BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH RAGAM BAHASA INDONESIA

Modul ke: Bahahasa Indonesia Ragam Bahasa 04FEB. Fakultas. Nuryansyah Adijaya, M.Pd. Program Studi Manejemen

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

Penting Tidaknya Bahasa Indonesia

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA

BAHASA TATA TULIS ILMIAH

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

SYARAT DAN JENIS KARYA ILMIAH

Jumlah Penutur RAGAM BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS WINAYA MUKTI RAGAM BAHASA INDONESIA 03/03/2016

BAB II RAGAM DAN LARAS BAHASA

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. 1 R a g a m I l m i a h

Memahami Lafal Baku/Tidak Baku

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat pertukaran informasi. Namun, kadang-kadang

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

BAHASA INDONESIA UMB. Ragam Bahasa. Dra. Hj. Winarmi. M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LARAS dan RAGAM BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA ILMIAH MAKALAH

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

HAKIKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa Indonesia. Akuntansi Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK GURU SMP SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

MATERI MENULIS KARYA ILMIAH

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAHASA INDONESIA. Karakteristik Bahasa Indonesia. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2.2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

ANALISIS BAHASA BAKU DAN NON BAKU DALAM BAHASA INDONESIA. Dra. SALLIYANTI

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasinya. Seseorang yang kaya dengan kosa kata akan mudah

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA JEPANG UNTUK HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari asumsi bahwa bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

ASEP HIDAYATULLAH, 2016 PENGARUH SIKAP BERBAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

BAHASA INDONESIA UMB. Penulisan Kata (Diksi) Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi

PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh Ismawirna*

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

VARIASI BAHASA DALAM SOSIOLINGUISTIK. A. Pengertian Sosiolinguistik

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

Transkripsi:

MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, khususnya di Indonesia perkembangan bahasa Indonesia baik di kalangan dewasa, remaja, dan anak-anak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan semakin tingginya tingkat pergaulan remaja. Kemudian dari hal tersebut lahirlah bahasa pergaulan yang biasa disebut bahasa gaul seperti elo, gue, tau, cewek, dan sebagainya. Banyaknya penyimpangan-penyimpangan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan aturan baku ialah dialek kedaerahan. Bahasa-bahasa yang lahir dari beberapa hal yang telah diuraikan di atas dikenal dengan bahasa tidak baku yaitu bahasa yang biasa digunakan pada situasi santai dengan keluarga, tulisan pribadi, dan pergaulan sehari-hari, dan tidak cocok digunakan dalam situasi resmi seperti dalam penulisan ilmiah, diskusi, pembicaraan di lingkungan formal, dan lain-lain. Oleh sebab itu, untuk memperdalam pemahaman mengenai bahasa Ilmiah, kami mengangkat sebuah judul makalah yaitu Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah? 2. Jelaskan karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah! 3. Jelaskan Berbagai Ragam Ilmiah! 4. Jelaskan Ragam Bahasa Ilmiah dalam bentuk lisan dan tulis! 1.3. Tujuan 1. Mengetahui pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah. 2. Mengetahui karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah. 3. Mengetahui Macam-macam Ragam Ilmiah.

4. Mengetahui Ragam Bahasa Ilmiah dalam bentuk lisan dan tulis.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya, bahasa Indonesia diharapkan menjadi media efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. 2.2. Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Imiah Adapun karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah adalah sebagai berikut : Cendikia Artinya bahasa Indonesia itu digunakan secara tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat. Lugas dan Jelas Artinya bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Bertolak dari gagasan Artinya penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan tidak pada penulis atau pelaku. Formal Tingkat keformalan bahasa dalam karya ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, pembentukan kata dan kalimat. Kosa kata yang digunakan bernada formal dan kalimatkalimatnya memiliki unsur yang lengkap. Obyektif Artinya hindari kata-kata yang menunjukkan sifat subyektif. Ringkas dan padat Tidak adanya unsur bahasa yang mubazir (pemborosan kata).

Konsisten Ditampakkan pada penggunaan unsur bahasa, tanda baca, dan istilah yang sesuai dengan kaidah yang digunakan secara konsisten. 3.3. Ragam Bahasa Ilmiah Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosa kata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Maka dari itu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan ragam bahasa. a) Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana 1. Ragam Bahasa Lisan Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah. Dan ragam lisan yang nonstandard, misalnya dalam percakapan antar teman di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya. 2. Ragam Bahasa Tulis Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. b) Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur 1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan

bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. 2. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. c) Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Maka dari itu dikenal Ragam Bahasa Baku dan Ragam Bahasa Nonbaku. Ragam Bahasa Baku dipakai dalam : a. pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran b. pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat c. komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang d. wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi. Sementara ragam bahasa nonbaku dipakai dalam percakapan yang tidak resmi (informal) seperti percakapan yang dilakukan di dalam rumah tangga, pinggir jalan, di

warung-warung, di lapangan dan sebagainya. Jadi pemakaian bahasa diluar suasana formal (resmi) hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antarsahabat, antaranggota dan kesemuanya yang digolongkan dalam ragam tak baku. d) Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian. Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa. Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum. Pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimatkalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran/majalah, dll. Contoh kalimat yang digunakan dalam undang-undang. 2.4. Menggunakan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Persentasi Ilmiah Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan persentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut secara tertulis dan lisan. Pada saat menulis tulisan ilmiah penulis harus berusaha keras agar bahasa Indonesia yang

di gunakan benar-benar menunjukkan sifat yang cendikia, lugas dan jelas, bertolak dari gagasan, formal, objektif, ringkas dan padat, serta konsisten. Ciri-ciri penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut : 1. Baku. Sturuktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku, baik mengenai struktur bahasa kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan. 2. Logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal. Contoh : "Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan." Ide kalimat tersebut tidak logis, pilihan kata "masalah" kurang tepat atau tidak spesifik. 3. Kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Perhatikan contoh di bawah ini: Da i di Gunung Kidul kebanyakan lulusan perguruan tinggi. Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata kebanyakan kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan pesantren. 4. Tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki. Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren. 5. Denotatif. Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif. 6. Runtun. Ide diungkapkan secara teratur dan sesuai dengan urutan serta tingkatannya, baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf merupakan seperangkat kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.

BAB III PENUTUP 2.5. Kesimpulan Bahasa Indonesia ragam ilmiah adalah salah satu bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis karya ilmiah. Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah sebagai berikut : 1) Cendikia 2) Lugas dan Jelas 3) Bertolak dari gagasan 4) Formal 5) Obyektif 6) Ringkas dan padat 7) Konsisten Ragam Bahasa terbagi Berdasarkan : a) Ragam Bahasa Berdasarkan Media atau Sarana. b) Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur. c) Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur. d) Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan atau Bidang Pemakaian. Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah 2.6. Saran berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempat hal tersebut secara tertulis dan lisan. Ciri-ciri penggunaan ragam ilmiah dalam penulisan Ilmiah di antaranya : Baku, Logis, Kuantitatif, Tepat, Denotatif, dan Runtun. Kami sarankan kepada pembaca agar membudayakan penggunaan bahasa ilmiah dalam keadaan resmi (Formal) supaya bahasa Indonesia dapat melekat pada diri kita masing-masing, agar kita lebih berani berbicara di depan umum meskipun di dalam Lingkungan Informal terlebih dalam Lingkungan Formal. DAFTAR PUSTAKA R, A. Subantari, dkk. 1998. Bahasa Indonesia dan Penyusunan Karangan Ilmiah. Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati

Poerwadarminta. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Dardjowijojo, Soejono. 1996. Bahasa Indonesia Kita. Bandung : ITB Bandung