PENGARUH JENIS KAYU BERBEDA TERHADAP MUTU IKAN SELAIS (Cryptopterus bicirchis) ASAP. Oleh : Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
QUALITY ASSESSMENT OF SMOKED SELAIS (Cryptopterus bicirrhis) RESULTS USING LABAN WOOD SMOKE WITH DIFFERENT METHODS FOR THE STORAGE ROOM TEMPERATURE

STUDI COMPERATIVE JENIS KAYU TERHADAP FLAVOR IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) ASAP. Oleh: Abstrak

Quality Characteristics of Cryptopterus Catfish Cracker Fortified With White Mushroom (Pleurotus ostreatus) by: ABSTRACT

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

I. PENDAHULUAN. memiliki potensi perikanan terbesar ketiga dengan jumlah produksi ,84

Pengaruh Fortifikasi Jumlah Konsentrat Protein Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Yang Berbeda Pada Tahu Terhadap Tingkat Penerimaan Konsumen

Herry Kurniawan 1), Suparmi 2), Sumarto 2) Abstract

KARAKTERISTIK KIMIA ASAP CAIR HASIL PIROLISIS BEBERAPA JENIS KAYU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

A STUDY OF THE USE CITRONELLA XTRACT (Cimbopogon citratus) AT THE FISH PROCESSING LOMEK (Harpodon nehereus) SMOKED. By:

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK ROSELA

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

PENGARUH PERBEDAAN JENIS BAHAN BAKU ASAP CAIR TERHADAP MUTU IKAN SELAIS (Cryptopterus bichircis) FLAVOR ASAP

Roni Andika 1 ), Sukirno Mus 2 ), Tjipto Leksono 2 ) ABSTRAK

PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU KERUPUK IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii)

KARAKTERISASI ASAP CAIR HASIL PIROLISIS AMPAS TEBU SERTA PENGUJIANNYA UNTUK PENGAWETAN DAGING AYAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP NUGGET YANG DIBUAT DARI BAHAN BAKU IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) ASAP CAIR

THE EFFECT OF ADDITION OF SPINACH FLOUR (Amaranthus sp) ON CONSUMER ACCEPTANCE OF CATFISH BALL. Mychael F Naibaho 1), Dewita Buchari 2), Sumarto 2)

PENGARUH PENGGUNAAN SERAI (Cimbopogon citratus) PADA MUTU HASIL PENGOLAHAN BELUT (Monopterus albus) ASAP

STUDI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP ABON IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ASAP DENGAN METODE PENGASAPAN BERBEDA

THE EFFECT OF DIFFERENT FERMENTATION MEDIUM ON QUALITY OF FERMENTED COMMON SNAKE HEAD (Channa striata) BEKASAM. Abstract

Kajian Karakteristik Mutu Kerupuk Ikan Jelawat Leptobarbus hoevenii Selama Penyimpanan. Edison 1) dan Sumarto 1)*

Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan

PENGARUH PENAMBAHAN KOSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU KUE SEMPRONG. Oleh:

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

The Study of Catfish (Pangasius hypophthalmus) Freshness by Handling with Different Systems By Yogi Friski 1 N. Ira Sari 2 and Suparmi 2 ABSTRACT

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: Fillet ikan patin, daun sirih, asap cair

PENGARUH JENIS KEMASAN YANG BERBEDA TERHADAP MUTU DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR.

KAJIAN MUTU MOCHI YANG DIFORTIFIKASI DENGAN KONSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) Oleh

PENGARUH KETEBALAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP MUTU FILLET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) ASAP DENGAN MENGGUNAKAN ASAP CAIR

PENGARUH PENAMBAHAN GARAM TERHADAP KARAKTERISTIK DAN PENERIMAAN KONSUMER FILLET ASAP PATIN (Pangasius hypophthalmus)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

Pengaruh Lama Pengasapan Yang Berbeda Terhadap Mutu Organoleptik dan Kadar Air pada Ikan Tongkol (Euthynnus affinis ) Asap

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

PENGARUH PERBEDAAN BAHAN BAKU ASAP TERHADAP MUTU IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) ASAP. Oleh ABSTRAK

THE EFFECT OF USING FISH OFFAL FERMENTATION MEDIUM CRUDE ENZYME BROMELAIN WHICH GIVEN THE QUALITY OF SOY SAUCE AND SALT CATFISH

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

The Effect of Corn Flavor on Consumer Acceptance of Catfish Macaroni (Pangasius hyphopthalmus) by: ABSTRACT

PERAN TAWAS TERHADAP PERURAIAN PROTEIN IKAN TONGKOL. Nurrahman* dan Joko Teguh Isworo* ABSTRAK

KAJIAN PENGOLAHAN IKAN PORA-PORA (Mystacoleuseus padangesis) ASAP DENGAN ASAP CAIR MENGGUNAKAN ALAT PENGERING SUMBER PANAS BERBEDA

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

Keywords : Fish Protein Concentrate, Pangasius hypophthalmus, Hump Banana Nugget, Consumer Acceptance and Chemical Composition

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

QUALITY CHARACTERISTICS FERMENTED TILAPIA (Oreochromisniloticus) DIFFERENT CARBOHYDRATE SOURCE. Diterima : 2 Juni 2013 Disetujui : 2 Juli 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

PROSES FERMENTASI DENGAN BAKTERI ASAM LAKTAT TERHADAP SIFAT KIMIA DENDENG SAPI IRIS DAN GILING. Oleh : Akram Hamidi

Uji Pembedaan Ikan Teri Kering pada Lama Pengeringan Berbeda dengan Ikan Teri Komersial dari Desa Tolotio Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

YUWIDA KUSUMAWATI A

Tidak terdapat perbedaan mutu medium fermentasi terhadap

Food Science and Culinary Education Journal

Pengaruh Penggunaan Asap Cair Yang Berbeda Terhadap Mutu Ikan Patin ( Pangasius hypopthalmus) Asap Selama Penyimpanan Pada Suhu Kamar. Oleh.

PENGARUH FORTIFIKASI ALGA HIJAU BIRU (Spirulina) PADA MAKARONI IKAN PATIN (Pangasius hyppophthalmus) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

TINJAUAN PUSTAKA. dari pada daging domba dan sapi sehingga tingkat konsumsi daging itik di

STUDI MUTU PRODUK IKAN JAPUH (Dussumieria acuta C.V.) ASAP KERING INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA TUMPAAN BARU, KECAMATAN TUMPAAN

EVALUASI MUTU SENSORIS DAN KIMIA IKAN ASAP YANG DIBUAT DARI IKAN BAUNG (Mystus nemurus) YANG DIBERI MAKAN DIET BERBEDA. Abstract

Pemotongan Daging Ikan Toman (Channa micropeltes) dalam Pembuatan Ikan Kering

1 I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi. Pemikiran, (6) Hipotesis, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

OPTIMASI PROSES PIROLISIS ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA DAN APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS

Ulangan 1 Ulangan 2 (%)

Pengaruh Pengasapan Sekam Padi Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Dendeng Batokok

SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK SOSIS ASAP DENGAN BAHAN BAKU CAMPURAN DAGING DAN LIDAH SAPI SELAMA PENYIMPANAN DINGIN (4-8ºC) SKRIPSI WAWAN KARYADI

Pemanfaatan Bonggol Jagung Menjadi Asap Cair Menggunakan Proses Pirolisis Guna Untuk Pengawetan Ikan Layang (Decapterus spp)

Perubahan Mutu Ikan Gabus (Channa striata) Asap selama Penyimpanan

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

STUDI MUTU DAN PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP ABON IKAN

JOM: OKTOBER ) Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau 2) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

Pengolahan Abon Ikan Karandang (Channa pleurophthalmus) dengan Penambahan Kelapa Parut

KARAKTERISTIK KIMIA SOSIS ASAP DENGAN BAHAN BAKU CAMPURAN DAGING DAN LIDAH SAPI SELAMA PENYIMPANAN DINGIN (4-8 o C)

The Effect of Cheese Flavor on Consumer Acceptance Of Catfish Macaroni (Pangasius hypopthalmus) By: Umi Kalsum 1), Suparmi 2), Sumarto 2) ABSTRACT

JURNAL. PENGARUH PENAMBAHAN JUMLAH KARAGENAN BERBEDA TERHADAP MUTU BAKSO IKAN LOMEK (Harpodon neherreus) OLEH DWI MUARIF

PENGASAPAN. PENGASAPAN merupakan perlakuan terhadap produk makanan dengan gas yang dihasilkan dari pemanasan material tanaman (contoh : kayu)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kajian Pengolahan Ikan Baung (Mystus nemurus) Asap dengan Asap Cair Menggunakan Alat Pengering Sumber Panas Berbeda. Oleh :

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

I. PENDAHULUAN. protein yang lebih baik bagi tubuh dibandingkan sumber protein nabati karena mengandung

PENDUGAAN MASA KADALUWARSA DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) PADA KEMASAN ALUMINIUM FOIL. Oleh

STUDI MUTU IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis Blkr) GORENG DAN ASAP YANG DIPASARKAN DI KOTA PADANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Fisik Meatloaf. Hasil penelitian mengenai pengaruh berbagai konsentrasi tepung tulang

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK BEEF NUGGET MENGGUNAKAN TEPUNG YANG BERBEDA (Physic and organoleptic characteristic of beef nugget using different flour)

UJI ALAT PENGASAP TIPE RAK UNTUK PISANG SALE DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR. Evaluation of Tray Smoke House for Banana by Different Biomass Fuels

Fortifikasi Minyak Ikan Jambal Siam (Pangasius hypophthalmus) dan Minyak Ikan Kerapu (Chromileptes sp) Pada Biskuit

A STUDY ON CONSUMER ACCEPTANCE OF TILAPIA ABON (Oreochromis niloticus) WITH THE ADDITION WHITE OYSTER MUSHROOM (Pleurotus ostreatus) Abstract

STUDI PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP KERUPUK ATOM YANG DIFORTIFIKASI TEPUNG TULANG IKAN BANDENG (Chanos chanos) Oleh:

II. TINJAUAN PUSTAKA. alot (Chang et al., 2005). Daging itik mempunyai kandungan lemak dan protein lebih

5.1 Total Bakteri Probiotik

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Kualitas Fisik Daging Asap dari Daging yang Berbeda Pada Pengasapan Tradisional The Phisycal Quality of Some Meat traditionally Smoked

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PENGAWET ALAMI PADA IKAN SEGAR

Transkripsi:

1 PENGARUH JENIS KAYU BERBEDA TERHADAP MUTU IKAN SELAIS (Cryptopterus bicirchis) ASAP Oleh : Fara Adipa Sitompul 1), Mirna Ilza 2), Desmelati 2) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kayu berbeda terhadap mutu mutu ikan selais. Ikan selais berukuran ± 30 gr/ekor diperoleh dari hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Rokan Hilir. Ikan selais disiangi dan diasap dengan cara pengasapan panas di dalam rumah asap dengan menggunakan kayu asap dari kayu kandis (Garcinia xanthochymus), simpur (Dillenia suffruticosa) dan laban (Vitex pinnata). Mutu ikan dievaluasi terhadap nilai sensoris, phenol, total asam dan ph. Hasil penelitian menunjukkan mutu ikan asap yang dibuat dari kayu asap kandis lebih baik dari pada ikan asap yang dibuat dari kayu asap simpur dan laban. Total phenol, keasaman, dan ph ikan asap yang dibuat dari kayu asap kandis berturut-turut adalah 6,30%, 3,51% dan 6,27, kayu asap simpur berturut-turut adalah 3,68%, 2,19%, dan 6,40 dan kayu asap laban berturut-turut adalah 3,99%, 2,36%, dan 6,48. Kata kunci : Ikan Asap, Kayu, Pengasapan panas 1 Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau 2 Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau

2 THE EFFECT OF DIFFERENT WOODS ON THE QUALITY OF SMOKED CATFISH (Cryptoterus bicirchis) By Fara Adipa Sitompul 1), Mirna Ilza 2), Desmelati 2) Abstract This research was intended to evaluate the effect of different woods on the quality of smoked catfish (Cryptoterus bicirchis). The fish weigthing ± 40 gram/fish was taken from the fisherman in Rokan Hilir. The fish was eviscerated and hot-smoked in smoke kiln with kandis wood ( Garcinia xanthochymus), simpur wood ( Dillenia sulfruticosa) and laban wood ( Vitex pinnata). Smoked catfish was evaluated for sensory quality, phenol, acidity and ph. The result showed that the of smoked catfish smoked with kandis wood was the best in quality. Phenol, acidity and Ph value for the smoked catfish smoked with kandis wood was 6,30%, 3,51% and 6,27 respectively; simpur wood was 3,68%, 2,19% and 6,40 respectively; and laban wood was 3,99%, 2,36% and 6,48 respectively Keywords: smoked catfish, wood, hot smoking 1 Student of Fisheries and Marine Science of Riau University 2 Lecture of Fisheries and Marine Science of Riau University PENDAHULUAN Ikan Selais (Cryptopterus bicirchis) adalah jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai gizi yang tinggi (kadar air 75,01%, protein 17,06%, lemak 0,44% dan abu 1,43%). Ikan Selais juga merupakan spesies ikan yang umum dibudidayakan khususnya di Provinsi Riau, dengan jumlah produksi pada tahun 2009 mencapai angka 7.056.58 ton/tahun dengan nilai produksi sebesar Rp. 42.659.679.000,- (Dinas Perikanan Tingkat I Riau, 2010). Salah satu pengolahan ikan secara tradisional adalah pengasapan ikan dimana kandungan asap berfungsi selain untuk mengeringkan (mengurangi kadar air) ikan juga menambah citarasa dan aroma yang khas pada ikan yang diasap. Hampir semua jenis ikan air tawar dapat diawetkan dengan pengasapan, salah satu diantaranya adalah pengasapan ikan selais. Secara umum telah diketahui bahwa citarasa ikan asap tergantung pada komponen yang dihasilkan melalui pembakaran. Hal ini juga tergantung pada jenis kayu yang digunakan. Senyawa asam organik dalam asap akan memberikan warna dan fenol berperan dalam menimbulkan rasa dan aroma yang khas dari ikan asap (Yanti dan Rochima, 2009) Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan usaha pengolahan ikan asap adalah penggunaan jenis kayu sebagai sumber asap dalam pembuatan ikan asap. Mutu dan volume asap yang dihasilkan dari proses pengolahan ikan asap tergantung jenis kayu yang digunakan (Mikael, 2009). Diantara jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku penghasil

3 asap adalah kayu kandis, kayu simpur, dan kayu laban. Jenis kayu penghasil asap yang digunakan dalam pengasapan mengandung senyawa kimia yang berbeda, hal ini juga akan memberikan perbedaan pada nilai mutu organoleptik ikan selais asap tersebut. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh jenis kayu asap berbeda terhadap mutu ikan selais. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh jenis kayu berbeda terhadap mutu ikan selais (Cryptopterus bicirchis) asap. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen yaitu melakukan pengasapan ikan selais dengan menggunakan metode pengasapan panas dengan menggunakan kayu kandis, simpur dan laban sebagai sumber asap untuk menghasilkan ikan selais asap. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor perlakuan jenis kayu sebagai sumber asap yang terdiri atas 3 jenis kayu, yaitu kayu kandis (), kayu simpur (), dan kayu laban (K3). Masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga ) kali ulangan, sehingga jumlah satuan percobaan 3 x 3 = 9 unit. Adapun model matematis yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan Gasperz (1991), adalah sebagai berikut : Yij = + i + εij Dimana : Yij i = Nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j = Nilai tengah populasi (population mean) = Pengaruh dari perlakuan ke-i εij = Kekeliruan percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Parameter yang digunakan adalah uji mutu organoleptik menggunakan metode scoring dengan skala 1-9, total fenol, kadar asam, dan ph. Data yang diperoleh terlebih dahulu ditabulasikan kedalam bentuk tabel dan gambar. Kemudian dilanjutkan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis variansi (A nava). Berdasarkan analisis variansi, jika F Hitung > F Table pada tingkat kepercayaan 95% berarti hipotesis ditolak, kemudian dapat dilakukan uji lanjut. Apabila F Hitung < F Tabel maka hipotesis diterima, maka tidak perlu dilakukan uji lanjut. HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai Organoleptik Nilai rupa Tabel 1. Nilai rata-rata rupa ikan selais 7,60 6,92 7,36 7,48 7,00 7,08 7,64 7,12 7,16 Ket: K1: Ikan asap yang menggunakan kayu kandis K2: Ikan asap yang menggunakan kayu simpur K3: Ikan asap yang menggunakan kayu laban 7,57 7,01 Berdasarkan Tabel 1 nilai rata-rata rupa ikan selais asap tertinggi didapatkan pada perlakuan K1 yaitu 7,57 dan terendah pada perlakuan K2 yaitu 7,01. menunjukkan bahwa perlakuan dengan jenis kayu asap berbeda berpengaruh nyata terhadap nilai rupa ikan selais asap. Nilai

4 rata-rata rupa tertinggi didapatkan pada perlakuan K1 yaitu 7,57, nilai tersebut masih berada diatas batas minimun score penerimaan produk ikan asap yang digunakan SNI 2725.1:2009 adalah 7 dengan rupa sangat rapi, coklat kekuningan sangat menarik dan secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan K2 dan K3. Perbedaan nilai rupa pada ikan selais asap diduga akibat adanya reaksi komponen asap karbonil dengan protein yang mengandung asam amino yang terdapat dalam daging ikan selais yang akan mempengaruhi nilai rupa ikan selais asap menjadi coklat kekuningan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ruiter (1979) karbonil mempunyai efek terbesar pada terjadinya pembentukan warna coklat pada produk asapan. Nilai bau Tabel 2. Nilai rata-rata aroma ikan selais 7,32 7,08 7,44 7,52 6,84 6,24 7,56 6,92 7,52 7,46 6,94 7,40 Berdasarkan Tabel 2 nilai rata-rata aroma ikan selais asap tertinggi didapatkan pada perlakuan K1 yaitu 7,46 dan terendah pada perlakuan K2 yaitu 6,94. menunjukkan bahwa perlakuan dengan jenis kayu asap berbeda berpengaruh nyata terhadap nilai aroma ikan selais asap. Nilai aroma tertinggi didapatkan pada perlakuan K1 yaitu 7,46, nilai tersebut masih berada diatas batas minimun score penerimaan produk ikan asap yang digunakan SNI 2725.1:2009 adalah 7 dengan aroma sangat enak, bau asap disukai dan secara statistik tidak berbeda nyata dengan perlakuan K3 tetapi berbeda nyata dengan perlakuan K2. Terjadinya perbedaan nilai organoleptik aroma pada ikan selais asap disebabkan oleh komponen kimia asap karbonil dan fenol yang diduga bereaksi dengan komponen protein pada daging ikan, hal ini kemudian akan mempengaruhi nilai aroma ikan asap. Nilai rasa Tabel 3. Nilai rata-rata rasa ikan selais 7,24 6,96 7,24 7,16 6,96 7,04 6,96 6,98 7,13 Berdasarkan Tabel 3 nilai rata-rata rasa tertinggi didapatkan pada perlakuan K1 yaitu dan terendah pada perlakuan K3 yaitu 6,98. menunjukkan bahwa perlakuan dengan jenis kayu asap berbeda berpengaruh nyata terhadap nilai rasa ikan selais asap, dengan nilai aroma tertinggi didapatkan pada perlakuan K1 yaitu, nilai tersebut masih berada diatas batas minimun score penerimaan produk ikan asap yang digunakan SNI 2725.1:2009 adalah 7 dengan rasa lezat, rasa asap disukai dan secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan K2 dan K3. Perbedaan nilai rasa pada ikan selais asap diduga akibat adanya reaksi antara komponen asap dan protein daging. Hal ini sesuai dengan pendapat Lawrie (2003), rasa yang diberikan oleh asap bervariasi. Asap yang sama bisa menghasilkan rasa yang berbeda dengan perbedaan lemak pada daging. Oleh karena itu rasa produk daging asap sedikit banyaknya tergantung pada reaksi antara komponen asap dan protein daging.

5 Nilai tekstur Tabel 4. Nilai rata-rata tekstur ikan selais 7,72 7,72 7,76 8,00 7,64 8,00 7,88 7,68 8,12 7,86 7,68 7,96 Berdasarkan Tabel 4 tekstur dari ikan selais asap yang dihasilkan pada semua perlakuan memperlihatkan hasil yang tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan oleh lamanya pengasapan dengan suhu yang tinggi menghasilkan tekstur yang cenderung sama terhadap produk ikan selais asap yang dihasilkan. Total Fenol Tabel 5. Nilai rata-rata total fenol (%) ikan selais (Cryptopterus bicirchis) asap 6,39 3,87 4,18 6,31 3,74 4,13 6,19 3,42 3,67 6,30 3,68 3,99 Berdasarkan Tabel 5 nilai rata-rata total fenol tertinggi didapatka pada perlakuan k1 yaitu 6,30% dan terendah pada perlakuan K2 yaitu 3,68. menunjukkan bahwa perlakuan K1 mempunyai nilai rata-rata fenol tertinggi (6,30%) dan secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan K2 dan K3 pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini disebabkan oleh jarak antara bahan baku dengan sumber asap sehingga menghasilkan total fenol yang berbeda. Kadar Asam Tabel 6. Nilai rata-rata kadar asam (%) ikan selais (Cryptopterus bicirchis) asap 3,98 2,45 2,77 3,37 2,35 2,19 3,17 1,76 2,12 3,51 2,19 2,36 Berdasarkan Tabel 6 nilai rata-rata kadar asam tertinggi didapatkan pada perlakuan K1 yaitu 3,51 dan terendah pada perlakuan 2,36. menunjukkan bahwa perlakuan K1 mempunyai nilai rata-rata asam tertinggi (3,51%) dan secara statistik berbeda nyata dengan perlakuan K2 dan K3 pada taraf kepercayaan 95%. Nilai ph Tabel 7. Nilai rata-rata ph ikan selais 6,29 6,48 6,59 6,27 6,39 6,47 6,25 6,34 6,38 6,27 6,40 6,48 Berdasarkan Tabel 7 niali rata-rata ph tertinggi didapatkan pada perlakuan K3 yaitu 6,48 dan terendah pada perlakuan K1 6,27. menunjukkan bahwa nilai ph terendah didapatkan pada perlakuan K1 yaitu 6,27 dan secara statistik berbeda nyata dengan

6 perlakuan K2 dan K3. Hal ini karena pada proses pengasapan ikan selais terdapat komponen asap yang memiliki sifat asam seperti asam-asam karboksilat yang meliputi asam formiat, asetat dan butirat (Winarno et al., 1980) yang melekat pada daging ikan sehingga menyebabkan daging ikan bersifat asam. Selain itu perbedaan nilai ph juga dipengaruhi oleh kadar fenol dan kadar asam, semakin tinggi kadar fenol dari asap semakin tinggi tingkat keasamannya yang artinya semakin rendah pula nilai ph dari asap tersebut (Sutin, 2008). KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis kayu yang berbeda sebagai sumber asap untuk menghasilkan ikan selais asap berpengaruh nyata terhadap mutu sensoris ikan selais asap yang dihasilkan. Secara keseluruhan, perlakuan yang menghasilkan ikan selais asap dengan mutu sensoris terbaik diperoleh pada ikan selais asap dengan perlakuan K1 (Kayu kandis) dengan nilai rupa, aroma, rasa dan tekstur berturut-turut adalah (7,57, 7,46,, dan 7,86). Sedangkan untuk analisa kimia terhadap total fenol, kadar asam dan nilai ph berturut-turut adalah (6,30%, 3,51%, dan 6,27). Untuk menghasilkan ikan selais asap yang mempunyai mutu terbaik adalah menggunakan kayu kandis sebagai sumber asap. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai masa simpan ikan selais asap yang dihasilkan dengan kondisi penyimpanan dan pengemasan yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Dinas Perikanan Tingkat I Riau, 2010. Laporan Tahunan Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Propinsi Riau. Pekanbaru. Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Amico, Jakarta 345 hal. Lawrie, R. A. 2003. Ilmu Daging. Parakkasi A, penerjemah. Jakarta: Universitas Indonesia. Terjemahan dari: Meat Science Mikael, JFPN. 2007. Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar yang Berbeda Terhadap Mutu Belut Sawah Selama Penyimpanan. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau Sutin. 2008. Pembuatan Asap Cair Dari Tempurung dan Sabut Kelapa Secara Pirolisis Serta Fraksinasinya dengan Ekstraksi. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian bogor. [SNI] Standar Nasional Indonesia. 2009. SNI 2725.1:2009. Ikan Asap-Bagian 1: Spesifikasi. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. 5 hlm. Ruiter, A. 1979. Color of Smoked Foods. J Food Technology, hal 54-63. Yanti dan Rochima, 2009. Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Kimiawi Fillet Lele Dumbo Asap Cair. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran. Winarno FG, Fardiaz. S, dan Fardiaz D. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: PT. Gramedia.