PERBANDINGAN KUALITAS BRIKET ARANG DARI LIMBAH SERABUT KELAPA HIJAU (Cocos nucifera) DENGAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN LIMBAH SABUT DAN TEMPURUNG KELAPA MUDA (CocosNucifera) SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET ARANG. Oleh: NICO PRADANA NIM.

KARAKTERISTIK CAMPURAN BATUBARA DAN VARIASI ARANG SERBUK GERGAJI DENGAN PENAMBAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DALAM PEMBUATAN BRIKET

PEMANFAATAN PELEPAH AREN (Arenga Pinnata) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BRIKET ARANG UNTUK KONSUMSI RUMAH TANGGA. Oleh:

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK (BBKB) YOGYAKARTA. Oleh : THERESIA HEPPY NIM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. minyak bumi semakin menipis bisa dilihat dari produksi minyak bumi dari tahun

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT HASIL HIDROLISIS DARI KULIT SINGKONG MENJADI BIOBRIKET

PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera) SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET ARANG. Oleh: MUJIANTO SAPUTRA NIM

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK YOGYAKARTA. Oleh: RENDIYANTO NIM:

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. areal Hutan Tanaman Indusrti (HTI) telah banyak digunakan sebagai bahan baku kayu

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Oleh Emilia Usman

PEMANFAATAN KAYU PELAWAN (Tristaniopsis spp. ) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BRIKET ARANG UNTUK KONSUMSI RUMAH TANGGA

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET ARANG PADA PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BIJI BUAH KARET

PENGARUH KONSENTRASI GULA TERHADAP MUTU SUKADE PEPAYA (Carica papaya L.) Oleh YULIANA SABARINA LEWAR NIM

KUALITAS BRIKET ARANG DARI KOMBINASI KAYU BAKAU

UJI KUALITAS BRIKET ARANG DARI TANDAN KOSONG DAN LIMBAH KERNEL KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) Oleh : BENI KRISMAN WIJAYA NIM.

PEMBUATAN DAN KUALITAS ARANG AKTIF DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU JATI

SIFAT FISIS MEKANIS PAPAN GIPSUM DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN PERLAKUAN PERENDAMAN DAN VARIASI KADAR GIPSUM

PEMANFAATAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DARI LIMBAH PENGASAPAN IKAN SEBAGAI BRIKET BAHAN BAKAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK (BBKB) ANYAMAN, FIGURA DARI BATOK KELAPA DAN KERTAS SENI - YOGYAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI KARBON AKTIF

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

BAB III. HIPOTESIS DAN RANCANGAN PENELITIAN A. Hipotesis B. Rancangan Penelitian... 28

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN KOMPOS DARI CAMPURAN DAUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DAN KOTORAN AYAM DENGAN AKTIVATOR EM-4. Oleh : SUKARNO NIM.

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI CAMPURAN BUNGKIL BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DENGAN SEKAM SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

ANALISA KUALITAS BRIKET ARANG KULIT DURIAN DENGAN CAMPURAN KULIT PISANG PADA BERBAGAI KOMPOSISI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil Randemen Arang Tempurung Kelapa

BAB I PENDAHULUAN. ( Jamilah, 2009 ). Menurut Direktorat Bina Produksi Kehutanan (2006) bahwa

ANALISIS KUALITAS BRIKET ARANG DARI CAMPURAN KAYU AKASIA DAUN LEBAR

PEMANFAATAN GETAH RUMBIA SEBAGAI PEREKAT PADA PROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA

Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KARAKTERISTIK BRIKET ARANG DARI SLUDGE DENGAN PENAMBAHAN ARANG TEMPURUNG KELAPA

BRIKET ARANG DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU MERANTI DAN ARANG KAYU GALAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal :

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK (BBKB) YOGYAKARTA. Oleh : Veronika Idang NIM

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

STUDI MUTU BRIKET ARANG DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH BIOMASSA

KATA PENGANTAR. Dengan senantiasa mengucapkan puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat

KARAKTERISTIK BRIKET BIOARANG LIMBAH PISANG DENGAN PEREKAT TEPUNG SAGU

Sifat Fisika - Kimia Briket Arang dari Limbah Serbuk Gergajian Acacia mangium Willd

KAJIAN JUMLAH TANDAN BUAH SEGAR DAN GRADING DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan karena banyak industri yang

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan bahan 3.3 Pengumpulan Data

ANALISA NILAI KALOR BRIKET DARI CAMPURAN AMPAS TEBU DAN BIJI BUAH KEPUH

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI

STUDI VARIASI KOMPOSISI BAHAN PENYUSUN BRIKET DARI KOTORAN SAPI DAN LIMBAH PERTANIAN. Santosa, Mislaini R., dan Swara Pratiwi Anugrah

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): Jurnal Einstein. Available online

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes

Lampiran 1. Perbandingan nilai kalor beberapa jenis bahan bakar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU GALAM

SURVEY PEMBUATAN KOPRA PETANI DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR, SULAWESI BARAT OLEH ADRIANTO TAMBING G

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

UJI KEHALUSAN BAHAN DAN KONSENTRASI PEREKAT BRIKET BIOMASSA KULIT DURIAN TERHADAP KARAKTERISTIK MUTU BRIKET

LAPORAN PENELITIAN BRIKET ARANG KULIT KACANG TANAH DENGAN PROSES KARBONISASI. Oleh : REZY PUTRI RAGILIA ( )

UJI VARIASI KOMPOSISI BAHAN PEMBUAT BRIKET KOTORAN SAPI DAN LIMBAH PERTANIAN

OPTIMASI PRODUKSI BIOBRIKET DARI KULIT BUAH KARET

(Maryati Doloksaribu)

Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa Ditinjau dari Kadar Kanji

PEMANFAATAN LIMBAH GERGAJIAN BATANG KELAPA (Cocos nucifera L.) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ARANG

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KOPI (Coffea sp) Oleh : DONNY SETIAWAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN ANYAMAN DAN BATIK (BBKB) YOGYAKARTA. Oleh : GUNAWAN WIBISONO NIM.

BAB III METODE PENELITIAN A.

TINJAUAN PUSTAKA. Suprihatin (1999) dan Nisandi (2007) dalam Juhansa (2010), menyatakan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG ( PKL ) DI BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK ( BBKB ) YOGYAKARTA. Oleh : M. MA SUM AMIRUDIN NIM :

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

LAPORAN AKHIR. Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN ARANG AKTIF SECARA LANGSUNG DARI KULIT Acacia mangium Wild DENGAN AKTIVASI FISIKA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN NAILUL FAUZIAH

Studi Awal Pembuatan Komposit Papan Serat Berbahan Dasar Ampas Sagu

PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG DAN LIMBAH TEH SEBAGAI BAHAN BRIKET

LAMPIRAN I DATA ANALISIS. Tabel 7. Data Hasil Cangkang Biji Karet Setelah Dikarbonisasi

PEMANFAATAN LIMBAH DAUN DAN RANTING PENYULINGAN MINYAK KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Powell) UNTUK PEMBUATAN ARANG AKTIF

III. METODOLOGI PE ELITIA

OPTIMASI PEMBUATAN ASAP CAIR DARI SEKAM PADI DAN APLIKASINYA SEBAGAI PUPUK TANAMAN HIDROPONIK

ITM-05: PENGARUH TEMPERATUR PENGERINGAN PADA AKTIVASI ARANG TEMPURUNG KELAPA DENGAN ASAM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT UNTUK PENYARINGAN AIR KERUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DATA PENGAMATAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN SABUT DAN TEMPURUNG KELAPA TERHADAP NILAI KALOR BIOBRIKET DENGAN PEREKAT MOLASE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Produksi Kayu Gergajian dan Perkiraan Jumlah Limbah. Produksi Limbah, 50 %

KADAR AIR TITIK JENUH SERAT BEBERAPA JENIS KAYU PERDAGANGAN INDONESIA ARIF RAKHMAN HARIJADI

Transkripsi:

PERBANDINGAN KUALITAS BRIKET ARANG DARI LIMBAH SERABUT KELAPA HIJAU (Cocos nucifera) DENGAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis) Oleh : RENDIYANTO NIM. 120 500 034 Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Petanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKLNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A 2015

PERBANDINGAN KUALITAS BRIKET ARANG DARI LIMBAH SERABUT KELAPA HIJAU (Cocos nucifera) DENGAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis) Oleh : RENDIYANTO NIM. 120 500 034 Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Petanian Negeri Samarinda PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN JURUSAN TEKLNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA S A M A R I N D A 2015

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN PENELITIAN Pada hari ini Rabu Tanggal Dua Puluh Tujuh Bulan Juni Tahun Dua Ribu Dua Belas, saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Rendiyanto Tempat/Tanggal Lahir : Sebulu, 09 Juni 1994 NIM : 120 500 034 Program Studi : Teknologi Hasil Hutan Jurusan : Teknologi Pertanian Universitas : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Semester : VI ( Enam ) Alamat Rumah : Jl. P. Antasari 2 Samarinda Adalah benar MELAKSANAKAN PENELITIAN DAN TELAH SELESAI MELAKSANAKAN PENELITIAN TERSEBUT dari Tanggal Lima Belas sampai Dua Puluh Tiga Juni Dua Ribu Dua Belas dengan Judul Penelitian Perbandingan Kualitas Briket Arang Dari Limbah Serabut Kelapa Hijau (Cocos nucifera) Dengan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) dibawah bimbingan Dosen Bapak Ir. Andi Yusuf.MP dan dibantu Teknisi Laboratorium Hasil Hutan Non Kayu yaitu Bapak Ata dan Teknisi Laboratorium Sifat Kayu dan Analisis Produk yaitu Ibu Farida. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk saya gunakan sebagaimana mestinya. Samarinda, 27 Juni 2012 Mahasiswa yang bersangkutan Rendiyanto NIM. 120 500 034

HALAMAN PENGESAHAN Judul Karya Ilmiah Nama : Perbandingan Kualitas Briket Arang dari Limbah Sabut Kelapa Hijau dengan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit : Rendiyanto NIM : 120 500 034 Program Studi Jurusan : Teknologi Hasil Hutan : Teknologi Pertanian Pembimbing, Penguji I, Penguji II, Ir. Andi Yusuf,MP NIP. 19621022 199803 1 001 Erina Hertianti, S.Hut,MP NIP. 19700503 199512 2 002 Ir. H. Abdul Kadir Yusran NIP. 19540710 198703 1 003 Menyetujui, Ketua Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Mengesahkan, Ketua JurusanTeknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Eva Nurmarini,S. Hut.MP NIP. 197508081999032002 Hamka, S.TP.MP.M.Sc NIP. 19760408 200812 1 002 Lulus UjianPadaTangga l:

ABSTRAK RENDIYANTO. Perbandingan Kualitas Briket Arang dari Limbah Sabut Kelapa Hijau (Cocos nucifera) dengan Limbah Sabut Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) di bawah bimbingan Bapak Ir.Andi Yusuf, MP. Penelitian ini dilatar belakangi untuk mengetahui perbandingan kualitas briket Arang dari limbah sabut kelapa hijau (Cocos nucifera) dengan limbah sabut kelapa sawit (Elaeis guineensis). Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan menggenai kualitas briket arang yang dibuat dari bahan baku limbah. Berdasarkan hasil penelitian ternyata nilai rata-rata briket arang limbah sabut kelapa hijau memiliki nilai kerapatan 0.57 gr/cm 3 dan limbah sabut kelapa sawit memiliki nilai 0.53 gr/cm 3, nilai kadar air 9.17% untuk limbah sabut kelapa hijau dan untuk limbah sabut kelapa sawit 7.88%, nilai zat mudah menguap 50.13% untuk limbah sabut kelapa hijau dan untuk limbah sabut kelapa sawit memiliki nilai 40.82%, nilai kadar abu 27.93% untuk limbah sabut kelapa hijau dan untuk limbah sabut kelapa sawit memiliki nilai 21.61%, nilai kalor 57.04 kal/gr untuk limbah sabut kelapa hijau dan untuk limbah sabut kelapa sawit memiliki nilai 55.35 kal/gr dan nilai kadar karbon terikat 21.92% untuk limbah sabut kelapa hijau dan untuk sabut kelapa sawit memiliki nilai 37.24%. Berdasarkan hasil pengujian bahwa kualitas briket arang dari limbah buah kelapa muda belum sepenuhnya sesuai dengan standar mutu Indonesia. Namun dengan demikian dapat disarankan bahwa limbah buah kelapa muda tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan baku pembuatan briket arang dalam rangka meningkatkan nilai ekonomisnya. Kata kunci: briket arang, sifat fisik dan kimia

RIWAYAT HIDUP Rendiyanto Lahir pada tanggal 06 Juni 1994 di Sebulu. Merupakan anak pertama dari 2 (dua) bersaudara dari pasangan Subandri dan ibunda Reni Wati. Tahun 2000 memulai pendidikan formal pada SD Negeri 012 Sebulu Kabupaten Kutai Karta Negara, Provinsi Kalimantan Timur dan lulus tahun 2006. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Sebulu Kabupaten Kutai Karta Negara Provinsi Kalimantan Timur, lulus tahun 2009, selanjutnya melanjutkan ke SMA Negeri 2 Sebulu Kabupaten Kutai Karta Negara Propinsi Kalimantan Timur dan lulus tahun 2012 dan pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan diperguruan tinggi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Pada tanggal 02 Maret 2015 sampai 02 Mei 2015 mengikuti program Praktik Kerja Lapang (PKL) di BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK(BBKB) YOGYAKARTA Sebagai syarat memperoleh predikat Ahli Madya Kehutanan, penulis mengadakan penelitian dengan judul penelitian " Perbandingan Kualitas Briket Arang dari Limbah Sabut Kelapa Hijau dengan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit " di bawah bimbingan bapak Andi Yusuf.

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang memberikan taufik, rahmat serta hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Hasil Hutan Non Kayu di lingkungan Program Studi Teknologi Hasil Hutan dan dilanjutkan di Laboratorium Sifat Kayu dan Analisis Produk. Penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini dilaksanakan dari bulan Maret Agustus tahun 2012, yang merupakan syarat untuk menyelesaikan tugas akhir di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapat sebutan Ahli Madya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Bapak Ata dan ibu farida selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing dengan baik dan sabar 2. Dosen Pembimbing, yaitu Bapak Ir. Andi Yusuf, MP yang telah membimbing dan memberikan saran sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini. 3. Dosen Penguji, yaitu Bapak Ir.H. Abdul Kadir Yusran dan Ibu Erina Hertianti S,Hut, MP. yang telah banyak memberikan saran untuk kesempurnaan laporan ini. 4. Ketua Program Studi Teknologi Hasil Hutan, yaitu Eva Nurmarini,S. Hut.MP 5. Ketua Jurusan Teknologi Pertanian, yaitu Bapak Hamka, S.TP.MP, M.Sc 6. Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, yaitu Bapak Ir. H. Hasanudin,MP 7. Para staf pengajar, administrasi dan teknisi di Program Studi Teknologi Hasil Hutan. 8. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materi maupun doa. Semoga apa yang diberikan kepada penulis baik doa maupun dukungan moral dapat dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun sudah berusaha dengan sungguh-sungguh, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan ini, namun semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin. Penyusun Kampus Polikteknik Pertanian Negeri Samarinda, 30 Juni 2015

vi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv vi vii viii I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Deskripsi Arang dan Briket Arang... 4 B. Kualitas Briket Arang... 8 C. Risalah Kelapa Hijau (cocos nucifera) dan Kelapa Sawit (ealiesis guineensis)... 10 III. METODE PENELITIAN... 22 A. Waktu dan Tempat Penelitian... 22 B. Alat dan Bahan... 22 C. Prosedur Penelitian... 24 D. Pengolahan Data... IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 28 A. Hasil Penelitian... 28 B. Pembahasan... 29 V. KESIMPULAN DAN SARAN... 36 A. Kesimpulan... 36 B. Saran... 36 DAFTAR PUSTAKA... 38 LAMPIRAN... 40

vii DAFTAR TABEL Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Stratifikasi Sifat dan Standar Briket Arang Impor... 6 2. Spesifikasi Persyaratan Mutu Briket Arang Kayu... 22 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian... 28 4. Nilai Rata-Rata Pengujian Briket Arang Sabut Kelapa Hijau... 5. Nilai Rata-rata Pengujian Briket Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit... Lampiran 5. Rincian Perhitungan Rendemen... 41 6. Rincian Perhitungan Kerapatan... 41 7. Rincian Perhitungan Kadar Air... 42 8. Rincian Perhitungan Kadar Zat Mudah Menguap... 9. Rincian Perhitungan Kadar Abu... 10. Rincian Perhitungan Nilai Kalor...

viii DAFTAR GAMBAR Nomor Tubuh Utama Halaman 1. Gambar Klasifikasi Kelapa Hijau (cocos nucifera)... 17 2. Gambar Klasifikasi Kelapa Sawit (ealiesis guineensis)... 18 Lampiran 8. Pengambilan Bahan Baku Sabut Kelapa Hijau... 44 9. Pengambilan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit... 44 10. Proses Pembakaran Briket... 45 11. Penimbangan Bahan Baku... 45 12. Pencampuran Bahan Baku Dengan Tepung dan Tanah Liat... 46 13. Proses Pencetakan Briket... 46 14. Briket Arang Sabut Kelapa Hijau... 47 15. Briket Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit... 47 16. Proses Pemotongan Sampel Sabut Kelapa Hijau... 48 17. Proses Pemotongan Sampel Tandan Kosong Kelapa Sawit... 48 18. Proses Pengujian Zat Mudah Menguap... 49 19. Pengeringan Setelah Uji Kadar Air... 49 20. Proses Pengujian Nilai Kalor... 50 21. Proses Titrasi... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil pengujian dari sifat fisik dan kimia limbah tandan kosong kelapa sawit (Elaeis guineensis) dan limbah sabut kelapa hijau (Cocos nucifera) yang meliputi kadar air, kerapatan, kadar abu, zat mudah menguap, dan nilai kalor. Umumnya sifat dan kimia briket arang sangat dipengaruhi oleh sifat arang yang menjadi bahan bakunya (Sudrajat, 1982), misalnya arang berasal dari kayu yang berkerapatan tinggi maka fixed carbon tinggi, dan nilai kalornya tinggi pula. Dari hasil pengujian sifat fisika dan kimia briket limbah sabut kelapa hijau dan limbah tandan kelapa sawit meliputi kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu, kadar karbon terikat, kerapatan, nilai kalor dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Nilai rata-rata pengujian Briket Arang Sabut Kelapa Hijau No Pengujian Rata-rata ulangan 1 Kadar Air (%) 9.17 2 Zat Mudah Menguap (%) 50.13 3 Kadar Abu (%) 27.93 4 Karbon Terikat (%) 21.92 5 Kerapatan (gr/cm 3 ) 0.57 6 Nilai Kalor (kal/gr) 5704 Tabel 4. Nilai rata-rata pengujian Briket Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit No Pengujian Rata-rata ulangan 1 Kadar Air (%) 7.88 2 Zat Mudah Menguap (%) 40.82 3 Kadar Abu (%) 21.61 4 Karbon Terikat (%) 37.24 5 Kerapatan (gr/cm 3 ) 0.53 6 Nilai Kalor (kal/gr) 5535

B. Pembahasan 1. Kadar Air Dari hasil pengamatan kadar air briket arang diperoleh nilai rata-rata 8.45% untuk sabut kelapa hijau dan 9.17% untuk tandan kosong kelapa sawit. Apabila nilai kadar air tersebut dibandingkan standar Jepang berkisar 6-8% maka nilai rataan yang didapatkan dari dua perlakuan kadar air briket sabut kelapa sawit dan sabut kelapa hijau telah sesuai standar SNI yaitu 9%. Kadar air briket arang erat kaitannya dengan kerapatan. Kadar air briket arang yang berkerapatan rendah lebih baik dibanding kadar air briket arang yang berkerapatan tinggi (Sudrajat, 1982). Kadar air briket arang dipengaruhi oleh kerapatannya. Semakin tinggi kerapatan briket arang maka semakin rendah daya serap briket terhadap air dilingkungan sekitarnya. 2. Kerapatan Dari hasil pengamatan kerapatan briket tandan kosong kelapa sawit dan sabut kelapa hijau diperoleh nilai rata-rata 0.57gr/cm 3 untuk sabut kelapa hijau dan 0.53 gr/cm 3 untuk tandan kosong kelapa sawit. Dibandingkan nilai yang terdapat pada standar Inggris sebesar 0.8 gr/cm 3, maka dengan demikian hasil kerapatan briket arang tandan kosong kelapa sawit dan sabut kelapa hijau belum mendekati nilai standar Inggris. 3. Kadar Abu Dari hasil pengamatan kadar abu briket tandan kosong kelapa sawit dan sabut kelapa hijau diperoleh nilai rata-rata 21.93 % untuk tandan kosong kelapa sawit dan 27.93 % untuk sabut kelapa hijau. Apabila nilai kadar abu yang didapatkan dari sepuluh hasil ulangan masih sangat tinggi bila

dibandingkan dengan standar SNI yang mencapai 8 %. Maka hasil yang diperoleh dari pengujian kadar abu briket sabut kelapa hijau dan tandan kosong kelapa sawit masih terlalu tinggi. Tinggi rendahnya kadar abu dipengaruhi oleh kandungan mineral dalam briket arang/jenis kayunya. maka semakin tinggi pula presentase kadar abu briket yang dihasilkan. 4. Zat mudah menguap Dari hasil pengamatan zat mudah menguap briket sabut kelapa hijau dan tandan kosong kelapa sawit diperoleh nilai rata-rata 40.82 % untuk tandan kosong kelapa sawit dan 50.13 % untuk sabut kelapa hijau. Dibandingkan nilai yang terdapat pada standar SNI 15 %, maka dengan demikian hasil zat mudah menguap briket sabut kelapa hijau dan tandan kosong keelapa sawit telah sesuai dengan standar. Pengaruh suhu dan lamanya proses pengolahan arang jika semakin tinggi suhu maksimum pengarangan maka proses karbonisasi sempurna sehingga memiliki kadar zat mudah menguap akan rendah dan begitu pula untuk lamanya proses pengolahan arang akan memberikan kesempatan untuk menguapkan kadar zat mudah menguap sebanyak-banyaknya sehingga didapatkan kadar zat mudah menguap yang rendah dan keadaan ini akan memberikan kualitas briket arang yang lebih tinggi. Tinggi rendahnya kadar zat mudah menguap briket arang dipengaruhi oleh suhu dan lamanya proses pengarangan, semakin tinggi suhu dan lama proses karbonisasi menyebabkan penguapan terjadi pada zat mudah menguap semakin besar sehingga diperoleh kadar zat mudah menguap yang rendah (Badri, 1987).

5. Nilai Kalor Dari hasil pengamatan nilai kalor briket arang sabut kelapa hijau dan tandan kosong kelapa sawit diperoleh nilai rata-rata 5535 kal/gr untuk tandan kosong kelapa sawit dan 5704 kall/gr untuk sabut kelapa hijau. Apabila nilai yang terdapat pada standar SNI yaitu 5000 kall/gr, maka dengan demikian hasil nilai kalor briket arang sabut kelapa sawit dan sabut kelapa hijau sudah sesuai nilai standar SNI. 6. Uji T Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode uji t, maka diperoleh nilai rataan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitin yang kami lakukan bahwa nilai kalor pada kelapa hijau 57.04 dengan kerapatan 0.57. Sedangkan untuk limbah tandan kosong kelapa sawit nilai kalor sebesar 55.35 dengan kerapatan 0.53 ternyata kedua hasil penelitian ini sudah memenuhi standart SNI artinya secara ekonomis bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. B. Saran 1. Alat yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi standar yang berlaku. 2. Diperlukan ketelitian dalam pengukuran nilai kalor agar tidak terjadi kesalahan data,dan kesalahan prosedur kerja. 3. Pada proses penjemuran sebaiknya ukuran tandan kosong kelapa sawit dibelah menjadi dua agar proses pengeringan dapat lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1976. Feasibility Studi Industri Briket Arang di Areal Transmigrasi IV Sangkulirang dan Muara Wahau. Laporan Kerjasama Balai Penelitian Hasil Hutan Bogor dengan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda. Badri, 1987. Pemanfaatan Serbuk Gergaji Sebagai Pembuatan Briket Arang. Skripsi Sarjana Kehutanan UNMUL Samarinda Thn. 1987. Bowyer, 1987 Hasil Hutan dan Ilmu Kayu Penerbit Gajah Mada Pres. Yogyakarta. Dumanauw, JF. 1990. Mengenal Kayu Cetakan Pertama, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Guntur dan Henny. 1985. Jambu Baron. Jakarta, Asri. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 3/12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id Hartoyo, 1978. Pembuatan Briket Arang Secara Sederhana dari Serbuk dan Limbah Industri Perkayuan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Bogor. Hartoyo, 1983. Percobaan Pembuatan Briket Arang dari Limbah Jenis Kayu, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Departemen Pertanian Bogor. Hartoyo, 1983. Pembuatan Arang dan Briket Arang Secara Sederhana Dari Serbuk Gergaji dan Limbah Industri Perkayuan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor. Masturin, A. 2002. Sifat Fisik dan Kimia Briket Arang dari Campuran Arang Limbah Gergajian Kayu (Skripsi), Bogor. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Pari. G. 2008, Proses Produksi dan Pemanfaatan Arang, Briket Arang dan Cuka Kayu, Pusat Penelitian dan Hasil Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Sekianti, R. 2008. Analisis Teknik dan Finansial Pada Produk Bahan Bakar Briket. www.indoskripsi.com (14 Mei 2008) Schmid, R. 1972. A resolution of the Eugenia-Syzygium controversy (Myrtaceae). Amer. J. Bot. 59: 423 436. Schmid, R. 1972. Floral anatomy of Myrtaceae, I. Syzygium. Bot. Jahrb. Syst. 92:433-489. 19 Dec. 1972. Sidusuwarno DAN D. I. UTOMO. 1979. Acacia Mangium Jenis Pohon Yang Belum Banyak Dikenal. Dirjen Kehutanan. Jakarta. Standar Nasional Indonesia, 1989. Mutu Arang Kayu. Badan Standar Nasional Indonesia (SNI). Jakarta. Sudrajat, R. 1982. Produksi Arang dan Briket Serta Prospek Pengusahanya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Badan Penelitian Pengembangan Pertanian. Bogor. Sarwono B. 1990. Jenis-jenis Jambu Air Top. Jakarta, Trubus. TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 2/ 12 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340 Tlp. 0213169166-69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis Eminii Engl) dan Sengon (Paraserianthes Falkataria L. Nielsen) dengan Penambahan tempurung Kelapa (Cocos Micifera L). (Skripsi). Bogor. Departemen Hasil Hutan. Fakultas Pertanian. Institut pertanian Bogor Steel, RGD dan Torri,JH. 1993. Principles and Procedure of Statistics. Gramedia. Jakarta (Terjemahan).

44 Tabel 1. Rincian Waktu Kegiatan dan Lokasi Praktek Kerja Lapangan Di Balai Besar Kerajinan dan Batik No. (1) Tanggal (2) Kegiatan/Uraian Kegiatan (3) 1. 2 Maret 2015 Orientasi Kantor a. Perkenalan Ruangan b. Pengarahan Pembimbing Lapangan Mengenai kegiatan PKL. 2. 3 Maret 2015 Pemotongan Ranting Bambu a. Pemotongan Dengan Ukuran 1Cm. Lokasi (4) Kantor Barat Kantor Barat Keterang an (5) Teori Praktek 3. 4 Maret 2015 Penimbangan Ranting Bambu a. Timbang Dengan Beret 100 Gram/ 1 Ulangan. b. Pengemasan Dan Pemberian Label. 4. 5-6 Maret 2015 Proses Pemutihan a. Persiapan Alat Dan Bahan b. Campurkan Air + H2O2 Sesuai Dengan Konsentrasi. Kantor Barat Kantor Barat Praktek Praktek 5. 7-8 Maret 2015 Libur - - 6. 9-13 Maret 2015 c. Rebus Bahan Baku d. Setelah Mendidih Tiriskan. e. Cuci Hingga Bersih f. Kering Udarakan g. Setelah Itu Dijemur Dibawah Matahari Diangkat dan Disimpan Kantor Barat Praktek 7. 14-15 Maret Libur - - 2015 8. 16 Maret 2015 h. Penyimpanan Kantor Praktek Barat 9. 17-20 Maret 2015 Kantor Barat Praktek 10. 21-22 Maret 2015 Proses Penggorengan Ranting Bambu a. Persiapan Alat Dan Bahan b. Proses PenggorenganSesuai Waktu Dan Konsentrasi. c. Penirisan d. DikeringUdarakan e. DijemurDibawahMatahari Libur - -

45 Tabel 1. lanjutan 11. 23-27 Maret 2015 12. 28-29 Maret 2015 13. 30 Maret-2 April 2015 Proses Penggorengan Ranting Bambu a. PersiapanAlat Dan Bahan b. Proses PenggorenganSesuaiWaktu Dan Konsentrasi c. Penirisan d. DikeringUdarakan e. DijemurDibawahMatahari Kantor Barat Praktek Libur - - Proses Penggorengan Ranting Bambu a. PersiapanAlat Dan Bahan b. Proses PenggorenganSesuaiWaktu Dan Konsentrasi c. Penirisan d. DikeringUdarakan e. DijemurDibawahMatahari Kantor Barat Praktek 14. 3-5 April 2015 Libur - - 15. 6 April 2015 PengarahanTentang Pembuatan Kantor Teori Kertas Seni di Kantor Timur. Timur 16. 7 April 2015 Perajangan Bahan Baku Kantor Praktek Timur 17. 8-9 April 2015 Perebusan Serat Abaka dan Perebusan Batang Pisang Kepok a. Persiapan Panci Perebus b. Larutkan Kostik Dengan Air c. Setelah Masak Dicuci Hingga Kostik Larut d. Siap Untuk Digiling Kantor Timur Praktek 18. 10 13 April Proses Penggilingan a. Penggilingan Craser b. Penggilingan Beater Kantor Timur Praktek 19. 11-12 April 2015 Libur - - 20. 14 April 2015 Pemutihan Menggunakan Kaporit a. Larutkan Kaporit Dengan Air b. Lakukan Perendaman Bahan Baku Selama 4 jam c. Tiriskan Kembali Dan Simpan Kantor Timur Praktek 21. 15 April 2015 Kunjungn Kepengrajin Jl.Sentolo Kulon,Pro go Kunjungan

46 Tabel 1. lanjutan 22. 16-17 April 2015 Pewarnaan (Direk) a. Siapkan Bahan Baku b. Timbang Direk Dan Garam Untuk Pewarnaan c. Diamkan Hingga Dingin d. SetelahItuDicuciKembali e. LakukanPenggilingan f. KemudianSiapDicetak Kantor Timur Praktek 22. 18-19 April 2015 Libur - - 23. 20-24 April 2015 Pencetakan Hingga Jadi Kertas Seni. a. Siapkan Bak Pencetak b. Masukan Pulp Kedalam Air Hingga Serat Terurai c. Lakukan Pencetakan d. Setelah Itu Siap Dijemur Sampai Kering Kantor Timur Praktek 24. 25-26 April 2015 Libur - - 25. 27 April 2015 EvaluasiPembuatanKotak Batik Kantor Timur Teori 26. 28-30 April 2015 PembuatanKotak Batik a. Pengukuran Pola Awal b. Pemberian Kertas Samson Pada Bagian Dalam Kotak c. Pemberian Kertas Seni Pada Bagian Luar Kotak d. Kotak Siap Digunakan Kantor Timur Praktek 27. 1 Mei 2015 Menyelesaikan Laporan PKL Kantor Barat Teori

Gambar 1. Pengambilan Bahan Baku Sabut Kelapa Hijau Gambar 2. Pengambilan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa sawit

Gambar 3. Proses Pembakaran Briket Gambar 4. Penimbangan Bahan Baku

Gambar 5. Pencampuran Bahan Baku Dengan Tepung dan Tanah Liat Gambar 6. Proses Pencetakan Briket

Gambar 7. Briket Arang Sabut Kelapa Hijau Gambar 8. Briket Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit

Gambar 9. Proses Pemotongan Sampel Sabut Kelapa Hijau Gambar 10. Proses Pemotongan Sampel Kelapa Sawit

Gambar 11. Proses Pengujian Zat Mudah Menguap Gambar 12. Pengeringan Setelah Uji Kadar Air

Gambar 13. Proses Pengujian Nilai Kalor Gambar 14. Proses Titrasi