BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sedang bangsa Indonesia hadapi saat ini. Dimana pengangguran merupakan akibat

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia seutuhnya. Dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan kejuruan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, yang tercermindari keberhasilan belajar siswa. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan AGUS PRASETYO A

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya kelak dapat memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang

1. Ringkasan Hasil Penelitian, Tahun Dosen FPMIPA IKIP PGRI Semarang

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lutma Ranta Allolinggi, 2013

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Lebih lanjut, sumber daya manusia yang berkualitas akan diperoleh melalui pendidikan yang berkualitas. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-undang tersebut maka perlu adanya usaha sadar oleh peserta didik agar dapat menjadikan dirinya sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik salah satunya melalui program pendidikan dan pelatihan yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang dipersiapkan untuk mencetak lulusan yang kompeten dalam bidangnya agar dapat langsung memasuki dunia kerja. Dalam proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan, terdapat berbagai mata pelajaran yang dapat menunjang untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki siswanya. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah keterampilan berwirausaha. Sesuai dengan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan agar siswanya dapat menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja. 1

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai peluang yang cukup besar untuk ikut serta dalam membangun sistem perekonomian dengan memanfaatkan tahap perkembangan remaja, mendidik siswa agar berminat menjadi wirausaha. Minat merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan seseorang baik dalam hal studi, pekerjaan maupun aktivitas yang lain. Menurut Slameto (2010, hlm.180) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi dasar atau landasan dalam melaksanakan suatu aktivitas, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimum. Demikian juga dengan minat siswa untuk berwirausaha, seseorang siswa tidak akan berwirausaha apabila siswa tersebut tidak berminat membuka usaha. Kondisi dunia kewirausahaan di Indonesia belum sesuai dengan harapan. Kenyataannya, masih banyak siswa SMK yang belum menggunakan keterampilan yang telah didapatkan di sekolah untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, masih banyak siswa SMK yang belum dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Hal ini dibuktikan masih banyaknya jumlah pengangguran yang berasal dari lulusan siswa SMK. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2014-2016 Pendidikan tertinggi 2014 2015 2016 yang Februari Agustus Februari Agustus Februari ditamatkan SD Kebawah 1.374.822 1.229.652 1.320.392 1.004.961 1.218.954 SMP 1.693.203 1.566.838 1.650.387 1.373.919 1.313.815 SMA 1.893.509 1.962.786 1.762.411 2.280.029 1.546.699 SMK 847.365 1.332.521 1.174.366 1.569.690 1.348.327 Diploma I/III 195.258 193.517 254.312 251.541 249.362 Universitas 398.298 495.143 565.402 653.586 695.304 Sumber : www.bps.go.id Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa lulusan SMA dan SMK yang menjadi pengangguran menempati posisi teratas. Hal ini bertentangan dengan posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan nasional No.20 tahun 2003 pasal 18 dan 15 yang menyebutkan bahwa : satuan 2

pendidikan menengah kejuruan sebagai lanjutan dari pendidikan dasar yang bertujuan mempersiapkan peserta didik terutama dalam bidang pekerjaan tertentu. Dengan kata lain SMK dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan siap pakai di lapangan pekerjaan dan mudah terserap ke dunia kerja. Selain itu lulusan SMK juga dipersiapkan untuk mampu membuka usaha atau berwirausaha. Pada kenyataannya yang terjadi sekarang menunjukkan bahwa lulusan SMK menjadi salah satu penyumbang pengangguran terbanyak setelah SMA. Begitu pula yang terjadi pada SMK Pasundan 2 Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dokumentasi dari bidang Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 2 Bandung, menunjukkan bahwa persentase lulusan yang berwirausaha masih sedikit. Hal ini dapat dilihat pada tabel mengenai rekapitulasi penelusuran tamatan siswa SMK Pasundan 2 Bandung. Tabel 1.2 Rekapitulasi Data Lulusan Tamatan Jurusan Teknik Jaringan dan Komputer SMK Pasundan 2 Bandung Data Alumni No Tahun Jumlah Alumni Perguruan Lulus Kerja Wirausaha Tinggi L P Jumlah Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 2012-2013 187 124 311 285 92% 2 1% 11 4% 2013-2 2014 195 83 278 265 95% 3 1% 10 4% 3 2014-2015 187 96 283 270 95% 4 1% 9 3% Sumber: Bursa Kerja Khusus SMK Pasundan 2 Bandung Berdasarkan Tabel 2 lulusan tamatan SMK Pasundan 2 Bandung pada tahun 2015 menunjukan angka persentase yang rendah yaitu 1%. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa data di SMK Pasundan 2 Bandung tersebut menunjukan lulusan yang berwirausaha rendah. 3

Dalam proses pembelajaran, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain itu, siswa SMK juga dibekali pendidikan kewirausahaan melalui mata pelajaran Prakarya & Kewirausahaan. Mata pelajaran Prakarya & Kewirausahaan di SMK memegang peranan yang sangat strategis dalam menanamkan sikap kewirausahaan bagi siswa, sehingga mindset siswa SMK berubah dari lulus dan mencari pekerjaan menjadi lulus SMK menciptakan lapangan pekerjaan atau menjadi wirausaha. Mata pelajaran Prakarya & Kewirausahaan merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi minat wirausaha siswa. Umumnya pendidikan kewirausahaan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan orientasi kewirausahaan orang, yang mengarah ke perolehan keterampilan, dan kepercayaan diri. Selain itu, manfaat lain dari pendidikan kewirausahaan mendorong keberanian dalam rangka menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain. Pendidikan kewirausahaan, khususnya pendidikan yang menyediakan pelatihan teknologi sangat penting untuk meningkatkan inovasi kemampuan pengusaha dalam lingkungan yang semakin menantang. Pemerintah Indonesia sudah lama memperhatikan dan terus menggalakkan pendidikan kewirausahaan di SMK terutama melalui mata pelajaran Prakarya & Kewirausahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui PENGARUH MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK PASUNDAN 2 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Pembelajaran prakarya dan kewirausahaan belum optimal terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa 2. Rendahnya minat berwirausaha siswa 3. Banyaknya lulusan dari SMK memilih untuk menjadi karyawan atau pegawai 4. Siswa kurang termotivasi untuk berwirausaha C. Rumusan Masalah Untuk memudahkan dalam penelitian maka diperlukan rumusan masalah yang jelas. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : 4

1. Bagaimana gambaran mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan pada siswa kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung? 2. Bagaimana minat berwirausaha pada siswa kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui gambaran mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan pada siswa kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung 2. Untuk mengetahui minat berwirausaha pada siswa kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas X di SMK Pasundan 2 Bandung E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain, bagi studi kasus yang sejenis yang melibatkan pengaruh pembelajaran prakarya dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan sehingga tujuan pendidikan dan Kriteria Kelulusan Minimum (KKM) dapat tercapai. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini memberikan masukan kepada guru bahwa pengaruh pembelajaran prakarya dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa dapat digunakan untuk pengembangan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. c. Bagi Peserta Didik Hasil penelitian ini dapat digunakan peserta didik untuk mengembangkan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan. Agar peserta didik mampu mengembangkan pemikiran yang 5

kritis dan keterampilan kreatif sehingga memiliki minat untuk berwirausaha dalam memecahkan masalah terhadap pembelajaran kewirausahaan. d. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengaplikasikan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa, serta sebagai salah satu syarat kelulusan dan melengkapi penilaian akhir dalam penulisan skripsi. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan judul skripsi ini serta acuan penelitian maka penulis mendefinisikan variabel-variabel yang terkait sebagai berikut : 1. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI) Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 2. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI) Prakarya adalah pekerjaan tangan (pelatihan disekolah) 3. Menurut Suryana (2014, hlm. 15), kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk menciptakan peluang agar meraih sukses dalam berusaha atau hidup. 4. Menurut Pesanggrahan Guru (2016, hlm. 8) pembelajaran mata pelajaran pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan pada kegiatan kurikuler yaitu memfasilitasi siswa mengembangkan diri dengan kecakapan hidup (education for life) dan sekaligus membangun jiwa mandiri untuk hidup (education for earning living). 5. Menurut Slameto (2010, hlm. 180) minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. 6. Pengertian minat wirausaha menurut Mahesa & Rahardja dalam Retno Kadarsih (Jurnal Pendidikan Vol 2 Tahun 2013, hlm. 96) menguraikan bahwa minat berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung resiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya sendiri. G. Sistematika Skripsi 1. Halaman Sampul 2. Halaman Pengesahan 3. Halaman Motto dan Persembahan 6

4. Halaman Pernyataan 5. Keaslian Skripsi 6. Kata Pengantar 7. Ucapan Terima Kasih 8. Abstrak 9. Daftar Isi 10. Daftar Tabel 11. Daftar Gambar 12. Daftar Lampiran 13. Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah Sub bab yang memaparkan konteks penelitian yang dilakukan serta alasan peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai Pengaruh Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Siswa di SMK Pasundan 2 Bandung. b. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan titik tertentu yang memperlihatkan ditemukannya masalah penelitian ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk (keterhubungan, dampak, sebab akibat dan lainnya), serta banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi oleh peneliti yang ada di SMK Pasundan 2 Bandung khususnya di kelas X Teknik Komputer dan Jaringan. c. Rumusan Masalah Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat bertanya setelah didahului uraian tentang masalah penelitian, variabel-variabel yang diteliti dan kaitan antar satu variabel dengan variabel lainnya dalam proses bimbingan dan konseling. Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel harus melahirkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian. d. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan hasil yang diharapkan setelah penelitian selesai dilakukan, terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dirumuskan dalam satu kalimat, menggambarkan apa yang ingin dicapai. e. Manfaat Penelitian 7

Manfaat penelitian berfungsi untuk menegaskan kegunaan penelitian yang dapat diraih setelah penelitian berlangsung. f. Definisi Operasional Definisi penelitian mengemukakan pembatasan dari istilah-istilah yang diberlakukan dalam penelitian sehingga tercipta makna tunggal terhadap pemahaman permasalahan dan penyimpulan terhadap pembatasan istilah dalam penelitian yang memperlihatkan makna penelitian sehingga mempermudah peneliti dalam memfokuskan pembahasan masalah. g. Sistematika Skripsi Terdiri dari penjelasan sistematika skripsi yang digunakan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan skripsi dan sesuai dengan sistematika yang ada. 14. Bab II Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran Dalam bab ini memuat komponen: a. Teori-teori utama dan teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji b. Peneliti terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, mengenai prosedur, subyek dan temuannya c. Kerangka pemikiran dan diagram paradigma penelitian d. Asumsi dan hipotesis penelitian 15. Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian terdiri dari: a. Metode penelitian apa yang akan digunakan oleh peneliti; b. Desain penelitian merupakan penyampaian secara eksplisit oleh peneliti mengenai jenis penelitian yang akan digunakan peneliti hingga detail dan menyeluruh; c. Subjek penelitian adalah sesuatu yang diteliti, baik orang, benda, ataupun lembaga (organisasi) yang akan dikenai simpulan hasil penelitian. Sedangkan objek penelitian merupakan sifat, keadaan dari suatu benda, orang atau yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian; d. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian penjelasan mengenai metode yang digunakan (tes atau non-tes) dan instrumen yang digunakan; e. Teknik Analsisi Data yaitu merupakan penjelasan bagaimana data atau informasi hasil penelitian itu diolah atau ditafsirkan; 8

f. Prosedur Penelitian merupakan penjelasan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian. 16. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bagian ini terdiri dari: a. Deskripsi data awal penelitian; b. Deskripsi pelaksanaan penelitian; c. Deskripsi hasil penelitian d. Pembahasan 17. Bab V Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan berisi pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian; b. Saran merupakan rekomendasi yang ditujukan kepada pembuatan kebijakan, pengguna hasil penelitian, dan bagi peneliti berikutnya. 18. Daftar Pustaka 19. Lampiran 20. Riwayat Hidup 9