BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga jumlah tenaga kerja yang menganggur meningkat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis yang melanda Indonesia, banyak masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Di tahun yang akan datang diperkirakan Kebutuhan obat obatan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang berkaitan dengan stakeholder dan shareholder. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Isu globalisasi yang sedang hangat dan terus bergerak nampaknya telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MODEL ALTMAN PADA SEKTOR PARMACEUTICALS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. perorangan atau lembaga dengan tujuan utamanya memaksimalkan kekayaan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, dimana sudah tidak ada lagi jarak yang

ANALISIS Z-SCORE PADA RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KONDISI KEUANGAN PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah persaingan usaha maupun bisnis yang semakin ketat dan global

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN. (Studi Kasus Pada PT. PURA BARUTAMA Kudus)

BAB I PENDAHULUAN. pula tujuan lain yang tidak kalah penting yaitu dapat terus bertahan (survive) dalam

MEMPREDIKSI TINGKAT KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya going concern, suatu entitas dianggap mampu. aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa.

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. (Ade Arthesa dan Edia Handiman, 2006:57 dalam Novita dkk, 2014). Besarnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal pada manajer

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL ( STUDI PADA EMITEN SYARIAH DI BEI TAHUN ) Skripsi

UKDW BAB I PENDULUAN. 1.1 Latar Belakang. Naik turunnya nilai tukar mata uang mengakibatkan sulitnya para usahawan untuk

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pada. permasalahan yang semakin kompleks baik dibidang usaha maupun

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Hal ini berdasar pada Undang-Undang Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyajikan informasi akuntasi mengenai kegiatan operasi perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

BAB I. sangat panjang (going concern). Hal ini berarti dapat diasumsikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAI KINERJA PABRIK SEMEN (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak, kompetisi perusahaan yang semakin tinggi dan permintaan. laporan keuangan perusahaan yang membuat perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada

BAB I PENDAHULUAN. baik dari sisi financial maupun non-financial. Hal ini berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Dengan banyaknya bank baru yang berdiri di Indonesia maka hal ini tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia banyak bank yang mengalami kebangkrutan yang diawali oleh

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbisnis (unethical business practices) yang mengkibatkan timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

BAB-I. mengalir ke dalam perbankan, juga melimpahnya jenis tabungan yang di. fungsi kebijakan moneter. Bank sebagai institusi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB I PENDAHULUAN. masa kelabu bagi pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok ke

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. industri mempunyai tujuan yang utama yaitu untuk mendapatkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan terjadinya penurunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bangkrut, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001). Investasi yang. berupa: saham, obligasi, warrant, right, dan lain-lain.

I. PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting, salah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (kondisi ekonomi, keadaan politik, dan bencana alam) dan faktor internal (kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham perusahaan go public pada dasarnya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. (Sinambela, 2009). Pada dasarnya tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaannya. Modal tersebut berasal dari dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Bagi pihak emiten, pasar modal merupakan salah satu sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan keuntungan maksimal dengan risiko minimal. hilangnya kesempatan perusahaan untuk mencari keuntungan.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. modal mempunyai peranan yang sangat penting untuk dapat memenuhi. keterikatan dana tidak ada jatuh temponya.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, kinerja bank harus

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari usaha yang dilakukannya. Dengan berkembangnya dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders yang bervariasi seperti pemegang saham, pemegang obligasi, bankir,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN GUNA MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena banyak perusahaan tutup, perbankan yang dilikuidasi, PHK yang tinggi, sehingga jumlah tenaga kerja yang menganggur meningkat. Krisis yang berkepanjangan ini adalah krisis merosotnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam akibat adanya serbuan mendadak dan secara bertubi-tubi melalui dolar AS dan jatuh temponya hutang swasta luar negeri dalam jumlah besar dan secara bersamaan sehingga permintaan akan dolar meningkat dan mengakibatkan nilai rupiah merosot tajam. Akibat terjadinya krisis, maka tingkat kesehatan perusahaan banyak mengalami penurunan dan dikhawatirkan akan mengalami kebangkrutan. Ditambah lagi semakin meningkatnya persaingan perusahaan baik dalam tingkat lokal, nasional maupun internasional. Bagi perusahaan yang tidak mampu mengantisipasi perkembangan serta tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan tersebut, maka usahanya akan semakin mengecil, mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya jatuh bangkrut. Terjadinya kebangkrutan pada perusahaan tentu saja akan menimbulkan kerugian pada berbagai pihak antara lain pemberi pinjaman (pinjaman tidak kembali), investor (turunnya atau bahkan tidak lakunya pada saham atau obligasi), 1

2 karyawan (adanya pemutusan hubungan kerja), serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Terjadinya kerugian pada berbagai pihak akibat kebangkrutan pada perusahaan dapat dihindari dengan caramelakukan analisis untuk memprediksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan sebelum kerugian yang lebih besar dan luas terjadi. Resiko kebangkrutan terhadap sebuah perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan dianalisis melalui laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaanyang bersangkutan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai. Dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan serta perkembangan finansial perusahaan tersebutserta hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan, selain itu dengan melakukan analisis keuangan diwaktu lampau maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap telah cukup baik dan mengetahui potensi kebangkrutan perusahaan tersebut. Salah satu analisis kebangkrutan yang dapat dipakai oleh pihak manajemen adalah analisis rasio keuangan. Tetapi sayangnya analisis rasio keuangan mempunyai keterbatasan yaitu kesimpulan dari hasil rasio bisa bertentangan dengan kesimpulan rasio lain karena memprediksi kebangkrutan secara terpisah. Hal ini kemudian dapat diatasi dengan model prediksi kebangkrutan yang dikemukan oleh Altman, yaitu dengan analisis Z-score.

3 Menurut Edward I. Altmarn, dalam penelitiannya tersebut setelah menyeleksi 22 rasio keuangan, altman menentukan lima rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mendeteksi kebangkrutan perusahaan beberapa saat sebelum perusahaan tersebut bangkrut. Kelima rasio tersebut terdiri dari modal kerja terhadap aktiva, laba ditahan terhadap total aktiva, laba sebelum bunga dan pajak terhadap aktiva, nilai pasar modal saham terhadap nilai buku hutang, dan penjualan terhadap aktiva. Analisis tersebut dikenal dengan analisis Z-score yang dapat memprediksi secara akurat tentang kinerja perusahaan, serta kemungkinan kondisi kesehatan keuangan di masa yang akan datang, apakah perusahaan mengalami kebangkrutan, rawan bangkrut, atau dalam keadaan sehat. Hal tersebut sangat membantu bagi para investor dalam menanamkan modalnya, apakah ia akan menjual, membeli, atau bahkan menahan investasinya pada perusahaan yang bersangkutan. Bagi para leaders (pemimpin) perusahaan, mereka mempunyai kepentingan untuk dapat menyusun, mempertimbangkan, dan memperbaiki serta menenetukan keputusan yang tepat agar dapat dipertanggung jawabkan kepada para pemegang saham atau investor. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul Analisis Z-score Pada Rasio Keuangan Untuk Menilai Kondisi Keuangan Pada Industri Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dikemukakan dapat dirumuskan sebagai berikut

4 Bagaimanakah kondisi keuangan pada industri pertambangan dan kemungkinan adanya potensi kebangkrutan dengan menggunakan analisis Z-score. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan yang ingin diperoleh dalam menyusun skripsi ini antara lain: 1. Untuk menilai kondisi keuangan pada industri pertambangan tersebut. 2. Untuk mengetahui prospek industri pertambangan tersebut dimasa yang akan datang. 3. Untuk mengetahui prediksi kebangkrutan pada industri pertambangan berdasarkan analisis Z-score. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. KontribusiPraktis a. Bagi perusahaan 1) Diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi perusahaan. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya bagi manajemen perusahaan khususnya industri pertambangan mengenai prediksi kebangkrutan dalam mengambil kebijakan atau keputusan. 3) Sebagai kajian awal sehingga bisa dijadikan landasan dalam melakukan perbaikan-perbaikan bagi kemajuan perusahaan khususnya industri pertambangan.

5 b. Bagi pihak kreditur Sehubungandengan informasi yang akan memungkinkan kebangkrutan yang dihadapi nasabah atau calon nasabahnya sangat diperlukan untuk menentukan status apakah pinjaman harus diberikan, negoisasi pembayarankembali pinjaman perlu dibuat ulang, dan kebijakan lain dengan memberikan pinjaman. c. Bagi investor Informasi adanya prediksi kebangkrutan memberikan masukan bagi investor dalam menanamkan modal mereka apakah mereka terus menanamkan modal, memberikan atau membatalkan penanaman modal mereka ke perusahaan sebab bagaimanapun para investor pasti tidak menginginkan kerugian akibat mereka salah dalam menanamkan modal. 2. Kontribusi Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan atau bahan referensi bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian mengenai Analisis kebangkrutan dengan metode Z-score serta merupakan kesempatan untuk mempraktekkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah. 3. Kontribusi Kebijakan a.hasil penelitian ini dapat memberikan informasi-informasi penting serta gambaran yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk sebuah pengambilan keputusan, menambah wawasan dansumbangan pemikiran dalam bidang yang sama.

6 b. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi akademik guna menambah referensi kepustakaan yang sudah ada dan dapat digunakan sebagai acuan alternatif bagi peneliti selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil contoh perusahaan yang bergerak di industri pertambangan, agar pokok permasalahan tidak meluas maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yang terdiri dari: 1. Penulis hanya melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang bergerak di industri pertambangan untuk tahun 2008 2012 yang masih go public. 2. Data yang dianalisis terbatas pada data sekunder yaitu data yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia dan disajikan dalam laporan keuangan tahunan. 3. Penelitian ini menggunakan analisis Z-score dalam menilai potensi kebangkrutan pada industri pertambangan, yaitu rasio likuiditas yang terdiri dari rasio modal kerja terhadap total aktiva (X 1), Rasio profitabilitas yang terdiri dari rasio laba ditahan terhadap total aktiva (X 2), Rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva (X 3), Rasio aktivitas yang terdiri dari rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku hutang (X 4) dan rasio penjualan terhadap total aktiva (X 5).