BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pihak ke pihak lainnya. Perkembangan zaman juga mempengaruhi. perkembangan media massa. Dimana media massa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

Bab 1 PENDAHULUAN. yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

Marketing Communication Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, umum (Monle dan Johnson, 2007: 3).

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

JESSICA LARA

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. dapat merebut pangsa pasar yang lebih luas. oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99)

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. lakukan, baik di masa kini maupun masa depan, dengan satu tujuan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat menarik perhatian orang banyak, bahkan membuat banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seperti diketahui bahwa setiap produsen, baik itu yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media pandang dengar (audio visual) yang paling kuat

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Semakin majunya zaman maka semakin banyak pula produk-produk yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. macam cara. Komunikasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kantor, dll ), oleh karena itu komunikasi menyentuh hampir seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komunikasi adalah ilmu tertua di dunia, karena komunikasi merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Setelah mempelajari Bab ini

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi tersebut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum PT. Jaco Nusantara Mandiri. Gambar 1.1 LOGO JACO TV SHOPPING

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan usaha yang paling ketat dalam Bidang Ekonomi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat isi media saat ini, baik media cetak maupun non cetak, sebagian

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Arus teknologi dan informasi yang terjadi secara dinamis, membuat khalayak sadar betul akan pentingnya hal tersebut dalam dinamika kehidupan. Tidak dapat dipungkiri bahwa arus teknologi dan informasi sangat berpengaruh terhadap apa yang akan terjadi dalam kehidupan masyarakat baik untuk sekarang maupun masa yang akan datang. Dan sangat besar kemungkinan bagi khalayak untuk terus-menerus mendapat terpaan informasi, terlebih dari media massa. Seperti yang kita ketahui, proses komunikasi (penyampaian pesan atau informasi) bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Cara penyampaiannya pun juga bermacam-macam,mulai dari tatap muka, melalui surat, telepon atau media massa seperti radio, televisi bahkan internet sekalipun. Dari berbagai cara berkomunikasi yang ada, bentuk komunikasi yang melibatkan media massa dinilai cukup efektif jika dilihat dari proses penyampaiaannya. Hal ini dikarenakan selain mampu menyampaikan pesan atau informasi dengan baik dan menyeluruh, media massa juga terbukti memiliki kekuatan untuk mempengaruhi khalayak. Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service or idea by an

2 identified sponsor (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, service atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui). Adapun maksud dibayar pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang / waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata nonpersonal berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, Radio, Majalah, Koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Dengan demikian, sifat nonpersonal iklan berarti pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan (kecuali dalam direct response advertising). Karena itu, sebelum pesan iklan dikirimkan, pemasang iklan harus betul betul mempertimbangkan bagaimana audiensis akan menginter pretasikan dan memberikan respons terhadap pesan iklan dimaksud. 1 Iklan adalah suatu bentuk proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak mengenai penawaran suatu produk atau jasa dengan menggunakan media. Menurut Wahyu Wibowo iklan atau periklanan didefinisikan sebagai kegiatan berpromosi barang atau jasa melalui media massa. Perkembangan iklan atau periklanan (advertising) di ruang lingkup masyarakat beberapa tahun terakhir telah memunculkan berbagai persoalan sosial kultural menyangkut tanda (sign) yang digunakan, citra (image) yang ditampilkan, informasi (pesan) yang disampaikan, makna yang diperoleh, serta bagaimana 1 Morissan, M.A. Periklanan. Komunikasi Pemasaran Terpadu, Kencana Prenada Media Group. Hal. 14

3 pengaruhnya terhadap persepsi, pemahaman, dan tingkah laku masyarakat. Apakah sebuah iklan benar-benar menampilkan realitas tentang produk yang ditawarkan atau malah sebaliknya. Realitas itu sendiri dianggap sebagai sebuah cerminan dari produk yang diiklankan, namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Seringkali iklan terperangkap di dalam skema permainan tanda (free play of sign), dalam rangka menciptakan citra palsu sebuah produk yang seringkali mengabaikan bagian integral, substansial atau fungsional produk tersebut. Akan tetapi melalui kemampuan retorika sebuah iklan, citra-citra tersebut justru menjadi model rujukan dalam mempresentasikan produk. Suatu iklan juga didasarkan pada konsep segmen-segmen yang akan dituju. Definisi dari segmen itu sendiri adalah kelompok masyarakat tertentu yang menjadi sasaran penjualan suatu produk. Segmen harus diketahui dan ditentukan oleh pengiklan agar tidak salah sasaran. Dengan kata lain, iklan tersebut efektif dalam menyampaikan pesan atau informasi produk seperti yang dikehndaki oleh pengiklan.adapun tujuan penggunaan segmentasi pasar adalah untuk memungkinkan pengiklan merancang bauran pemasaran yang lebih tepat dalam menjawab kebutuhan para konsumen pada segmen pasar tertentu. Satu segmen pasar terdiri dari individu kelompok atau organisasi dengan satu atau lebih karakteristik serupa. Televisi merupakan salah satu bentuk media yang sering digunakan untuk beriklan. Hal ini dikarenakan televisi memiliki keunggulan dibanding dengan

4 media lain. Televisi mempunyai segmentasi pasar yang lebih luas daripada media cetak atau radio. Audiens yang heterogen dan jangkauan yang luas membuat para pengiklan lebih tertarik menggunakan media ini. Selain itu televisi mempunyai erbedaan yang mendasar dibanding media lain, dimana televisi memadukan antara audio (seperti yang dimilai radio) dengan visual. Pada dasarnya setiap orang memerlukan suplai energi yang cukup untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Apalagi bagi olahragawan dan pekerja berat. Suplai energi ini berfungsi mengganti ion-ion tubuh yang hilang akibat aktivitas tersebut, karena setelah beraktivitas berat, bila ion-ion yang hilang tersebut tidak segera disuplai, maka seseorang akan kekurangan energi, sehingga menjadi lemas dan kurang bersemangat. Proses hilangnya ion tubuh dan perlunya suplai ion pengganti merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap orang. Untuk mengganti ion-ion yang hilang itu banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain dengan mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, vitamin, gula, protein, lemak dan mineral. Zat-zat ini dapat diperoleh dari berbagai makanan dan buah buahan, serta minum air putih. Namun banyak orang yang lebih suka mengambil jalan pintas untuk menyuplai energi yang hilang tersebut dengan minuman berenergi sebagai sumber tenaga tambahan. Kelebihan produk ini adalah manfaatnya yang dapat dirasakan secara cepat, karena mengandung zat pemanis yang sangat mudah diserap tubuh. Berbeda dengan gula biasa yang perlu proses agak lama. Sumber lainnya yang juga mempengaruhi kecepatan reaksi adalah kandungan zat stimulan seperti caffein dan taurin. Kedua zat ini berfungsi untuk memperlancar metabolisme

5 tubuh. Suplai energi atau suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang disuplai dari makanan pokok tidak terpenuhi. Salah satu aspek yang seringkali di eksploitasi adalah aspek bekerja keras. Media telah berperan aktif dalam mengekspresikan langsung realitas sosial tentang laki-laki. Media telah melakukan penggambaran atas definisi laki-laki dalam wacana bekerja keras. Seperti dalam kehidupan sosial kerap kali digambarkan dengan sikap mandiri, mengambil keputusan, agresif dan mempunyai jiwa kompetisi. Dalam media diperlihatkan bahwa laki-laki dengan penekanan sikap di atas yang diterima di masyarakat dan sesuatu yang sepantasnya ada sebagai laki-laki. Nilai-nilai bekerja keras laki-laki kini telah dijadikan komoditas dan disebarluaskan. Sifat kelelakian berbeda-beda dalam setiap kebudayaan. Konsep bekerja keras dalam budaya Timur seperti di Indonesia dipengaruhi oleh faktor kebudayaan. Ketika seorang anak laki-laki lahir ke dunia, maka telah dibebankan beragam norma, kewajiban dan setumpuk harapan keluarga terhadapnya. Berbagai aturan dan atribut budaya telah diterima melalui beragam media yaitu ritual adat, teks agama, pola asuh, jenis permainan, tayangan televisi, buku bacaan, petuah dan filosofi hidup. Hal-hal sepele yang terjadi sehari-hari selama berpuluh tahun yang bersumber dari norma-norma budaya telah membentuk suatu pencitraan diri dalam kehidupan seorang laki-laki. Kondisi ini dapat dilihat dari selera dan cara berpakaian, penampilan, bentuk aktivitas, cara bergaul, cara penyelesaian permasalahan, ekspresi verbal maupun non verbal hingga jenis aksesoris tubuh yang dipakai.

6 Konsep bekerja keras yang telah diterima melalui nilai-nilai dan normanorma budaya masyarakat serta disebarluaskan oleh media secara berkesinambungan juga dipergunakan oleh para produsen dalam melekatkan produk-produk mereka pada citra bekerja keras atau yang bersifat mendukung dan menambah nilai bekerja keras. Singkatnya dapat diartikan bahwa bekerja keras sebagai komoditas dipergunakan produsen dengan memberikan janji-janji sebuah solusi bahwa bekerja keras bagi laki-laki bisa didapatkan dari produk yang mereka tawarkan atau produk yang dihadirkan produsen dalam membantu dan memberi dukungan pada masyarakat untuk mendapatkan ciri-ciri bekerja keras dengan tujuan akhir adalah keuntungan bagi produsen atas produk tersebut. Hal tersebut terlihat pada iklan Minuman Energi Ekstra Joss versi Pekerja Lapangan di televisi. Pada iklan tersebut, menggambarkan tentang seorang pria yang terlihat jantan yang sedang bekerja dalam membuat suatu bangunan,dan ketika sedang bekerja pria tersebut terasa lelah, dan ia lalu meminum suatu minuman berenergi tetapi tetap saja tubuhnya masih terasa lelah, dan ketika teman pekerjaanya menawarkan suatu minuman berenergi lain dan ia meminumnya, dan tidak lama kemudian setelah pria tersebut meminum minuman berenergi tersebut tubuhnya menjadi bersemangat kembali, dan minuman berenergi yang pria tersebut minum adalah Ekstra Joss. Secara garis besar peneliti melihat ada aspek yang menonjol dari iklan tersebut, yaitu menempatkan aspek bekerja keras dari sudut pandang yang berbeda sebagai point of view dari produk iklan yang ditampilkan.

7 Aspek bekerja keras yang ditunjukkan pada iklan minuman energi untuk pria umumnya menampilkan kejantanan pria seperti menonjolkan kekuatan, ketangguhan dan kegigihan. Dan dalam iklan Minuman Energi Ekstra Joss versi Pekerja Lapangan ini bekerja keras yang ditonjolkan bukan hanya kekuatan saja, tetapi menonjolkan bagaimana laki-laki gigih dan sangat pekerja keras dalam melakukan suatu pekerjaan. Dan juga iklan tersebut mempunyai tagline yang berbunyi seperti ini Pekerja lapangan itu laki? Kenapa iklan ini membuat tagline demikian? Apa mungkin karena yang menjadi model dalam iklan tersebut adalah laki-laki, Padahal banyak juga para perempuan yang bekerja lapangan dan perempuan juga tidak selalu bekerja hanya didapur, ada juga para perempuan yang bekerja diluar rumah atau dilapangan, banyak hal yang membuktikan bahwa para perempuan itu juga bekerja dilapangan yaitu ada perempuan yang bekerja sebagai supir busway, bekerja sebagai jurnalis, sebagai crew diacara televisi dan juga masih banyak lagi. Mungkin dari pernyataan iklan yang membuat tagline seperti itu, iklan tersebut ingin menonjolkan sosok laki-laki yang kebanyakan bekerja dilapangan dan juga dalam iklan ini pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan berat seperti mengangkat besi atau secara keseluruhan pekerjaan yang dilakukan dalam iklan ini adalah membuat sebuah bangunan baru. Jadi kenapa iklan tersebut tidak menonjolkan sosok perempuan, karena pekerjaan membangun sebuah bangunan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan tetapi itu adalah pekerjaan yang dilakukan oleh para leki-laki karena pekerjaan membuat sebuah bangunan itu pekerjaan yang sangat berat dan membutuhkan tenaga ekstra.

8 Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengungkap makna di balik iklan tersebut dengan melakukan penelitian menggunakan teori yang sesuai dengan objek penelitian. Peneliti menganggap iklan tersebut layak untuk diteliti lebih mendalam mengingat aspek bekerja keras kini sudah berkembang lebih luas. Apa yang ditampilkan oleh iklan mencerminkan sebuah pesan dari produk bahwa sisi menarik dari bekerja keras tidak hanya dilihat dari seberapa gagahnya seorang pria saat beraktifitas dan mengeluarkan keringat atau seberapa kuatnya pria dalam mengangkat beban berat melainkan bagaimana laki-laki sangat gigih dan sangat pekerja keras dalam melakukan suatu pekerjaan. Melihat begitu menariknya tanda-tanda yang terkandung dalam iklan tersebut, maka jalan terbaik untuk mengamati dan mempresentasikan ada dengan menggunakan analisis semiotika.

9 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah: Bagaimana pemaknaan bekerja keras dalam iklan Ekstra Joss Versi Pekerja Lapangan? 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemaknaan pesan bekerja keras dalam iklan Ekstra Joss Versi Pekerja Lapangan 1.4 Manfaat Penelitian Manfaan penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1.4.1 Kegunaan Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan atas wawasan serta bahan referensi bagi mahasiswa komunikasi, Sehingga dapat diaplikasikan untuk perkembangan ilmu komunikasi. 1.4.2 Kegunaan Praktis Diharapakan dapat menjadi kerangka acuan bagi pihak produsen dan pengiklan agar semakin kreatif dalam menggambarkan iklan dan mudah dipahami oleh masyarakat.