BAB I PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan
|
|
- Utami Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap kewirausahaan bisa diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan merupakan kepribadian (kata lain: sifat/watak), namun merupakan perilaku seseorang. Sehingga apabila merupakan perilaku, maka perilaku tersebut dapat dipelajari berdasarkan teori dan konsep yang dihasilkan dari penelitian bertahuntahun. Salah satu cara untuk mempelajari perilaku kewirausahaan adalah dengan melalui pendidikan dan pelatihan. Sikap kewirausahaan yang bisa diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan di sekolah adalah sikap percaya diri. Sedangkan sikap kewirausahaan yang lain (yaitu motivasi, inovasi, dan kreatif) merupakan faktor pendidikan keluarga/faktor lingkungan keluarga (Winarno, 2010). Selain itu, Winarno (2010) berpendapat bahwa nilai kewirausahaan itu: (a) tidak dibawa sejak lahir; (b) selalu berhubungan dengan objek; (c) tertuju pada satu objek/sekumpulan objek; (d) dapat berlangsung lama atau sebentar.... Sehingga bukan tidak mungkin setelah memperoleh pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di sekolah, akan muncul sikap kewirausahaan kreatif, inovatif, dan motivasi untuk berkembang. Kuratko (2004) dan Kuratko (2005) berpendapat bahwa kewirausahaan bukan hanya sekedar penciptaan bisnis, namun lebih dari itu. Karakteristik kewirausahaan yang mencakup: mencari peluang, mengambil resiko, dan mendorong ide-ide agar menjadi nyata, merupakan sebuah konsep terintegrasi 1
2 yang melebihi dari karakteristik seorang pengusaha. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sikap kewirausahaan tidak harus dimiliki oleh seorang pengusaha saja. Namun, alangkah lebih baik jika sikap kewirausahaan dimiliki oleh siapa saja untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Inti dari kewirausahaan sebenarnya adalah inovasi dan kreatif (Mudjiarto dan Wahid, 2006; Suryana, 2004; Drucker, 1996). Sehingga untuk mengajarkan pendidikan kewirausahaan diperlukan proses pembelajaran yang tidak biasa (tidak monoton). Namun, berdasarkan penelitian Kuratko (2004) dan Kuratko (2005), proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah proses pembelajaran monoton (ceramah). Oleh karena itu, sebagai pendidik kewirausahaan, maka perlu untuk menjaga agar selalu inovatif dan berani mengambil resiko dalam pengajaran kewirausahaan. Salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan kewirausahaan adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan visi Direktorat Pembinaan SMK (Dit. PSMK), SMK diharapkan menciptakan lulusan yang berjiwa wirausaha dan memiliki kompetensi keahlian melalui pengembangan kerjasama dengan industri dan berbagai bisnis yang relevan melalui program kewirausahaan. Pada rencana program kerja juga disebutkan bahwa pemerintah mengembangkan kegiatan kesiswaan dengan sasaran 70% SMK memiliki kelompok kewirausahaan siswa dan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan kewirausahaan. Salah satu dasar penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan di SMK adalah berdasarkan PP no.19 tahun 2005 pasal 26 ayat 3, bahwa standar kompetensi lulusan SMK bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, 2
3 kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Selanjutnya, berdasarkan PP no.19 tahun 2005 pasal 19 ayat 1, bahwa proses pembelajaran diselenggarakan secara menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk ikut berpartisipasi secara aktif. Karena tuntutan kemajuan era globalisasi, maka pemerintah perlu untuk mengadakan pendidikan yang bertaraf internasional. Oleh karena itu pemerintah menggalakkan SMK SBI sehingga lulusannya bisa bekerja di dalam maupun di luar negeri. Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional (SMK-BI) merupakan jenjang pendidikan formal yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas dasar siswa dan instrumental siswa (penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan jiwa kewirausahaan) yang diperlukan untuk bekal dalam bekerja pada bidang keahlian tertentu pada tingkat nasional maupun internasional. Siswa SMK-BI diarahkan untuk memasuki lapangan kerja. Sehingga fokus pendidikan di SMK- BI ditekankan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai kerja yang dibutuhkan saat bekerja. Invest (Indonesia Vocational Education Strengthening) merupakan proyek kerja sama Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit. PSMK) untuk mengembangkan sekolah bertaraf internasional dengan Model Aliansi. Konsep ini bertujuan untuk memperluas jaringan sehingga SMK lebih dikenal luas oleh masyarakat. Invest merupakan pengembangan SMK-SBI dengan mengacu pada indikator kinerja. 3
4 SMKN 1 Cerme merupakan satu-satunya SMK SBI Invest di Gresik, diantara 90 SMK SBI Invest di Indonesia. Sebagai SMK model, SMKN 1 Cerme menjadi contoh bagi SMK-SMK yang ada di Gresik dalam pelaksanaan kurikulum SBI, khususnya dalam pengembangan kewirausahaan. Dalam proses pembiayaan, SMKN 1 Cerme menjalin kerja sama dengan rekanan luar negeri yaitu ADB (Asia Development Bank). SMKN 1 Cerme memiliki tujuh kompetensi keahlian, yaitu Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), Teknik Pendingin dan Tata Udara (PTU), Kimia Industri (KI), Analis Kimia (AK), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Multimedia, dan Jasa Boga (JB). Masing-masing kompetensi keahlian memiliki Unit Pelayanan Jasa (UPJ) untuk melatih kewirausahaan siswa dengan bimbingan guru kejuruan. Tabel 1.1 di bawah ini adalah produk yang dihasilkan oleh UPJ-UPJ di SMKN 1 Cerme tahun 2009 s/d 2012: 4
5 No. UPJ Kompetensi Keahlian 1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Tabel 1.1 Produk yang Dihasilkan UPJ SMKN 1 Cerme Produk yang dihasilkan Jasa: a) Trainer praktikum listrik untuk tingkat SD, SMP, SMA; b) Menjual motor pompa; c) Instalasi listrik 2. Teknik Pendingin dan Tata Udara (PTU) Jasa: a) Instalasi pendingin ruangan (AC); b) Service pendingin ruangan (AC) 3. Kimia Industri (KI) Barang: a) Sabun cuci piring; b) Sabun cream; c) Jamu instan; d) Pelembut; e) Susu kedelai; f) Bio diesel 4. Analis Kimia (AK) Barang: a) Minuman asam kunyit; b) Yoghurt 5. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Barang: Notebook Jasa: a) Service komputer dan notebook; b) Menjual accesories komputer dan notebook 6. Multimedia Jasa: a) Cetak spanduk, baliho, brosur, undangan; b) Desain web, brosur, spanduk, baliho, undangan, kaos 7. Jasa Boga (JB) Barang: a) Aneka masakan Indonesia; b) Aneka kue, roti, cookies SMKN 1 Cerme mengembangkan pendidikan kewirausahaan dengan mata pelajaran kewirausahaan dan mengintegrasikan pengembangan kewirausahaan pada pelajaran kejuruan. Meskipun demikian, dari data yang diperoleh melalui wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang humas, bahwa per tanggal 8 Juni 2013 lulusan siswa angkatan yang telah bekerja sebanyak 158 siswa (35%), melanjutkan kuliah sebanyak 25 siswa (5%), dan sisanya masih menunggu panggilan (bekerja atau kuliah). Belum dapat dipastikan berapa persen lulusan yang memiliki sikap kewirausahaan yang merupakan cikal bakal calon wirausahawan di masa depan. Apabila diketahui berapa persen lulusan yang memiliki sikap kewirausahaan, maka akan dapat diperkirakan calon wirausaha yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu perlu diadakan suatu penelitian yang setidaknya dapat memberikan gambaran 5
6 tentang keterkaitan antara pendidikan & pelatihan dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap sikap kewirausahaan siswa SMKN 1 Cerme. Tujuan pendidikan nasional merupakan pilar bangsa. Kemana bangsa tersebut akan berjalan, bergantung terhadap penetapan tujuan pendidikan nasional. Pemerintah menetapkan tujuan pendidikan nasional berkaitan dengan peningkatan di bidang intelektual (ilmu pengetahuan dan teknologi), emosional (karakter), dan spiritual (keagamaan). Hal ini berdasarkan UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menjelaskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dijelaskan bahwa setelah memperoleh pendidikan, diharapkan peserta didik yang tidak memiliki pengetahuan menjadi berpengetahuan, yang tidak memiliki keterampilan menjadi terampil, serta menjadi siswa yang mandiri dan kreatif, dengan didasari iman dan taqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan akhlak yang mulia. Jadi, peserta didik tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan&teknologi, namun juga mempelajari bagaimana menempatkan dirinya di lingkungan sosial, bagaimana membina hubungan dengan sesama manusia dan membina hubungan dengan Tuhan Yang maha Esa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Februari 2011, tercatat bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,12 juta orang. Jumlah tenaga kerja tidak penuh, paruh waktu, dan setengah menganggur 6
7 mengalami peningkatan. Jumlah pengangguran tingkat pendidikan SMA/SMK masih mendominasi komposisi pengangguran di Indonesia. Sektor yang sering menampung tenaga kerja di Gresik adalah sektor industri, pertanian, perdagangan, dan jasa kemasyarakatan. Ada banyak sektor industri yang ada di Gresik. Namun, sektor industri tidak dapat menampung seluruh jumlah tenaga kerja yang ada di Gresik. Sehingga diharapkan jumlah entrepeneur meningkat untuk mengatasi pengangguran, khususnya pengangguran di Gresik. Sebagaimana dijelaskan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) bahwa pembangunan bidang pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: (a) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan; dan (b) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. Menyadari arti kewirausahaan yang begitu penting, maka lembaga pendidikan mempunyai peran yang strategis. Pendidikan harus bisa mencetak kader bangsa/sumber daya manusia (SDM) yang handal dan mampu menjawab tantangan di era global. Melalui pendidikan, program pengembangan kewirausahaan bisa diintegrasikan dengan tujuan untuk mengubah pola pikir dan nilai-nilai lulusan bahwa pilihan setelah lulus pendidikan seharusnya bukan menjadi pegawai, tetapi menjadi wirausaha (pencipta lapangan kerja). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 7
8 1. Bagaimanakah gambaran sikap kewirausahaan siswa SMKN 1 Cerme? 2. Bagaimanakah gambaran pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di SMKN 1 Cerme? 3. Bagaimanakah gambaran prestasi belajar kewirausahaan siswa SMKN 1 Cerme? 4. Adakah pengaruh pelaksanaan pendidikan & pelatihan kewirausahaan terhadap sikap kewirausahaan siswa di SMKN 1 Cerme? 5. Adakah pengaruh prestasi belajar kewirausahaan terhadap sikap kewirausahaan siswa di SMKN 1 Cerme? 6. Apakah kombinasi pelaksanaan pendidikan & pelatihan dan prestasi belajar kewirausahaan mempunyai pengaruh terhadap sikap kewirausahaan siswa di SMKN 1 Cerme? 7. Bagaimanakah gambaran pendidikan & pelatihan dan prestasi belajar kewirausahaan yang dapat meningkatkan sikap kewirausahaan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian rumusan masalah, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis gambaran sikap kewirausahaan siswa SMKN 1 Cerme. 2. Untuk menganalisis gambaran pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di SMKN 1 Cerme. 3. Untuk menganalisis gambaran prestasi belajar kewirausahaan siswa SMKN 1 Cerme. 8
9 4. Untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan pendidikan & pelatihan kewirausahaan terhadap sikap kewirausahaan siswa di SMKN 1 Cerme. 5. Untuk menganalisis pengaruh prestasi belajar kewirausahaan terhadap sikap kewirausahaan siswa di SMKN 1 Cerme. 6. Untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan pendidikan & pelatihan dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap sikap kewirausahaan siswa di SMKN 1 Cerme. 7. Untuk menganalisis gambaran pendidikan & pelatihan dan prestasi belajar kewirausahaan yang dapat meningkatkan sikap kewirausahaan. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dibedakan menjadi dua bagian, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis, yang diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Diharapkan dapat dijadikan acuan/panduan dalam kebijakan pengembangan kewirausahaan di sekolah, khususnya di SMK. b. Diharapkan dapat dijadikan acuan/panduan dalam memverifikasi teori hubungan antara pelaksanaan pendidikan & pelatihan kewirausahaan, prestasi belajar kewirausahaan, dan sikap kewirausahaan siswa, khususnya siswa SMK. 9
10 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Dengan ditemukannya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sikap kewirausahaan siswa SMK, diharapkan sekolah akan menemukan langkah dan cara yang lebih baik dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan kewirausahaan di sekolah, khususnya di SMK. b. Bagi guru Dengan ditemukannya faktor-faktor pengaruh yang dominan terhadap sikap kewirausahaan siswa SMK, dapat dijadikan masukan dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di SMK. E. Definisi Istilah 1. Pendidikan & pelatihan kewirausahaan adalah pendidikan yang menerapkan nilai-nilai kewirausahaan (mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, kerja keras, dan gigih/tekun), yang diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran. Jadi, tidak hanya diajarkan pada mata pelajaran kewirausahaan. Pelaksanaan pendidikan & pelatihan kewirausahaan adalah dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke setiap mata pelajaran, berbasis teknologi, mengajarkan cara pengambilan resiko, menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, dan melalui praktek kewirausahaan (Unit Pelayanan Jasa/UPJ). 10
11 2. Prestasi belajar kewirausahaan adalah hasil belajar siswa yang diperoleh siswa dalam tes evaluasi mata pelajaran kewirausahaan. Hasil belajar kewirausahaan siswa dinyatakan dalam bentuk skor atau angka yang diberikan oleh guru. Hasil belajar akan menunjukkan seberapa tinggi atau rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. 3. Sikap kewirausahaan siswa adalah nilai-nilai kewirausahaan siswa yang dimiliki oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Kewirausahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memiliki makna untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial bukan untuk kepentingan komersial. Sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh pengusaha. Jadi, sikap kewirausahaan siswa tidak hanya ditunjukkan oleh minat atau kecenderungan siswa dalam membuka usaha. Sikap kewirausahaan yang dimaksud adalah: (a) mandiri/percaya diri; (b) kreatif; (c) berani mengambil resiko; (d) berorientasi pada tindakan; (e) kepemimpinan; dan (f) kerja keras. 11
BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman yang semakin maju dibidang ilmu maupun teknologi akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur. Maka semakin dirasakan pentingnya dunia usaha. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, dimana seluruh segi kehidupan bangsa dan negara di atur di dalamnya. Dalam pembukaan Undang Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetensi di berbagai bidang baik ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini memiliki andil penting dalam kemajuan bangsa. Andil tersebut tentunya menuntun manusia sebagai pelaku pendidikan menuju peradaban yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini dalam dunia usaha terjadi persaingan yang ketat dan tajam, sehingga berbagai peluang pasar akan menjadi ajang perebutan yang seru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini, secara berturut-turut akan diuraikan tentang hal-hal berikut : latar belakang penelitian; identifikasi masalah; rumusan masalah; tujuan penelitian; manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah telah berupaya membangun sektor pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusiaa, pendidikan adalah hak setiap warga negara sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam hidup, karena pendidikan mempunyai peranan penting guna kelangsungan hidup manusia. Dengan
Lebih terperincipendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciEVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang menjadi tujuan nasional. Tujuan Nasional ini tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini berkembang cukup maju dan pesat. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lutma Ranta Allolinggi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting mengingat tujuan pendidikan adalah usaha untuk membentuk manusia yang berilmu, bermoral,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor kehidupan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan bangsa yang cedas, damai, terbuka dan demokratis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh
Lebih terperinciRITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI
RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI Keunggulan suatu bangsa terkait dengan kemampuan daya saingnya dengan bangsa-bangsa lain. Daya saing mengacu pada kemampuan bersaing seseorang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini setiap Negara di seluruh dunia semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang politik, bidang industri, bidang pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan sebagai suatu wadah dalam menyiapkan generasi bangsa yang mempunyai kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya kesadaran manusia tentang pentingnya pendidikan maka di zaman saat ini, negara kita mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan merupakan salah satu pilar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu negara. Melalui pendidikan harkat dan martabat bangsa dapat ditingkatkan, sehingga tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan kini sedang dalam kondisi kritis dan memprihatinkan. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga ketiadaan visi serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi merupakan pelaksanaan pendidikan sekaligus membangun kemajuan bangsa, mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang kompetitif sangatlah besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan bertujuan untuk mendewasakan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia, baik dari segi kecerdasan intelektual, emosional, spiritual.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang menjadikan seseorang mengerti atas suatu hal yang mana sebelumnya seseorang tersebut belum mengerti. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting dalam membentuk dan mengembangkan karakter bangsa yang berkualitas. Pendidikan diharapkan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program pembangunan nasional, karena pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan nasional berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mengembangkan kamampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup. Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat pada saat ini. Sejalan dengan itu persaingan di segala bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat. Globalisasi ini juga meliputi dalam perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi menuntut manusia untuk dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini harus dilakukan agar seseorang dapat menyesuaikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Oleh karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana fungsi pendidikan nasional
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. bank menurut konsep Freire, pihak pendidik secara searah memberikan
B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep pendidikan yang sekarang ini cenderung berbentuk institusi bank menurut konsep Freire, pihak pendidik secara searah memberikan pengetahuannya kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dan pertumbuhan yang pesat dalam berbagai aspek kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan anggaran 20% APBN untuk. pendidikan. Dalam Undang-Undang 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hal itu dikarenakan pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan seusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber
Lebih terperinci2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui pendidikan yang baik sebuah Negara dapat berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang ada saat ini akan membawa dampak kemajuan dalam berbagai bidang, oleh karena itu pembangunan terencana dan terprogram harus dilakukan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia. Tujuan mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi telah memberikan manfaat yang lebih banyak bagi kehidupan manusia serta telah mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu bidang pendidikan harus mendapatkan perhatian,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana fungsi Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu bangsa. Kemajuan pendidikan di suatu Negara selalu berkorelasi positif terhadap kemajuan peradaban
Lebih terperinciOleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
Hubungan antara kreativitas dan persepsi peluang kerja dengan minat berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Batik 2 Surakarta tahun diklat 2006/2007 Oleh : Sri Admawati K7403187 BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang tercapainya pembangunan nasional, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu upaya untuk mengembangkan manusia agar menjadi pribadi yang mulia, cerdas, dan mandiri yang dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan tegnologi yang terus berkembang pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sedang mengalami perkembangan perekonomian, yaitu dari era pertanian menuju ke era industri dan jasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibuktikan dari hasil penelitian Institute of Management Development (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah sumber daya manusia di Indonesia dapat dikatakan cukup banyak, namun sebagian besar masih memiliki kualitas yang tergolong rendah. Hal ini dibuktikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan, merupakan bagian yang sangat penting dalam meningkatkan kemajuan teknologi di suatu negara, dan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang bersikap rasional, teliti, kreatif, peka terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks dan juga makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masyarakat merupakan salah satu modal dan sekaligus faktor dominan dalam pembangunan. Pembangunan merupakan suatu usaha yang terus menerus / proses yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globalisasi yang semakin hebat. Fenomena tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Bentuk nyata dari pendidikan adalah proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berpengaruh dalam membentuk karakter yang dapat meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang berkualitas, beriman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan Arus kemajuan zaman dan teknologi pada era globalisasi saat ini pendidikan selalu suatu hal yang tidak dapat dihindari. Sama halnya dalam mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang terampil, mandiri, dan juga produktif yang langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut
Lebih terperinci2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan merupakan proses interaksi antar manusia yang ditandai dengan keseimbangan antara peserta didik dengan pendidik. Proses interaksi yang dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan dalam suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K
1 Hubungan persepsi siswa tentang kinerja guru, lingkungan fisik kelas dan sikap kemandirian siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wonogiri tahun ajaran 2005/2006 Dian
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :
PENGARUH MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian keseluruhan dalam pembangunan. Perkembangan dan meningkatnya kemampuan siswa selalu muncul bersamaan dengan situasi dan kondisi lingkungan,
Lebih terperinci