PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MELALUI METODE BERMAIN KARTU SOAL. Nurkhikmatun

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Ramikayani, S.Pd Guru SDN Mantaren 1 Kabupaten Pulang Pisau ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesalahan yang dibuat siswa pada saat mengerjakan ulangan harian dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga

Keywords: Classroom Action Research, Math, Card Games

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tri Sulistiani Yuliza, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

1130 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Bioscientist Vol. 3 No.2, ISSN

Oleh: ENUNG KARNENGSIH NIP

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (PHK)

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MTs AISYIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELAUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY. Oleh Yuhasriati 1 Nanda Diana 2

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

A. LATAR BELAKANG MASALAH

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

ISSN: Herman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

I. PENDAHULUAN. kemampuan atau potensi dan meningkatkan mutu kehidupan serta martabat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM UPAYA DALAM MATERI AJAR PENGGABUNGAN FOTOGRAFI DIGITAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

Penerapan Experiential Learning

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. maka manusia akan sulit untuk berkembang dalam hal apapun, akibatnya manusia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN. terkenal dengan kehebatan sains dan teknologinya. 1. meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan.

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

Transkripsi:

Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MELALUI METODE BERMAIN KARTU SOAL SD Negeri Kutamendala 02, Brebes, Jawa Tengah Abstrak Penelitian tindakan kelas bertujuan secara deskriptif untuk mengetahui pengaruh metode bermain kartu soal terhadap peningkatan kemampuan mengerjakan soal cerita pada pelajaran matematika kelas VI SD Negeri Kutamendala 02 Kabupaten Brebes tahun 2013/2014. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan kartu soal yang digunakan untuk menuliskan soal cerita kemudian dibahas oleh peserta didik secara berkelompok selanjutnya dibahas secara bersama antara guru dan peserta didik. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa kecenderungan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VI SD Negeri Kutamendala 02 ada peningkatan, yakni dengan perolehan skor rata rata sebelum diadakan tindakan sebesar 5,97 dan setelah diadakan tindakan menjadi 6.65 dengan demikian berarti ada peningkatan prestasi sebesar 0.68. Kata Kunci: Kemampuan Peserta didik; Soal Cerita; Metode Bermain Kartu Soal 2016 Didaktikum PENDAHULUAN Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Kerja sama antara ketiga pihak diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Melalui pembelajaran matematika diharapkan peserta didik memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari. Adapun tujuan pengajaran matematika di Sekolah Dasar sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat dan efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3)Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MELALUI METODE BERMAIN KARTU SOAL 31

menafsirkan solusi yang diperoleh.4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Berdasarkan hasil pengalaman dan pengamatan permasalahan umum yang dijumpai ternyata peserta didik banyak yang mengalami kesulitan di antaranya : dalam pengerjaan hitung campuran, menyelesaikan masalah suku yang belum diketahui, pengerjaan pecahan, serta pengerjaan soal cerita. Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1) Meningkatkan Kemampuan Peserta didik Memahami Soal Cerita. 2) Meningkatkan Kemampuan Peserta didik Mengerjakan Soal Cerita. 3) Meningkatkan Nilai Mata Pelajaran Matematika. 4) Meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dibuatlah rumusan masalah yang merupakan masalah utama pada penelitian ini sebagai berikut : Adakah peningkatan kemampuan peserta didik kelas VI SD Negeri Kutamendala 02 tahun pelajaran 2013/2014 dalam mengerjakan soal cerita melalui metode bermain kartu soal pada mata pelajaran matematika? METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tahun pelajaran 2013/2014 selama bulan Februari 2014 sampai dengan bulan April 2014. Tempat yang diambil untuk penelitian adalah gedung dan ruang kelas VI SD Negeri Kutamendala 02. Teknik pengumpulan data Tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2002 : 123). Tes digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal cerita. Alat pengumpulan data : Butir soal, Butir soal tes tertulis dalam bentuk soal cerita. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan peserta didik digunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antar siklus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2 siklus. Yang dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Alur PTK 32 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 3 (2016)

Langkah langkah dalam siklus terdiri dari : Perencanaan Kegiatan perencanaan meliputi : membuat rencana pembelajaran termasuk membuat skenario pembelajaran; menyiapkan lembar observasi; pengadaan alat alat yang diperlukan untuk langkah penerapan tindakan; membuat alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan peserta didik; pendataan keadaan awal diperoleh dari daftar nilai hasil tes uji coba. Tindakan Setiap peserta didik diberi kartu soal berupa kertas manila berukuran 10 cm X 15 cm untuk menuliskan soal cerita sesuai materi yang dibahas; kartu yang telah berisi soal yang ditulis oleh peserta didik dikumpulkan kembali pada guru; pserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 s.d. 6 orang peserta didik; salah seorang peserta didik diminta untuk mengocok kartu soal yang telah berisi pertanyaan kemudian membagikannya secara acak kepada teman temannya masing masing mendapat satu buah kartu; setiap kelompok memecahkan soal yang telah diterima secara bersama sama; koreksi jawaban atas tugas kelompok; pembahasan bersama terutama soal soal yang tidak dapat dikerjakan dengan benar; peserta didik bertanya tentang hal hal yang belum dipahami; guru bersama sama dengan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal yang baru dipelajari; tes uji coba untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita; Tes uji coba ini dilakukan secara individual dengan jumlah soal sebanyak 5 item. Observasi Kegiatan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan meliputi : penggunaan kartu soal dalam proses pembelajaran; suasana kelas dan aktivitas dan kegiatan belajar mengajar; evaluasi hasil belajar peserta didik. Refleksi Kegiatan refleksi meliputi: perenungan dilakukan untuk mengkaji keberhasilan dan kelemahan tindakan. Kegiatan yang dilakukan dalam perenungan meliputi : a) analisis data yang telah diperoleh untuk menentukan langkah tindakan yang lebih baik pada pembelajaran selanjutnya. b) mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik; c) mengevaluasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mangajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini mengingat kondisi peserta didik di sekolah kami khususnya pada mata pelajaran matematika prestasinya masih jauh dari yang diharapkan. Peserta didik kami umumnya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya kesalahan yang dibuat mnya para peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami soal cerita sehingga peserta didik pada saat mengerjakan ulangan harian dalam bentuk soal cerita. Umu tidak dapat mengerjakannya dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan prestasi belajar matematika peserta didik di sekolah kami masih rendah. Kondisi seperti tersebut tentunya tidak bisa dibiarkan berlarut larut. Maka berbagai upaya dilakukan guna meningkatkan prestasi belajar peserta didik terutama pada mata pelajaran matematika. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode bermain kartu soal. Dalam perencanaan awal guru menyusun skenario pembelajaran dan membuat kartu soal dengan PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MELALUI METODE BERMAIN KARTU SOAL 33

menggunakan kertas manila berukuran kecil yang digunakan untuk perlakuan terhadap peserta didik. Di samping itu disiapkan pula alat evaluasi untuk mengetahui keberhasilan peserta didik. Dari daftar nilai hasil tes uji coba sebelum dilakukan tindakan adalah sebagai berikut : Tabel 1. Nilai Rata rata Peserta didik Sebelum Tindakan Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Standar Deviasi 7.7 4.0 5.97 0.884 Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan angota 5 s.d 6 orang. Kartu soal yang telah disiapkan tersebut kemudian disampaikan kepada peserta didik untuk ditulis soal berbentuk cerita. Soal yang telah tersusun dikocok kemudian dibagikan secara acak kepada peserta didik selanjutnya dikerjakan pada kelompok masing masing. Dari hasil tes uji coba setelah diadakan tindakan pertama diketahui ada kenaikan nilai ratarata matematika sebesar 0.06 jika dibandingkan dengan hasil tes uji coba sebelum dilakukan tindakan 1, namun demikian pencapaian nilai tertinggi justru mengalami penurunan sebesar 0.2 sebagaimana tertera pada tabel berikut : Tabel 2. Nilai Rata rata Peserta didik Sebelum Tindakan dan Sesudah Tindakan 1 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Standar Deviasi Sebelum perlakuan 7.7 4.0 5.97 0.884 Sesudah perlakuan 1 7.5 4.3 6.03 0.886 Dari hasil pengamatan selama kegiatan siklus I, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain kartu soal terdapat adanya keberhasilan dan kelemahan. Keberhasilan metode bermain kartu soal antara lain : terdapat peningkatan kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal cerita yang berdampak pada peningkatan nilai rata rata meskipun hanya sebesar 0,06. Adanya suasana kegiatan belajar mengajar lebih menarik sehingga dapat menambah gairah peserta didik dalam belajar. Adanya komunikasi yang positif sehinga mempermudah dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Sedangkan kelemahan kelemahan pada siklus I antara lain : jumlah anggota kelompok yang terlalu banyak ( 5 s.d. 6 peserta didik) sehingga ada beberapa peserta yang kurang mendapat kesempatan dalam menyampaikan gagasan; desain dan bahan kartu soal yang kurang menarik.; ada beberapa peserta didik yang masih mengalami kesulitan dalam merumuskan soal. Untuk memperbaiki kelemahan kelemahan dan mempertahankan serta meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada siklus II dilakukan langkah langkah diantaranya membagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil dengan anggota 4 s.d. 5 orang tiap kelompok. Guru lebih aktif memberikan motivasi pada peserta didik agar lebih percaya diri dalam merumuskan soal maupun dalam menyelesaikan soal. Agar lebih menarik maka desain kartu soal dibuat dengan komputer sehingga nampak lebih baik dan bahan yang digunakan yaitu menggunakan kertas asturo warna warni. Peserta didik dibentuk menjadi 6 kelompok dengan anggota tiap kelompok terdiri atas 4 s.d. 5 orang. Setiap kelompok mendapat kartu soal dan merumuskan soal - soal cerita secara bersama dengan bimbingan guru, kemudian kartu soal ditukar dengan kelompok lain untuk dilakukan pembahasan oleh kelompok. Soal selain dibuat oleh kelompok, juga dirumuskan oleh guru dikandung makdsud agar soal lebih berbobot. Selanjutnya diadakan koreksi atas jawaban peserta didik dan 34 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 3 (2016)

pembahasan soal soal tersebut secara klasikal. Tes uji coba kembali dilakukan dan diikuti oleh semua peserta didik kelas VI. Dari hasil tes uji coba setelah diadakan tindakan kedua diketahui ada kenaikan nilai ratarata matematika sebesar 0.68 jika dibandingkan dengan hasil tes uji coba sebelum dilakukan tindakan, sebagaimana tertera pada tabel berikut : Tabel 3. Nilai Rata rata Peserta didik Sebelum Tindakan dan Sesudah Tindakan 2 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai rata-rata Standar Deviasi Sebelum perlakuan 7.7 4.0 5.97 0.884 Sesudah perlakuan 2 8.3 5.0 6.65 0.873 Dari hasil pengamatan pada siklus II, dapat direfleksikan sebagai berikut : terjadi peningkatan nilai rata rata mata pelajaran matematika yang cukup signifikan; peserta didik lebih aktif dan bergairah dalam belajar karena bersaing dalam kelompok diskusi; anggota kelompok cukup terdiri atas 4 s.d. 5 peserta didik; peserta didik memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat; pemahaman peserta didik terhadap soal cerita dapat meningkat sehingga lebih percaya diri. Perkembambangan prestasi belajar matematika peserta didik dalam pembelajaran pada siklus I dan II dapat dilihat dalam diagram berikut : 10 8 6 4 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai rata-rata 2 0 Pra Siklus I Siklus II Gambar 2. Diagram Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas VI SD Negeri Kutamendala 02 Dalam Pembelajan Menggunakan Metode Bermain Kartu Soal Gambar 3 dan Tabel 4 hasil pengamatan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran matematika sebagai berikut: 70 60 50 40 30 20 10 0 Pra Tindakan Tindakan I Tindakan II Gambar 3. Diagram Hasil Pengamatan Keaktifan Peserta didik Peserta didik Kelas VI SD Negeri Kutamendala 02 Dalam Pembelajan Matematika Menggunakan Metode Bermain Kartu Soal PENINGKATAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MELALUI METODE BERMAIN KARTU SOAL 35

Tabel 4. Hasil Pengamatan Keaktifan Peserta didik Aspek Yang Diamati Sebelum Tindakan Tindakan I Tindakan II Cukup Kurang Cukup Kurang Cukup Kurang Mengerjakan tugas mandiri / kelompok 11 8 7 15 6 5 18 5 3 Melaksanakan diskusi kelompok 13 7 6 18 4 4 19 3 4 Bekerja sama dalam sekelompok 6 7 13 12 5 9 14 5 7 mengajukan pertanyaan /tangapan 4 8 14 8 8 10 8 7 9 menggunakan buku referensi 12 5 9 16 5 5 18 4 4 Jumlah 46 35 49 69 28 33 79 24 27 Persentase 35.39 26.92 37.69 53.07 21.54 25.39 60.7 7 18.46 20.77 Berdasarkan hasil penelitiaan seperti tampak pada diagram di atas dapat disebutkan bahwa model pembelajaran dengan menggunakan metode bermain kartu soal dapat meningkatkan kemampuan peserta didik kelas VI SD Negeri Kutamendala 02 tahun pelajaran 2013/2014 dalam mengerjakan soal cerita pada mata pelajaran matematika dan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya prestasi belajar matematika peserta didik dapat meningkat. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih ditujukan kepada Kepala Sekolah SD Negeri Kutamendala 02, seluruh pihak guru Sekolah SD Negeri Kutamendala 02 dan seluruh pihak serta siswa Sekolah SD Negeri Kutamendala 02. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan peserta didik kelas VI di SD Negeri Kutamendala 02 dalam menyelesaikan soal cerita pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode bermain kartu soal. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai rata rata dalam perolehan hasil belajar peserta didik dari yang semula 5,97 menjadi 6,65 sehingga prestasi belajar matematika meningkat sebesar 0,68. DAFTAR PUSTAKA Dave Meier. 2005. The Accelerated Learning Handbook. Bandung : Kaifa. Bruner ( dalam Makmun, 2005 :61) perkembangan perilaku kognitif Ngalim Purwanto. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Ruseffendi, E.T. 2001. Pendidikan Matematika 3 Modul 1 5. Jakarta : Universitas Terbuka Soejadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud. Suharsimi Arikunto. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka 36 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17. No. 3 (2016)