NOTULENSI Rapat Pembahasan Konfirmasi Kesediaan PT. PPLi sebagai Mitra KLHK dalam Pengolahan PCBs

dokumen-dokumen yang mirip
NOTULENSI Rapat Pembahasan Elaborasi Kriteria Pengolah PCBs Minyak Trafo Ruang Hotel Ibis Cawang, Jakarta Kamis, 10 Mei 2017

NOTULENSI Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Penawaran Fasilitas Pengolahan Limbah PCBs Ruang Rapat Stockholm, KLHK Jumat, 12 Mei 2017

DIREKTORAT PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA

Minutes of Meeting The 13 th Technical Working Group Bandung, Juni 2017

Kebijakan Eliminasi dan Penghapusan Penggunaan PCBs dan alat/produk yang mengandung PCBs di Indonesia

Identifikasi TuPoksi KLHK dalam Pengelolaan PCBs

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3. Subdirektorat Penanganan B3

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

SALINAN NO : 14 / LD/2009

BAB 3 PENGUMPULAN DAN ANALISIS KEBUTUHAN. pengolahan limbah. Perusahaan ini 95% dimiliki oleh Modern Asia

Kedaruratan Penanganan Limbah Medis RS dan Rekomendasi Solusinya PERSI PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SELURUH INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.06/2014 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi akan berjalan lancar apabila disertai dengan administrasi yang baik

RISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PNBP DAN TANTANGAN KEDEPAN

BMN YANG SELAIN DARI APBN

DIREKTORAT PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA

DEFINISI. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3. Subdirektorat Penanganan B3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3. Subdirektorat Penanganan B3

1 of 6 18/12/ :44

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penyelesaian Terhadap Barang

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

2016, No dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pedoman Kerja

Studi Kelayakan Bisnis. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

Rancangan Peraturan Pemerintah Pengelolaan Sampah Spesifik

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 62/PMK.04/2011 TENTANG

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah MENUJU TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB FISIK DAN TERTIB HUKUM PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

KANTOR PUSAT DITJEN BEA DAN CUKAI. Homepage

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Inception Report. Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Pendidikan merupakan investasi yang penting untuk menciptakan

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT PENGELOLAAN B3. Subdirektorat Penanganan B3. LAPORAN Rapat Pembahasan Data Chlorinated Parraffin

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN. NOMOR: SEK-08.PL Tahun 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNGJAWAB PENGELOLAAN BMN JAKARTA, 23 MARET 2017

PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI PERGURUAN TINGGI PANDUAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROGRAM HIBAH DITJEN DIKTI TAHUN 2010

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia

BAB 2 IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RAPERDA PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA

KEBIJAKAN PENYUSUNAN LAPORAN BMN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERAN KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM PEMULIHAN ASET TINDAK PIDANA KORUPSI

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG

Program Pembinaan PTS (PP-PTS) Tahun Anggaran 2015 PENGANTAR UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 13 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

Izin Usaha Niaga Umum Bahan Bakar Gas (BBG/CNG) PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA NIAGA UMUM BBG-CNG

No.1406, 2014 KEMENHAN. Barang Milik Negara. Tanah. Bangunan. Sewa. Tata cara. Pencabutan.

BAB V PENUTUP. menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa usaha jasa persewaan kendaraan roda 4 (empat) atau lebih

TATACARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA

PENYIMPANAN & PENGUMPULAN PEMANFAATAN PENGANGKUTAN PENGOLAHAN PENIMBUNAN

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting terhadap tercapainya target APBN yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Izin Usaha Niaga LPG PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENERBITAN IZIN USAHA NIAGA UMUM LPG

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 037 TAHUN 2006 TENTANG

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 20

2017, No Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51); 4. P

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG KEMITRAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERSIAPAN APLIKASI SIMAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2. Surat Menteri Keuangan

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/KM.6/2016 TENTANG

PT PRIMA PENGEMBANGAN KAWASAN A subsidiary company of Pelindo I RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

Pengelolaan dan Pengendalian Limbah B3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan

2015, No Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan Oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 200

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Regulasi PCB di Indonesia

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Transkripsi:

NOTULENSI Rapat Pembahasan Konfirmasi Kesediaan PT. PPLi sebagai Mitra KLHK dalam Pengolahan PCBs Ruang Rapat Stockholm, KLHK Senin, 15 Mei 2017 1. Daftar peserta rapat : a. Bapak Himsar Sirait b. Sesditjen PSLB3 c. Perwakilan Biro Perencanaan d. Perwakilan Biro Umum e. Perwakilan Biro Hukum f. Perwakilan Direktorat Pengelolaan B3 g. Perwakilan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan) h. Perwakilan Pusat Standarisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan i. Perwakilan PT. PPLi 2. Agenda pertemuan adalah pembahasan konfirmasi kesediaan PT. PPLi sebagai mitra KLHK dalam pengolahan PCBs. 3. Pertemuan dibuka dan dipimpin oleh Kasubdit Penanganan B3. Kasubdit Penanganan B3 menyampaikan dari hasil pertemuan tanggal 10 Mei 2017, PT. PPLI sebagai nominator mitra pertama yang akan diproses dalam pemilihan dalam kerjasama pengolahan/pengelolaan PCBs. Kemudian dilaksanakan pertemuan pada tanggal 12 Mei 2017, dalam pertemuan tersebut disampaikan mengenai teknis pemilihan PT. PPLI kepada perwakilan PT. PPLI yang hadir dan kesempatan kerjasama antara KLHK - PT. PPLI. Pada pertemuan hari ini PT. PPLI akan memaparkan konsep pengolahan PCBs dan diharapkan akan ada keputusan dari PT. PPLI untuk bersedia menjadi mitra KLHK atau tidak dalam pengelolaan PCBs. 4. Bapak Syarif Hidayat dari PT.PPLi menyampaikan pemaparan mengenai Technical Proposal PCBs Waste Management PT. PPLi: a. Pada dasarnya PT.PPLi ingin turut bekerjasama dengan KLHK dalam pengolahan PCBs. b. Gambaran umum: c. PT.PPLi berdiri sejak tahun 1994 kemudian pada tahun 2000 terjadi pergantiaan saham MAEH, dan pada tahun 2009 oleh Dowa Eco System. dengan kepemilikan saham 95% oleh DOWA Eco-system dan 5% dipegang perusahaan BUMN.

d. Daerah operasi PPLI berada di seluruh Indonesia yaitu meliputi Sumatra, Kalimantan dan Jawa. e. Dalam kegiatan operasionalnya PT. PPLi melakukan Integrated waste management. Pengalaman PT. PPLi dalam melakukan pengolahan B3 tersebar di Indonesia dengan klien bermacam-macam industry. Total ada 6200 customer dari Indonesia. f. Integrated waste management mencakup on site handing, transportation, collection, utilization, treatment, disposal. g. Sejak tahun 1997 PT. PPli sudah menangani PCBs dengan teknologi fuse blending yang sudah diaplikasi oleh banyak Negara karena teknologi tersebut aman dan murah. h. Berdasarkan pengalaman pada tahun 1997 Penanganan PCBs terdiri dari beberapa jenis diantaranya penanganan PCBs di tempat (draining, pumping, packing). i. Untuk kendaraan/transportasi pengangkut limbah PCBs dilakukan oleh pihak lain dan kendaraan tersebut memiliki GPS fleet tracking system. j. Setelah diangkut limbah PCBs akan disimpan di TPS (disini terdapat lokasi persiapan saat PCBs datang). k. Setelah masuk ke TPS maka dilakukan treatment berupa draining, rinsing dan fuels blending. l. PT. PPLi menggunakan USEPA prosedur dalam manajemen pengelolaan PCBs. m. KLHK tidak menyarankan pengolahan PCBs dengan cara thermal, oleh karena itu konsekuensinya melakukan ekspor ke eropa, dengan biaya pengangkutan yang mahal. n. Limbah PCBs dikirim ke 3 negara termasuk Marconi di Itali. o. Selain itu terdapat proses pengolahan PCBs dengan cara dehalogenasi. Proses ini sangat baik karena dan sudah banyak digunakan oleh banyak p. Negara.Umumnya limbah trafo berada di minyak dan gas. q. PT. PPLi menyatakan bahwa penggunaan teknologi untuk pengelolaan PCBs tergantung kebijakan dari Negara terkait. r. Untuk project PCBs KLHK-UNIDO 1) PT. PPLi sudah melakukan pengolaan PCBs yang sama dengan kegiatan yang akan dilakukan antara KLHK dengan UNIDO. 2) Alur proses Management PCBs: PCBs (oil + equipment) temporary storage proses deklorinasi quality control 3 produk (recyclable scraps, minyak trafo non PCBs, dan residual waste), residual waste dilakukan treatment kemudian disposal. 3) PT.PPLI sudah menyiapkan lokasi dan masih dalam bentuk site plan. Belum dipastikan untuk lokasi PCBs akan berdekatan dengan lokasi daur ulang limbah B3 yang lain atau tidak. 4) Required information:

a) Agar ada ToR formal antara KLHK dengan pihak swasta yang akan bekerjasama dengan isi spesifikasi peralatan hibah dari UNIDO b) Harus ada technical aspect: garansi, spesifikasi alat, breackdown tipe limbah PCBs, jumlahnya ada berapa, sebaran limbahnya seperti apa dan perkiraan biaya operasional.. c) Wajib pengolahan 3000 ton, sedangkan di tor dituliskan 23000 ton? d) Apakah hanya menyediakan tempat atau ada proses pembangunan yang lainya. e) Untuk penyediaan lokasi seluas 1200m 2 apakah termasuk area untuk dismantling? f) Apabila proses 3000 ton sudah selesai bagaimana pengembalian biaya kepada PT. PPLI? g) Bagaimana untuk biaya transportasi PCBs? Karena berdasarkan pengalaman PT. PPLi biaya angkut lebih mahal dari biaya olah limbahnya. h) Apabila 3000 ton sudah selesai, pihak siapakah yang akan mendorong pemilik PCBs untuk mengolah PCBs? i) Legas aspect: - Sudah dipelajari PMK 246/2014 tapi tidak sesuai dengan tujuan karena nantinya akan dikomersilkan (digunakan untuk kepentingan umum, operator harus menanggung biaya operasional, apabila mendapatkan keuntungan, harus disetor (share) kepada KAS negara). - Butuh kalkulasi karena ada revisi PMK 87/2016: dikembalikan/keseluruhan disetor kepada negara. - Setelah project selesai, BMN akan dikembalikan kepada Negara. Bagaimana posisi PPLi karena harus balik modal? j) Financial aspect: - Bagaimana garansi terkait kesediaan PLN untuk mau membeli produk limbah PCBs tersebut? - Bagaimana untuk skema bisnis? Bagaimana pembagian keuntungan setelah 3000 ton? - Biaya operasional termasuk perawatan alat dan transport limbah dari generator. - Adakah biaya investasi lain untuk pembangunan selain penyediaan 1200 m2. - Biaya transport juga perlu didetailkan. Apakah diterima di gate atau charge per ton per km 5. Kasubdit Penanganan menyampaikan pendapat sebagai berikut: a. Terkait aspek non teknis akan dibahas pada pertemuan hari ini, sedangkan aspek teknis akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. b. Tim Teknis menyatakan secara kelengkapan teknis PT. PPLi sudah memberikan dokumen paling lengkap dari mitra yang lain. Statusnya saat

ini belum ditetapkan, masih dalam proses penetuan berdasarkan tim teknis. c. Mekanisme mana yang tepat dan sesuai untuk kegiatan pengelolaan PCBs ini? Dibutuhkan ketegasan dari DJKN - Kemenkeu. 6. Sesditjen PSLB3 menyampaikan pendapat sebagai berikut: a. Konsep awal adalah KLHK tidak bekerjasama dengan pihak swasta. Konsep alat ini adalah alat yang sustainability nya akan berlangsung lama. b. Berdasarkan informasi dari PT.PPLi, perusahaan ini hanya memiliki izin impor limbah B3, bukan izin peralatan. c. Pada nantinya hibah peralatan ini akan menjadi BMN, apakah nantinya PT.PPLi bersedia apabila kedepannya diperiksa oleh BPK? Bapak Syarif dari PT. PPLi merespon apabila PT. PPLi menjadi mitra KLHK maka akan siap apabila diperiksa oleh BPK. 7. Ibu Heni DJKN Kemenkeu menyampaikan pendapat sebagai berikut: a. Terkait pengolahan B3 bisa dilakukan melalui 2 mekanisme: PSP yang dioperasionalkan dan dimanfaatkan. PSP bisa diterapkan dengan tujuan pelayanan umum untuk menunjang tusi KLHK. b. Adakah surat formal yang menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang akan menunjang tusi KLHK? c. Sebelum 3 bulan berakhirnya project bisa dilakukan perpanjangan sementara peralatan selama 5 tahun (KLHK akan mengusulkan kepada KEMENKEU). 8. Pak Candra dari DJKN Kemenkeu menyampaikan pendapat sebagai berikut: a. Mekanisme KSP tidak bisa dilakukan karena ada kendala yaitu belum ada lokasi. b. Mekanisme PSP dioperasionalkan pihak lain memiliki kelebihan yaitu tidak dilakukan tender jadi bisa langsung ditentukan mitra mana yang akan dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh KLHK. Sedangkan untuk mitra, keuntungan akan dikurangi dengan biaya operasional, sisa keuntungan akan disetorkan kepada negara. Mitra harus menyetorkan proposal/permohonan untuk persetujuan yang berisi biaya operasional dan lain-lain. c. Opsi kedua adalah sewa pakai sesuai PMK 78/2012. Dengan perhitungan biaya operasional dll ditentukan dari pihak pemerintah dan mitra. 9. Bu Widyastuti dari Biro Hukum menyampaikan pendapat sebagai berikut: a. PT. PPLi saat ini hanya memiliki izin pengelolaan limbah B3. Harus hatihati dalam melihat izin pengelolaan PCBs. a) Perlu dicek kembali apakah PMK 246/2014 bisa diterapkan kepada perusahaan swasta.

b) Dalam pelaksanaan project ini perlu dilihat untuk PMK 246/2014 dan PMK 87/2012 dan peraturan-peraturan yang mengatur pengelolaan limbah B3 agar tidak timbul masalah dikemudian hari. c) Untuk skema pemanfaatan akan masuk dalam ranah izin, bukan kerjasama. Akankah mitra harus memperbaharui izin? 10. Diskusi: a. Kasubdit Penanganan B3 menyampaikan bahwa akan ada inventarisasi phase 2, maka diperkirakan akan ada penambahan jumlah angka PCBs yang akan dikelola. b. Untuk biaya pengelolaan limbah PCBs sebanyak 3000 ton tidak akan gratis, untuk biaya operasionl ditanggung oleh PT. PPLi. c. Untuk kesediaan PLN membeli limbah PCBs bukan kewenangan Direktorat PB3 dalam menjawab pernyataan tersebut. d. Adapun masalah izin, akan ada revisi mengenai AMDAL, transportasi dan izin operasi. e. Apabila dipilih mekanisme sewa pakai maka akan lebih baik jika perhitungan biaya dilakukan secara open book oleh PT. PPLi kepada KLHK. f. Akan ada pembbahasan lanjutan dengan UNIDO untuk memastikan jaminan peralatan ini akan substant. g. Ibu Widyastuti menyampaikan bahwa untuk operasional pengolahan limbah seperti ijin PPLH dan ijin lingkungan dirasa perlu dilakukan. h. Kasubdit Penanganan B3 menanyakan apakah barang hibah bisa dioperasionalkan kepada swasta. Dari DJKN menyatakan hal tersebut bisa dilakukan dengan opsi sewa atau psp. Perlu dibuat surat kesanggupan dari pihak mitra untuk mengoperasionalkan. i. Bu Widyastuti menyatakan dengan mekanisme PSP makan semua profit akan masuk kas negara. j. Pak Himsar menyampaikan harus diketahui ketentuan hibah. Adakah kombinasi mekanisme/ketentuan kebijakan lain untuk pengelolaan hibah ini? Karena kondisi project ini harus segera dilakukan dalam waktu dekat. Bu Heni menyatakan apabila ada permintaan mekanisme lain bisa dikomunikasikan dengan Direktorat BMN. Namun hibah ini sudah jelas, oleh karena itu acuannya cukup PMK 246 dan PMK 87. k. Kasubdit Penanganan B3 menyatakan apabila harus dengan proses mengeluarkan peraturan baru untuk mengcover kegiatan ini maka akan membutuhakn waktu yang lama. Jadi cukup dengan konsep PSP atau sewa pakai. l. Bu Artin menyampaikan barang ini akan diproses BMN dulu sebelum dioperasionalkan oleh PT.PPLi. Apakah PT.PPLi bersedia apabila barang yang belum BMN ini akan diletakkan di PT.PPLi. respon dari PT. PPLi bersedia terkait hal tersebut.

m. Bu Widyastuti menjelaskan sesuai pengalaman yang ada, opsi sewa ini akan dimasukan dalam PKS. Dalam PKS ini nantinya akan didetailkan sewa pakai. Tidak akan ada proteksi atau eksklusifitas kepada PT. PPLi dari KLHK pengolahan PCBs. n. Ijin yang harus dilengkapi oleh PT. PPLi seperti adendum dan penambahan ijin baru. o. Pak Pramono menyampaikan kalau mekanisme sewa akan digunakan maka proses sudah selanjutnya akan lebih sederhana daripda PSP karena semua perhitungannya sudah ditentukan di awal antara KLHK dengan Kemenkeu. p. Untuk verifikasi perhitungan pembagian keuntungan sewa pakai akan ada tim penilai yang turun dari DJKN Kemenkeu. q. Kasubdit Penanganan B3 mengharapkan PT.PPLi bisa mereview detail mekanisme sewa pakai untuk menentekukan opsi apa yang akan dipilih antara PSP atau sewa pakai. r. Kasubdit Penanganan B3 menyatakan proses penentuan nominator pengolah PCBs ini harus memgikuti screening yang sudah disepakati karena sudah berdasarkan rangking yang sudah diproses. REKOMENDASI/ TINDAK LANJUT KLHK akan melakukan pertemuan dengan unit-unit internal KLHK dan PT. PPLi pada hari Jumat tanggal 19 Mei 2017 untuk mendengar keputusan PT. PPLi terkait mekanisme pengolahan PCBs yang akan digunakan yaitu dengan PSP atau sewa pakai.