Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

dokumen-dokumen yang mirip
SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

Sri Utami Rahayu Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: peningkatan, keterampilan menulis puisi, metode Sugestopedia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENGAMATAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

Kata kunci : Peningkatan ketrampilan, Menulis Puisi, Metode Sugesti Imajinasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pengajaran puisi di sekolah terkesan sangat membosankan. Akibatnya,

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR MELALUI TEKNIK AKROSTIK SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 5 SANGGAU

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Innayatunnisa, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

Isnanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: puisi, teknik peta pasang kata, mengembangkan ide

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

Ahmad Nurhamid Guru Mapel Bahasa Jawa pada SMP Negeri 1 Toroh

ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran bahasa bertujuan untuk memperoleh keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARARREL WRITING MELALUI TEKNIK PENGIMAJIAN BENDA ABSTRAK PADA PESERTA DIDIK

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. oleh

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Miswanto Guru SMP Negeri 1 Ponorogo Email : smpn1_pon@yahoo.co.id ABSTRAK Penguasaan keterampilan berbahasa khususnya menulis puisi rata-rata masih rendah, karena teknik pembelajaran yang digunakan kurang tepat sehingga siswa merasa bosan pada saat mengikuti pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri atas, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Data penelitian diambil melalui tes dan nontes. Data tes yaitu berupa penilaian keterampilan menulis. Sedangkan alat pengambilan data nontes yang digunakan berupa pedoman observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto.selanjutnya data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan teknik pengamatan objek secara lansung mengalami peningkatan sebesar 53,7. Nilai rata-rata pada prasiklus 60, pada tindakan siklus I nilai rata-rata yang diperoleh 72,1 artinya mengalami peningkatan sebesar 12,1 atau 31,8. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan sebesar 20,4 atau 53,7 bila dibandingkan dengan nilai sebelumnya. Perubahan sikap yang positif bahwa siswa dengan model tersebut lebih tertarik dan termotivasi. Kata Kunci: kemampuan menulis, puisi, teknik pengamatan objek secara langsung PENDAHULUAN Bahasa merupakan media untuk mencapai tujuan dalam perkembangan intelektual, emosional, dan sosial. Bahasa juga berperan penting karena merupakan sarana untuk mempelajari semua pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik dalam mengenal dirinya dan lingkungannya. Selain itu, pembelajaran bahasa memberikan kompetensi pada peserta didik dalam menuangkan ide (gagasan) serta untuk berkomunikasi. Salah satunya penggunaan bahasa adalah untuk mengembangkan daya imajinasi atau daya khayal yang memiliki nilai keindahan khususnya sastra. Tujuan pembelajaran sastra adalah peserta didik agar belajar berapresiasi dan berkarya. Pembelajaran menulis puisi di tempat tugas peneliti masih ada hambatan, dikarenakan kebiasaan dalam pembelajaran menulis puisi sering menggunakan metode ceramah.. Padahal metode ceramah menuntut konsentrasi yang terus menerus membatasi siswa untuk berpartisipasi sehingga siswa merasa jenuh dan bosan. Secara harfiah mengajar adalah memberi pelajaran kepada peserta didik, bukan hanya sekedar ceramah. Belajar antara peserta didik dan guru saling terkait karena terjadi hubungan timbal balik guru mengarahkan, membimbing, dan memfasilitasi agar siswa berperan aktif dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Belajar di luar kelas lebih menarik daripada belajar di dalam kelas, karena suasana yang demikian akan memudahkan siswa memperoleh perbendaharaan untuk dituangkan dalam bentuk karangan atau tulisan yang memiliki nilai keindahan yang bermakna. Tulisan yang indah bisa berasal dari pengalaman penyair atau gambaran yang pernah dilihat atau dialami. Menurut Suharianto (1982:11) karya seni khususnya puisi adalah hasil pengungkapan dari segala peristiwa atau kejadian yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli 2016 38

Menulis merupakan kreativitas yang pada hakikatnya menuangkan sebuah gagasan, kemauan, keinginan, pendapat, dan perasaan serta informasi kedalam bentuk bahasa tulis. Sesuai dengan hasil temuan peneliti bahwa pengamatan objek secara langsung dapat dijadikan sebagai pembelajaran menulis puisi karena memiliki karakteristik, diantaranya: pembelajaran dilaksanakan dengan suasana menarik, peserta didik diberi kebebasan memilih yang penting dalam lingkungan sekolah, siswa mendata apa yang dilihat untuk dikembangkan menjadi sebuah puisi dengan memperhatikan unsure-unsurnya serta dalam bimbingan guru. Sesuai dengan permasalahan di atas peneliti beranggapan bahwa teknik pengamatan objek secara langsung sangat bermanfaat baik secara teori maupun praktik untuk belajar menulis puisi. Dari segi teori keterampilan mengapresiasi sastra fakusnya bagaimana belajar menulis puisi. Sedangkan manfaat praktis guru mudah menyampaikan materi sehingga siswa lebih aktif untuk mendapatkan pelajaran. Pembaca akan memperoleh pengalaman cara menulis puisi. Kemampuan menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap kelanjutan, tahap revisi, dan tahap pengakhiran, hal tersebut merupakan suatu proses. Tahapan tersebut dilaksanakan secara sistematik maka hasilnya akan lebih baik. Pembelajaran menulis kreatif maupun nonkreatif sebenarnya sudah dimulai sejak sekolah dasar seharusnya siswa sudah pandai menulis. Namun realitasnya bahwa siswa masih merasa kesulitan dalam hal menulis khusunya menulis puisi. Berdasarkan observasi, rata-rata kemampuan menulis puisi siswa sangat rendah dapat dibuktikan dengan rata-rata nilainya 60. Rendahnya kemampuan menulis puisi tesebut salah satu faktor utamanya adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran. Siswa diberi tugas untuk membuat puisi, minggu berikutnya tugas itu dikumpulkan. Dengan metode seperti itu siswa merasa tertekan, sehingga siswa sulit menemukan ide, yang akhirnya siswa merasa kesulitan dalam menulis puisi. Kesulitan yang dialami siswa adalah dalam menemukan ide atau gagasan yang harus dituangkan. Penyebab kesulitan dalam menemukan ide disebabkan oleh guru, karena murid tidak diberi keleluasaan untuk menggali apa yang dilihat dan dirasakan.. Oleh sebab itu guru dituntut untuk pandaipandai dalam mencari metode atau teknik yang bisa membuat siswa mengerti dan memahami materi pembelajaran. Inilah yang menjadi dasar perlunya dirumuskan: 1) Berapa besar peningkatan yang diperoleh siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan teknik pengamatan objek? 2) Adakah perubahan sikap siswa terhadap pembelajaran menulis puisi setelah mengikuti pembelajaran melalui teknik pengamatan objek secara langsung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : 1) Seberapa besar peningkatan hasil yang diperoleh siswa dengan teknik pengamatan objek secara langsung. 2) Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan sikap terhadap pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik pengamatan obnjek secara langsung. MATERI MENULIS PUISI Puisi berbeda dengan karya sastra yang lain seperti drama maupun novel. Puisi merupakan karangan yang mengutamakan keindahan seperti sajak. Sedangkan sajak memiliki beberapa pengertian. Pertama, sajak diartikan sebagai puisi, jadi menulis sajak identik dengan menulis puisi. Kedua, sajak bisa diartikan sebagai persamaan bunyi yang akan kelihatan indah dan harmonis. Puisi adalah salah satu pengungkapan ekspresi jiwa, yang digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan, keinginan, dan perasaan pengarangnya. Puisi ditulis dengan menggunakan kata-kata pilihan yang secara tidak langsung mewakili idialisme pengarang. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli 2016 39

Untuk menghasilkan sebuah puisi perlu memperhatikan : makna kata konotasi, denotasi, rima, majas, ide, citraan yang akan menghasilakn diksi yang puitis. Sehingga karya yang dihasilkan oleh penyair akan menimbulkan efek yang menghidupkan imajinasi pembaca. Langkah-langkah dalam menulis puisi diantaranya, sebagai berikut: a. mengamati objek yang akan dituangkan kedalam ide/gagasan; b. kata kunci sebagai kerangka untuk dikembangkan; c. mengganti kata-kata tertentu dengan diksi yang lebih tepat; d. menyunting ulang; e. menulis bait puisi (tipografi) yang diinginkan; METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas untuk menyelesaikan permasalahan agar pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Penelitihan dilakukan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: a) perencanaan yaitu menentukan tema, siswa langsung berada dalam objek di sekitar sekolah yang cocok untuk pembelajaransesuai dengan tema. b) tindakan yaitu melatih siswa dalam menulis puisi. c) pengamatan saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran menulis puisi. d) dan refleksi peneliti mengkaji hasil puisi pada siklus I, begitu juga pada siklus II. Sesuai dengan materi yang diajarkan pelaksanaan menulis puisi dimulalui dengan beberapa tahapa : Hasil tes pada siklus I dianalis, dinilai kemudian peneliti mencari kesulitankesulitan yang dialami siswa atau kelemahan-kelamahan siswa dalam hal menulis puisi. Pada pertemuan berikutnya siswa diberi teknik-teknik atau cara menulis puisi dengan mudah dengan harapan siswa dapat menulis puisi dengan tepat. Yang berikutnya siswa diberi tes lagi. Hasil tes siklus II diharapkan siswa mendapatkan hasil yang baik. Adapun skor penilaian pada instrument dapat dilihat sebaga berikut: Judul sesuai 85-100, cukup sesuai 75-84, kurang sesuai 60-74 dan tidak sesuai 0-59. Diksi tepat 85-100, cukup tepat 75-84, kurang tepat 60-74 dan tidak tepat 0-59.Kata konkrit sangat trasnparan 85-100, transparan 75-84, kurang transparan 60-74, dan tidak transparan 0-59, dan penggunaan majas tepat 85-100, cukup tepat 75-84, kurang tepat 60-74, tidak tepat 0-59, rima indah dan lengkap 85-100, indah kurang lengkap 75-84, tidah indah tetapi lengkap 60-74, tidak tepat 0-59, tipografi variatif 85-100, cukup variatif 75-84, kurang variatif 60-74, tidak variatif 0-59. Instument nontes digunakan peneliti untuk observasi dan wawancara. (a) Observasi (pengamatan) tujuannya untuk mengetahui perilaku siswa pada proses belajar mengajar. b) Wawancara digunakan untuk mencari kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran. c) jurnal digunakan untuk mengetahui kesan dan pesan siswa selama mengikuti pembelajaran (refleksi). Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Ponorogo Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 sejumlah 30 siswa. Dalam proses belajar mengajar semua siswa mendapatkan pelayanan yang sama dan guru sebagai fasilitator. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif, a) teknik kuantitaif peneliti menganalisis hasil siswa kemudian dikoreksi dengan memberi nilai untuk direkap keseluruhannya dihitung rata-rata. b) teknik kualitatif untuk menganalisa data yang berasal dari nontes yaitu pengamatan (observasi) dan wawancara terhadap siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Rencana pembelajaran menulis puisi dengan teknik pengamatan objek secara langsung telah disusun secara sederhana dan mudah. Hal ini akan memberikan kelancaran bagi guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajara Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli 2016 40

Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui bahwa : dari hasil tes pratindakan dibandingkan dengan tes siklus I dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Peningkatan Penulis Puisi Pada Pratindakan dan Siklus I N o Aspek Penilaia n 1. Kesesuai an judul dengan isi 2. Pilihan kata atau diksi 3. Pilihan kata konkret Nilai Rata-rata Penin Kelas g Pratin Siklus katan dakan I 58,3 69,4 29,2 57.6 68,6 28,9 56,3 68 30,8 4. Majas 57,4 66,5 23,8 5. Rima dan ritma 59,9 70,1 26,8 6. Tipograf i 54,7 61,8 18,7 Pada pembelajaran siklus II kelihatan tambah hidup dan semangat ini terbukti dari hasil siklus II lebih meningkat. Adapun hasil peningkatannya dapat dilihat di tabel berikut : Abel 2. Peningkatan Menulis Puisi Pada Siklus I dan Siklus II N o Aspek Penilai an 1. Kesesuai an judul dengan isi 2. Pilihan kata atau Nilai Rata-rata Kelas Peni ngka Siklus I Siklus II t an 69,4 77,3 20,8 68,6 79,1 27,6 diksi 3. Pilihan kata konkret 68 73,2 13,7 4. Majas 66,5 78,7 32,1 5. Rima dan ritma 70,1 81 28,7 6. Tipograf i 61,8 79,4 46,3 Pembahasan Berdasarkan proses pembelajaran dari awal sampai akhir kelihatan siswa sangat antusias dapat dibuktikan banyak siswa yang bertanya dan mereka ingin mengetahui lebih lanjut agar benar-benar paham dalam penulisan puisi dengan teknik pengamatan objek secara langsung pada siklus berikutnya. 1) Hasil Jurnal Siswa Siswa merasa senang dengan materi yang diberikan karena sering berlatih merasa mudah dan mereka mengetahui cara menulis puisi. Gaya guru mengajarkapun lebih semangat, apalagi melihat siswanya yang semangat untuk memperhatikan dan mempraktikkan secara langsung. 2) Hasil Wawancara Wawancara dilakukan oleh guru dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Siswa dalam menjawab pertanyaan mulai akrab dan tidak grogi lagi, karena siswa terbiasa aktif ketika mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan mengenai materi ketika proses belajar mengajar. Siswa merasa puas dan mudah dalam mencari inspirasi, menemukan diksi. Bahkan siswa ada yang meminta agar pembelajaran menulis puisi ini dilakukan lagi. Sampai dengan selesai pembelajaran siswa tidak ada yang mengungkapkan kesulitan. Hal ini terbukti hasil tes. Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan bahwa teknik yang digunakan mampu meningkatkan kemampuan siswa SMP Negeri 1Ponorogo dalam menulis puisi dengan Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli 2016 41

menggunakan teknik pengamatan objek secara langsung. Tekniktersebut merupakan pilihan efektif jika digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. KESIMPULAN DN SARAN Kesimpulan Berdasarkan teknik pengamatan objek secara langsung, kemampuan siswa dalam menulis puisi dapat ditingkatkan. Hal ini terbukti pada hasil tes prasiklus nilai rata-rata siswa hanya 60, siklus I nilai yang diperoleh 72,1 mengalami peningkatan sebesar 12,1 atau 31,8. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata meningkat lebih baik lagi yaitu menjadi 80,4 Dengan kata lain mengalami peningkatan sebesar 8,3 atau 21,8 bila dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Hasil penelitian nontes melalui pengamatan, wawancara dan jurnal siswa juga menunjukkan perubahan yang positif, siswa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik pengamatan objek secara langsung. Hal itu terbukti adanya permintaan beberapa siswa agar mengulangi teknik pembelajaran yang sudah di laksanakan yaitu teknik pengamatan objek secara langsung. Dengan adanya respon dari siswa, bearti teknik pengamatan objek secara langsung cocok diterapkan SMP atau sederajatnya. Saran Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan, saran yang dikemukakan dari hasil penelitiaan ini adalah sebagai berikut :Guru hendaknya menggunakan metode yang variatif dalam membimbing siswa. Objek yang dipilih dalam menulis puisi disesuaikan dengan tema yang ditentukan. Untuk mendukung hasil penelitian ini perlu diadakan penelitian yang lebih dalam tentang teknik pengamatan objek secara langsung. Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta: FKIP Universitas Mataram Depdiknas, 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta 2003. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 2004. Pengembangan Ketrampilan Berbicara. Jakarta Jabrohim. Dkk. 2001. Cara menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jalil. 1990. Menulis Puisi. Bandung: Ganesa Kridalaksana, Harimurti, 2001, Kamus Linguistik, Gramedia: Jakarta Nurhadi. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga Penuju, Redi, 2005.Panduan Menulis Untuk Pemula, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Pradopo, Rachmad Joko, 1993, Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada Press,2002. Media Statistika. Bandung: Tarsito. Suharianto, S.2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia Suyatno,2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: Penerbit SJG Taringan, Djago. 1990. Materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia: Modul J-6. Jakarta : Depdikbud Waloyo, Atmazaki, dan Utami Munandar.1993 Media Pengajaran, Yogyakarta: Sinar baru Algesindo DAFTAR PUSTAKA Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli 2016 42