PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSISTENSI PILIHAN KARIR DIBIDANG AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. perubahan mendasar sejak awal tahun 1990-an (Machfoedz, 1999).

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perubahan pada sendi-sendinya. Salah satu bidang yang juga mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi Akuntan. Pendidikan ini harus

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya pada era globalisasi saat ini. Hal ini disebabkan adanya tuntutan dari

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEPUTUSAN PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya, sedangkan ditinjau dari sudut pandang subjektif karir dipandang. karena seseorang menjadi tua (Wany, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar untuk memilih jurusan. Baik itu berasal dari diri

Tunjung Irmawati B

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan akuntansi FE UNS mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Oleh: Indriani Budi Kurniawati

BAB I PENDAHULUAN. oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan sebuah karier bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, seperti tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan baik bank maupun nonbank,

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perkembangan dunia bisnis saat ini memberikan lapangan kerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis harus direspon dengan sistem pendidikan

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa eksekutif jurusan akuntansi Universitas Esa Unggul (UEU)

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. mejadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia, oleh karenanya karir seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintah mulai mengeluarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. peluang lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua angkatan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. hal ini menjadi langkah awal untuk meniti masa depan yang lebih baik. Setiap

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK BAGI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI (Survei di UNS, UMS, dan STIE SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Generasi muda ini merupakan calon-calon pekerja di bank, perusahaan

Titik Chomariyati F BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya, hal ini terjadi karena akuntan merupakan produk dari

BAB I PENDAHULUAN. Memilih dan mencari pekerjaan memiliki tingkat kesulitan dan keunikan sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI KARAKTERISTIK INDIVIDU TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta) SKRIPSI

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya disebabkan karena mereka ingin menjadi seorang akuntan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disedikan oleh para unversitas negeri ataupun universitas swasta di

Perpsepsi terhadap etika bisnis antara akuntan pendidik, akuntan publik dan mahasiswa akuntansi (studi kasus di Surakarta dan Yogyakarta) Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Pertama, setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi jurusan akuntansi,

BAB I PENDAHULUAN. dan kunci keberhasilan suatu negara. Perkembangan dunia bisnis memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, investasi, modal dan juga sumber

BAB I PENDAHULUAN. fenomena kebangkrutan perusahaan, seperti kasus Bank Mega skandal Enron

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang besar sekaligus memberikan tantangan yang semakin. mengancam eksistensi profesi akuntan indonesia.

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tata nilai dan budaya yang berlaku di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dillihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang memilih program

ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pada saarnya nanti akan mencapai apa yang dicita-citakannya. Bekerja dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

Akuntan dan Pendidikan Akuntansi Bagian 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Jasa akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. suatu negara. Ditintajau dari fungsinya, jasa akuntansi berfungsi untuk

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER

BAB I PENDAHULUAN. komputer (hardware, software) dengan teknologi komunikasi (data, image,

BAB I PENDAHULUAN. beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong sebagai angkatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta)

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta)

aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan profesionalismenya. Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan memiliki karir di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa akuntansi adalah tahap awal

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan pada perguruan tinggi yang selalu berhasil memenuhi kuota

BAB I PENDAHULUAN. oleh Basuki (1999) dalam Wany (2011) Akuntansi mendapat tempat yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesional sejalan dan seirama dengan kebutuhan akan jasa akuntansi didunia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Setiap individu dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh : MSY. FADHILAH DWINTASARI B

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. global. Profesi akuntan di Indonesia di era globalisasi ini semakin berkembang

Transkripsi:

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP) Survey Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: LUQMAN HARUN B 200 050 259 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesempatan pendidikan yang semakin meluas di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi permintaan, yaitu permintaan terhadap tenaga kerja sesuai bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja membawa berbagai perubahan dan pembaharuan dalam kesempatan pendidikan. Salah satunya yaitu diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk mendukung terpenuhinya permintaan terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. Akuntan Publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja dan audit khusus serta jasa dalam bidang nonatestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Profesi akuntan Indonesia pada masa yang akan datang menghadapi tantangan yang semakin berat, untuk itu kesiapan yang menyangkut profesionalisme akuntansi mutlak diperlukan (Ludigdo dan Machfoedz, 1999). Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan tiga hal utama yang harus 1

2 dimiliki oleh setiap anggota profesi tersebut yaitu keahlian (skill), karakter (character), dan pengetahuan (knowledge). Situasi semacam ini belum nampak di Indonesia. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi situasi dan kondisi tersebut, yaitu faktor utama disebabkan belum mempunyai komite pengembangan kurikulum dan silabus akuntansi yang formal. Faktor kedua, pendidikan akuntansi masih bertumpu pada pemberian skill dibanding pemberian sifat profesionalisme. Faktor ketiga, tidak atau belum bisa memperoleh informasi yang akurat secara empiris tentang level kualitas akuntan secara riil. Faktor terakhir, kemampuan para akademisi akuntansi masih jauh dibawah ideal. Ketentuan mengenai praktek Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen keuangan RI. Pada dasarnya materi undang-undang ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap penerima jasa akuntansi oleh kantor akuntan atau biro bebas untuk membuka kantornya di Indonesia. Akuntan domestik yang kurang bermutu tidak akan mampu bersaing. Maka tidak berlebihan ternyata sebagian akuntan di Indonesia masih menganggap bahwa pasar bebas yang terutama berkaitan dengan jasa akuntan publik sebagai ancaman bukan merupakan peluang yang harus disiasati. Ini membuktikan bahwa daya saing (mutu) internasional akuntan publik di Indonesia masih

3 sangat lemah. Oleh karena itu peningkatan mutu akuntan publik di Indonesia tidak bisa ditunda-tunda lagi. Untuk dapat menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusan tersebut berhak memperoleh sebutan Bersertifikat Akuntan Publik (BAP). Sertifikat akan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Sertifikat Akuntan Publik tersebut merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai Akuntan Publik dari Departemen Keuangan. Secara umum, sarjana ekonomi akuntansi setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S1 memiliki beberapa alternatif pilihan, yaitu pertama, dapat langsung bekerja baik sebagai karyawan perusahaan, karyawan instansi pemerintah, maupun berwiraswasta. Kedua, melanjutkan jenjang akademik S2. Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi akuntan publik melalui jenjang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang kemudian akan menjadi seorang akuntan publik setelah melaksanakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Dalam memilih beberapa alternatif tersebut diatas, mahasiswa akuntansi memiliki beberapa pertimbangan untuk memilih alternatif mana yang akan dijalani. Faktor-faktor yang mempengaruhinya terdiri dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilainilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas.

4 Berbagai jenis usaha yang memerlukan tenaga kerja dengan kualifikasi sarjana akuntansi, pada sisi lain tentunya berupaya untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan jenis (sifat) pekerjaan yang akan dibebankan. Pemberi kerja memberikan fasilitas dan berbagai bentuk kompensasi sesuai dengan kebijakan manajemen. Sedangkan sarjana akuntansi pencari kerja tentu telah memiliki kriteria-kriteria serta pertimbangan tertentu untuk menerima suatu tawaran pekerjaan. Dunia usaha yang memerlukan sarjana akuntasi perlu mengetahui berbagai faktor yang dipertimbangkan oleh pencari kerja dalam menerima suatu tawaran pekerjaan. Hal ini sangat membantu dalam proses terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara pencari kerja dan pemberi kerja. Meskipun sarjana akuntansi, baik yang berencana untuk berprofesi menjadi akuntan publik maupun bidang pekerjaan yang semula tidak terbayangkan oleh akuntan diperkirakan akan menjadi bidang kerja akuntan publik juga (Dennis; 2000). Salah satu profesi akuntan yang paling populer dikalangan masyarakat dan khususnya dikalangan mahasiswa akuntansi ialah profesi akuntan publik (Nurani, 1990). Bahkan dalam studinya, Fouriyanti (1996) menyimpulkan hampir 80% mahasiswa jurusan akuntansi yang menjadi sampel penelitiannya berpendapat bahwa profesi akuntan publik di Indonesia di masa yang akan datang akan sangat berkembang. Selain itu, hampir 60% menyatakan bahwa materi yang diberikan selama masa pendidikan lebih menekankan pada profesi akuntan publik.

5 Hal lain yang menyebabkan perlunya restrukturi pendidikan akuntansi adalah adanya indikasi bahwa para lulusan pendidikan akuntansi di perguruan tinggi meninggalkan bangku kuliah dengan persepsi yang kurang tepat mengenai lingkungan kerja profesi akuntan. Tentu saja hal ini tidak sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Hanno dan Truner (dalam Machfoed; 1997) bahwa pendidikan akuntansi harus mampu memberikan sebuah pengetahuan tentang organisasi bisnis dan lingkungannya Mengingat bahwa para mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi merupakan calon-calon akuntan publik, maka penulis tertarik untuk untuk melakukan penelitian yang berjudul PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (Pada Universitas Muhammadyah Surakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta) B. Perumusan Masalah Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadyah Surakarta dengan mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta mengenai Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP).

6 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Perguruan Tinggi Swasta yang diwakili oleh Universitas Muhammadyah Surakarta dan Perguruan Tinggi Negeri yang diwakili oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta mengenai Ujian Serifikasi Akuntan Publik (USAP). D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan profesi akuntan di Indonesia, antara lain: 1. Bagi organisasi pelaksana Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), diharapkan dapat memberi bahan masukan terutama untuk meningkatkan kualitas akuntan publik di Indonesia sehingga dapat bersaing dalam persaingan bebas di masa yang akan datang. 2. Bagi peneliti, yaitu untuk mengetahui penerapan dan kegunaan dari Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), serta menambah wawasan tentang syarat-syarat yang harus ditempuh untuk menjadi seorang akuntan publik 3. Bagi pembaca, yaitu sebagai bahan referensi dalam pengembangan penelitian lebih lanjut, dan memberi sumbangan pemikiran bagi pihakpihak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang akuntan publik terutama mahasiswa jurusan akuntansi.

7 E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dikemukakan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis akan mengemukakan teori yang digunakan sebagai landasan dalam penulisan ini. Teori tersebut adalah persepsi, sejarah pemeriksaan akuntan, timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik, profesi akuntan publik, pendidikan profesi akuntan publik, dan sertifikasi akuntan publik sebagai langkah awal peningkatan kualitas. Serta tinjauan penelitian terdahulu dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan menguraikan tentang jenis penelitian, populasi, sampel, sumber dan metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian data dan analisis data yang terkumpul. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang pelaksanaan penelitian, tabulasi data, dan pembahasan.

8 BAB V PENUTUP Dalam bab ini akan diuraikan tentang simpulan dari pembahasan yang telah diuraikan, keterbatasan-keterbatasan penelitian dan saran yang diperlukan.