1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi panas merupakan energi yang dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari hari, mulai dari panas yang disediakan oleh alam yaitu dari panas matahari. Apabila energy panas tersebut dapat dikonversikan kedalam bentuk energy listrik tentunya akan dapat membantu memenuhi kebutuhan energi yang meningkat tersebut. Bahan thermoelektrik adalah bahan unik yang dapat mengkonversi energy panas menjadi energy listrik, atau sebaliknya, tanpa menghasilkan gas beracun karbondioksida maupun polutan lain seperti elemen logam berat (ramah lingkungan). Di dalam kehidupan manusia di muka bumi ini energy panas terutama dihasilkan dari cahaya matahari. Energi panas yang tidak berguna banyak pula dihasilkan dari limbah industri (pabrik) maupun dari kegiatan antropogenik manusia seperti kendaraan bermotor (automotive) dan pemakaian AC (air conditioning). Dalam skala aplikasi yang lebih besar, material thermoelektrik ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber energy alternative untuk menggantikan energy dari bahan bakar fosil yang bersifat tak terbarukan, sejajar dengan sumber-sumber energy alternatif yang lain sepert itenaga air, geotermal, energy surya, energy angin, energy berbahan bakar biogas, dan energy nuklir. Dalam hal ini penulis ingin membuat Perancangan Inkubator Memanfaatkan Sisi Panas Dari Elemen Peltier Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 8535. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis Peltier TEC1-12706 yang akan dimanfaatkan sebagai termoelektrik Elemen. Menyadari banyaknya energy termal yang terbuang percuma keatmosfer inilah, pemanfaat modul termoelektrik menjadi pilihan dari peneliti untuk mengkonservasi energy termal yang terbuang menjadi energy listrik, dalam
2 perkembangannya, modul termoelektrik sendiri telah diteliti dan diuji cobakan dalam berbagai macam penggunaan. Penggunaan modul termoelektrik untuk mengkonversi energy panas buang banyak dimanfaatkan karena aplikasinya yang mudah. Kinerja darimodul termoelektrik dalam mengkonservasi energy panas buang ditentukan oleh besarnya temperature panas buang, rangkaian seri termoelektrik, memperbesar luas daerah dari heat sink, serta meningkatkan kapasitas perpindahan kalor pada sisi panas dari termoelektrik yang digunakan. Melalui pernyataan ini, masih banyak optimalisasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja dari termoelektrik dalam mengkonservasi panas buang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang alat Inkubator untuk dapat menghasilkan energy dengan menggunakan elemen peltier dan memanfaatkan sisi panas pada peltier tersebut. Sesuai prinsip kerja modul termolektrik yang membutuhkan perbedaan temperature antara sisi panas dan sisi dingin dari modul yang akan menghasilkan output berupa tegangan listrik. Dengan demikian bagaimana mempertahankan perbedaan temperature diantara kedua sisi peltier. 1.3 Batasan Masalah Perancangan penelitian ini dilakukan dengan batasan masalah sebagai berikut : 1. Alat ini dirancang dengan menggunakan Feltier TEC1-12706. 2. Menggunakan Mikkrokontroller ATMega 8535 dan PC sebagai data logger aplikasi. 3. Alat ini berkapasitas 100 sampai 650 gram dengan suhu awal 25 o C sampai 38 o C 4. Dalam penulisan ini hanya dibatasi masalah sisi panas pada elemen peltier.
3 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Merancang suatu alat pengukuran suhu pada incubator untuk kemudian ditampilkan pada LCD dengan menggunakan Mikrokontroler ATMega 8535. 2. Merancang dan menganalisis alat pemanas berbasiskan Termoelektrik. 3. Mengetahui cara kerja sensor LM35 berbasis Mikrokontroler ATMega 8535. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ala tini merupakan bagian dari pengembangan teknologi termoelektrik yang diaplikasikan pada alat incubator dengan menggunakan sisi panas. 2. Penelitian alat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap usaha yang menggunakan inkubator. 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Adapun metodologi yang digunakan dalam menyusun dan menganalisis hasil penelitian ini adalah : 1. Studi literature yang berhubugan dengan perancangan pembuatan dan analisi alat ini. 2. Perancanagan dan pembuatan alat Merencanakan peralatan yang dirancang baik hardware maupun software. 3. Pengujian Alat Alat yang dibangun kemudian diuji apakah telah sesuai dengan apa yang direncanakan.
4 4. Analisis hasil Data yang telah didapat dari pengujian alat kemudian dianalisis dengan menggunakan software. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka peneliti membuat sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab ini berisikan pendahuluanya itu membahas Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, metodologi penelitian atau teknik pengumpulan dan Sistematika Penulisan. BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung pembahasan dasar dan prinsip kerja alat. Teori pendukung itu antara lain tentang termoelektrik, elemen peltier, prinsip kerja termoelektrik, sensor temperatur, mosfet, mikrokontroler, LCD, dan IC Regulator. BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini membahas tentang perancangan alat, diagram blok dari rangkaian alat dan diagram alir alat yang diisikan kedalam mikrokontroler. BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL Dalam bab ini dibahas data-data hasil analisa alat dan prinsip kerja alat, gambaran tiap rangkaian blok dan penjelasannya dan pengujian secara keseluruhan.
5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang berupa kesimpulan dari pmbahasan analisis yang dilakukan dari pembuatan alat, juga saran yang ditujukan pada pengguna dan pengembang agar pemakaian alat seefisien mungkin. DAFTAR PUSTAKA