Ayu Ulfah Nur Lubis 1, Erna Mutiara 2, Taufik Ashar 2. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

DEVI YUNANI NASUTION /IKM

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan perempuan masih menjadi tugas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Sri Waluyaningsih

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Ariska Mina Purwanti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

Blank (11pt) 1. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Badan Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

Roswati Dani Ningrum dan Dyah Fajarsari Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto ABSTRAK

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN BONGSARI SEMARANG BARAT TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

: KAMALIAH /IKM

Kata kunci: Lesi prakanker, IVA Positif, Krioterapi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

Oleh. Anin Nur Sholihah 1) dan Etik Sulistyorini 2) ABSTRAK. Kata kunci: Sikap, Minat, Kanker Serviks, Inpeksi Visual Asam Asetat, Wanita

EFEKTIFITAS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA TERHADAP IVA TEST DI WILAYAH PUSKESMAS SUKOHARJO 1 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT IBU UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DUSUN BATANG CILIK TAMBAKREJO TEMPEL SLEMAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

SKRIPSI. Disusun Oleh : Iza Aina

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

PERBEDAAN PENYULUHAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP KETERAMPILAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI KELAS XI SMA N 1 SEWON

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Vol 1 No 2 Tahun 2017 ISSN

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologi yang

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

DI KELURAHAN GLUGUR DARAT I KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN TAHUN

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

Kata kunci : sikap, pengetahuan, testimoni

Effect of Health Education of Early Detection Cervical Cancer with IVA method on Mothers Motivation in Hamlet XIV, Mojosongo, Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI YOSEPHA NIM I

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

ASUHAN IBU ANAK. Jurnal. p-issn e-issn X

Restu Yuliani 1, Evawany Y Aritonang 2, Syarifah 2. Alumni Program Pascasarjana IKM FKM-USU, Medan 2. Staf Pengajar IKM FKM-USU, Medan.

DINATIA BINTARIA S NIM.

Darmaisuri 1, Erna Mutiara 2, Yusniwarti Yusad 2 ABSTRACT

EFEKTIFITAS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU IVA TEST PADA WANITA DI WILAYAH PUSKESMAS SUKOHARJO 1 TAHUN 2016

Wacana Kesehatan Vol.2, No.1, Juli 2017 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS

GAMBARAN MOTIVASI WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN TEST INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA CANGGAL KECAMATANCANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Journal of Health Education

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

1 Febriana DLS, 2 Induniasih, 3 Yanita Trisetiyaningsih

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL KOTA BOGOR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BIDAN MENGENAI TEKNIK INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA) DALAM SKRINING KANKER SERVIKS DI PUSKESMAS KOTA PADANG

Transkripsi:

PENGARUH MEDIA LEAFLET DAN FILM TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DAN PARTISIPASI WANITA DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI KAMPUNG DAREK KECAMATAN PADANGSIDEMPUAN SELATAN TAHUN 2015 Ayu Ulfah Nur Lubis 1, Erna Mutiara 2, Taufik Ashar 2 1 Alumni Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat USU-Medan 1 Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU-Medan ` Abstract Cervical cancer is a health problem which spreads among the countries throughout the world including Indonesia. It has the highest rank in diseases suffered by women in the developing countries. The data from Indonesian Cancer Foundation (2013) revealed that around 500,000 women were diagnosed as being suffered from cervical cancer each year and more than 250,000 of them died. The objective of the research was to find out the influence of the media of leaflets and movie on the knowledge of cervical cancer and women s participation in early detection of cervical cancer. The research used quasi experiment design with non-equivalent control group. The population was 116 women 18 years old above, had been married, and lived at Darek Village, Padangsidempuan Selatan Subdistrict, Padangsidempuan City. The samples consisted of three groups with 30 respondents in each group, taken by using purposive sampling technique. The analyzed by using paired t-test, Wilcoxon, One Way Anova and Kruskal Wallis test. The result of the research showed that there was the difference in the change of knowledge about cervical cancer after health education had been given using the media of leaflets and films (p = 0.028). It is suggested that the health office in Padangsidempuan Selatan subdistrict to give health education about early detection program of cervical cancer by using leaflets and movie media that is more interesting so the community interest in increasing their knowledge and participation in detecting cervical cancer. Keywords : Leaflet, Film, Knowledge, Participation, Cervical Cancer PENDAHULUAN Menurut badan kesehatan dunia (WHO) dari 2009 sampai 2013 menurut data kasus penderita kanker serviks meningkat dari 1,4 juta menjadi 12,7 juta. WHO juga menyatakan selalu ada kasus baru terkait kanker, sampai saat ini sudah 28 jenis kanker ada di 184 negara diseluruh dunia. Selama lima tahun itu jumlah kematian yang disebabkan kanker melonjak dari 7.600.000 menjadi 8.200.000 dan lebih dari setengahnya berasal dari negara berkembang. Data yang di peroleh dari dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara jumlah penderita kanker serviks di Sumatera Utara pada tahun 2010 terdapat 475 kasus, tahun 2011 terdapat 548 kasus dan tahun 2012 terdapat 681 kasus. Di rumah sakit pemerintah di RSUD Dr. Pringadi medan pada tahun 2011 terdapat 51 kasus, tahun 2012 terdapat 58 kasus, tahun 2013 terdapat 67 kasus dan tahun 2014 terdapat 84 kasus. Di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2011 terdapat 148 kasus, tahun 2012 terdapat 300 kasus, tahun 2013 terdapat 328 kasus, dan tahun 2014 terdapat 335 kasus. Data yang diperoleh dari RSU Kota Padangsidempuan jumlah penderita kanker serviks pada tahun 2013 terdapat 31 kasus dan meningkat tahun 2014 sebanyak 38 kasus dimana kebanyakan pasien kanker serviks sudah stadium lanjut di Rujuk Ke RSU. H. Adam Malik Medan untuk melanjutkan pengobatan dan mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Upaya penanggulangan penyakit kanker serviks telah dilakukan yaitu dengan melakukan program skrining kanker seviks, namun hasil-hasil penelitian di beberapa negara masih menunjukkan kurangnya partisipasi wanita untuk mengikuti program skrining (Rachmadahniar, 2005). Penelitian yang dilakukan Dewi, dkk (2013), di Puskesmas Buleleng, Surabaya 21 wanita (30%) dari 70 wanita yang mau melakukan deteksi dini kanker serviks, disebabkan kurangnya kesadaran wanita yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan seksual untuk melakukan deteksi dini (Pap Smear atau Test IVA). Ada hal lain yang mempengaruhi wanita untuk mendeteksi dini kanker serviks yaitu kurangnya informasi mengenai pentingnya pemeriksaan Pap Smear atau IVA. Sebagian besar penderita kanker datang sudah dalam stadium lanjut sehingga prosesnya sulit atau tak mungkin lagi di sembuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks 158

masih tergolong rendah, sehingga kesadaran masyarakat untuk skrining kanker serviks juga rendah (Tyastuti, 2008). Pencegahan dan pengobatan prakanker serviks masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di antara wanita dewasa di Indonesia. Masih tingginya angka penderita kanker serviks di Indonesia di sebabkan oleh rendahnya kesadaran wanita untuk memeriksa kesehatan dirinya. Padahal kini, penyakit apapun sudah dapat diobati dan ditangani secara cepat, dengan pendeteksian dini yang dilakukan secara berkala sehingga dapat mengurangi risiko angka kematian (Setiati, 2009). Keterlambatan penderita datang berobat untuk itu perlunya upaya penanganan dan pengobatan prakanker serviks yang menjadi prioritas. Setiap wanita yang telah melakukan hubungan seksual mempunyai risiko menderita kanker serviks. Pemeriksaan ini bukan sekali seumur hidup, melainkan dilakukan rutin tiap tahun sampai usia 70 tahun (Ocvyanti, 2013). Cara deteksi dini yang paling sering dilakukan ialah metode usapan lendir (pap smear) leher rahim menurut Papanicolaou atau sering dikenal dengan pap smear. Petugas kesehatan akan melakukan pengambilan lendir pada leher rahim dengan cara usapan (pap smear) untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Selain pemeriksaan pap smear ada cara lain yang lebih sederhana yaitu dengan cara Inspeksi Visual setelah meneteskan asam cuka atau asam asetat 3%-5%, yang dinamakan dengan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) atau IVA (visual inspection with acitic acid). Metode ini sangat menguntungkan karena biaya untuk pemeriksaan cukup terjangkau (Prawirohardjo, 2006). Berdasarkan data di Laboratorium Prodia Padangsidempuan wanita yang melakukan pap smear tahun 2013 sebanyak 21 orang, tahun 2014 sebanyak 38 orang, dan sampai akhir bulan Februari 2015 sebanyak 18 orang. Berdasarkan survei pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan bulan Februari 2015 dengan 10 orang wanita di Lingkungan Kampung Darek Kecamatan Padangsidempuan Selatan Kota Padangsidempuan bahwa sebanyak 6 orang (60%) tidak mengetahui program deteksi dini kanker serviks seperti pap smear dan kurangnya pengetahuan wanita terhadap deteksi dini kanker serviks, 2 orang (20%) mengetahui tentang program deteksi dini kanker serviks seperti pap smear serta terdapat 2 orang (20%) wanita yang menderita kanker serviks di Lingkungan Kampung Darek. Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kota Padangsidempuan bahwa selama ini penyuluhan tentang kanker serviks dilakukan dengan metode ceramah dan poster tetapi dirasakan masih kurang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan partisipasi wanita. Pada metode ceramah penyuluhan lebih banyak memegang peran untuk menyampaikan dan menjelaskan materi penyuluhannya sehingga hanya dimengerti pada saat ceramah dilakukan dan mengingat poster sesaat. Maka dengan mencoba memberikan media leaflet dan video memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan pengetahuan dan partisipasi wanita yang dapat menyimpan leaflet dan mudah mengingatnya melalui pemutaran video tentang kanker serviks. METODE Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment Design. Kelompok yang diintervensi terdiri atas 2 (dua) subjek penelitian yang diberikan perlakuan berbeda. Kelompok 1 diberi perlakuan dengan media Leaflet dan pada kelompok 2 diberi perlakuan film. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang berusia di atas 18 tahun, sudah menikah dan tinggal menetap di Lingkungan Kampung Darek Padangsidempuan, sebanyak 116 orang. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3 kelompok perwiritan dengan masingmasing 30 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara bertujuan. Besar sampel dipilih mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. HASIL Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Leaflet dan Film Terhadap Pengetahuan tentang Kanker Serviks Hasil penelitian diketahui terjadi perubahan nilai rata-rata pengetahuan sebelum diberikan media leaflet dengan sesudah diberikan media leaflet yaitu 10,23 menjadi 14,30 dengan nilai p = 0,001 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media leaflet terhadap pengetahuan responden tentang kanker serviks. Selanjutnya terjadi perubahan nilai rata-rata pengetahuan sebelum diberikan media pemutaran film dengan sesudah diberikan media pemutaran film yaitu 10,20 menjadi 15,40 dengan nilai p=0,001 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh diberikan media pemutaran film terhadap pengetahuan tentang kanker serviks. Pada kontrol terjadi perubahan nilai rata-rata pengetahuan pada pengukuran I dan pengukuran II yaitu 8,63 menjadi 10,60 dengan nilai p<0,085, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan tentang kanker serviks pada pengukuran I dan pengukuran II.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Pengaruh Media Leaflet dan Film terhadap Pengetahuan dengan Kontrol sebagai Pembanding Variabel Pengetahuan Mean Δ T P Leaflet Sebelum 10,23 4,07-9.670 0.001 Sesudah 14,30 Film Sebelum 10,20 4,77-18,766 0,001 159

Sesudah 15,40 Kontrol Pengukuran I 8,63 1,97-7,971 0,001 Pengukuran II 10,60 Pemberian pendidikan kesehatan dengan metode leaflet ternyata mampu meningkatkan pengetahuan wanita usia subur yang telah menikah tentang kanker serviks. Hal ini sesuai dengan penelitian Supardi (2002) yang dikutip Sri (2009) bahwa terdapat pengaruh metode pemberian leaflet terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang pengobatan diri sendiri. Berdasarkan hasil penelitian Nasution (2015), diketahui bahwa media leaflet memang efektif untuk meningkatkan pengetahuan yaitu terdapat peningkatan 1 skor pengetahuan dengan peningkatan rata rata skor 7.28 setelah diberikan media leaflet. Kenaikan skor ini menunjukkan bahwa ada pengaruh media leaflet pada peningkatan pengetahuan. Notoatmodjo (2012) menyatakan bahwa dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi (perubahan sikap untuk mau melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks). Penjelasan dibaca dan dilihat dari leaflet yang menarik dapat membawa perubahan, ia tertarik atau mau menerima perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi dari sebuah leaflet itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Hal ini sesuai yang dinyatakan Putri (2009) bahwa semua peserta yang diberikan pendidikan kesehatan dengan metode film dapat belajar dari film baik yang pandai maupun yang kurang pandai. Hal dikarenakan karena isi pesan pada film dapat berpengaruh secara signifikan terhadap perasaan, emosi, tingkat penerimaan atau penolakan terhadap informasi yang diberikan (Nurseto, 2011). Penelitian ini memberikan pendidikan kesehatan dengan pemutaran film, dimana film yang diputar berisikan informasi tentang kanker serviks, dari mulai penyebab, bagian bagian yang terinfeksi, bentuk bentuk pencegahan dan proses penyembuhan dari kanker tersebut. Hal inilah yang diasumsikan meningkatkan pengetahuan responden tentang kanker serviks. Notoatmodjo (2012) yang mengutip pendapat Bandura (1968), pengetahuan atau tingkah laku model yang terdapat dalam media audiovisual akan merangsang peserta untuk meniru atau menghambat tingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkah laku yang ada di media. Pemutaran film dapat dilakukan dengan menggunakan media salah satunya dengan alat bantu AVA (Audio Visual Aids). Machfoedz, dkk (2005) menyatakan bahwa AVA merupakan alat alat pendidikan dalam bidang kesehatan merupakan alat saluran yang dapat digunakan untuk menyampaikan kesehatan karena alat alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Leaflet dan Film Terhadap Partisipasi tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Kontrol sebagai Pembanding Pengaruh media leaflet terhadap partisipasi tentang kanker serviks dan diketahui bahwa terdapat peningkatan rata-rata partisipa si sebelum diberikan media leaflet dengan sesudah diberikan media leaflet yaitu 1,83 menjadi 3,77 dengan nilai p = 0,001 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media leaflet terhadap partisipasi responden tentang pemeriksaan kanker serviks. Selanjutnya terdapat peningkatan rata-rata partisipasi sebelum diberikan media pemutaran film dengan sesudah diberikan media pemutaran film yaitu 2,33 menjadi 2,87 dengan nilai p=0,001 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh media pemutaran film terhadap partisipasi pemeriksaan kanker serviks. Pada kontrol diketahui bahwa terdapat peningkatan rata-rata partisipasi pada pengukuran I dan pengukuran II yaitu 1,70 menjadi 2,43 dengan nilai p= 0,001 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan partisipasi pemeriksaan kanker serviks pada pengukuran I dan pengukuran II.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Pengaruh Media Leaflet dan Film terhadap Partisipasi tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Kontrol sebagai pembanding Variabel Partisipasi Mean Δ Z P Leaflet Sebelum 1,83 1,93-4,850 0.001 Sesudah 3,77 Film Sebelum 1,80 1,73-4,850 0.001 Sesudah 3,70 Kontrol Pengukuran I 1,70 0,73-4,300 0.001 Pengukuran II 2,43 Berdasarkan hasil penelitian Saraswati (2011), disimpulkan bahwa ada perbedaan partisipasi sebelum dan sesudah penyuluhan dengan leaflet, terdapat peningkatan partisipasi setelah diberikan penyuluhan dengan metode leaflet. Berdasarkan hasil penelitian Saraswati (2011), diketahui bahwa ada perbedaan partisipasi sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media film. Mean rank media film diperoleh negative rank = 0,00 dan positive rank = 14,50 untuk rangking positif lebih besar dibandingkan rangking negative menunjukkan bahwa perbedaan bernilai positif. Dengan kata lain penyuluhan dengan media film menyebabkan peningkatan partisipasi. Rendahnya partisipasi responden untuk ikut serta pada pemeriksaan kanker serviks juga dapat dilihat dari hasil jawaban responden pada item pertanyaan partisipasi. 160

Pada pertanyaan no 5 yaitu apakah anda memiliki ketertarikan untuk melakukan pap smear, paling banyak responden menjawab tidak pada pertanyaan tersebut, serta waktu ditanya Apakah anda sudah pernah mengajak teman untuk ikut serta banyak juga responden menjawab tidak. Namun, walaupun setelah dilakukan pendidikan kesehatan baik itu dengan leaflet maupun film sudah terjadi perubahan pada jawaban responden, tetap saja tidak banyak meningkatkan partisipasi responden untuk ikut serta pada pemeriksaan kanker serviks. Hal tersebut karena masih banyaknya responden yang mengatakan malu dan takut untuk melakukan pemeriksaan pap smear karena mereka melihat langsung pada film bagaimana cara pemeriksaan pap smear. Hal ini sesuai dengan temuan dilapangan, bahwa Dinas Kesehatan Padangsidempuan Selatan tidak memberikan pendidikan kesehatan tentang program deteksi dini kanker serviks dengan metode pap smear. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, maka dapat dilihat bahwa pengetahuan dan partisipasi masyarakat kampung darek kecamatan padangsidempuan selatan meningkat terhadap deteksi dini kanker serviks. Perbedaan Pengaruh Media Leaflet, Media Film dan Kontrol terhadap Pengetahuan Responden tentang Kanker Serviks Hasil penelitian diketahui terdapat perbedaan perubahan partisipasi pemeriksaan kanker serviks antara ketiga kelompok, yaitu kelompok media leaflet,media film dan kontrol (p=0,001). Mean Rank partisipasi yang paling tinggi adalah pada kelompok media leaflet. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Perbedaan Pengaruh Media Leaflet, Film dan Kontrol terhadap Perubahan Partisipasi Media Mean Rank P Leaflet 57,43 0,001 Film 53,10 Kontrol 25,97 KESIMPULAN 1. Pemberian pendidikan kesehatan dengan metode leaflet meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks pada WUS di Lingkungan Kampung Darek 2. Pemberian pendidikan kesehatan dengan pemutaran film meningkatkan pengetahuan tentang kanker serviks pada WUS di Lingkungan Kampung Darek Kecamatan Padangsidempuan Selatan Kota 3. Pemberian pendidikan kesehatan dengan metode leaflet meningkatkan partisipasi keikutsertaan pap smear pada WUS di Lingkungan Kampung Darek 4. Pemberian promosi kesehatan dengan pemutaran film meningkatkan partisipasi keikutsertaan pap smear pada WUS di Lingkungan Kampung Darek 5. Nilai rata - rata pengetahuan yang paling tinggi adalah pada kelompok media film. 6. Nilai rata - rata partisipasi yang paling tinggi adalah pada kelompok media leaflet. SARAN 1. Dinas Kesehatan Kota Padangsidempuan Selatan agar memberikan pendidikan kesehatan tentang program deteksi dini kanker serviks seperti pap smear pada seluruh wanita dengan media leaflet dan media film untuk mencegah dan menangani segera kanker serviks, dan menyediakan tenaga kesehatan wanita, karena WUS malu untuk pap smear jika dilakukan oleh tenaga kesehatan pria. 2. Bagi tenaga kesehatan yang ada di Lingkungan Kampung Darek Kecamatan Padangsidimpuan Kota Padangsidimpuan agar membuat media pendidikan kesehatan yang lebih menarik baik berupa leaflet maupun media film tentang kanker serviks agar lebih menarik minat masyarakat dalam menambah pengetahuan dan partisipasi dalam mendeteksi kanker serviks, dan media yang ditampilkan harus memuat semua informasi yang dibutuhkan oleh WUS sehingga meningkat partisipasi mereka untuk ikut pap smear 3. Bagi karang taruna, posyandu dan kader-kader kesehatan yang ada di Lingkungan Kampung Darek Kecamatan Padangsidimpuan selatan untuk ikut serta menggerakkan ibu-ibu agar mau melalukan deteksi dini kanker serviks DAFTAR PUSTAKA Dewi, S., M., N., Suryani, N., Murdani, P., 2013, Hubungan Pengetahuan dengan Sikap WUS dengan pemeriksaan IVA di Puskesmas Buleleng Surabaya, Jurnal Magister Kedokteran Keluarga 1 (1), 57-66. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI, 2013, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013: Jakarta. Machfoedz, dkk, 2005, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan dan kebidanan, Yogyakarta: Fitrimaya. Nasution, D., Y., 2015, Efektivitas KIE (Komunikasi,Informasi Dan Edukasi) Metode Ceramah dan Pemutaran Film Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Zat Besi Di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Tahun 2014, Universitas Sumatera Utara Medan. Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat 161

Notoatmodjo, S., 2012, Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku, Jakarta ; Penerbit Rineka Cipta. Nurseto.2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi dan Pendidikaan, 8(1):19-34. Ocvyanti, 2013, Peran Dokter Umum dalam Pencagahan Kanker Serviks di Indonesia Journal Indonesia Med Assoc,63(1),1-3 Putri, P.K.D. 2009. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap dan Terpaan Iklan Layanan Masyarakat KB Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di TV terhadap Perilaku KB pada Wanita atau Pria dalam Usia Subur. Jurnal Interaksi, 1(1):1-11. Rachmadahniar, 2005, Dukungan Suami terhadap Partisipasi Wanita dalam Program Skrining Kanker Leher Rahim di Biro Konsultasi Kanker Yayasan Kucula Yogyakarta, Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat : Universitas Gadjah Mada. Saraswati, L.K., 2011, Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang Kanker Serviks dan Partisipasi Wanita Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks, Tesis, Universitas Sebelas Maret. Setiati, E., 2009, Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita, Andi, Yogyakarta. Sugiar, R.H., 2013, Efektivitas penggunaan Metode Analisis Teks Teknik Catatan Tulis dan Susun (TS) pada Pembelajaran Shokyu Choukai II, Tesis, Universitas Pendidikan Indonesia. Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktek Kebidanan,Yogyakarta. 162