BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terdahulu dan dengan pengujian pengujian yang telah dilakukan maka dapat. setelah pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Adriani Penagihan Pajak: Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Bogor: Ghalia

DAFTAR PUSTAKA. Alwi,Hasan Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan

Daftar Pustaka. Akmal. (2007). Hidup Dengan Asumsi. Journal. Online. Tersedia:

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV serta

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro

BAB V PENUTUP. diperoleh dari kontribusi rakyat yang bersifat memaksa berdasarkan undangundang,

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. di Wilayah KPP Pratama Cilacap). Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 80% dari penerimaan negara. Direktorat Jenderal Pajak sebagai bagian dari

ANALISA KEPATUHAN WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN UU NO. 36 TAHUN 2008 DI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDRAL PAJAK D. I.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :

Heltyova Purba. Erly Suandy. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan Negara

Terdapat definisi mengenai kepatuhan Wajib Pajak yang dikemukan oleh Safri Nurmantu. dalam Siti Kurnia Rahayu (2010:138) adalah sebagai berikut:

PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK RESTORAN DI KABUPATEN SLEMAN. Stefani Gita Cakti. Erly Suandy

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

ALBERTUS MAGNUS GALIH SWASTYANANTO ERLY SUANDY

BAB 1 PENDAHULUAN. Siapapun terutama Wajib Pajak pasti akan berurusan dengan pajak, namun tidak

WEWENANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK YANG DILIMPAHKAN KEPADA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. dimana dengan penerimaan pajak ini negara dapat membiayai semua kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya. Perubahan sistem pemungutan pajak ini merupakan

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pajak memegang peranan penting dalam perekonomian negara kita. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian bangsa. Suparmono dan Damayanti (2010) mengatakan bahwa

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan satu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak berperan penting sebagai sumber penerimaan negara di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA , Undang-undang Pajak Tahun 2000, Edisi Lengkap, Salemba Empat, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu instrument yang digunakan negara untuk menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pajak menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. . Di indonesia salah satu satu penerimaan negara yang sangat penting bagi

DAFTAR PUSTAKA. Diana Sari Konsep Dasar Perpajakan. Bandung : PT Refika Adimata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak bisa hanya

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut, maka pemerintah perlu banyak memperhatikan masalah

Tahar, A., & Sandy, W Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Pelayanan KPP, Sanksi Perpajakan dan Pengetahuan atas Penghasilan Kena Pajak terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pemerintahan karena jumlahnya relatif stabil. Dari sektor pajak diharapkan

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional di beberapa bidang, Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akan membawa dampak terhadap pajak sehingga pajak memiliki sifat yang

DAFTAR PUSTAKA. Muslim, Afdilla Pengaruh tingkat pemahaman. Pendidikan, pengalaman dan penghasilan wajib pajak di KPP Padang. Skripsi FE Unand.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang cukup signifikan, baik secara nominal maupun persentase

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusi pajak sangat besar terhadap penerimaan negara. Potensi penerimaan perpajakan masih dapat ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi tinggi rendahnya kemauan Wajib Pajak. Bila setiap Wajib Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Semakin besarnya

DAFTAR PUSTAKA. Sudijono Anas, 2009, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo

ANALISIS KOMPARATIF PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS BANGUNAN MEMBANGUN SENDIRI DENGAN MEMBANGUN MELALUI JASA KONTRAKTOR ABSTRACT

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Perpajakan, Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. ABSTRACT

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang disampaikan pada bab-bab sebelumnya. yang bersifat final dan mana yang bersifat tidak final.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab empat di depan, maka diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang perpajakan untuk tujuan. akan terlaksana dan target penerimaan pajak akan tercapai.

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak (Pangestu, Rusmana:2014). Realisasi penerimaan pajak tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara yang bersumber dari pajak sejak tahun selalu

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang evaluasi prosedur

EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memerlukan dana yang besar yang tidak hanya bersumber dari pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Bab 1. Pendahuluan. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. umum (Soemitro dalam Mardiasmo, 2011:1). Untuk itu pemerintah melalui

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. (2010:138), kepatuhan didefinisikan sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Definisi pajak menurut Usman dan Subroto: Definisi menurut Rahmad Soemitro:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional secara merata di berbagai penjuru daerah di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber dana dalam negri. Dalam perkembangannya pajak. merupakan komponen utama penerimaan dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana yang

B. REKOMENDASI Berdasarkan permasalahan permasalahan yang dihadapi KPP Pratama Sukoharjo dalam memanfaatkan e-filling serta dalam rangka meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik secara nominal maupun

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu unsur penerimaan negara, yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Belanja negara(apbn) berasal dari sektor pajak, maka tidak dapat dipungkiri bahwa

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FISKUS DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2014

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi wajib pajak

BAB I PENDAHULUAN. hal menarik baik itu berupa tantangan maupun sebagai solusi bagi permasalahan yang

BAB V PENUTUP. tingkat kepercayaan wajib pajak terhadap kemauan membayar pajak. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak bersifat dinamik, sifat ini dibuktikan dari pajak selalu mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia saat ini bersumber dari dalam negeri yaitu pajak. yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

KAJIAN EMPIRIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN PENYEBABNYA. Abstraksi

PENGARUH PENERAPAN MODERNISASIADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Batu)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pajak merupakan masalah yang tidak henti-hentinya dibicarakan

BAB I PENDAHULUAN. satunya untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan. Laba yang berkualitas dapat menentukan

PENGARUH PEMAHAMAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus pada Komite Pengusaha Alas Kaki Kota Mojokerto) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peneriman di negara Indonesia yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal ke dalam kas negara dengan disahkan oleh Undang-Undang

Booklet Direktorat Jendral Pajak, Seputar Sunset Policy

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian akhir dari hasil penelitian ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran yang terdiri dari kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingn. 5.1 Kesimpulan Dari pembahasan-pembahasan yang telah disampaikan pada bab-bab terdahulu dan dengan pengujian pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:.1 Terdapat perbedaan dalam kepatuhan formal wajib pajak orang pribadi sebelum dan setelah pelaksanaan UU No.36 tahun 2008. Perubahan yang terjadi menunjukkan peningkatan kepatuhan formal wajib pajak orang pribadi setelah pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008..2 Tidak terdapat perbedaan pada kepatuhan formal wajib pajak badan sebelum dan setelah pelaksanaan UU No.36 tahun 2008. Kepatuhan formal wajib pajak badan identik atau tidak mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008. 51

52.3 Terdapat perbedaan dalam kepatuhan material wajib pajak orang pribadi sebelum dan setelah pelaksanaan UU No.36 tahun 2008. Perubahan yang terjadi menunjukkan peningkatan kepatuhan material wajib pajak orang pribadi setelah pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008..4 Tdak terdapat perbedaan kepatuhan material wajib pajak badan sebelum dan aetelah pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008. Kepatuhan material wajib pajak badan identik atau tidak mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008. Data penelitian menunjukkan kepatuhan formal wajib pajak orang pribadi meningkat dari 0,60 pada tahun pajak 2007 menjadi 0,80 pada tahun pajak 2009 atau mengalami peningkatan sebesar 0,20. Untuk kepatuhan material wajib pajak orang pribadi meningkat dari 0,50 pada tahun pajak 2007 menjadi 0,77 atau meningkat sebesar 0,27. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Joulfaian dan Raider (1998), Fisman dan Jin Wei (2001) dan Lina (Nurmantu, 2005) yang dikutip oleh Kustiono (2010). Dalam penelitian mereka menyatakan wajib pajak yang menghadapi tarif pajak yang tinggi akan cenderung kurang patuh dibandingkan dengan wajib pajak yang menghadapi tarif pajak yang lebih rendah. Untuk kepatuham wajib pajak badan, data penelitian menunjukkan untuk kepatuhan formal wajib pajak badan mengalami penurunan dari 0,54 pada tahun

53 pajak 2007 menjadi 0,50 pada tahun pajak 2009 atau turun sebesar 0,04, sedangkan untuk kepatuhan material wajib pajak badan mengalami peningkatan dari 0,28 pada tahun pajak 2007 menjadi 0,29 pada tahun pajak 2009 atau meningkat 0,01. Perubahan kepatuhan wajib pajak badan (penurunan kepatuhan formal dan peningkatan kepatuhan material) yang terjadi, secara statistik perubahan tersebut tidak signifikan, sehingga kesimpulan yang diambil adalah tingkat kepatuhan wajib pajak badan setelah pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008 identik atau tidak mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain yaitu, persepsi wajib pajak badan yang menganggap tarif tunggal PPh Badan lebih memberatkan mereka dalam pembayaran pajak, wajib pajak badan yang belum memahami secara menyeluruh mengenai perubahan PPh yang diatur dalam UU No. 36 Tahun 2008, dan kurangnya sosialisai UU No. 36 Tahun 2008 yang dilakukan pihak fiskus kepada wajib pajak badan. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih terdapat kelemahan-kelemahan yang perlu mendapat perbaikan. Hal tersebut antara lain disebabkan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitan yaitu:

54 1) Kanwil DJP D. I. Yogyakarta merupakan Kanwil baru yang baru berdiri pada akhir tahun 2007, sehingga dalam penelitian ini data yang diperoleh tidak terlalu banyak untuk dapat diperbandingkan. 2) Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder dan bersumber dari pihak fiskus sebagai bahan dalam analisis datanya. Hal ini mungkin akan lebih akurat jika data yang digunakan tidak hanya dari pihak fiskus saja, namun juga menggunakan data yang bersumber dari wajib pajak itu sendiri yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 5.3 Saran 1) Dimungkinkan untuk dapat menambah jumlah data yang diperbandingkan untuk penelitian berikutnya. Seiring dengan berjalannya waktu, maka data yang diperoleh dapat lebih banyak. 2) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan wajib pajak badan sesudah pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008 identik atau tidak mengalami peningkatan dibandingkan sebelum pelaksanaan UU No. 36 Tahun 2008. Untuk kedepannya diharapkan pemerintah lebih giat dalam mensosialisasikan isi yang terdapat dalam UU No. 36 Tahun 2008, sehingga tidak terjadi salah pemahaman pada diri wajib pajak badan mengenai perubahan tarif tunggal PPh Badan.

DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Anggito. 2004, Melihat Arah Reformasi Perpajakan. Artikel: (.URL: http://majalah.tempointeraktif.com) di akses tanggal 15 Juli 2010. Jamin, Solich. 2001. Analisa Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum dan Selama Krisis Ekonomi Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Wilayah Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta.. Tesis: Universitas Diponegoro. Jogiyanto. 2007. Metodelogi Penelitian Bisnis. BPFE-UGM: Yogyakarta. Krissudarto, Haryo Setyaki, 2003, Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Perorangan Pada Undang-undang No. 17 Tahun 2000 Dibandingkan Dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1983 Dalam Kaitannya Dengan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Membayar Pajak Di Kota Banjarmasin, Tesis; Universitas Diponegoro. Kurniawan, Dhani. 2006.Pengaruh Sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Kepayuhan Wajib Pajak DI Kabupaten Kudus.. Skripsi: Universitas Negri Semarang. Kustiono, Okke, 2010, Analisis Faktor-faktor Ekonomi Yang mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jakarta Timur. Tesis; Universitas Indonesia. Mas ut. 2004. Studi Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Sebelum dan Sesudah Perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan Tahun 2000.. Tesis: Universitas Sumatra Utara. Mustikasari, Elia. 2007. Kajian Empiris Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Perusahan Industri Pengelolaan Di Surabaya..ASSP=16. Nasucha, Chaizi 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktik. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar Perpajakan. Kelompok Yayasan Obor. Jakarta. Sofyan, Marcus Taufan. 2000. Pengaruh Penerapan Sistem Adminitrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Paajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Wajib Pajak Besar. Skripsi. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Suandy, Erly. 2006. Perpajakan. Salemba Empat: Jakarta. Suparman, Raden. 2007. Catatan Praktek Perpajakan: Reformasi Perpajakan I. (URL: http://pajaktaxes.blogspot.com). Diakses tanggal 15 Juli 2010. 55

56 Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah Jawa Timur, Jurnal Keuangan Publik, vol 4, No 1, April 2006, Hal 105-121. Susilo, Y. Sri, F. Wisnu Isdaryadi, dan Y. B. Sigit Hutomo,2010, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian & Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta; Yogyakarta. Waluyo, 2007, Perpajakan Indonesia, Buku 1 Edisi 7. Salemba Empat; Jakarta. RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (HASIL PEMBAHASAN ANTARA EKSEKUTIF DENGAN PANSUS BA 1 TAHUN 2009 DPRD DIY) TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) TAHUN 2005 2025.