BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pendapatan Nasional Per Kapita berinvestasi pada saham yang dapat memberikan penghasilan (return) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama 10 tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas), berupa surat utang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin bertumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Priatinah dan Kusuma (2012) Pasar modal merupakan tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditanamkan oleh para investor asing maupun domestik di pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bertambahnya perusahaan yang listing di BEI dari 445

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dapat dilihat dari kondisi pasar

BAB I PENDAHULUAN. periode waktu yang tertentu. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi langsung

BAB I PENDAHULUAN. modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia pada awalnya belum menunjukkan peranan yang penting bagi perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya minat masyarakat berinvestasi di pasar modal, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pasar modal serta masih sedikitnya emiten yang terdaftar di bursa. Namun dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang investasi, perkembangan yang pesat mengenai pasar modal mulai muncul dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang, saham, reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (www.idx.co.id) Dari sekian banyak instrumen keuangan yang ada di pasar modal, saham merupakan salah satu instrumen keuangan yang sering diperjual belikan di pasar modal dan paling banyak diminati oleh para investor. Ervinta dan Zaroni (2013) mengatakan bahwa pada dasarnya tujuan para investor ketika menginvestasikan dananya dalam bentuk saham adalah ingin memperoleh capital gain ketika saham tersebut dijual kembali kepada pihak lain, dan berharap mendapatkan dividen sebagai pembagian atas keuntungan yang diperoleh perusahaan. Kondisi inilah yang 1

2 memotivasi para investor lebih memilih berinvestasi dalam bentuk saham daripada harus berinvestasi dalam bentuk instrumen keuangan lainnya. Selain keuntungan berupa capital gain dan dividen yang didapatkan para investor ketika memilih berinvestasi dalam bentuk saham, tentu saja ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan, yaitu tingkat risiko yang harus ditanggung ketika memilih berinvestasi dalam bentuk saham. Rusdin (2008) mengemukakan bahwa investasi dalam bentuk saham tergolong berisiko tinggi. Saham merupakan komoditi investasi yang berisiko tinggi karena sifat komoditinya yang peka terhadap perubahan, baik perubahan dari luar negeri ataupun dalam negeri, perubahan di bidang politik ekonomi dan moneter, maupun perubahan dari intern perusahaan itu sendiri, dan dampak dari perubahan-perubahan tersebut nantinya akan mempengaruhi pergerakan harga sahamnya. Selain dari perubahan-perubahan tersebut yang dinilai mampu mempengaruhi pergerakan harga saham, menurut Rusdin (2008) pergerakan harga saham dapat juga dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran akan saham tersebut. Jika permintaan terhadap saham banyak, maka harga saham tersebut akan lebih mahal. Sebaliknya, jika permintaan suatu saham sedikit, maka harga saham akan lebih murah. Namun dalam jangka panjang, kinerja perusahaan emiten dan pergerakan harga saham umumnya akan bergerak searah. Harus juga diingat bahwa tidak ada bursa saham yang terus-menerus bergerak naik dan juga tidak ada bursa saham yang terus-menerus bergerak turun. Raharjo dan Muid (2013) mengemukakan bahwa untuk memprediksi pergerakan harga saham, investor memerlukan beberapa indikator. Salah satu indikator yang dapat digunakan para investor berupa informasi yang dapat diperoleh dengan

3 melakukan analisis laporan keuangan perusahaan melalui penghitungan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan yang dihasilkan dari laporan keuangan merupakan faktor fundamental perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan menggambarkan kinerja perusahaan, dan kinerja perusahaan mempengaruhi harga saham. Rasio keuangan yang diperkirakan berpengaruh terhadap harga saham antara lain Current Ratio, Earnings Per Share, dan Price Earnings Ratio. Menurut Rusdin (2008) Current Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas yang menunjukkan kemampuan aset lancar yang dimiliki emiten dalam membayar kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi rasio maka akan semakin baik. Current Ratio yang bernilai tinggi menunjukkan bahwa aset lancar yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan. Menurut Octavia (2010) Earnings Per Share merupakan rasio keuangan yang sering digunakan investor untuk menilai kemampuan perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dimiliki, karena semakin besar Earnings Per Share akan menarik investor sehingga dapat berpengaruh harga saham semakin meningkat berbanding lurus dengan kenaikan Earnings Per Share. Menurut Tryfino (2009) Price Earnings Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan pada suatu saham. Tujuannya adalah untuk memprediksi kapan atau berapa kali laba yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan harga sahamnya pada periode tertentu. Beberapa penelitian tentang harga saham sudah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Sia dan Tjun (2011) yang berjudul pengaruh Current Ratio, Earnings Per Share, dan Price Earnings

4 Ratio terhadap harga saham. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Earnings Per Share, Price Earnings Ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, sedangkan Current Ratio secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ervinta dan Zaroni (2013) yang berjudul pengaruh faktor fundamental dan Eva terhadap harga saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel Earnings Per Share, Price Earnings Ratio yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel Current Ratio dan Economic Value Added tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sementara itu, hasil yang berbeda ditunjukan oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Octavia (2010) dengan judul pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia 2003-2007. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Price Earnings Ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham sedangkan variabel Earnings Per Share memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Raharjo dan Muid (2013) dengan judul analisis pengaruh faktor-faktor fundamental rasio keuangan terhadap perubahan harga saham. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Return On Equity, Return On Assets, Debt To Equity Ratio, Earnings Per Share, dan Book Value Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan variabel Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Valintino dan Sularto (2013) yang berjudul pengaruh Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Return On Equity (DER), dan Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor industri barang

5 konsumsi di BEI. Hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa variabel Current Ratio, Return On Equity, dan Earnings Per Share memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Dari berbagai hasil penelitian di atas ditemukan hasil yang berbeda-beda antara peneliti satu dengan peneliti lainnya mengenai pengaruh Current Ratio, Earnings Per Share, dan Price Earnings Ratio terhadap harga saham. Di satu sisi variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, namun di sisi lain variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada kekonsistenan pada penelitian tersebut. Untuk itu penulis tertarik meneliti kembali menggunakan penelitian replika dari penelitan terdahulu yang dilakukan oleh Sia & Tjun (2011) yang berjudul Pengaruh Current Ratio, Earnings Per Share, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham. Perbedaan penelitian ini terletak pada objek penelitian dan periode tahun yang diteliti. Penelitian terdahulu dari Sia & Tjun (2011) mengambil objek pada perusahaan LQ45 di BEI periode 2006-2009. Sedangkan, pada penelitian ini penulis mengambil objek perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. Dengan adanya latar belakang di atas penulis berkeinginan untuk meneliti kembali penelitian dengan judul Pengaruh Current Ratio, Earnings Per Share dan Price Earnings Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate and Property yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Current Ratio mempengaruhi harga saham Perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode 2012-2014? 2. Apakah Earnings Per Share mempengaruhi harga saham Perusahaan Real Estate and Property yang tedaftar di BEI periode 2012-2014? 3. Apakah Price Earnings Ratio mempengaruhi harga saham Perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode 2012-2014? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap harga saham Peerusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh Earnings Per Share terhadap harga saham Perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 3. Untuk mengetahui pengaruh Price Earnings Ratio terhadap harga saham Perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan pembaca mendapatkan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman mengenai pasar modal, khususnya mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham.

7 2. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor ataupun calon investor mengenai faktor yang mempengaruhi harga saham khususnya variabel-variabel seperti Current Ratio, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio. 3. Bagi akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi serta bermanfaat dalam bidang akademik sebagai referensi dan bahan pembelajaran. 4. Bagi pembaca, dapat menambah ilmu dan wawasan bagi pembaca sebagai sarana untuk media pembelajaran. 5. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat memberikan wawasan terhadap peneliti dan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dalam lima bab yang terdiri dari: BAB I : PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka koseptual, dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang variabel penelitian dan definisi operasional variabel, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data.

8 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang data penelitian, hasil penelitian, serta pembahasan hasil penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang berkaitan dengan penelitian.