BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan suatu prestasi maksimal tidak hanya diperlukan

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

Dampak Kecemasan pada Atlet Bola Basket Sebelum Memulai Pertandingan

PENERAPAN PSIKOLOGI OLAHRAGA DAN BEBERAPA PETUNJUK PRAKTIS DALAM PELATIHAN OLAHRAGA. Oleh: KOMARUDIN

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Penyusun: Dr. Danu Hoedaya & Dr. Nitya Wismaningsih [ Tim Psikologi Pelatda PON XVI Jawa Barat ]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakaria Nur Firdaus, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Andri Setiadi, 2013

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

KECEMASAN MEMPENGARUHI PERFORMA ATLET DALAM BERTANDING. Oleh: Galih Dwi Pradipta. S.Pd, M.Or (UNIVERSITAS PGRI SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Permana, 2013

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu tuntutan mutlak yang harus dijalani. Mahasiswa pada dasarnya akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

2015 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bambang Sugandi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN. negara di kancah International. Nama-nama besar kini telah lahir seperti Ferry

MENTAL TRAINING UNTUK PELARI

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman dahulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang mempunyai berbagai manfaat baik bagi pelaku olahraga maupun orang lain yang menonton. Perkembangan olahraga di zaman sekarang telah mengubah olahraga sebagai aktivitas untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Olahraga memberikan beberapa manfaat positif pada aspek kesehatan. Sehingga olahraga juga merupakan salah satu cara sederhana dalam menjaga kesehatan tubuh manusia. Olahraga juga sebagai salah satu unsur yang berpengaruh dalam kehidupan manusia, telah ikut berperan dalam mengharumkan nama daerah dan bangsa, baik melalui kompetisi di tingkat Nasional maupun Internasional. Setiap bangsa di seluruh dunia berlomba-lomba menciptakan prestasi dalam berbagai kegiatan olahraga, termasuk olahraga sepakbola. Olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling diminati dan yang mempunyai popularitas yang sangat tinggi di masyarakat. Olahraga ini hampir dimainkan di semua Negara. Bahkan di Negara Indonesia sepakbola hampir di mainkan di setiap lapisan masyarakat dari berbagai kelompok umur. Dari anak-anak sampai orang tua, sering dijumpai olahraga sepakbola dimainkan mulai dari desa sampai kota besar. Hal ini menjadi bukti bahwa olahraga sepakbola diterima oleh masyarakat sebagai olahraga yang menarik, murah, massal dan mudah dilakukan. Dilihat dari karakteristiknya, sepakbola adalah cabang olahraga permainan yang didalamnya diperlukan kerjasama yang baik antara pemain depan, tengah, belakang dan penjaga gawang. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari sebelas pemain. Tujuan sepakbola adalah untuk memasukan bola ke gawang lawan sebanyakbanyaknya dan menjaga lawan agar tidak memasukan bola ke gawang, seperti yang dikatakan oleh Sucipto, dkk (2000, hlm. 7) mengenai pengertian sepakbola adalah sebagai berikut : 1

2 Sepakbola adalah permainan beregu, masing-maing regu terdiri dari sebelas pemain salah satunya adalah penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Pada umumnya sepakbola merupakan olahraga yang menuntut aspek kondisi fisik yang baik, yang di dukung dengan aspek teknik, taktik, dan mental yang bagus. Karena salah satu faktor yang sering mengganggu para atlet adalah kecemasan terutama pada saat bermain dengan tekanan pertandingan yang tinggi. Tekanan bisa berasal dari lawan yang tangguh, tingkat kompetisi atau tekanan supporter lawan serta tekanan pada saat menjadi juara bertahan. Kecemasan ini akan menyertai disetiap kehidupan manusia terutama bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik. Sebenarnya kecemasan merupakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh hampir semua orang, hanya tarafnya saja yang berbeda-beda. Dari semua cabang olahraga, hampir semua diantaranya membutuhkan aspek-aspek teknik, taktik, dan mental yang bagus tidak terkecuali cabang olahraga sepakbola. Jika seorang atlet tidak mempunyai aspek-aspek tersebut maka atlet tersebut tidak dapat berprestasi atau tidak dapat meningkatkan prestasinya semaksimal mungkin. Oleh karena itu seorang atlet sangat memerlukan aspekaspek tersebut untuk meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Kondisi emosi seperti cemas adalah sesutau yang wajar muncul. Bahkan dalam situasi-situasi tertentu, kondisi ini dibutuhkan agar membangkitkan gugahan emosi dalam bentuk kegairahan untuk melakukan sesuatu dalam berkompetisi, meskipun dibayang-bayangi oleh kekuatan akan gagal. Jika seorang atlet pada dasarnya memiliki trait anxiety, maka kecemasannya akan selalu berlebihan dan mendominasi aspek psikisnya. Kecemasan merupakan perasaan tak berdaya, perasaan tak aman tanpa sebab yang jelas. Atlet yang memiliki kecemasan selalu ditandai gejala-gejala yang biasanya diikuti dengan ketegangan (stress), indikator atlet yang mengalami kecemasan bisa dilihat dari adanya

3 perubahan secara fisik maupun psikis. Gejala secara fisik yaitu adanya peningkatan adrenalin yang ditandai dengan meningkatnya denyut nadi, meningkatnya keringat, kulit terasa dingin, seiring dengan itu terjadinya penurunan aliran darah dalam kulit, sakit perut, napas cepat, otot tegang, mulut kering, dan ada keinginan untuk terus buang air kecil. Gejala psikis seperti khawatir, bingung, hilang konsentrasi, sulit membuat keputusan, berpikiran aneh, pikiran diluar kendali, mudah gembira yang meluap luap. Gejala-gejala kecemasan yang muncul pada diri atlet, sangat berpengaruh terhadap performa atlet. Hal ini sesuai dengan pendapat Martens dalam Komarudin (2011, hlm. 223) yaitu:..cognitiv and somatic anxiety influences over competitive performance. Pendapat tersebut menegaskan bahwa kecemasan baik kognitif maupun somatik berpengaruh terhadap performa atlet. Apabila gejala tersebut dibiarkan secara terus menerus akan berdampak merugikan atlet, sehingga peningkatan prestasi atlet tidak maksimal. Hal ini merupakan kendala yang serius bagi atlet tersebut untuk dapat berpenampilan baik. Masalah kecemasan ini bukan tidak mungkin untuk diatasi, sebenarnya untuk mengurangi rasa cemas salah satunya dengan latihan relaksasi agar mental tidak mudah cemas. Latihan relaksasi menurut Jacobson dalam Harsono (1988, hlm. 284) sebagai berikut : Maksud latihan ini adalah untuk melatih orang untuk bias merilekskan ototototnya apabila berada dalam situasi yang membangkitkan anxiety. Atlet yang bimbang atau takut biasanya otot-ototnya menjadi tegang (tensed), dan kalu otot-ototnya tegang maka biasanya keterampilan fisiknya akan terganggu. Secara fisik, emosional dan mental, relaksasi ditandai dengan tidak adanya aktivitas dan ketegangan (tension), dalam suasana penuh ketenangan dan segala perasaan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Syer dan Conolly, dalam Rusli Ibrahim dan Komarudin (2007, hlm. 190) bahwa: Relaksasi yang mendalam akan mudah dicapai dengan posisi tidur terlentang, namun dalam keadaan badan lelah posisi semacam ini dapat menyebabkan atlet yang bersangkutan mudah tidur. Apabila dibutuhkan relaks sebelum bertanding, lebih baik dilakukan dalam posisi duduk dengan punggung bersandar pada sandaran.

4 Musik diyakini dapat digunakan juga untuk relaksasi. Menurut Aizid, (2011, hlm. 102) mengatakan Musik diyakini dapat digunakan untuk relaksasi, meringankan stres, dan mengurangi kecemasan karena musik merupakan sebuah rangsangan pendengaran yang terorganisir, yang terdiri atas melodi, ritme, harmoni, bentuk, dan gaya. Ditambahkan oleh Campbell dalam Hermaya, (2002, hlm. 97) bahwa ada salah satu cara dalam mengurangi kecemasan, salah satunya dengan mendengarkan musik Mozart/musik klasik. Latihan relaksasi yang disertai musik klasik akan cepat memulihkan kreativitas, membangun kepercayaan diri, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan keterampilan motorik. Menurut Aizid, (2011, hlm. 99) Seseorang yang sering mendengarkan musik, khususnya musik klasik atau musik-musik yang menenangkan jiwa, maka kemungkinan untuk mengalami stres dan kecemasan sangat kecil. Musik klasik adalah musik yang mampu memperbaiki konsentrasi, ingatan dan persepsi sosial. Hasil penelitian Milyartini dalam Aizid (2011, hlm. 99) menemukan bahwa: Musik dapat meningkatkan kreativitas, membangun kepercayaan diri, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan keterampilan motorik, persepsi, serta perkembangan psikomotorik musik juga bisa dijadikan terapi untuk berbagai kebutuhan, seperti pengganti obat deperesi bagi mereka yang akan menghadapi meja oprerasi di rumah sakit. Keuntungan lain dari musik klasik bahwa rata-rata hitungan normal dalam setiap ketukan musik hampir sama dengan detak jantung manusia, yaitu 70 sampai 80 ketukan permenit. Maka musik dapat menstimulasi dan meningkatkan frekuensi detak jantung, oleh karena itu musik yang tenang dapat menurunkan frekuensi detak jantung Djohn dalam Komarudin (2011, hlm. 225). Pendapat tersebut menegaskan bahwa musik klasik memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan kecemasan atlet, oleh sebab itu musik klasik akan lebih berpengaruh bagi individu terutama dalam menciptakan suasana tenang. Oleh karena itu terapi musik klasik mempunyai kedudukan sangat penting dalam olahraga khususnya olahraga untuk tujuan menurunkan kecemasan. Berdasarkan uraian diatas peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian, khususnya penelitian mengenai pengaruh latihan relaksasi disertai

5 musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan, bagi atlet sepak bola pada saat sebelum bertanding tidak terjadi atau dapat diminimalisir. B. Masalah Penelitian 1. Apakah latihan relaksasi disertai musik klasik berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan atlet SSB Turangga Kuningan? 2. Apakah latihan relaksasi tanpa disertai musik klasik berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan atlet SSB Turangga Kuningan? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan relaksasi tanpa musik klasik dengan latihan relaksasi disertai musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan atlet SSB Turangga Kuningan? C. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran dan menganalisis : 1. Pengaruh latihan relaksasi disertai musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan atlet SSB Turangga Kuningan. 2. Pengaruh latihan relaksasi tanpa disertai musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan atlet SSB Turangga Kuningan. 3. Perbedaan yang signifikan pengaruh latihan relaksasi tanpa musik klasik dengan latihan relaksasi yang disertai musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan atlet SSB Turangga Kuningan. D. Manfaat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengajukan manfaat penelitian, hal ini dilakukan agar dalam melakukan penelitian tidak terjadi penyimpangan yang akhirnya akan mengakibatkan peluasan makna sehingga tujuan dari penelitian tidak akan tercapai. a. Secara Teoritis 1. Diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi pelatih sehingga dapat mengembangkan ilmu psikologi khususnya yang berkaitan dengan pengaruh latihan relaksasi disertai musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan.

6 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan atau acuan bagi para pelatih Untuk menyusun program latihan relaksasi disertai musik klasik terhadap penurunan tingkat kecemasan. b. Secara Praktis a. pelatih, atlet dan insan olahrga khususnya untuk penurunan tingkat kecemasan dengan terapi musik klasik dalam proses pembinaan yang dijalankan. b. Dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia terutama para pelatih, pembina olahraga dan atlet dalam proses latihan terutama untuk penurunan tingkat kecemasan atlet dengan relaksasi disertai musik klasik. E. Struktur Organisasi Dalam penelitian ini struktur organisasi penelitian dirinci sebagai berikut : Bab I pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, dan sturktur organisasi skripsi. Bab II kajian pustaka meliputi kajian pustaka, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian, berisi teori-teori pengertian relaksasi, macam-macam bentuk relaksasi, manfaat latihan relaksasi, model-model peredaan ketegangan (relaksasi), latihan relaksasi disertai musik klasik, pengaruh musik klasik, pengertian kecemasan, gejala-gejala terjadi kecemasan, gangguan kecemasan, cara mengatasi kecemasan, pengaruh kecemasan terhadap performance, hasil penelitian yang relevan, Serta hipotesis penelitian berisi tentang jawaban awal penelitian yang akan diteliti. Bab III metode penlitian membahas tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian. Metode dan instrumen penelitian, definisi oprasional dan teknik pengambilan data dan analisa. Bab IV hasil penelitian berisi mengenai pengolahan dan analisis data serta pembahasan temuan penelitian. Bab V kesimpulan dan saran berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang akan diberikan berkaitan dengan hasil penelitian.