BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh alternatif dalam menggunakan jasa-jasa perbankan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. syariah. 2 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia pasca. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya untuk tetap menjaga kepercayaan dari nasabahnya. Hal ini

2015 DAMPAK SPIN OFF TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah memberikan layanan bebas bunga kepada para nasabahnya.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB III DESKRIPSI DAN OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat dan kompetitif. Hal

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia

PENDAHULUAN. ketentuan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa Negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 237 juta jiwa,

Daftar Kode Tujuan Bank di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keuangan syariah. Namun demikian, hingga saat ini market share

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pemberian layanan syariah dapat ditempuh melalui pembentukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kinerja Maqashid Sharia Index I : Pendidikan Individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan masih mendominasi aset sektor keuangan. Penguasaan aset

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

NO. NAME OF BANK / COMPANY CODE

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

Cara Tranfer antar Bank :

TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA TES KOMPETENSI DASAR PTB-STMKG-2017

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank

FREQUENTLY ASK QUESTION (FAQ) TRANSFER ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

DAMPAK KEBIJAKAN SPIN-OFF TERHADAP KINERJA BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Sementara defenisi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik. Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Bank Umum Konvensional (BUK)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian di situs resmi BI ( dan situs resmi masing-masing

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMULIHAN TEKNOLOGI INFORMASI (RPTI) SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Masyarakat sangat merindukan munculnya berbagai institusi

BAB III METODE PENELITIAN. pemerintah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

Peserta BI-SSSS NO. BANK PEMERINTAH 1 PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK 2 PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

2015 PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh masing-masing pemain dalam industri perbankan syariah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan dual system antara sistem konvensional dan sistem

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dituntut untuk berkembang dengan pesat, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Peristilahan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Bank Umum Syariah Sumber: Statistik Perbankan Syariah (data diolah)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1988 tentang perubahan Undang Undang nomer 7 tahun 1992 tentang

Daftar Kode Bank Seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama kurang lebih 23 tahun. Perjalanan tersebut dimulai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

NO BIC PESERTA NAMA PESERTA NAMA SINGKAT PESERTA 1 ABALIDBS PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI PT. BPD BALI 2 AGSSIDJA PT. BANK AGRIS BANK AGRIS 3

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I. di Indonesia. Fungsinya sebagai perantara keuangan masyarakat (financial

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

I. PENDAHULUAN. kepermukaan. Sebagai suatu alternatif kini mulai di terapkan sistem ekonomi

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. Indonesia (BEI). Alasan pemilihan objek penelitian tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah, oleh Naf an Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Telp: ;

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru, yaitu bank syariah. Bank syariah adalah bank yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Indonesia.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemunculan bank syariah di Indonesia dilatar belakangi oleh beberapa alasan, seperti adanya keinginan dari sebagian umat Islam di Indonesia untuk menghindarkan diri dari riba dalam kegiatan muamalahnya. Adanya keinginan untuk memperoleh alternatif dalam menggunakan jasa-jasa perbankan yang dirasa lebih sesuai dengan keinginannya. Perbankan dengan menganut sistem Syariah menujukkan fenomena baru dalam dunia perbankan di Indonesia yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan perbankan yang lebih adil yang tentunya menggunakan prinsip syariah dalam melaksanakan seluruh kegiatannya. 1 Tumbuh pesatnya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia dipicu karena lahirnya Undang-Undang No.10 tahun 1998 yang memungkinkan perbankan menjalankan Dual Banking System. Cara kerja Dual Banking System adalah bank konvensional dapat menjalankan fungsinya dengan sistem Konvensional maupun dengan sistem Syariah melalui anak usahanya. 2 1 Firdaus Rachmat dan Aryanti Maya, 2011, Pengantar Teori Moneter Serta Aplikasinya Pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah, Bandung: Alfabeta, Hal.203. 2 Nasuha, Amalia, 2012, Dampak Kebijakan Spin Off terhadap Kinerja Bank Syariah, Jurnal Al- Iqtishad Vol IV, No.2, Juli 2012, Hal. 242. 1

2 Grafik 1.0 Perkembangan Aset Perbankan Syariah. 3 Kinerja dan prospek perbankan syariah yang cukup pesat terbukti dari gambar grafik diatas menunjukkan bahwa aset perbankan syariah di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Menurut data terbaru hingga Agustus 2016 terdapat 12 Bank Umum Syariah (BUS) dengan total aset pada bulan Agustus 2016 sebesar Rp. 216.766 dalam milyaran rupiah naik dari tahun sebelum-sebelumnya yaitu pada bulan Desember 2014 tercatat Rp. 204.961 dan pada bulan Desember 2015 tercatat sebesar 213.423. Kemudian terdapat 22 Unit Usaha Syariah (UUS) di bank Konvensional dengan total aset pada bulan Agustus 2016 sebesar Rp. 88.521 dalam milyaran rupiah dimana terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu pada bulan Desember 2014 sebesar Rp. 3 Laporan Bank Indonesia tentang Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2012 2

3 67.383 dan pada bulan Desember 2015 sebesar Rp. 82.839. 4 Ini membuktikan bahwa perbankan syariah memang sesuai dengan perkembangan zaman terlebih di Indonesia, dimana mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang tentu menginginkan sistem perbankan yang lebih adil dan menggunakan prinsip syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Namun seiring perkembangan dari perbankan Syariah yang pesat tentu tidak terlepas dari dukungan Pemerintah dan Bank Indonesia sebagai regulator yang dapat memunculkan peran perbankan syariah, Namun perkembangan ini juga memerlukan dukungan dari internal bank syariah serta apresiasi positif penduduk Indonesia terhadap bank syariah. Grafik 1.1 Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. 5 4 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Agustus 2016 5 Laporan Bank Indonesia tentang Laporan Perkembangan Perbankan Syariah 2012 3

4 Dari data diatas kita dapat melihat pertumbuhan profitabilitas perbankan syariah di Indonesia khususnya Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dimana pertumbuhannya terus mengalami kenaikan dari tahun 2010 sampai tahun 2012. Eksistensi perbankan Syariah menunjukkan pergerakan yang sangat positif dengan adanya dukungan regulasi berupa UU Perbankan Syariah No.21 Tahun 2008. Pada tahun 2008 memunculkan tren baru dalam pembentukan bank Syariah melalui mekanisme akuisisi dan konversi bank Konvensional menjadi bank Syariah. Implementasi dari tren tersebut dapat dilakukan melalui tiga pendekatan. Pertama, Bank Umum Konvensional (BUK) yang mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) akan mengakuisisi bank yang relatif kecil kemudian mengubahnya atau mengkonversikannya menjadi Syariah, lalu menggabungkan ke Unit Usaha Syariah (UUS) itu sendiri. Kedua, Bank Umum Konvensional (BUK) yang belum mempunyai Unit Usaha Syariah (UUS) akan mengakusisi bank yang relatif kecil yang kemudian mengkonversikannya menjadi Syariah. Ketiga, Bank Umum Konvensional (BUK) akan melakukan pemisahan atau spin off terhadap Unit Usaha Syariah-nya menjadi Bank Umum Syariah. 6 6 Nasuha, Amalia, 2012, Dampak Kebijakan Spin Off terhadap Kinerja Bank Syariah. Jurnal Al- Iqtishad Vol IV, No.2, Juli 2012, Hal. 242. 4

5 Tabel 1.0 BUS dan UUS Agustus 2016. 7 Bank Umum Syariah (BUS) Bank Muamalat Indonesia Bank Victoria Syariah Bank BRI Syariah Bank Jabar Banten Syariah Bank BNI Syariah Bank Syarih Mandiri Bank Mega Syariah Bank Panin Syariah, Tbk Bank Syariah Bukopin BCA Syariah MayBanK Syariah Indonesia Bank Tabungan Pensiunan Nas Syariah Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Danamon Indonesia, Tbk Bank Permata, Tbk Bank Internasional Indoensia, Tbk Bank CIMB Niaga, Tbk Bank OCBC NISO, Tbk Bank Sinarmas Bank Tabungan Negara, Tbk BPD DIY BPD DKI BPD Jawa Tengan BPD Jawa Timmur, Tbk Bank Aceh BPD Sumatera Utara BPD Jambi BPD Sumatera Barat BPD Riau dan Kepulauan Riau BPD SumSel & Banngka Belitung BPD Kalimantan Selatan BPD Kalimantan Barat BPD Kalimantan Timur BPD SulSel dan Sulbar BPD Nusa Tenggara Barat 7 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah Agustus 2016 5

6 Dari 12 Bank Umum Syariah (BUS) yang ada, tidak semua dibentuk melalui jalur spin off, hanya dua BUS saja yang murni melakukan Spin Off untuk mendirikan BUS, yaitu BNI Syariah dan BJB Syariah. Satu bank yang sejak awal berbentuk BUS yaitu Bank Muamalat. Kemudian lima bank yang lahir melalui akuisisi dan konversi syariah yaitu Bank Syariah Mandiri hasil konversi dari Bank Susila Bakti, Bank Mega Syariah hasil dari konversi Bank Umum Tugu, Bank Victoria Syariah hasil konversi dari Bank Swaguna, Bank Panin Syariah hasil konversi dari Bank Harfa dan BCA Syariah hasil konversi dari Bank UTB. Sedangkan Bank MayBank Syariah Indonesia adalah bank yang sebelumnya Konvensional kemudian mengkonversi dirinya menjadi sistem Syariah. Tiga bank lainnya lahir melalui proses akuisisi, konversi dan spin off sekaligus yaitu sebuah bank yang lahir dari akuisisi Bank Jasa Arta dan kemudian digabungkan dengan UUS Bank BRI dan dikonversi lalu spin off yaitu BRI Syariah. Lalu sebuah bank yang lahir melalui akuisisi dari diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia yang kemudian digabung dengan UUS Bank Bukopin dan dikonversi lalu melakukan spin off dan lahirlah Bank Syariah Bukopin serta bank yang lahir melalui penggabungan UUS Bank BTPN dan akuisisi PT Bank Sahabat Purbadanarta lalu dikonversi menjadi syariah dan melakukan spin off yang kemudian lahirlah Bank BTPN Syariah. 8 8 Zulfa Ahmad Kurniawan, 2016, Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Sebelum dan Sesudah Menerima Pengalihan Hak dan Kewajiban (Spin Off) Unit Usaha Syariah, Jakarta, Hal. 5. 6

7 Terbitnya Undang-Undang N0.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada 16 Juli 2008 menunjukkan niat baik pemerintah dan DPR untuk mengembankan industri perbankan syariah kearah yang lebih baik. Undang- Undang ini merupakan kewajiban untuk mengubah UUS menjadi BUS selambat-lambatnya pada tahun 2023, hal ini mengacu pada pasal 68 yang mengatakan bahwa : Dalam hal Bank Umum Konvensional memiliki UUS yang nilai asetnya telah mencapai paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari nilai total aset bank induknya atau 15(lima belas) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini, maka Bank Umum Konvensional dimaksud wajib melakukan Pemisahan UUS tersebut menjadi Bank Umum Syariah. 9 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pemisahan, yang mengatakan bahwa : Pemisahan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh Perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada dua Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada satu Perseroan atau lebih. 10 Konsep spin off menggambarkan suatu tambahan dari produk derivative atau turunan dari hasil tiruan usaha sebelumnya. Istilah spin off sering dihubungkan dengan pembentukan perusahaan baru yang dapat menimbulkan aktivitas ekonomi yang baru. 11 Dalam hal ini BUK yang memiliki UUS dengan nilai aset telah mencapai paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total nilai 9 Ibid., Hal 2 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas 11 Nasuha, Amalia, 2012, Dampak Kebijakan Spin Off terhadap Kinerja Bank Syariah, Jurnal Al- Iqtishad Vol IV, No.2, Juli 2012, Hal 243 7

8 aset bank induknya, maka BUK wajib melakukan Pemisahan UUS tersebut menjadi BUS yang mandiri. 12 Upaya spin off juga diharapkan dapat menciptakan perbankan Syariah yang mandiri dan benar-benar menjalankan kegiatan operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah, serta sebuah cara untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah di Indonesia. Adanya spin off juga akan menjadikan perbankan Syariah dapat terlepas secara penuh dari bank Konvensional, yang pada dasarnya mempunyai sistem yang jauh berbeda, seperti pada bank Syariah menggunakan sistem bagi hasil (Profit and Loss Sharing) sedangkan bank Konvensional menggunakan sistem bunga (Interest Based System). 13 Namun dengan adanya spin off justru akan menyulitkan pertumbuhan dan bahkan dapat mematikan perbankan syariah itu sendiri, karena upaya untuk melakukan spin off membutuhkan biaya yang sangat besar. Diantaranya BUS harus memiliki sistem teknologi perbankan sendiri seperti sistem Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sendiri. Selain itu BUS juga harus memiliki mobile banking system yang dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Hal inilah yang menjadi kendala dalam menerapkan spin off. 14 12 UU No. 21 Tahun 2008 pasal 68 13 Zulfa Ahmad Kurniawan, 2016, Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Sebelum dan Sesudah Menerima Pengalihan Hak dan Kewajiban (Spin Off) Unit Usaha Syariah, Jakarta, Hal. 3 14 Ibid 8

9 Jadi berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memilih Bank BNI Syariah sebagai bank yang akan diteliti karena bank tersebut lahir murni dari Spin Off atau pemisahan dan BNI Syariah telah mendapatkan kategori Bank Syariah Terbaik 2016. 15 Maka dari itu penulis tertarik untuk menulis judul dari permasalahan tersebut, yaitu Efektifitas Spin Off terhadap Kinerja Keuangan (Earnings dan Capital) pada BNI Syariah Dengan Menggunakan Metode Risk-Based Bank Rating (RBBR). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan BNI Syariah sebelum dan sesudah dilakukannya spin off? 2. Adakah perbedaan kinerja earnings dan capital sebelum dan sesudah dilakukannya spin off pada BNI Syariah? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan, seperti untuk mengetahui perkembangan dari BNI Syariah sebelum dan sesudah dilakukannya proses spin off dan untuk mengetahui hasil dari kinerja keuangan, seperti earnings dan capital pada BNI Syariah sebelum dan setelah dilakukannya proses spin off. 15 www.bnisyariah.co.id 9

10 D. Kegunaan Penelitian Penelitian akan membawa manfaat dan kontribusi untuk berbagai pihak baik akademisi maupun praktisi yang berkepentingan dalam dunia perbankan syariah, antara lain : 1. Sangat bermanfaat bagi masyarakat luas yang ingin melakukan penelitian tentang kinerja keuangan sebelum dan sesudah spin off pada bank syariah. 2. Sangat bermaanfaat bagi siapa saja sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan dalam menerapkan Spin Off dalam rangka membentuk BUS. 10