I. PENDAHULUAN. kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk dalam genus Oryza, yang terbagi menjadi 25 spesies dan semuanya

Ketahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan

UJI KETAHANAN GALUR-GALUR PADI TERHADAP PENYAKIT TUNGRO DI DAERAH ENDEMIK ABSTRAK PENDAHULUAN

Mekanisme Ketahanan, Pola Pewarisan Genetik Dan Screening Pada Varietas Unggul Tahan Hama

I. PENDAHULUAN. Padi sawah (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas andalan Provinsi

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

BAB I PENDAHULUAN. yang hasilnya dapat kita gunakan sebagai bahan makanan pokok. Salah satu ayat di

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

Sriwijaya Palembang. ABSTRACT

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

PENDAHULUAN. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman. bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat.

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

VARIASI VIRULENSI VIRUS TUNGRO BERSUMBER DARI INOKULUM DI DAERAH ENDEMIS TUNGRO DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) salah satu komoditas sayuran penting di Asia Tenggara karena seringkali

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 377/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. (Rismunandar, 1993). Indonesia memiliki beragam jenis beras dengan warna nya

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

PENYEMPURNAAN PENGENDALIAN TERPADU PENYAKIT TUNGRO DENGAN STRATEGI MENGHIDARI INFEKSI DAN PERGILIRAN VARIETAS TAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Biologi Wereng Batang Cokelat Seleksi Tanaman Inang oleh WBC

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Tahan Penyakit Tungro di Kabupaten Manokwari

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Padi

Perbaikan Ketahanan Varietas Padi terhadap Penyakit Tungro

karakter yang akan diperbaiki. Efektivitas suatu karakter untuk dijadikan karakter seleksi tidak langsung ditunjukkan oleh nilai respon terkorelasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

KETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO

BAB I PENDAHULUAN. Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

KETAHANAN BEBERAPA GENOTIPE PADI LOKAL KAMBA TERHADAP PENYAKIT TUNGRO. Resistance of Several Genotype Local Paddy Kamba Against Tungro Disease

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

PERKEMBANGAN POPULASI WERENG HIJAU

INSIDENSI PENYAKIT TUNGRO PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu sayuran penting

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

commit to users I. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Menurut Cock (1985), ubikayu merupakan salah satu tanaman penghasil

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 72/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 36 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 6 JETE

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

I. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 533/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA ZY-64 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA ADIRASA-64

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 163/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Provinsi Gorontalo memiliki wilayah seluas ha. Sekitar

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang berbeda untuk menggabungkan sifat-sifat unggul dari keduanya. Hasil


PENDAHULUAN. Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L.,

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 34 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 5 CEVA

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

PENGEMBANGAN BENIH DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)

I. PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman pangan utama keempat dunia setelah

FORMULIR DESKRIPSI VARIETAS BARU

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman ini berasal

sehingga diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan tetua toleran (segregan transgresif).

PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan tanaman sumber protein yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi yang menjadi kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi ketahanan pangan yang berkelanjutan (Widiarta et al., 2003 dalam Ladja et al.,2005). Beberapa provinsi telah menjadi daerah endemik tungro diantaranya Sulawesi Selatan, Bali, NTB, Jawa Timur, dan Jawa Tengah (Hasanuddin, 2004 dalam Ladja et al.,2005). Tungro adalah salah satu penyakit padi yang paling merusak di kawasan Asia Selatan dan Tenggara. Di Indonesia penyakit ini sudah ada sejak tahun 1859 dengan beragam nama daerah (Semangun, 1996). Pada tahun 1975-1985 telah terjadi serangan virus tungro yang menyebabkan puso hingga mencapai 180.000 ha dan pada tahun 1998-1999 terjadi serangan berat di Lombok Tengah dan Lombok Timur seluas 10.000-15.000 ha (Hasanuddin, 1999 dalam Bastian, 2005). Sampai saat ini serangan virus tungro masih sering terjadi di Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, Jayapura yang merupakan sentra produksi padi Nasional (Hasanuddin et al.,1995 dalam Bastian, 2005).

2 Lampung termasuk satu diantara propinsi di Indonesia yang mengalami kerugian akibat serangan virus tungro. Dari survei yang telah dilakukan Tim Klinik Pertanian Unila pada bulan Mei 2012, diketahui bahwa beberapa hektar tanaman padi di Lampung Utara terserang virus tungro yang cukup parah (Komunikasi Pribadi dengan Nurdin, 2012). Kehilangan hasil padi akibat serangan tungro sangat bervariasi, tergantung pada umur tanaman dan intensitas serangan. Semakin muda stadia tanaman terinfeksi, semakin besar kehilangan hasilnya. Kisaran kehilangan hasil pada stadia yang terinfeksi 2-12 minggu setelah tanam (mst) antara 20-90%. Pada intensitas serangan ringan kehilangan hasil diperkirakan mencapai 15%, intensitas serangan sedang mengakibatkan kehilangan hasil lebih kurang 35%, intensitas serangan berat mengakibatkan kehilangan hasil lebih kurang 59%. Apabila kehilangan hasil mencapai 79% atau lebih maka daerah serangan dinyatakan sebagai puso. Pada saat terjadi ledakan serangan (eksplosif), luas serangan di suatu daerah endemik dapat mencapai puluhan ribu hektar (Anonim, 2011). Banyak percobaan-percobaan yang telah dilakukan untuk pengendalian tungro, misalnya dengan menekan populasi vektor menggunakan bahan kimia dan memberikan hasil yang memuaskan, namun demikian aplikasi di lapang masih banyak dipertanyakan efektivitasnya. Selain itu aplikasi bahan kimia di lapang tidak memberi hasil yang memuaskan pada saat kejadian tungro tinggi. Penggunaan varietas tahan sebagai tindakan dalam pengendalian virus tungro dan wereng hijau sebagai serangga penularnya adalah salah satu komponen yang paling penting dalam

3 strategi pengelolaan penyakit tungro (Sama, 1985 dalam Praptana dan Muliadi, 2005). Daradjat et al. (1999) dalam Praptana dan Muliadi (2005) menambahkan bahwa penggunaan varietas tahan merupakan komponen yang paling efektif dalam pengendalian tungro di Indonesia. Beberapa varietas tahan virus tungro dan wereng hijau yang dilepas untuk mengendalikan penyakit tungro ialah Tukad Unda, Tukad Petanu, Tukad Balian, Kalimas, dan Bondoyudo. Namun, varietas-varietas ini hanya dianjurkan untuk daerah endemik tungro seperti NTB, Sulawesi Selatan, dan Bali (Daradjat et al., 2004 dalam Praptana dan Muliadi, 2005). 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas padi yang ditanam di Lampung terhadap virus tungro. 1.3 Kerangka Pemikiran Penggunaan padi yang tahan terhadap virus tungro dan wereng hijau merupakan komponen yang paling efektif dalam pengendalian tungro. Ketahanan padi terhadap virus tungro akan menekan intensitas penyakit dan ketahanan padi terhadap wereng hijau akan menekan penularan virus tungro. Namun demikian, varietas tahan tidak boleh ditanam terus-menerus karena dapat meningkatkan tekanan seleksi vektor dan memungkinkan berkembangnya wereng hijau biotipe baru. Durabilitas ketahanan varietas terhadap wereng hijau dan virus tungro dipengaruhi oleh variasi biotipe

4 wereng hijau dan virulensi virus tungro. Keragaman ketahanan genetik varietas akan meningkatkan durabilitas ketahanan varietas, menurunkan tekanan seleksi wereng hijau dan virus tungro, serta mencegah terjadinya epidemi penyakit tungro. Oleh karena itu, perakitan varietas berdasarkan sumber gen tahan dan strain virus tungro harus terus-menerus dilakukan. Pengembangan varietas saat ini lebih ditekankan pada perakitan varietas tahan virus terutama RTSV karena dapat menghambat penyebaran RTBV oleh wereng hijau, sehingga tidak terjadi infeksi ganda ( Taulu et al., 1987 dalam Praptana dan Muliadi, 2005). Di Indonesia, telah dilepas beberapa varietas tahan tungro seperti Tukad Unda, Tukad Petanu, Tukad Balian, Kalimas, dan Bondoyudo dan telah diperoleh pula 29 galur tahan tungro. Varietas dan galur tersebut merupakan hasil seleksi berdasarkan pengamatan fenotipik dengan berbagai tingkat ketahanan (Suprihatno, 1985 dalam Praptana dan Muliadi, 2005). Kenyataan yang terjadi bahwa tingkat kesukaan petani terhadap suatu varietas berbeda-beda pada masing-masing daerah. Dasar pertimbangannya adalah kualitas rasa dan potensi hasil tinggi walaupun varietas tersebut peka terhadap tungro. Kebiasaan ini tidak diimbangi dengan aplikasi teknik pengendalian yang telah direkomendasikan di daerah setempat. Oleh karena itu perakitan varietas tahan dari sumber tetua tahan virus dengan varietas yang disukai di suatu daerah perlu dilakukan untuk memperoleh varietas tahan spesifik lokasi yang dapat mengurangi serangan tungro, mendukung dilakukannya pergiliran varietas. Pemanfaatan teknik molekuler dalam penelusuran sifat ketahanan varietas dan seleksi dalam persilangan sangat

5 mendukung percepatan perakitan varietas tahan penyakit tungro (Praptana et al., 2005). Resistensi merupakan salah satu karakter pada tanaman yang dapat diwariskan. Karakter ini berperan penting dalam menekan gangguan yang dapat disebabkan oleh jasad pengganggu. Serangan oleh jasad pengganggu dipengaruhi oleh faktor morfologis tanaman misalnya trikom (bulu daun), rambut pada daun dan batang, lapisan berlignin pada organ tanaman, tipe dan ukuran kaliks, warna dan bentuk daun, dan lapisan lilin pada permukaan daun. Bentuk tipe pelepah daun dapat juga sebagai salah satu sifat ketahanan tanaman karena dengan tipe pelepah yang saling menutupi maka larva tidak mudah masuk kedalam jaringan tanaman. Beberapa faktor morfologi tanaman yang peka antara lain tinggi tanaman, diameter batang yang besar dan lebar serta daun bendera sehingga dengan mudah serangga dapat meletakan telur (Oka, 1993). Varietas padi tahan tungro memiliki mekanisme ketahanan toleran dan avoidan. Mekanisme toleran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu symptomless, disease tolerant, dan true tolerant. Varietas toleran virus tungro merupakan salah satu komponen pengendalian tungro secara terpadu. Ketahanan genetik tanaman terhadap hama dapat diwariskan sebagai sifat monogenik sederhana dengan gen-gen penentunya yang mungkin dominan sebagian atau sempurna ataupun resesif (Baehaki et al.,1985 dalam Praptana dan Muliadi, 2005).

6 1.4 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah varietas yang diuji memiliki ketahanan yang berbeda beda terhadap virus tungro.