STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT PADA UPT LINGKUNGAN INDUSTRI KULIT KABUPATEN MAGETAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

BAB I PENDAHULUAN. Kulit jadi merupakan kulit hewan yang disamak (diawetkan) atau kulit

PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI KERUPUK KULIT DI KELURAHAN SEMBUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan dan domestik (Asmadi dan Suharno, 2012). limbah cair yang tidak ditangani dengan semestinya. Di berbagai tempat

STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA RUMAH SAKIT UMUM JAYAPURA JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR

PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PABRIK PENYAMAKAN KULIT DI DESA MOJOPURNO KECAMATAN NGARIBOYO KABUPATEN MAGETAN

KEEFEKTIFAN VARIASI DOSIS PAC (POLY ALUMINIUM CHLORIDE) DALAM MENURUNKAN KADAR AMONIA AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT DI MAGETAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

PENGARUH PENAMBAHAN BITTERN PADA LIMBAH CAIR DARI PROSES PENCUCIAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN

DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA

EVALUASI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT) SUPITURANG KOTA MALANG

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

PERENCANAAN ULANG INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PG TOELANGAN, TULANGAN-SIDOARJO

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KAWASAN PASAR ANGGREK KOTA PONTIANAK Astari Dwi Putri (1), Isna Apriani 1), Winardi Yusuf (1) 1

Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DI KABUPATEN KLATEN. Darajatin Diwani Kesuma

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi dan peningkatan jumlah industri di Indonesia.

PENELITIAN KUANTITAS DAN KUALITAS AIR LIMBAH PADA DUA PUSAT PERTOKOAN DI KOTA SURABAYA

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

PERBAIKAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI FARMASI MENGGUNAKAN KOAGULAN BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN PAC (Poly Alumunium Chloride)

AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. serius. Penyebabnya tidak hanya berasal dari buangan industri pabrikpabrik

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN

KAJIAN PENGARUH LIMBAH INDUSTRI SOUN TERHADAP KUALITAS AIRTANAH DI DESA MANJUNG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN. Setyawan Purnama

II. LINGKUP KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH PENELITIAN...22

EFFISIENSI COOLING POND UNTUK PENURUNAN KONSENTRASI PHENOL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR BUANGAN

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK

PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS, CO 2 AIR SUNGAI MARTAPURA MENGGUNAKAN TANGKI AERASI BERTINGKAT

BAB IV ANALISA DAN HASIL 4.2 SPESIFIKASI SUBMERSIBLE VENTURI AERATOR. Gambar 4.1 Submersible Venturi Aerator. : 0.05 m 3 /s

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL (STUDI KASUS PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

Pengaturan Debit Seragam terhadap Kualitas Effluent pada Pengolahan Limbah Cair di PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. air dapat berasal dari limbah terpusat (point sources), seperti: limbah industri,

PENENTUAN KARAKTERISTIK AIR WADUK DENGAN METODE KOAGULASI. ABSTRAK

Menentukan Dimensi Setiap Peralatan yang Diperlukan Sesuai Proses yang Terpilih Menentukan Luas Lahan yang Diperlukan Menentukan Biaya Bangunan

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB II DESAIN INSTALASI DAUR ULANG AIR DI INDUSTRI MIGAS Studi Kasus Kilang Minyak RU-VI Balongan, PT. Pertamina (Persero)

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

ANALISIS KUALITAS KIMIA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DI RSUD DR. SAM RATULANGI TONDANO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MEMUTUSKAN: Menetapkan :PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN KELAPA.

KEEFEKTIFAN DOSIS KOAGULAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC) DALAM MENURUNKAN KADAR CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) PADA AIR LIMBAH LAUNDRY

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

EFEKTIVITAS JENIS KOAGULAN DAN DOSIS KOAGULAN TEHADAP PENURUNAN KADAR KROMIUM LIMBAH PEYAMAKAN KULIT

3 METODOLOGI PENELITIAN

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI DIMENSI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAHDOKTER RUBINI MEMPAWAH

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH MAKAN (RESTORAN) DENGAN UNIT AERASI, SEDIMENTASI DAN BIOSAND FILTER

PENURUNAN BOD DAN COD LIMBAH INDUSTRI KERTAS DENGAN AIR LAUT SEBAGAI KOAGULAN

BAB I PENDAHULUAN. Medan diantaranya adalah pemotongan hewan, pengadaan, dan penyaluran daging

IMPROVING THE QUALITY OF RIVER WATER BY USING BIOFILTER MEDIATED PROBIOTIC BEVERAGE BOTTLES CASE STUDY WATER RIVER OF SURABAYA (SETREN RIVER JAGIR)

KEEFEKTIFAN DOSIS KOAGULAN FERI KLORIDA (FeCl 3 ) DALAM MENURUNKAN KADAR TOTAL SUSPENDED SOLIDS (TSS) PADA AIR LIMBAH BATIK BROTOSENO MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mil laut dengan negara tetangga Singapura. Posisi yang strategis ini menempatkan

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI INDUSTRI GULA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PENYEMPURNAAN IPAL & DAUR ULANG AIR GEDUNG BPPT

I. Tujuan Setelah praktikum, mahasiswa dapat : 1. Menentukan waktu pengendapan optimum dalam bak sedimentasi 2. Menentukan efisiensi pengendapan

Waterlettuce (Pistia statiotes L.) as Biofilter

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Perubahan Kualitas Air. Segmen Inlet Segmen Segmen Segmen

PENANGANAN LIMBAH CAIR KILANG PENGOLAHAN KAYU DENGAN SISTEM RECYCLING

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH

Efektifitas Pengolahan Limbah Cair Industri Asbes Menggunakan Flokulan Dan Adsorben

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK TEMPE DENGAN BIOFILTER. Indah Nurhayati, Pungut AS, dan Sugito *)

3. METODE PENELITIAN

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

I. PENDAHULUAN. Kata kunci : IPAL Pusat pertokoan, proses aerobik, proses anaerobik, kombinasi proses aerobik dan anaerobik

BAB I PENDAHULUAN. keadaan ke arah yang lebih baik. Kegiatan pembangunan biasanya selalu

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Agar-agar

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Optimasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Magetan

EFEKTIFITAS SISTEM RBC PADA IPAL PEKAPURAN RAYA PD.PAL BANJARMASIN TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD

BAB VI HASIL. Tabel 3 : Hasil Pre Eksperimen Dengan Parameter ph, NH 3, TSS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PENDAHULUAN : PENGOLAHAN LIMBAH CAIR HASIL PRODUKSI PATI BENGKUANG DI GUNUNGKIDUL

ANALISIS PENGOLAHAN HASIL SAMPING N₂O DENGAN KARBON AKTIF DAN SEDIMENTASI UNTUK MENURUNKAN NILAI TDS DAN TSS

STUDI KINERJA BOEZEM MOROKREMBANGAN PADA PENURUNAN KANDUNGAN NITROGEN ORGANIK DAN PHOSPAT TOTAL PADA MUSIM KEMARAU.

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Transkripsi:

STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT PADA UPT LINGKUNGAN INDUSTRI KULIT KABUPATEN MAGETAN JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik RATNASARI HIDAYATI NIM 125060400111058 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN MALANG 2017

STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT PADA UPT LINGKUNGAN INDUSTRI KULIT KABUPATEN MAGETAN Ratnasari Hidayati 1, Tri Budi Prayogo 2, Sebrian Mirdeklis Beselly Putra 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan Mayjend Haryono 167 Malang 65145 Indonesia Email : ratnasarihidayati66@gmail.com ABSTRAK Industri penyamakan kulit Kabupaten Magetan telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas 600 m 3 /hari. Kondisi Eksisting IPAL tersebut tidak mampu untuk mengolah air limbahnya sendiri dikarenakan debit air limbah yang dihasilkan terkadang melebihi kapasitas IPAL yang disediakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Penyamakan Kulit Kabupaten Magetan agar air limbah yang dihasilkan dapat memenuhi baku mutu serta untuk memprediksi debit dan beban pencemar jika terjadi penambahan jumlah penyamak pada tahun 2022. Oleh karena itu, sebelum dilakukan evaluasi, air limbah diuji karakteristiknya dengan parameter ph,bod 5, COD, TSS, Ammonia, Krom, Sulfida dan Minyak lemak. Setelah itu, kondisi eksisting bangunan IPAL dibandingkan dengan perhitungan yang sesuai dengan kriteria desain bangunan IPAL yang telah ditentukan. Debit air limbah yang dihasilkan pada tahun 2017 sebesar 612,51 m 3 /hari sedangkan pada tahun 2022 sebesar 1216 m 3 /hari. Hasil dari evaluasi IPAL industri penyamakan kulit Kabupaten Magetan didapatkan rekomendasi seperti penambahan unit bangunan berupa bak pemisah minyak dan lemak atau perubahan sistem produksi pengolahan air limbah agar air limbah yang dihasilkan dapat memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur No 52 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya. Kata kunci : IPAL,evaluasi, air limbah, industri penyamakan kulit ABSTRACT Tannery Industry Magetan has Wastewater Treatment Plant (WWTP) with capacity of 600 m 3 /day. Existing conditions was unable to process its own wastewater due to wastewater discharge generated sometimes exceed the capacity of the WWTP is provided. This study was conducted to evaluate the performance of the Waste Water Treatment Plant (WWTP) Leather Industry Tannery Magetan so waste water meet the quality standards pursuant,and also to predict the discharge and pollutant load in the event of an increase in the amount of tanners by 2022. Therefore, prior to the assessment, waste water tested characteristics with the parameters ph,bod 5, COD, TSS, Ammonia, Chromium, Sulfide dan Oil and Fats. After that, the existing condition of the building WWTP compared with the calculation according to the WWTP building design criteria have been determined. The inflow wastewater in 2017 amounted 612,51 m 3 /day and the prediction of inflow wastewater in 2022 amounted 1216 m 3 /day, From the evaluation Wastewater Treatment tanning industry Magetan obtained on such additional units of the tank oil and fat separators or changes in wastewater treatment system production so that waste water can meet the quality standards pursuant to Rule East Java Governor No. 52 Year 2014 on Wastewater Quality Standard for Industrial and / or Other Business Activities. Keywords: WWTP, evaluation, wastewater, leather tanning industry

A. PENDAHULUAN Perkembangan industri yang pesat ini tidak lain karena penerapan kemajuan teknologi oleh manusia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, namun disisi lain dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelansungan hidup manusia. Dampak tersebut harus dicegah karena keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh kegiatan industri dari teknologi tersebut. Jika keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang mendukung kualitas hidup manusia. Lingkungan Industri Kecil (LIK) merupakan sebuah tempat berkumpulnya komunitas penyamak untuk melakukan aktifitas penyamakan serta merupakan tempat berlangsungnya proses kemitraan antara komunitas Penyamak dengan UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan. Pada UPT LIK Magetan ini terdapat 35 industri penyamakan kulit yang keseluruhan menggantungkan pada IPAL yang sama. Perkembangan konsumsi akan kulit pada beberapa tahun ini menunjukkan peningkatan. Adanya pertumbuhan konsumsi tersebut merupakan suatu indikasi perkembangan yang cukup porspektif di sektor industri dan perdagangan kulit. Sejalan dengan meluasnya kebutuhan akan kulit sebagai bahan baku industri khususnya bagi industri-industri lanjutan seperti industri sepatu kulit, industri tas kulit, dan indutri berbahan baku kulit lainnya akan dapat meningkatkan kebutuhan akan kulit sebagai bahan baku. Dengan meningkatnya produk kebutuhan akan kulit di pasar pada masa mendatang, tentu ditangkap oleh pengusaha di bidang kulit. Hal ini mendorong pengusaha penyamakan kulit untuk meningkatkan skala produksinya, memperbaiki efisiensi operasionalnya baik mesin atau peralatan lainnya. Meningkatkan kualitas produksi juga penambahan tenaga kerja. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada Lingkungan Industri Kulit sudah dibangun sejak tahun 2003 dengan 50 unit penyamak kulit setiap harinya. Akan tetapi karena IPAL tersebut masieh kurang efisien dalam mengelola limbahnya, maka pada tahun 2007 dibangun kembali IPAL kedua. Diharapkan dengan ditambahnya IPAL Lingkungan Industri Kulit ini, limbah yang dihasilkan bisa diolah dengan optimal sehingga sesuai dengan baku mutu air dan tidak mencemari Sungai Gandong sebagai pembuangan dari outlet IPAL Lingkungan Industri Kulit. Setiap harinya Lingkungan Industri Kulit ini memproduksi kulit sebanyak 8.2000.000 feet/tahun5dengan limbah perharinya 600 800 m 3 / hari. Padahal diluar Lingkungan Industri Kulit ini masih banyak industri penyamak kulit yang membuang limbanhya lansung ke sungai/badan air. LIK sendiri mengharapkan untuk menambah lagi pengusaha penyamak kulit agar limbah yang dihasilkan oleh setiap pengusaha bisa diolah ke dalam IPAL sebelum dibuang ke sungai. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi sarana pengolahan limbah yang ada mulai dari inlet hingga outlet, mengevaluasi efektivitas bangunan IPAL terhadap parameter yang ada, untuk mengetahui besarnya debit limbah dan beban air limbah pada tahun 2022 serta mengetahui kualitas air limbah pada outlet IPAL tersebut yang menyebabkan tidak memenuhi standart baku mutu sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 tahun 2014. B. METODE PENELITIAN Studi dilaksanakan di UPT Lingkungan Industri Kulit Kabupaten Magetan pada Oktober 2016 dan berakhir pada Juli 2017. Tempat pengambilan sampel limbah

penyamakan kulit yaitu di inlet, bak koagulasi dan flokulasi, bak sedimentasi awal, bak aerasi, bak sedimentasi akhir dan outlet. UPT Lingkungan Industri Kulit beralamat di Dusun Tulung Desa Ringinagung, Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Industri penyamakan kulit adalah industri yang mengolah berbagai macam kulit mentah, kulit setengah jadi ( kulit pikel, kulit wetblue, kulit kras) menjadi kulit jadi. Industri penyamakan kulit termasuk dalam industri kimia, karena 90% dari proses penyamakan menyangkut dan menggunakan bahan bahan kimia, sehingga usaha ini akan menghasilkan limbah cair yang mengandung berbagai polutan organik dari bahan baku dan polutan kimia dari bahan pembantu proses. Sampel yang telah diambil dari lokasi penelitian diserahkan pada Laboratorium Jasa Tirta I Malang untuk mengetahui besarnya nilai parameter kualitas air yang meliputi ph,bod 5, COD, TSS, Amonia, Krom, Sulfida dan Minyak lemak. Data data yang dibutuhkan dalam studi ini meliputi : a. Data sekunder meliputi data kualitas air limbah industri penyamakan kulit yang diperoleh dari pengukuran kualitas air limbah oleh Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta Kabupaten Mojokerto, data produksi penyamak kulit perhari pada industri penyamak kulit tahun 2017 diperoleh dari wawancara dan survei, data pengembangan kapasitas penyamakan pada Lingkungan Industri Kulit yang akan masuk pada tahun 2022. b. Data Primer meliputi data debit air limbah industri penyamakan kulit yang diperoleh dengan melakukan pengambilan sebanyak 3 kali, dilakukan pada inlet dan outlet IPAL dengan mengunakan botol sampel ukuran 1 liter serta data ukuran dimensi intaslasi pengolahan air limbah, diantaranya : bak ekualisasi, bak netralisasi, flokualasi dan koagulasi, bak aerasi dan bak sedimentasi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Primer Kualitas Inlet dan Oultet IPAL Pada studi ini dilakukan sampling dan pemeriksaan kualitas air limbah pada inlet dan outlet IPAL. Selanjutnya sampel diperiksa di Laboratorium Kualitas Air Perum Jasa Tirta Malang, untuk mengetahui hasil kualitas limbah dari setiap parameter yang telah disesuaikan Tabel Data primer Inlet dan Outlet IPAL Industri Penyamakan Kulit No Tahun 2017 Para- Baku Inlet Outlet Outlet meter Mutu 1 2 1 ph 6-9 9,2 6,70 6,20 2 BOD5 100 632,2 48,15 16,55 3 COD 250 980 148,30 47,04 4 TSS 100 590 221,00 97,30 5 Amonia 10 65,25 52,75 17,35 6 Sulfida 0,8 0,014 0,01 0,01 7 Minyak 5 4 1,90 1,90 lemak 8 Krom 0,5 0,025 0,02 0,02 3.2 Pengukuran Debit Air Limbah Metode pengukuran debit ini menggunakan benda terapung (ringan) untuk mengetahui kecepatan air yang diukur dalam saluran tersebut dengan panjang saluran yang ditentukan sepanjang 1 meter. Pengukuran debit dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan guna mendapatkan hasil rata rata debit yang lebih akurat. Pen guk uran ke Pan jang salu ran (m) Kecepa tan (m/dt) Luas Penampa ng (m 2 ) Debit (m 3 /dt) 1 1 0,109 0,150 0,016 2 1 0,118 0,150 0,018 3 1 0,116 0,150 0,017 4 1 0,118 0,150 0,018 5 1 0,107 0,150 0,016 Debit Rerata 0,017

Tabel Hasil Pengukuran Debit Limbah Waktu produksi (t) = 10 jam Debit (Q) = 0,017 m 3 /dt. Debit (Q) perjam = 0,017 x 60 x 60 = 61,25 m 3 /jam Debit (Q) harian = 61,251 x 10 = 612,51 m 3 /hari Maka debit limbah harian penyamakan kulit magetan sebesar 612,51 m 3 /hari. 3.3 Prediksi Debit Air Limbah Tahun 2022 Pada tahun 2017 UPT Lingkungan Industri Kulit Magetan terdapat 35 unit usaha penyamak kulit sedangkan pada tahun 2022 menjadi 40 penyamak kulit. Setiap penyamak kulit memproduksi maksimal 1,5 ton/hari. Penentuan prediksi debit air limbah penyamakan kulit pada tahun 2022 dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. Jumlah Produksi tahun 2022 = 1,3 ton/hari x 40 unit penyamak = 60 ton/hari Q air produksi = 52 ton/hari x 38 m 3 /ton = 1425 m 3 /hari Q limbah 2022 digunakan = 80% x Q asumsi air yang = 80% x 1425 m 3 /hari = 1216 m 3 /hari Dari hasil perhitungan diatas, maka didapat prediksi debit pada tahun 2022 adalah 1216 m 3 /hari. 3.4 Prediksi Beban Air Limbah Tahun 2022 Adapun tujuan memprediksi beban air limbah penyamakan kulit adalah untuk mengetahui kemampuan IPAL dalam mengolah beban air limbah yang ada. Beban pencemaran limbah dapat ditentukan dengan mengukur kadar parameter dan debit pada limbah terssebut. Parameter yang akan diperhitungkan dalam beban pencemaran limbah penyamakan kulit adalah ph, BOD5, COD, TSS, Amonia, Krom, Sulfida serta Minyak dan lemak. Nilai beban pencemaran dapat dihitung dengan persaman berikut : Q = debit air limbah (m 3 /hari) f = faktor konversi =1/1000 Tabel Prediksi Kualitas Air Limbah pada Inlet dan Outlet IPAL Penyamakan Kulit Magetan Tahun 2022 No Parameter Baku Mutu (mg/l) Inlet (mg/l) Tahun 2022 Outlet 1 Outlet 2 1 BOD5 100 1255,09 95,59 32,86 2 COD 250 1945,57 294,42 93,39 3 TSS 100 1171,31 438,75 193,17 4 Amonia 10 129,54 104,72 34,44 5 Sulfida 0,8 0,03 0,02 0,02 6 Minyak dan 5 12,54 5,96 5,96 lemak 7 Krom 0,5 0,05 0,04 0,04 3.5 Efisiensi Pengurangan Parameter Air Limbah Penyamakan Kulit parameter BOD 5 dengan Kualitas Air Limbah parameter COD dengan Kualitas Air Limbah L = C x Q x f Dengan: L = beban pencemaran (kg/hari) C = konsentrasi parameter pencemaran maksimum (mg/l)

parameter TSS dengan Kualitas Air Limbah parameter Krom dengan Kualitas Air Limbah parameter Amonia dengan Kualitas Air Limbah parameter Minyak dan lemak dengan Kualitas Air Limbah parameter Sulfida dengan Kualitas Air Limbah 3.6 Analisa Kondisi Eksisting - Pada tahun 2022, prediksi debit air limbah yang masuk sebesar 1216 m 3 /hari dengan volume kedua unit 600 m 3 belum mampu menampung debit limbah yang masuk ke bak ekualisasi. Penambahan volume pada bak ekualisasi tidak dapat dilakukan dikarenakan kurangnya lahan pada Lingkungan Industri Kulit Magetan. Apabila setiap harinya dibatasi 10 penyamak/hari untuk berproduksi maka kapasitas bak pengolah mampu menampung prediksi debit air limbah pada tahun 2022. Hal ini bertujuan untuk mengurangi prediksi beban pencemar yang terjadi pada tahun 2022.

Q air produksi = 40 m 3 /ton Produksi 1 unit penyamak = 1,5 ton/hari Penyamak = 10 penyamak/hari Jumlah Produksi tahun 2022 = 1,5 ton/hari x 10 = 15 ton/hari Q air produksi = 15 ton/hari x 40 m 3 /ton = 600 m 3 /hari Q limbah 2022 = 80% x Q asumsi air yang digunakan = 80% x 600 m 3 /hari = 480 m 3 /hari (memenuhi) Maka dengan sistem bergilir 10 penyamak/hari, didapat debit limbah sebesar 480 m 3 /hari dengan volume bak 600 m 3 mampu memenuhi debit air limbah yang masuk. Tabel Prediksi Kualitas Air Limbah inlet dan Outlet IPAL setelah pergantian produksi ( setelah evaluasi) No Para meter Baku Mutu mg/l Inlet mg/l Tahun 2022 Outlet 1 mg/l Outlet 2 mg/l 1 BOD5 100 495,43 37,73 12,97 2 COD 250 767,99 116,22 36,86 3 TSS 100 462,36 173,19 76,25 4 Amonia 10 51,13 41,34 13,60 5 Sulfida 0,8 0,01 0,01 0,01 6 Minyak 5 3,13 1,49 1,49 dan lemak 7 Krom 0,5 0,02 0,02 0,02 - Berdasarkan prediksi beban pencemar menunjukkan bahwa beberapa parameter akan melebihi baku mutu yang sudah ditentukan. Salah satu parameter yang mengalami peningkatan yaitu minyak dan lemak. Maka perlu bak pemisah lemak yang berguna menurunkan kadar minyak dan lemak. Tahapan ini mampu mengurangi bahkan menghilangkan kontaminan minyak dan lemak dengan perkiraan efisiensi yang tinggi yaitu 99,5% dengan asumsi waktu tinggal yang direncanakan mampu mengendapkan minyak dan lemak pada air limbah. Serta diperkirakan juga mampu mengurangi kadar TSS dengan efisiensi yang kecil yaitu 5%. Dimensi dan Volume bak Volume bak (maks) Direncanakan Panjang = 2,3 m Lebar = 2,0 m Kedalaman = 2,0 m Tinggi jagaan = 0,5 m Vol 1 ruang = 9,2 m 3 Kebutuhan Ruang = = = 2,78 ( 3 ruang ) Inlet A 0.15 m 0.15 m = Q x td = 25,52 m 3 /jam x 1 jam = 25,52 m 3 2.3 m 2.3 m 2.3 m outlet B DENAH BAK PEMISAH MINYAK & LEMAK 2.3 m POTONGAN A - A Gambar Desain Bak Pemisah Minyak dan Lemak - Adanya amoniak dalam limbah cair industri penyamakan kulit disebabkan karena dalam proses penyamakan kulit menggunakan amonium sulfat (NH4)2SO4 yaitu pada proses deliming (proses pembuangan kapur). Maka guna mengurangi kadar amonia pada limbah perlu dilakukan pembubuhan koagulan menggunakan koagulan PAC ( Poly Aluminium Chloride). Dosis efektif untuk menurunkan kadar amonia adalah B 2.0 m A 0.5 m 2.0 m

dengan metode pengadukan cepat dengan dosis PAC 3,5 gr/l yaitu menggunakan pengadukan cepat dengan kecepatan 80 rpm selama 2 menit kemudian didiamkan selama 15 menit. Persentase keefektifan penurunan dengan dosis 3,5 gr/l adalah 98,82%..Hal ini dikarenakan karakteristik amoniak di dalam air berbentuk Amonium (NH₄OH). Bila ammonium bereaksi dengan PAC maka ion-ion dari polimer PAC akan mengikat senyawa positif dari H+ dan akan berubah menjadi monomer-monomer rantai pendek. Sehingga dengan adanya penambahan koagulan PAC ini, diharapkan mampu mengurangi kadar amonia yang tinggi. D. KESIMPULAN - Dari hasil perhitungan debit dan beban air limbah yang dihasilkan oleh IPAL Lingkungan Industri Kulit Magetan pada Tahun 2022 didapatkan data data sebagai berikut : Prediksi Debit harian yang masuk ke IPAL Lingkungan Industri Kulit Magetan tahun 2022 adalah 1216 m 3 /hari. Prediksi beban air limbah pada tahun 2022 adalah sebagai berikut: a. Beban BOD 5 = 1255,09 kg/hari b. Beban COD = 1945,57 kg/hari c. Beban TSS = 1171,31 kg/hari d. Beban Amonia = 129,54 kg/hari e. Beban Sulfida = 0,08 kg/hari f. Beban Krom = 0,15 kg/hari g. Beban Minyak dan lemak = 24,07 kg/hari - Menurut data analisa dan prediksi kualitas air hasil pengolahan IPAL Lingkungan Industri Kulit Magetan di dapatkan hasil sebagai berikut : Pada tahun 2022 perlu adanya penambahan suplai oksigen guna mengurangi kadar amonia dengan cara penambahan blower pada bak aerasi. Perlu adanya pergantian pola produksi penyamakan kulit yaitu 10 penyamak/ hari sehingga diharapkan dapat mengurangi beban pencemar ada setiap parameter limbah. Penambahan dimensi bak sedimentasi akhir agar mendapatkan waktu tinggal yang sesuai kriteria serta penambahan bak pemisah minyak dan lemak guna mengurangi kadar minyak dan lemak tahun 2022. - Total biaya perencanaan dan penambahan bak pengolah pada IPAL Lingkungan Industri Kulit Magetan sebesar Rp. Rp. 44.776,120,00 (Empat Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Seratus Dua Puluh Rupiah). - Berdasarkan PP No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air menujukkan bahwa kondisi kualitas air sungai Gandong dari delapan parameter yang diteliti secara keseluruhan memenuhi baku mutu yang ditentukan. DAFTAR PUSTAKA Tempo. 2016. Pulang ke Magetan, Ketua KPK Terusik Bau Sungai Gandong. (online). http:// m.tempo.com//, diakses : 30 September 2016. Anonim. 2016. Map Data Kabupaten Magetan. (Online). https:// www.google.co.id/maps, diakses : 7 Oktober 2016. Sugiharto. 1987. Dasar dasar pengolahan air limbah. Jakarta : UI- Press. Asmadi, dkk.2012. Dasar Dasar Teknoogi Pengolahan Air Limbah. Yogayakarta : Gosyen Publishing Metcalf, Eddy.2003. Wastewater Engineering Treatment and Reuse Fourth Edition (Internastional Edition ). New York : McGraw-Hill. Said., Nusa Idaman. 2017. Teknologi Pengolahan Air Limbah Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga Gubernur Jawa Timur. 2014. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 56

Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan Kegiatan Industri Lainnya. Surabaya. : Gubernur Jawa Timur BPPT. 2014. Daur Ulang Air Limbah Industri Penyamakan Kulit. Buku dipublikasikan. Jakarta : Kelair BPPT Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 6989: 2008 Metode Pengambilan Contoh Kualiats Air. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. 1991. SNI 06-2412: 1991 Metode Pengambilan Contoh Air Limbah. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. Cahyani, Desy Nur. 2016. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limsbah Industri Kerupuk Kulit di Kelurahan Sembung Kabupaten Tulungagung. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Malang. Universitas Brawijaya Pratiwi, Priska Ramadhanti.2015. Studi Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah pada Rumah Sakit Umum Jayapura. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Malang. Universitas Brawijaya. PriyankaV.,Arina. 2012. Perancangan Instalasi Pengolahan Air limbah Pertamina Maritime Training Center. Depok : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Ramadhani,Endi. 2015. Analisis Pencemaran Kualitas Air Sungai Bengawan Solo Akibat Limbah Industri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Surakarta : Program Studi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rahayu, Herdina Lanawati.2015. Keefektifan Variasi Dosis PAC ( Poly Aluminium Chloride) dalam Menurunkan Kadar Amonia Air Limbah Industri Penyamakan Kulit di Magetan. Surakarta : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammasdiyah Surakarta. Yuanita, Yuga Artika.2015. Keefektifan Variasi Dosis PAC ( Poly Aluminium Chloride) Terhadap Penurunan TSS Limbah Industri Penyamakan Kulit di Magetan. Surakarta : Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammasdiyah Surakarta.