakukan pada Gerbang Tol Veteran di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W1 Ruas Bintaro Pondok Indah dianalisis sehingga memberikan gambaran mengenai kesimpulan dari penelitian ini. Pengujian pengujian ini dilakukan sesuai dengan pedoman dan standar yang berlaku di Indonesia (MKJI tentang jalan bebas hambatan dan SPM jalan tol). Pengamatan ini meliputi pengamatan volume lalu lintas yang melintasi Gerbang Tol Veteran dan pengamatan waktu rata rata transaksi yang dibutuhkan satu kendaraan ketika melintasi Gerbang Tol Veteran. Kendaraan yang melintasi pada Gerbang (study kasus Tol Veteran). Survey ini dibedakan menjadi beberapa golongan yaitu : a. Golongan I : kendaraan sedan, jeep, dan pick up; b. Golongan I (bus) : kendaraan bus dan truk kecil; c. Golongan II : kendaraan truk dengan 2 (dua) gandar; d. Golongan III : kendaraan truk dengan 3 (tiga) gandar; e. Golongan IV : kendaraan truk dengan 4 (empat) gandar; f. Golongan V : kendaraan truk dengan 5 (lima) gandar atau lebih. IV - 42

Pengamatan ini dilakukan pada hari kerja dan hari libur yang dapat mewakili volume lalu lintas maksimal. Pengamatan pada hari kerja dilakukan pada Senin, 30 Desember 2013 dan Jum at, 10 Januari 2014. Dan untuk survey hari libur dilakukan pada Sabtu, 11 Januari 2014 hanya pada jam tersibuknya saja. Pengamatan dilakukan pada hari kerja A. Senin, 30 Desember 2013 pukul 06.00 08.00 dan 16.45 19.00 (rentang waktu jam sibuk). Berdasarkan survey perhitungan lalu lintas yang telah dilakukan didapat hasil pada pagi hari sebagai berikut : a. NON GTO Tabel 4.1 Survey Lalu Lintas Senin, 30 Desember 2013 Pagi Hari Non GTO WAKTU GOL I Sedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL JUMLAH LALIN ( KEND/JAM ) 06.00-06.15 700 143 25 7 875 06.15-06.30 1052 197 47 2 1298 06.30-06.45 1084 258 33 2 1377 06.45-07.00 1025 216 22 33 1296 4846 07.00-07.15 990 105 34 7 1136 5107 07.15-07.30 971 97 30 1 1099 4908 07.30-07.45 1203 56 50 0 1309 4840 07.45-08.00 1172 27 43 6 1248 4792 TOTAL 8197 1099 284 58 9638 Sumber : Hasil Analisis IV - 43

Dari data diatas diperoleh jumlah lalu lintas kendaraan/jam tersibuk pada pagi hari NON GTO yaitu : Tingkat kedatangan (λ) = Total 2 + Total 3 + Total 4 + Total 5 = 1298 + 1377 + 1296 + 1136 = 5107 (kendaraan/jam). Dengan waktu tersibuk pada jam 06.15 07.15 adalah 5107 kendaraan/jam. b. GTO Tabel 4.2 Survey Lalu Lintas Senin, 30 Desember 2013 Pagi Hari GTO WAKTU GOL ISedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL JUMLAH LALIN GTO GTO GTO ( KEND/JAM ) 06.00-06.15 70 1 0 0 71 06.15-06.30 105 2 0 0 107 06.30-06.45 108 0 0 0 108 06.45-07.00 103 2 0 0 105 391 07.00-07.15 99 1 0 0 100 420 07.15-07.30 97 0 0 0 97 410 07.30-07.45 60 2 0 0 62 364 07.45-08.00 59 1 0 0 60 319 TOTAL 701 9 0 0 710 1904 Sumber : Hasil Analisis Dari data diatas diperoleh jumlah lalu lintas kendaraan/jam tersibuk pada gerbang tol pada pagi hari pada pukul 06.15 07.15 seperti perhitungan berikut (GTO) : Tingkat kedatangan (λ) = Total 2 + Total 3 + Total 4 + Total 5 = 107 + 108 + 105 + 100 = 420 (kendaraan/jam). IV - 44

Dan untuk sore harinya adalah : a. NON GTO Tabel 4.3 Survey Lalu Lintas Senin, 30 Desember 2013 Sore Hari non GTO WAKTU GOL I Sedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL JUMLAH LALIN ( KEND/JAM ) 16.45-17.00 616 86 98 13 813 17.00-17.15 617 73 63 9 762 17.15-17.30 786 67 75 16 944 17.30-17.45 519 47 83 7 656 3175 17.45-18.00 706 26 68 7 807 3169 18.00-18.15 790 17 64 10 881 3288 18.15-18.30 607 11 76 15 709 3053 18.30-18.45 490 7 84 0 581 2978 18.45-19.00 49 1 92 2 144 2315 TOTAL 5180 335 703 79 6297 17978 Sumber : Hasil Analisis Sedangkan pada sore hari diperoleh jumlah lalu lintas tersibuk kendaraan/jam NON GTO yaitu : Tingkat kedatangan (λ) = Total3 + Total4 + Total5 + Total6 = 944 + 656 + 807 + 881 = 3288 (kendaraan/jam). Dengan waktu tersibuk pada jam 17.15 18.15 adalah 3288 kendaraan/jam. IV - 45

b. GTO Tabel 4.4 Survey Lalu Lintas Senin, 30 Desember 2013 Sore Hari GTO WAKTU GOL ISedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL JUMLAH LALIN GTO GTO GTO ( KEND/JAM ) 16.45-17.00 62 2 0 0 64 17.00-17.15 62 1 0 0 63 17.15-17.30 79 0 0 0 79 17.30-17.45 52 0 0 0 52 258 17.45-18.00 71 1 0 0 72 266 18.00-18.15 79 0 0 0 79 282 18.15-18.30 61 1 0 0 62 265 18.30-18.45 49 1 0 0 50 263 18.45-19.00 5 6 0 0 11 202 TOTAL 518 12 0 0 532 1536 Sumber : Hasil Analisis Jumlah lalu lintas terbesar (kendaraan/jam) GTO diperoleh pada pukul 17.15 18.15 sebagai berikut : Tingkat kedatangan (λ) = Total3 + Total4 + Total5 + Total6 = 79 + 52 + 72 + 79 = 282 (kendaraan/jam). IV - 46

Dengan demikian untuk perhitungan tingkat kedatangan sesuai dengan jam tersibuk pada keseluruh hari survey seperti berikut (kend/jam) : Tabel 4.5 Rekapitulasi Tingkat Kedatangan (kend/jam) Hari Pengamatan Jenis Gardu Senin Jumat Sabtu Jam puncak NON GTO GTO NON GTO GTO Sumber : Hasil Analisis Pagi Sore Pagi Sore Siang 06.15-07.15 17.15-18.15 06.15-07.15 17.15-18.15 13.00-14.00 9638 6297 8563 3289 710 532 649 288 8170 740 4.3 Peak Hour Factor (PHF) Untuk menghitung Peak Hour Factor (PHF), volume kendaraan harus di smp kan terlebih dahulu, sehingga jumlah volume kendaraan harus dikompersikan (dikalikan emp kendaraan masing-masing sesuai dengan aturan MKJI 1997). Untuk emp kendaraan masing-masing golongan pada jalan bebas hambatan dua arah empat lajur (MW 4/2D) sebagai berikut : IV - 47

Tabel 4.6 Emp Untuk Jalan Hambatan Dua Arah Empat Lajur (MW 4/2D) Tipe Alinyemen Total arus kend/jam EMP MHV LB LT 0 1,2 1,2 1,6 Datar 1.250 2.250 1,4 1,6 1,4 1,7 2,0 2,5 2.800 1,3 1,5 2,0 0 1,5 1,6 4,8 Bukit 900 1.700 2,0 2,2 2,0 2,3 4,6 4,3 2.250 1,8 1,9 3,5 0 3,2 2,2 5,5 Gunung 700 1.450 2,0 2,0 2,6 2,9 5,1 4,8 2000 2,0 2,4 3,8 Sumber : MKJI 1997 Sehingga dapat dihitung nilai smp dari kendaraan sebagai berikut : (contoh perhitungan pada jam 06.00 06.15) Golongan I sedan = 700 x 1 = 700 smp Golongan I non sedan = 143 x 1,3 = 186 smp Golongan II = 25 x 1,5 = 38 smp Golongan III-V = 7 x 2 = 14 smp IV - 48

Sehingga total keseluruhan untuk volume lalu lintasnya (smp) adalah : Volume lalin (smp) = 700 + 186 + 38 + 14 = 938 smp A. Survey 30 desember 2013 a. NON GTO Tabel 4.7 Survey Lalu Lintas Senin, 30 Desember 2013 Pagi Hari Non GTO WAKTU GOL I Sedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL kend GOL III-V JUMLAH Gol III-V JUMLAH LALIN (smp) (smp) (smp) (smp) PERSENTASE Gol III-V dengan Jumlah Lalin (%) 06.00-06.15 700 143 25 7 938 14 06.15-06.30 1052 197 47 2 1383 4 06.30-06.45 1084 258 33 2 1473 4 06.45-07.00 1025 216 22 33 1405 66 88 5198 1.7 07.00-07.15 990 105 34 7 1192 14 88 5452 1.6 07.15-07.30 971 97 30 1 1144 2 86 5213 1.7 07.30-07.45 1203 56 50 0 1351 0 82 5091 1.6 07.45-08.00 1172 27 43 6 1284 12 28 4970 0.6 TOTAL 8197 1099 284 58 10168 rata-rata : 1.4 Sumber : Hasil Analisis Diketahui bahwa jumlah lalu lintas kendaraan/jam tertinggi adalah pada pukul 06.15 07.15 dengan jumlah lalin 5452 smp/jam, sedangkan jumlah harian yang diperoleh dari data sekunder laporan harian volume lalu lintas pada 30 Desember 2013 Gerbang Tol Veteran adalah 44.433 smp/hr (data LHR dari PT. JLJ). Sehingga Peak Hour Factor bernilai = LalinTC 5452 = = 12,27%. LalinHarian 44433 IV - 49

Dengan jumlah proporsi (%) kendaraan berat (gol III-V) dengan jumlah lalin adalah : Tingkat kedatangan (λ) = Gol III 2 + Gol III 3 + Gol III 4 + Gol III 5 = 4 +4 + 66 + 14 = 88 smp 88 sehingga persentasenya = x 100 5332 = 1,6 % b. GTO Tabel 4.8 Survey Lalu Lintas Senin, 30 Desember 2013 Pagi Hari GTO WAKTU GOL ISedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL JUMLAH LALIN GTO GTO GTO (smp) (smp) 06.00-06.15 70 1 0 0 92 06.15-06.30 105 2 0 0 139 06.30-06.45 108 0 0 0 141 06.45-07.00 103 2 0 0 135 507 07.00-07.15 99 1 0 0 130 545 07.15-07.30 97 0 0 0 126 532 07.30-07.45 60 2 0 0 80 471 07.45-08.00 59 1 0 0 77 413 TOTAL 701 9 0 0 920 2468 Sumber : Hasil Analisis Diketahui bahwa jumlah lalu lintas kendaraan/jam tertinggi adalah pada pukul 06.00 07.15 dengan jumlah lalin 545 smp/jam, sedangkan jumlah harian yang diperoleh dari data sekunder laporan harian volume lalu lintas pada 30 Desember 2013 Gerbang Tol Veteran adalah 7.386 smp/hr. Sehingga Peak Hour Factor bernilai = LalinTC 545 = = 7,4 %. LalinHarian 7386 IV - 50

Sedangkan untuk sore harinya : a. NON GTO Tabel 4.9 Survey Lalu Lintas Senin, 30 Desember 2013 Sore Hari NON GTO WAKTU GOL I Sedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL kend GOL III-V JUMLAH Gol III-V JUMLAH LALIN (smp) (smp) (smp) (smp) PERSENTASE Gol III-V dengan Jumlah Lalin (%) 16.45-17.00 616 86 98 13 901 26 17.00-17.15 617 73 63 9 824 18 17.15-17.30 786 67 75 16 1018 32 17.30-17.45 519 47 83 7 719 14 90 3461 2.7 17.45-18.00 706 26 68 7 856 14 78 3416 2.3 18.00-18.15 790 17 64 10 928 20 80 3520 2.3 18.15-18.30 607 11 76 15 765 30 78 3268 2.4 18.30-18.45 490 7 84 0 625 0 64 3174 2.1 18.45-19.00 49 1 92 2 192 4 54 2511 2.2 TOTAL 5180 335 703 79 rata-rata : 2.3 Sumber : Hasil Analisis Diketahui bahwa jumlah lalu lintas kendaraan/jam tertinggi adalah pada pukul 17.15 18.15 dengan jumlah lalin 3520 smp/jam, sedangkan jumlah harian yang diperoleh dari data sekunder laporan harian volume lalu lintas pada Gerbang Tol Veteran adalah 44.433 smp/hr. Sehingga Peak Hour Factor bernilai = LalinTC 3520 = = 7,9 %. LalinHarian 44433 IV - 51

Dengan jumlah proporsi (%) kendaraan berat (gol III-V) dengan jumlah lalin adalah : Tingkat kedatangan (λ) = Gol III 3 + Gol III 4 + Gol III 5 + Gol III 6 = 32 +14 + 14 + 20 = 80 smp 88 sehingga persentasenya = x 100 5332 = 2,3 % b. GTO Tabel 4.10 Survey Lalu Lintas Senin, 30 Desember 2013 Sore Hari GTO WAKTU GOL ISedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL JUMLAH LALIN GTO GTO GTO (smp) (smp) 16.45-17.00 62 2 0 0 82 17.00-17.15 62 1 0 0 81 17.15-17.30 79 0 0 0 102 17.30-17.45 52 0 0 0 67 333 17.45-18.00 71 1 0 0 93 344 18.00-18.15 79 0 0 0 103 365 18.15-18.30 61 1 0 0 80 343 18.30-18.45 49 1 0 0 65 340 18.45-19.00 5 6 0 0 12 260 TOTAL 518 12 0 0 685 1984 Sumber : Hasil Analisis Diketahui bahwa jumlah lalu lintas kendaraan/jam tertinggi adalah pada pukul 17.15 18.15 dengan jumlah lalin 365 smp/jam, sedangkan jumlah harian yang diperoleh dari data sekunder laporan harian volume lalu lintas IV - 52

pada 30 Desember 2013 Gerbang Tol Veteran adalah 7.386 smp/hr. Sehingga Peak Hour Factor bernilai = LalinTC 365 = = 4,9 %. LalinHarian 7386 Untuk perhitungan PHF sesuai jam sibuk pada keseluruh hari survey seperti tabel berikut dalah : Tabel 4.11 Rekapitulasi PHF (%) Hari Pengamatan Jenis Gardu Senin Jumat Sabtu Jam puncak NON GTO GTO NON GTO GTO Sumber : Hasil Analisis Pagi Sore Pagi Sore Siang 06.15-07.15 17.15-18.15 06.15-07.15 17.15-18.15 13.00-14.00 12,27 8 9,6 6 7 5 3 2 9,12 4 4.4 Analisis Tingkat Pelayanan Transaksi Gardu Survey Kapasitas Gardu ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu : a. Dengan cara Teoritis, dan b. Dengan Real Lapangan. Dalam analisa kapasitas transaksi gardu, dengan cara teoritis adalah hanya untuk gambaran, cara menghitung kapasitas transaksi gardu. Sehingga penulis dapat mengetahui mekanisme kerja yang di terapkan oleh PT. Jasamarga. Sementara data yang dipakai perhitungan untuk menganalisis transaksi gardu, IV - 53

menggunakan data real lapangan, yaitu dengan mengambil struk test pada masing masing gardu. a. Teoritis Survey Kapasitas Gerbang dengan cara Teoritis dilakukan dengan cara menghitung langsung waktu pelayanan per gardu dan per kendaraan. Berikut adalah hasil dari survey Kapasitas Gerbang secara Teoritis sebanyak 40 kendaraan (hasil keseluruhan survey terlampir) : Tabel 4.12 Survey Kapasitas Gardu Teoritis Jum at, 10 Januari 2014 (15 kend.) WAKTU SURVEY JENIS GERBANG WKT PLYN GRD NO. GARDU PEMBAYARAN GARDU TOL HARI/ TGL. SHIFT DETIK KAP. TRANS. JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 13,28 e-toll I 271,1 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 5,16 10.000 I 697,7 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 13,39 50.000 II 268,9 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 9,53 50.000 I 377,8 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 14,37 100.000 I 250,5 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 6,90 10.000 I 521,7 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 7,68 10.000 I 468,8 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 22,04 9.000 I 163,3 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 3,54 10.000 I 1016,9 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 6,42 20.000 I 560,7 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 6,15 10.000 I 585,4 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 6,36 12.000 II 566,0 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 8,19 20.000 I 439,6 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 9,15 e-toll I 393,4 JUMAT / 10 JANUARI 2014 1 3 NON GTO VETERAN 5,20 10.000 I 692,3 Sumber : Survey dan Hasil Analisis Sebagai contoh perhitungan kapasitas dari data dan transaksi adalah sebagai berikut : GOL Kapasitas gardu = 3600 WaktuPelayananGardu IV - 54

= 3600 13,28 = 271,1 271 kendaraan/jam Hasil rata rata kapasitas gardu teoritis keseluruhan dari Jum at, 10 Januari 2014 Sabtu, 11 Januari 2014 adalah sebesar 508,16 508 kendaraan/jam. Sebagai contoh perhitungan rata-rata kapasitas gardu teoritis keseluruhan pada hari jum at, 10 januari 2014 dan sabtu, 11 januari 2014 pada pagi hari ( 06.15-09.00) dan sore hari ( 16.45-19.00) sebagai berikut : 271 + 698 + 269 + + 299 = 508,16 kendaraan/jam. b. Real Survey Kapasitas Gerbang dengan cara Real dilakukan dengan cara mengambil struk tes pada alat transaksi di gardu tol (suervey kapasitas gardu dilakukan bersamaan dengan survey volume kendaraan). Dari Kapasitas ini dapat diketahui kapasitas gardu per jam, sehingga dapat dihitung kelayakannya. Berikut adalah Data yang telah didapat dari pengambilan struk tes. Dari Struk test kita akan mendapat informasi sebagai berikut : a. No. Gardu : setiap gardu pada gerbang tol memiliki nomor masing masing, nomor gardu tersebut tercantum pad struk tes di bagian kanan atas (lihat Gambar 4.4). IV - 55

b. Waktu : waktu pengambilan struk tes tertera pada struk tes yang terdiri dari jam, menit, dan detik (lihat Gambar 4.4). c. Tanggal : tanggal pengambilan struk tes tertera pada struk tes yang terdiri dari tanggal, bulan dan waktu (lihat Gambar 4.5). d. No. Urut Kendaraan : setiap kendaraan yang melewati gardu akan diberikan nomor urut untuk memudahkan pendataan kendaraan yang lewat (lihat Gambar 4.5). IV - 56

Contoh struk test (struk test hari jum at pada sore hari) No. Gardu Waktu (Jam : Menit : Detik) Gambar 4.4 Struk Test Tanggal (Tanggal/Bulan/Tahun) No. Urut Kendaraan Gambar 4.5 Struk Test IV - 57

Berdasarkan dari struk test diatas kita dapat mengetahui informasi sebagai berikut : a. No. Gardu : No Gardu 3 b. Waktu : 16 : 47 : 41 c. Tanggal : Tanggal 10 Bulan 1 Tahun 2014 d. No. Urut Kendaraan : No Urut Kendaraan 097909. Waktu (jam) Lalu lintas (kend) = waktu test akhir waktu test awal = nomor transaksi akhir nomor transaksi awal Tingkat pelayanan (μ) = Waktu pelayanan gerbang tol (WP) = IV - 58

Tabel 4.13 Survey Kapasitas Gardu Real WAKTU SURVEY TEST AWAL TEST AKHIR HASIL PERHITUNGAN NO. GERBANG TOL WAKTU LALIN KAP. TRANS. WKT PLYN GARDU GARDU JENIS GARDU HARI/ TGL. SHIFT JAM MENIT DETIK NO. TRANS JAM MENIT DETIK NO. TRANS (Jam) (Kend.) (Kend/jam) (Detik) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 JUMAT / 10-1-2014 1 3 NON GTO VETERAN 6 34 24 94149 7 44 50 94628 1.17 479 408 8.82 JUMAT / 10-1-2014 1 5 NON GTO VETERAN 6 33 26 354532 7 46 8 354991 1.21 459 379 9.50 JUMAT / 10-1-2014 1 6 NON GTO VETERAN 6 32 36 337136 7 47 9 337630 1.24 494 398 9.05 JUMAT / 10-1-2014 1 7 NON GTO VETERAN 6 38 42 211071 7 34 50 211565 0.94 494 528 6.82 JUMAT / 10-1-2014 1 8 NON GTO VETERAN 6 37 53 460433 7 35 59 460911 0.97 478 494 7.29 JUMAT / 10-1-2014 1 9 NON GTO VETERAN 6 36 52 90702 7 40 14 91134 1.06 432 409 8.80 JUMAT / 10-1-2014 1 10 NON GTO VETERAN 6 36 13 888778 7 40 55 889212 1.08 434 402 8.94 15.26 JUMAT / 10-1-2014 2 3 NON GTO VETERAN 16 47 41 97909 18 4 5 98395 1.27 486 382 9.43 JUMAT / 10-1-2014 2 5 NON GTO VETERAN 16 47 9 358058 18 4 32 358516 1.29 458 355 10.14 JUMAT / 10-1-2014 2 6 NON GTO VETERAN 16 45 44 340630 18 5 36 341093 1.33 463 348 10.35 JUMAT / 10-1-2014 2 7 NON GTO VETERAN 16 52 25 215359 17 54 16 215676 1.03 317 308 11.71 JUMAT / 10-1-2014 2 8 NON GTO VETERAN 16 51 50 464413 17 53 39 464864 1.03 451 438 8.22 JUMAT / 10-1-2014 2 9 NON GTO VETERAN 16 51 4 94530 17 53 1 94960 1.03 430 416 8.64 JUMAT / 10-1-2014 2 10 NON GTO VETERAN 16 50 6 892308 17 52 30 892719 1.04 411 395 9.11 9.66 SABTU / 11-1-2014 2 3 NON GTO VETERAN 11 45 9 102656 13 8 3 103171 1.38 515 373 9.66 SABTU / 11-1-2014 2 5 NON GTO VETERAN 11 43 42 361697 13 30 17 362355 1.78 658 370 9.72 SABTU / 11-1-2014 2 6 NON GTO VETERAN 11 42 59 343318 13 42 41 344048 2.00 730 366 9.84 SABTU / 11-1-2014 2 7 NON GTO VETERAN 11 50 9 220245 13 4 8 220680 1.23 435 353 10.20 SABTU / 11-1-2014 2 8 NON GTO VETERAN 11 49 18 469131 13 1 31 469621 1.20 490 407 8.84 SABTU / 11-1-2014 2 9 NON GTO VETERAN 11 48 26 98928 13 3 3 99406 1.24 478 384 9.37 SABTU / 11-1-2014 2 10 NON GTO VETERAN 11 47 26 896060 13 1 41 896527 1.24 467 377 9.54 9.60 Rata-rata 318 9.52 Sumber : Hasil Analisis IV - 59

Kolom 1 Kolom 2 : hari dan tanggal dilakukannya survey kapasitas gardu. : waktu shift pada saat dilakukanya survey. Dimana shift 1 pada pukul 06.00 14.00, shift II pada pukul 14.00 20.00, dan shift III pada pukul 20.00 06.00. Kolom 3 Kolom 4 : nomor gardu pada gerbang tol Veteran : jenis gardu pada gebang tol Veteran, yang terdiri dari gardu Gerbang Tol Otomatis dan Non Gerbang Tol Otomatis. Kolom 5 : nama Gerbang Tol tempat dilaksanakannya survey kapasitas gardu. Kolom 6 Kolom 7 : pukul yang menunjukan saat pengambilan struk tes awal (jam). : pukul yang menunjukan saat pengambilan struk tes awal (menit). Kolom 8 : pukul yang menunjukan saat pengambilan struk tes awal (detik). Kolom 9 : nomor urut kendaraan saat transaksi pada struk tes awal. Kolom 10 : pukul yang menunjukan saat pengambilan struk tes akhir (jam). Kolom 11 : pukul yang menunjukan saat pengambilan struk tes akhir (menit). Kolom 12 : pukul yang menunjukan saat pengambilan struk tes akhir (detik). Kolom 13 : nomor urut kendaraan saat transaksi pada struk tes akhir. IV - 60

Kolom 14 : lamanya selisih waktu antara struk awal dan struk akhir (dalam jam). Kolom 15 : jumlah kendaraan yang melintas selama selisih waktu antara struk awal dan struk akhir, didapat dengan cara menghitung selisih pada kolom 8 dan kolom 13. Kolom 16 : banyaknya kendaraan yang melintas pada gardu selama 1 jam JumlahLali n (Kapasitas Transaksi = LamaWaktu ) Contoh perhitungan kapasitas gerbang tol (hari jumat pada waktu sore hari gardu 3) Dari hasil pengambilan struk test, pada sore hari, di gardu no 3 tercatat : Struk awal a. No. Gardu : No Gardu 3 b. Waktu : 16 : 47 : 41 c. Tanggal : Tanggal 10 Bulan 1 Tahun 2014 d. No. Urut Kendaraan : No Urut Kendaraan 097909. Struk akhir a. No. Gardu : No Gardu 3 b. Waktu : 18 : 04 : 05 c. Tanggal : Tanggal 10 Bulan 1 Tahun 2014 d. No. Urut Kendaraan : No Urut Kendaraan 098395. IV - 61

Sehingga dalam 1,27 jam (16:47:41 18:04:05), tercatat kendaraan sebanyak : no. urut kendaraan pada struk akhir no. urut kendaraan pada struk awal = 098395 097909 = 486 kendaraan. Tingkat pelayanan kendaraan (kapasitas transaksi) : = JumlahKendaraanYangMelakukanTransaksi ( WaktuStrukAkhir WaktuStrukAkhir = 486 = 381,67 kend./jam atau 382 kend./jam 1,27 Dan untuk waktu pelayanan gardu untuk satu jam nya adalah : 3600 = = 9,4 detik/kendaraan 3812 Jadi, dapat diberitahukan dalam waktu 1,27 jam (waktu dari struk test akhir struk test awal) terdapat 486 transaksi dengan waktu pelayanan transaksinya 9,4 detik per kendaraan. Dengan demikian berdasarkan SPM Jalan Tol tentang peraturan menteri pekerjaan umum, Kecepatan Transaksi (satu gardu) Rata Rata 8 detik setiap kendaraan ( untuk gardu tol sistem terbuka ) sementara pada Gerbang Tol Veteran kecepatan Transaksi (satu gardu) rata rata nya ± 9 detik setiap kendaraan. Hal ini membuktikan bahwa Gerbang Tol Veteran, belum memenuhi persyaratan SPM Jalan Tol. Beberapa faktor yang IV - 62

mempengaruhi waktu pelayanan, diantaranya adalah : a. Waktu yang diperlukan konsumen dalam menyiapkan uang untuk transaksi b. Waktu yang dibutuhkan penjaga pintu tol memberikan uang kembalian. c. Kemampuan manuver kendaraan yang berbeda-beda, karena pengaruh dimensi. Berikut adalah rekapitulasi tingkat pelayanan : Tabel 4.14 Rekapitulasi Tingkat Pelayanan Gardu Hari Pengamatan Jenis Gardu Senin Jumat Sabtu Pagi (06.15-07.15) Sore (17.15-18.15) Pagi (06.15-07.15) Sore (17.15-18.15) Siang (13.00-14.00) µ (kend/jam) t (detik) µ (kend/jam) t (detik) µ (kend/jam) t (detik) µ (kend/jam) t (detik) µ (kend/jam) t (detik) NON GTO GTO 374 9,53 345 9,6 467 9,50 431 9 131 8 121 7 164 8 151 7 NON GTO GTO Sumber : Hasil Analisis 539 9,6 189 8,2 4.5 Volume Kendaraan yang Keluar Off Ramp Volume kendaraan yang keluar dari off ramp veteran dalam penelitian ini meliputi hasil pengamatan surveyor terhadap jumlah kendaraan yang keluar melalui off ramp Veteran. Hasil survey primer pada hari jumat, 10 januari 2014 seperti tabel 4.5 IV - 63

Tabel 4.15 Volume Kendaraan Keluar Off Ramp Veteran Jumat, 10 Januari 2014 Pagi Hari WAKTU GOL I Sedan GOL I Non sedan GOL II GOL III-V TOTAL 06.15-06.30 239 4 2 245 06.30-06.45 189 2 1 192 06.45-07.00 206 3 0 209 JUMLAH LALIN TOTAL JUMLAH LALIN ( KEND/JAM ) (smp) (smp) 247 193 210 07.00-07.15 171 3 3 177 823 07.15-07.30 260 1 2 263 841 07.30-07.45 256 2 4 262 911 07.45-08.00 279 1 4 284 986 08.00-08.15 239 1 4 244 1053 08.15-08.30 236 0 5 241 1031 08.30-08.45 233 4 2 239 1008 08.45-09.00 232 2 5 239 963 179 830 264 847 265 918 286 995 246 1,062 244 1,041 241 1,017 242 973 TOTAL 2540 23 32 0 2595 7616 Sumber : Hasil Analisis Keterangan : Untuk warna kuning : mengikuti volume kendaraan terpadat pada jam sibuk di main road Untuk warna biru : volume kendaraan terpadat yang keluar off ramp. Tingkat kedatangan (λ) = Total 1 + Total 2 + Total 3 + Total 4 = 245 + 192 + 209 + 177 = 823 (kendaraan/jam). Diketahui bahwa pada data sebelumnya lalu lintas yang melintasi Gerbang Tol Veteran pada pukul 06.15 hingga 07.15 mengalami kemacetan dengan jumlah volume 4641 kendaraan. Sementara volume kendaraan yang keluar off ramp Veteran tertinggi pada pukul 07.15 08.15. Perhitungan hambatan samping, apakah kendaraan yang keluar melalui off ramp Veteran mengganggu di main road tol veteran,sehingga membuat antrian yang sangat panjang atau tidak. IV - 64

Berikut adalah analisis Perhitungan untuk hambatan samping : Volume kendaraan total (table 4.5) = 4143 kendaraan (06.15 07.15) Volume kendaraan keluar off ramp (table 4.17) = 830 kendaraan (06.15 07.15) = 830 x 100 % 830 4143 = 16,68 % Dari perhitungan diatas, jumlah kendaraan yang keluar melalui off ramp, mempengaruhi sebesar 16,69 % antrian yang terjadi di main road tol Veteran. Sehingga dapat dipastikan, volume kendaraan yang keluar pada jam tersibuk di main road, tidak begitu mempengaruhi antrian yang terjadi di main road tol Veteran. IV - 65

Berikut adalah analisis pada hari jumat, 10 januari 2014 : Tabel 4.16 Persentase Volume kendaraan yang keluar off ramp dengan main road VOL. OFF RAMP VOL. MAIN ROAD JUMLAH TOTAL PERSEN (%) WAKTU TOTAL (smp) (smp) 1 2 3 4 5 06.15-06.30 247 06.30-06.45 193 06.45-07.00 210 07.00-07.15 179 830 4,143 4,973 16.68 07.15-07.30 264 342 3,946 4,288 7.98 07.30-07.45 265 341 3,374 3,715 9.19 07.45-08.00 286 370 3,104 3,474 10.65 08.00-08.15 246 318 2,861 3,179 10.00 08.15-08.30 244 314 2,877 3,191 9.85 08.30-08.45 241 311 2,530 2,841 10.95 08.45-09.00 242 312 2,681 2,993 10.42 total : 2618 3,138 25,514 28,652 11 Sumber : Hasil Analisis Dari data tabel 4.16, didapat 3.138 kendaraan yang keluar pada off ramp Veteran (06.00 09.00) dan 26.012 kendaraan yang berada di main road Veteran (06.00 09.00). Sehingga, persentase rata-rata hambatan samping (yang keluar veteran) terhadap main road dari jam 06.00 09.00 sebesar 11%. 4.6 Persentase GTO Terhadap Non-GTO Perhitungan persentase GTO terhadap Non-GTO diperlukan untuk mendapatkan seberapa baik kinerja GTO bila dibandingkan dengan Non-GTO dikarenakan masyarakat pada umumnya belum terbiasa melakukan transaksi pembayaran menggunakan electronic payment. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Ada 7 gardu Non-GTO dan 1 gardu GTO. IV - 66

Dari data yang didapatkan dari PT. JLJ untuk hari sama dengan waktu survey yang sama dilakukan perhitungan untuk setiap gerbang tol dengan cara: Rata-rata LHR GTO (A) = Rata rata LHR GTO = jml. Vol. GTO jml. Gardu. GTO 7386 8 = 923 kend/jam Rata-rata LHR Non-GTO (B) = Rata rata LHR Non-GTO = jml. Vol. nongto jml. Gardu. nongto 44433 7 Persentase GTO terhadap Non-GTO = = 6.348 kend/jam 923 Persentasi GTO terhadap Non-GTO = x 100% 6348 = 14,54 % Tabel 4.17 Perhitungan Persentase GTO Terhadap Non-GTO TOTAL (per hari) HARI LHR LHR GTO LHR NON GTO LHR GTO LHR NON GTO a/b PERSENTASE 1 2 3 4 5 6 7 8 SENIN, 30 DESEMBER 2013 51,819 7,386 44,433 923 6,348 0.15 14.54 JUMAT, 10 JANUARI 2014 58,161 9,785 48,375 1,223 6,911 0.18 17.70 SABTU, 11 JANUARI 2014 58,596 9,828 48,768 1,228.48 6,966.84 0.18 17.63 Rata-rata : 16.63 Sumber data LHR diperoleh dari PT.JLJ Per Gardu IV - 67

Hasil analisa didapatkan bahwa saat ini kapasitas GTO sebesar 16,63% dari Non-GTO. Dari hasil perhitungan yang didapat, kapasitas GTO tidak dapat menyeimbangi kapasitas Non-GTO, sehingga perlu adanya pembenahan pada penerapan sistem GTO. Pada saat ini terdapat 8 gardu yang beroprasi pada Gerbang Tol Veteran. Dengan kinerja GTO 16,63 %, kapasitasnya hanya terhitung : Kapasitas = 7 (Non-GTO) + (1 x 16,63%) = 7,17 atau 7 gardu operasi. Dari demikian Gardu GTO tidak banyak megambil peran guna mengurangi antrian di gardu Non-GTO. Hal ini disebabkan karena sosialisasi penggunaan e- toll card yang masih kurang menyebabkan Gardu Tol Otomatis tersebut sepi pengguna sehingga kapasitas GTO tidak dapat disetarakan dengan gardu Non- GTO. 4.7 Analisis Antrian Kendaraan Proses terjadinya antrian terdiri dari 4 (empat) tahap: a. Tahap I : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) bergerak dengan suatu kecepatan tertentu menuju suatu tempat pelayanan. Besarnya arus lalu lintas yang datang disebut tingkat kedatangan (λ). Jika digunakan disiplin antrian FIFO dan terdapat lebih dari 1 (satu) tempat pelayanan (multilajur), maka diasumsikan bahwa tingkat kedatangan (λ) tersebut akan membagi dirinya secara merata untuk setiap tempat IV - 68

pelayanan sebesar (λ/n) dimana N adalah tempat pelayanan. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa akan terbentuk N buah antrian berlajur tunggal dimana setiap antrian berlajur tunggal akan berlaku disiplin FIFO. b. Tahap II : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) mulai bergabung dengan antrian yang menunggu untuk dilayani. Jadi waktu antrian dapat didefinisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai bergabung dengan antrian sampai dengan waktu kendaraan mulai dilayani oleh suatu tempat pelayanan. c. Tahap III : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) dilayani oleh suatu tempat pelayanan. Jadi waktu pelayanan (WP) dapat didefinisikan sebagai waktu sejak dimulainya kendaraan dilayani sampai dengan waktu kendaraan selesai dilayani. d. Tahap IV : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) meninggalkan tempat pelayanan melanjutkan perjalanan. 4.7.1 Antrian FIFO Dengan data yang sama yaitu tingkat kdatangan arus lalu lintas (pada hari senin, 30 desember 2013) sebesar 5.029 kend/jam atau 84 kend/menit. Dan rata rata waktu pelayanan di gardu tol 10,58 detik/kend.atau µ = 6 kend/menit. IV - 69

Maka kebutuhan gardu sebagai berikut : ρ = < 1 intensitas ρ = < 1 ρ = 84 / 7 < 1 6 = 2 > 1 Dengan ρ = 2 > 1, Ini artinya terdapat antrian yang sangat panjang di dalam sistem. Terjadi karena terlalu padatnya jumlah kendaraan yang melewati gerbang tol veteran dan minimnya jumlah gardu yang melayani kendaraan. a. Karakteristik antrian Non-GTO dengan jumlah gardu yang ada adalah 7 gardu (keadaan existing), di dapat : 1. Rata rata jumlah kend.di dalam sistem : = ( N ) / ( µ - N ) 84 84 = ( ) / ( 6 ) 7 7 = 12 6 (84 / 7) = - 2 kendaraan. IV - 70

2. Rata rata jumlah kendaraan dalam antrian : = ( N ) 2 / µ x (µ - N ) 84 = ( ) 2 84 / 6 x ( 6 ( ) 7 7 = - 4 kendaraan. 3. Rata rata waktu di dalam sistem : = 1 / ( µ - N ) 84 = 1 / ( 6 - ) 7 = 1 (6) = - 0,16 menit. 4. Rata rata waktu di dalam antrian : = ( N ) / ( µ x ( µ - N ) 84 84 = ( ) / ( 6 x ( 6 - ) 7 7 = - 0,3 menit. Hal ini menunjukkan jumlah atrian yang sangat panjang dikarenakan hasil hari perhitungan minus (-) dan waktunya pun menunjukkan waktu yang tidak terhingga dalam sistem maupun dalam antrian. IV - 71

b. Karakteristik antrian GTO dengan jumlah gardu yang ada adalah 1 gardu (keadaan existing), di dapat : 1. Rata rata jumlah kend.di dalam sistem : = ( N ) / ( µ - N ) = ( 1 21 ) / ( 6 1 21 ) = - 2 kendaraan. 2. Rata rata jumlah kendaraan dalam antrian : = ( N ) 2 / µ x (µ - N ) = ( 1 21 ) 2 / 6 x ( 6 ( 1 21 ) = - 4 kendaraan. 3. Rata rata waktu di dalam sistem : = 1 / ( µ - N ) = 1 / ( 6-1 21 ) = 1 (15) = - 0,12 menit. 4. Rata rata waktu di dalam antrian : = ( N ) / ( µ x ( µ - N ) IV - 72

= ( 1 21 ) / ( 6 x ( 6-1 21 ) = - 0,3 menit. Dengan demikian dari jumlah gardu yang sudah ada, memerlukan gardu tambahan (Non-GTO ataupun GTO). 4.7.2 Menghitung Jumlah Kebutuhan Gardu Minimum Dengan data yang sama yaitu tingkat kdatangan arus lalu lintas (pada hari senin, 30 desember 2013) sebesar 5.029 kend/jam atau 84 kend/menit. Dan rata rata waktu pelayanan di gardu tol 10,58 detik/kend.atau µ = 6 kend/menit. Jika jumlah gardu yang dibutuhkan adalah N. a. Maka kebutuhan gardu ideal Non-GTO adalah : ρ = < 1 intensitas / N < 1 84 / N < 1 6 84 < 1 6N N > 15 IV - 73

Sehingga dengan minimum 15 gardu tol dapat dihitung karakteristik antrian sebagai berikut : 1. Rata rata jumlah kend.di dalam sistem : = ( N ) / ( µ - N ) 84 84 = ( ) / ( 6 ) 15 15 = 66 kendaraan. 2. Rata rata jumlah kendaraan dalam antrian : = ( N ) 2 / µ x (µ - N ) 84 = ( ) 2 84 / 6 x ( 6 ) 15 15 = 65 kendaraan. 3. Rata rata waktu di dalam sistem : = 1 / ( µ - N ) 84 = 1 / ( 6 - ) 15 = 1 0,4 = 11,82 menit. IV - 74

4. Rata rata waktu di dalam antrian : = ( N ) / ( µ x ( µ - N ) 84 84 = ( ) / ( 6 x ( 6 - ) 15 15 = 11,64 menit. b. Maka kebutuhan gardu ideal GTO adalah : ρ = < 1 intensitas / N < 1 21/ N < 1 8 21 < 1 8 N > 3 Sehingga dengan 3 gardu tol dapat dihitung karakteristik antrian sebagai berikut : IV - 75

1. Rata rata jumlah kend.di dalam sistem : = ( N ) / ( µ - N ) = ( 3 21 ) / ( 6 3 21 ) = 12 kendaraan. 2. Rata rata jumlah kendaraan dalam antrian : = ( N ) 2 / µ x (µ - N ) = ( 3 21 ) 2 / 6 x ( 6 3 21 ) = 11 kendaraan. 3. Rata rata waktu di dalam sistem : = 1 / ( µ - N ) = 1 / ( 6-3 21 ) = 1,67 menit. 4. Rata rata waktu di dalam antrian : = ( N ) / ( µ x ( µ - N ) = ( 3 21 ) / ( 6 x ( 6-3 21 ) = 1,5 menit. IV - 76

4.7.3 Analisis Kebutuhan Gardu Sesuai PT. JLJ Berikut adalah hasil analisis dari kebutuhan gardu yang dibutuhkan untuk melayani volume lalu lintas pada Gerbang Tol Veteran dengan metode yang digunakan PT.JLJ: PENGHITUNGAN JUMLAH GARDU DATA INPUT Nama Gerbang : VETERAN Sistem Transaksi (Tertutup/Terbuka) : TERBUKA Rata-2 Waktu Pelayanan Gardu : : 9.47 (Detik/kend.) Koefisien Jam Puncak/PHF (%) : 12.9% LHR Transaksi Gerbang : : 39528 (Kend/hari) IV - 77

Tabel 4.18 Perhitungan Kebutuhan gardu Syarat Jml.Gardu ( ) ρ ( / ) Po Ls Lq Wq Ws Antrian (Gardu) (kend/jam) (kend/jam) λ/(c.μ) (kend) (kend) (menit) (menit) T idak OK 1 5,029 323 15.6 15.6 (14.5506883) (1.069) (16.62) (0.198) (0.013) T idak OK 2 5,029 323 7.8 15.6 (0.7720887) (0.262) (15.81) (0.189) (0.186) T idak OK 3 5,029 323 5.2 15.6 (0.0809652) 0.522 (15.03) (0.179) (0.176) T idak OK 4 5,029 323 3.9 15.6 (0.0125656) 1.276 (14.27) (0.170) (0.167) T idak OK 5 5,029 323 3.1 15.6 (0.0025608) 1.996 (13.56) (0.162) (0.159) T idak OK 6 5,029 323 2.6 15.6 (0.0006410) 2.672 (12.88) (0.154) (0.151) T idak OK 7 5,029 323 2.2 15.6 (0.0001887) 3.294 (12.26) (0.146) (0.143) T idak OK 8 5,029 323 1.9 15.6 (0.0000633) 3.844 (11.71) (0.140) (0.137) T idak OK 9 5,029 323 1.7 15.6 (0.0000235) 4.298 (11.25) (0.134) (0.131) NO 10 5,029 323 1.6 15.6 (0.0000095) 4.612 (10.94) (0.131) (0.127) NO 11 5,029 323 1.4 15.6 (0.0000041) 4.709 (10.84) (0.129) (0.126) NO 12 5,029 323 1.3 15.6 (0.0000018) 4.426 (11.12) (0.133) (0.130) NO 13 5,029 323 1.2 15.6 (0.0000008) 3.354 (12.20) (0.146) (0.142) NO 14 5,029 323 1.1 15.6 (0.0000003) 0.030 (15.52) (0.185) (0.182) NO 15 5,029 323 1.0 15.6 (0.0000001) (17.615) (33.17) (0.396) (0.393) YES 16 5,029 323 1.0 15.6 0.00000004 45.756 30.21 0.360 0.363 YES 17 5,029 323 0.9 15.6 0.0000001 22.354 6.80 0.081 0.084 YES 18 5,029 323 0.9 15.6 0.0000001 18.406 2.86 0.034 0.037 YES 19 5,029 323 0.8 15.6 0.0000002 16.952 1.40 0.017 0.020 YES 20 5,029 323 0.8 15.6 0.0000002 16.282 0.73 0.009 0.012 YES 21 5,029 323 0.7 15.6 0.0000002 15.941 0.39 0.005 0.008 YES 22 5,029 323 0.7 15.6 0.0000002 15.761 0.21 0.003 0.006 Sumber : Hasil Analisis Keterangan : λ = tingkat kedatangan (kendaraan per jam) μ = tingkat pelayanan per gardu (kendaraan per jam) c = jumlah gardu ρ = c Po = probabilitas tidak ada antrian kendaraan dalam sistem Lq Ls Wq Ws = rata-rata jumlah kendaraan dalam antrian (kend) = rata-rata jumlah kendaraan dalam sistem (kend) = rata-rata waktu tunggu dalam antrian (menit) = rata-rata waktu tunggu dalam sistem (menit) IV - 78

Kolom 1 : syarat stabilitas antrian pada gerbang tol (ρ 0,9 ; Lq 3 kend.) Kolom 2 : jumlah gardu. Kolom 3 : tingkat kedatangan (kend. per jam) koef. JamPuncak ( PHF ) LHR Kolom 4 : tingkat pelayanan per gardu (kend. per jam). Diambil dari kapasitas real gardu Kolom 5 : faktor penggunaan pelayanan. kolom3 kolom1xkolom 4 Kolom 6 : probabilitas tidak ada antrian kendaraan dalam sistem ( 1 p ). Kolom 7 : rata-rata jumlah kendaraan dalam sistem (kend) kolom2 kolom3xkolom 2 Kolom 8 : rata-rata jumlah kendaraan dalam antrian (kend) kolom2 x2 kolom3x( kolom3 kolom2) Kolom 9 : rata-rata waktu tunggu dalam antrian (menit) 60xkolom2 kolom3 x( kolom3 kolom2) Kolom 10 : rata-rata waktu tunggu dalam sistem (menit) 60 ( kolom3 kolom2) IV - 79

Perhitungan kebutuhan gardu : Sebagai contoh perhitungan kebutuhan gardu menurut PT. Jalantol Lingkarluar Jakarta ( PT. JLJ) adalah : Untuk mengetahui berapa jumlah kebutuhan gardu yang diperlukan untuk dapat melayani volume kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Veteran berjumlah minimal 16 gardu. Tingkat kedatangan ( λ ) = LHRgardu real = 5029 kend./hari Tingkat pelayanan per gardu ( µ ) = total kendaraan / waktu = 323 kend/jam ρ = ( cx ) = 5029 (16X 323) = 1 Probilitas tidak ada antrian di dalam sistem (Po) = 1 ρ = 0,00000004 Rata rata jumlah kendaraan dalam sistem (Ls) = ( Lq ) 6286 = ( 3 ) 375 = 46 kendaraan. IV - 80

Rata rata jumlah kendaraan dalam antrian (Lq) = Po x ( ) 0,9 / (0,9)! x ( 1-0,9 ) 2 6286 = 0,00000004 x ( )0,9 / (0,9)! x ( 1-0,9 )2 375 = 30 kendaraan Rata rata waktu tunggu dalam antrian (Wq) = (60 x Lq ) 9 =(60 x 6286 ) = 0,360 menit Rata rata waktu tunggu dalam sistem (Ws) = ( Wq + 1 ) 1 = ( 0,089 - ) 375 = 0,363 menit. IV - 81

DATA OUT PUT : Volume Kedatangan (Arrival Rate) - di gerbang tol : 5029 (Kend/jam) Kapasitas Gardu (Service Rate) : 323 (Kend/jam) Faktor Antrian (Queue Factor) : 0.972 (%) Rata-2 Jumlah Antrian (Lq) : 30 Kendaraan Kebutuhan Gardu Operasi Minimal 16 Gardu Kebutuhan Gardu Operasi Ideal 18 Gardu Rata-2 Jumlah Antrian (Lq) GO Ideal : 3 Kendaraan Faktor Antrian (Queue Factor) : 0.864 (%) Jika pada gerbang tol Non-GTO dan GTO diasumsikan mempunyai minimal jumlah gardu yang sesuai dengan perhitungan jumlah gardu ideal PT. JLJ, maka didapat karakteristik antrian seperti dibawah ini : Tabel 4.19 Karakteristik Antrian Non-GTO dengan jumlah gardu minimum. DISIPLIN ANTRIAN Non-GTO ANALISIS Senin Jumat Sabtu FIFO FVFS FIFO FVFS FIFO FVFS JUMLAH GARDU Tingkat Kedatangan (λ) (kendaraan/menit) Waktu Pelayanan Real (detik) Tingkat Pelayanan Real (µ) (kendaraan/menit) Intensitas (ρ) Rata - Rata Jumlah Kendaraan dalam Sistem (kendaraan) Rata - Rata Jumlah Kendaraan dalam Antrian (kendaraan) Rata-Rata Waktu dalam Sistem (menit) Rata-Rata Waktu dalam Antrian (menit) Sumber : Hasil Analisis 15 16 17 19 11 12 84 84 105 105 63 63 9.6 9.6 9.4 9.4 9.6 9.6 6 6 6 6 6 6 1.0 0.92 1.0 0.88 0.9 0.84 66 46 123 20 12 20 65 30 122 4 11 8 11.82 0.36 20.03 0.04 2.02 0.12 11.64 0.36 19.87 0.04 2 0.12 IV - 82

Tabel 4.20 Karakteristik Antrian GTO DISIPLIN ANTRIAN GTO ANALISIS Senin Jumat Sabtu FIFO FVFS FIFO FVFS FIFO FVFS JUMLAH GARDU Tingkat Kedatangan (λ) (kendaraan/menit) Waktu Pelayanan Real (detik) Tingkat Pelayanan Real (µ) (kendaraan/menit) Intensitas (ρ) Rata - Rata Jumlah Kendaraan dalam Sistem (kendaraan) Rata - Rata Jumlah Kendaraan dalam Antrian (kendaraan) Rata-Rata Waktu dalam Sistem (menit) Rata-Rata Waktu dalam Antrian (menit) Sumber : Hasil Analisis 3 3 5 3 4 2 21 21 16 16 12 12 8.0 8.0 8.0 8.0 8 8 8 8 8 8 7 7 0.9 0.9 0.416 0.7 0.421 0.8 12 13 1 3 1 6 11 10 0 1 0 4 1.67 0.47 0.23 0.070 0.24 0.335 2 0.48 0.1 0.072 0.10 0.337 Selanjutnya bila diinginkan kinerja sesuai SPM Jalan Tol yaitu kendaraan di dalam sistem berjumlah 3 kendaraan/menit, maka didapat kebutuhan gardu seperti ditunjukkan tabel 4.21. IV - 83

Tabel 4.21 Perbandingan Hasil Karakteristik antrian dengan SPM JalanTol DISIPLIN ANTRIAN Non-GTO ANALISIS Senin Jumat Sabtu JUMLAH GARDU Tingkat Kedatangan (λ) (kendaraan/menit) Waktu Pelayanan Real (detik) Tingkat Pelayanan Real (µ) (kendaraan/menit) Intensitas (ρ) Rata - Rata Jumlah Kendaraan dalam Sistem (kendaraan) Rata - Rata Jumlah Kendaraan dalam Antrian (kendaraan) Rata-Rata Waktu dalam Sistem (menit) Rata-Rata Waktu dalam Antrian (menit) Sumber : Hasil Analisis FIFO min. SPM Jalan Tol FIFO min. SPM Jalan Tol FIFO min. SPM Jalan Tol 15 20 17 23 11 14 84 84 105 105 63 63 9.55 9.55 9.4 9.4 9.60 9.60 6 6 6 6 6 6 1.0 0.74 0.99 0.73 0.92 0.72 66 3 123 3 12 3 65 2 122 2 11 2 11.82 0.67 20.03 0.60 2.02 0.58 11.64 0.50 19.87 0.44 1.86 0.42 IV - 84

4.8 Analisis Keseluruhan Berdasarkan hasil analisis antrian sebelumnya, maka didapat tabel perbandingan sebagai berikut : Tabel 4.22 Rekapitulasi Analisis Disiplin Antrian ANALISIS JUMLAH GARDU Tingkat Kedatangan (λ) (kendaraan/menit) Waktu Pelayanan Real (detik) Tingkat Pelayanan Real (µ) (kendaraan/menit) Intensitas (ρ) Senin DISIPLIN ANTRIAN Non-GTO Jumat Sabtu DISIPLIN ANTRIAN GTO eksisting FIFO min. FVFS SPM Jalan Tol eksisting FIFO min. FVFS SPM Jalan Tol eksisting FIFO min. FVFS SPM Jalan Tol eksisting FIFO min. FVFS eksisting FIFO min. FVFS eksisting FIFO min. FVFS 7 15 16 20 7 17 19 23 7 11 12 14 1 3 3 1 5 3 1 4 2 84 84 84 84 105 105 105 105 63 63 69 63 21 21 21 16 16 16 12 12 12 9.55 9.55 9.55 9.55 9.4 9.4 9.4 9.5 9.53 9.53 9.53 9.53 8.00 8.0 8.0 8 8.0 8.0 8.0 8 8 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 8 8 8 8 8 8 7 7 7 2.1 1.0 1.0 0.74 2.4 1.0 0.9 0.73 1.4 0.9 0.9 0.72 2.8 0.9 0.9 2.1 0.4 0.7 1.7 0.4 0.8 Rata - Rata Jumlah Kendaraan dalam Sistem -2 66 46 3-2 123 20 3-3 12 20 3-2 12 13-2 1 3-2 1 6 (kendaraan) Rata - Rata Jumlah Kendaraan dalam Antrian -4 65 30 2-4 122 4 2-5 11 8 2-4 11 10-4 0 1-4.1 0 4 (kendaraan) Rata-Rata Waktu dalam Sistem (menit) -0.16 11.82 0.360 0.67-0.09 20.03 0.04 0.60-0.36 2.02 0.12 0.58-0.08 1.67 0.47-0.12 0.23 0.07-0.20 0.236 0.335 Rata-Rata Waktu dalam Antrian (menit) -0.3 11.64 0.363 0.50-0.25 19.87 0.04 0.44-0.52 1.86 0.12 0.42-0.21 2 0.48-0.26 0.1 0.07-0.3 0.100 0.337 Sumber : Hasil Analisis Senin Jumat Sabtu IV - 85

4.8.1 Non Gerbang Transaksi Otomatis (GTO) Dengan keadaan eksisting yang ada berjumlah 7 buah gardu, terjadi antrian yang tidak terhingga disebabkan volume kedatangan kendaraan yang terlalu banyak dibanding tingkat pelayanan gardu tol ditunjukan dengan intensitas 1-2. Nilai tidak terhingga dalam perhitungan tampil sebagai harga ( - ) untuk semua karakteristik antrian. Untuk memperkecil antrian dilakukan optimasi gerbang tol dengan menghitung kebutuhan gardu minimum gardu dengan disiplin antrian FIFO dan FVFS. Dengan menggunakan sistem FIFO kebutuhan gardu minimum berjumlah 11 untuk hari libur dan 15 gardu untuk hari kerja. Sehingga dibutuhkan minimum 15 gardu untuk mewakili kebutuhan gardu dalam perhitungan ini. Dengan nilai intensitas 0,9-0,8. Sedangkan dengan sistem FVFS kebutuhan gardu minimum berjumlah 12 untuk hari libur dan 19 gardu untuk hari kerja. Dengan mengacu kepada SPM Jalan Tol yaitu kendaraan di dalam sistem berjumlah 3 kendaraan,maka didapat kebutuhan gardu berjumlah 14 untuk hari libur dan 23 untuk hari kerja. Sehingga dibutuhkan 23 gardu untuk mewakili kebutuhan gardu di dalam SPM Jalan Tol. Dengan nilai intensitas 0,74-0,72. Karena terbatasnya lahan untuk menambah jumlah gardu bila mengacu kepada SPM Jalan Tol, maka perlu ditambah tingkat pelayanan dan mengoptimalkan kinerja dari Gardu Transaksi Otomatis (GTO). IV - 86

4.8.2 Gerbang Transaksi Otomatis (GTO) Dengan keadaan eksisting yang ada berjumlah 1 buah gardu, terjadi antrian yang tidak terhingga disebabkan volume kedatangan kendaraan yang terlalu banyak dibanding tingkat pelayanan gardu tol ditunjukan dengan intensitas 2,8-1,7. Nilai tidak terhingga dalam perhitungan tampil sebagai harga ( - ) untuk semua karakteristik antrian. Untuk memperkecil antrian dilakukan optimasi gerbang tol dengan menghitung kebutuhan gardu minimum gardu dengan disiplin antrian FIFO dan FVFS. Dengan menggunakan sistem FIFO kebutuhan gardu minimum berjumlah 4 untuk hari libur dan 3 gardu untuk hari kerja. Sehingga dibutuhkan minimum 4 gardu untuk mewakili kebutuhan gardu dalam perhitungan ini. Dengan nilai intensitas 0,9-0,4. Sedangkan dengan sistem FVFS kebutuhan gardu minimum berjumlah 2 untuk hari libur dan 3 gardu untuk hari kerja. Pada Gerbang Tol Veteran mempunyai 1 GTO dan 7 Non-GTO. Gerbang Tol Otomatis (GTO) tidak terlalu banyak membantu mengurai antrian pada gerbang tol Non-GTO, karena banyak dari pengguna jalan tidak menggunakan gardu GTO. Dikarenakan kurangnya sosialisasi penggunaan e-toll card menyebabkan GTO tersebut sepi dari penggunanya. Serta minimnya papan informasi yang mendukung guna memberitahu pada pengguna e-toll card menggunakan gardu GTO. Sehingga masih banyak pengguna e-toll card menggunakan gardu Non-GTO untuk melakukan transaksi pembayaran. IV - 87

Perbedaan kinerja Non-GTO dengan GTO terdapat pada waktu transaksi pembayaran (Non-GTO = 9,55 detik dan untuk GTO = 8 detik). Walaupun perbedaannya tidak signifikan, penambahan gardu GTO dirasa sangat perlu, bila penambahan gardu Non-GTO tidak memungkinkan. Sehingga untuk mengurangi kepadatan pada Gerbang Tol Veteran, perlu penambahan gardu GTO dan ditingkatkan kinerja GTO. 4.8.3 Pengaruh Keadaan Sekitar terhadap Panjang Antrian pada Gerbang Tol a. Off Ramp Veteran Off Ramp Veteran yang berada ± 600 meter dari Gerbang Tol Veteran tidak berpengaruh banyak terhadap antrian pada main road. Volume kendaraan yang keluar off ramp ataupun perilaku kendaraan yang menyimpang, tidak begitu memberikan pengaruh. Berdasarkan perhitungan yang telah disajikan, diketahui bahwa besarnya persentase volume kendaraan yang keluar melalui off ramp sebesar 16,69 % atau 177 kendaraan (pada waktu jam sibuk, 06.15 07.15 pagi hari) dari jumlah total kendaraan yang berada pada main road (4.143 kendaraan). b. Persentase Kendaraan Berat dengan Jumlah Lalin Main Road. Jumlah persentase kendaraan berat (Gol III-V) ditunjukkan pada tabel berikut : IV - 88

4.23 Tabel Jumlah Proporsi (%) Kendaraan Berat (Gol III-V) dengan Jumlah Lalin HARI WAKTU GOL III-V (smp) JUMLAH LALIN (smp) PERSENTASE GOL III-V DENGAN JUMLAH LALIN (%) SENIN JUMAT PAGI PAGI 116 552 25925 26012 0.4 2.1 SORE SORE 158 82 19351 5728 0.8 1.4 SABTU SIANG 296 22529 1.3 RATA - RATA 1.2 Sumber : Hasil Analisis Tabel diatas menunjukann persentase kendaraan berat yang melintasi Gerbang Tol Veteran adalah 1,2 % terhadapa jumlah lau lintas keseluruhan kendaraan (smp). Sehingga keadaan kendaraan berat yang memiliki SENIN JUMAT SABTU kekurangan dalam melakukan manuver pada tikungan dapat dikatakan memiliki pengaruh sangat kecil terhadap panjangnya antrian Gerbang Tol. Berikut adalah grafik proporsi persentase Gambar 4.6 Grafik Persentase (%) Kendaraan Berat dengan Jumlah Lalin Sumber : Hasil Analisis IV - 89

c. Geometrik Jalan Tol. Pengaruh Geomatrik secara umum terhadap panjangnya antrian kendaraan diantaranya dapat dijelasakan sebagai berikut : Letak Gerbang Tol berada setelah ramp veteran. Sebagaimana telah dibahas pada Bab sebelumnya. Terjadi penyempitan jalur dari 4 lajur menjadi 2 lajur pada Sta.00+200 (ulujami junction) dan melebar menjadi 3 lajur pada Sta.16+200 sebelum off ramp veteran sampai Gerbang Tol Veteran. Adanya perbedaan elevasi pada jalan tol JORR pada Sta.00+00 geometric jalan menanjak dan menurun pada Sta.16 (ulujami junction) dengan kemiringan 6 %. kemudian pada Sta 16+400 terdapat off ramp dan geometric jalan menanjak setelah off ramp sampai dengan Sta 17+20 (jembatan ulujami) ± 200 m sebelum Gerbang Tol Veteran. IV - 90