Prolog Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat

dokumen-dokumen yang mirip
Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Bab 1. Kehilangan mimpi

Arif Rahman

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

Keindahan Seni Pendatang Baru

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Hy sobat, sebelumnya aku belum memperkenalkan diri, aku kekey lebih. tepatnya Keyla Syakira. Sebenarnya aku bisa dibilang siswi yang lumayan aktif

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Pahat Hati Andi Tenri Ayumayasari

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Pengalamanku dalam Angkot

BROADCASTING TV MIDTERMS

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Arti Sahabat. Karena merasa iri hati, Alexa dan Tifa yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Bab 1. Awal Perjuangan

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

ONE. Nggak, gue gak mau ikut. Sergah Tamara. Kenapa? Siapa tau lo disana nemuin jodoh. Iya bener, gue gak mau tau alasan lo

Berikan Aku Sedikit Waktumu. Jadi donk, nanti Aku jemput kekos ya, Yank. Jawab Sean dari seberang telpon.

SEKENARIO BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

Mama : kamu udah pulang rif? kalau mau makan bilang sama bibi aja ya.. Arif : mau kemana lagi ma?

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

Sang Pangeran. Kinanti 1

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

I WANT GO BACK TO THE START

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

dengan penuh hormat. rumah. mata.

Tekadku Karena Mimpiku

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malam kulalui dengan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya begitu galau, rasanya

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de.

Setelah bunyi bel pulang berbunyi, anak SMA 70 Jakarta berhamburan keluar kelas (ya iyalah, namanya juga bel pulang). Marsha dan Gina langsung keluar

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Kata-kata Belajar di Rumah ini kadang enggak sesuai apa yang gue kerjain di rumah selain tidur-makan-tidur-makan. Fase yang baik untuk gemuk.

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

TUGAS BROADCASTING. Nim : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah?

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

PROLOG. Semua orang memiliki kisah dramanya masingmasing, yang tidak akan pernah sama dengan kisah hidup orang lainnya.

Karya Nurul Alma Febriyanti

Diary dokterqyu. Sebuah kisah dari balik bangsal RS. Seorang calon dokter yang tengah menggali ilmu. Tentang kehidupan. Tentang cinta.

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

Cinta memang tidak akan ada yang tahu kehadirannya, cinta bisa datang dan pergi tanpa diduga. Cinta bisa berdampak positive ataupun negative terhadap

Dillatiffa. Unfortunate

Loyalitas Tanpa Batas

LAMPIRAN I. Verbatim (Bahasa Indonesia) Subjek JP. S : Iya, tidak apa-apa kak, saya juga punya waktu luang dan tidak ada kesibukan

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

KISAH DUA SAUDARA ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

2 Cinta 1 Hati. Secangkir Cokelat Panas. Muhammad Hafiz A.T. Penerbit

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Ade Novitania. What IS Love? Book Making. Penerbit

PERANCANGAN FILM KARTUN

Rasa Kesatu Marshmallow

SATU ada yang tertinggal

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

RENCANA PELAKSNAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL Semester I Tahun Ajaran 2016/2017

KARINA. Papa dan Mama karina sedang makan bersama diruang makan kemudian mama karina memanggil Mbok Minah.

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI)

Berpisah... mudah kau bilang begitu. Kau bilang ini hanya sementara, dan bukan selamanya. Tapi aku tetap tidak rela kau pergi. Di gerbang kampus itu

This is the beginning of everything

TILL DEATH DO US PART

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

Transkripsi:

Prolog Hidup itu tidak selalu berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Tantangan dan rintangan yang ada merupakan asam garam suatu kehidupan. Tinggal seberapa kuat kita menjalaninya. Seperti kehidupanku yang penuh lika liku, tapi aku berusaha menjalaninya dengan selalu bersyukur dan tersenyum karena menurutku dengan selalu bersyukur dan tersenyum walau kita terluka, semua rintangan dalam hidup dapat terlewati dengan baik. Seperti halnya cinta, hidup takkan lengkap tanpa adanya cinta. Entah kepada siapapun cinta itu diberikan. Namun bagaimana ketika cinta datang kepada orang yang ga tepat atau bisa dibilang orang yang ga seharusnya mendapatkan cinta seperti itu? Cinta memang tak pernah salah, hanya saja mungkin salah menempatkan cinta yang sesuai. Cinta itu anugerah, tinggal bagaimana kita mau menempatkan cinta yang tepat untuk orang yang tepat dan pantas dicintai. Jangan pernah takut mencintai, karena dari cinta kita akan belajar apa artinya mencintai? bagaimana menempatkan cinta yang tepat? bagaimana menemukan orang yang tepat untuk merasakan cinta itu? dan bagaimana rasanya harus melepaskan cinta yang tak seharusnya kita miliki untuk kebahagiaannya? Semua itu ada dalam cinta. Cinta yang dianugerahkan Tuhan kepada setiap diri manusia karena percaya atau tidak, cinta sudah tertanam di setiap diri manusia. Bahagia atau sakit, cinta akan tetap ada dan tumbuh. Dan ketika di dalam hidup, cinta yang dianugerahkan Tuhan menemukan tempat yang tepat, orang yang tepat, percayalah mungkin itu jodoh untuk kita. Jodoh yang terbaik yang Tuhan kirim untuk kita. Semua orang pasti akan menemukan pasangannnya karena setiap manusia di dunia ini, diciptakan berpasang pasangan, jadi percayalah bahwa cinta akan menemukan jodoh yang tepat, terbaik yang disiapkan untuk kita. Bukan cinta yang salah, hanya saja kita salah menempatkan cinta itu untuk siapa dan yakinlah ketika kita bisa menempatkan cinta pada hakikatnya, cinta yang tak tepat akan berubah menjadi cinta yang tepat. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 1

1. Awal Pertemuan Namaku Aditya Wardhani. Aku biasa dipanggil Adit. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Aku hanya tinggal bersama Ibu dan adikku. Ayahku sudah lama meninggalkan aku dan keluargaku. Entah di mana dia sekarang, aku tidak peduli karena bagiku dia sudah mati. Sebagai anak pertama, aku merasa aku menjadi kepala keluarga untuk ibu dan adikku. Walau aku perempuan, aku tidak kalah dengan laki - laki yang ada, aku bisa melakukan pekerjaan apa saja termasuk pekerjaan yang seharusnya dilakukan seorang laki laki. Buatku, mau laki laki atau perempuan itu sama aja, punya hak dan kewajiban yang sama dalam hidup. Terkadang aku tidak senang jika ada orang yang membeda bedakan antara perempuan dengan laki laki, kenapa harus dibedakan? Kan sama sama manusia, ciptaan Tuhan, jadi tidak ada perbedaan. Mungkin hanya amal ibadah yang membedakan masing masing. Ya udahlah, yang penting sekarang untukku hanya ibu dan adikku. Untuk mereka, aku akan melakukan yang terbaik. Adit, bisa ke sini sebentar, nak!! panggil ibuku ketika aku sedang bersiap siap untuk bekerja. Aku langsung menemui ibuku yang sedang berbaring di kamarnya. Beliau sedang tidak enak badan, makanya hanya bisa berbaring lemas di kamar. Ada apa, bu? Ada yang sakit? kataku duduk di samping ibuku yang terbaring. Ga, nak. Ibu ga apa apa. Ibu cuma masuk angin aja. Nanti juga sembuh. Kamu udah mau berangkat, nak? Iyah bu, sebentar lagi aku mau berangkat. Ibu, kalau sampai besok ibu masih belum sehat, kita ke dokter ya. Ibu harus diobatin. Adit ga bisa liat ibu terbaring lemas kayak gini. Ibu ga apa apa, nak. Kamu doain ibu aja ya, insya allah besok ibu udah sehat lagi. Oh ya, ada yang mau ibu bicarakan sama kamu, kamu masih punya waktu? ujar Ibu sambil mencoba bangun dari tempat tidur untuk duduk. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 2

Insya allah masih, bu. Emang ada apa, bu? tanyaku dengan penuh tanda tanya. Nak, ibu tau kamu berusaha untuk menjadi tulang punggung untuk keluarga kita. Kamu bekerja pagi, siang, malam untuk menopang kehidupan keluarga kita sampai sampai kamu tidak memikirkan diri kamu sendiri. Nak, kamu masih bisa punya masa depan yang lebih baik lagi. Ibu sangat berharap kamu bisa melanjutkan kuliah kamu. Ibu tau, kamu anak yang pintar, kamu anak yang ingin selalu belajar, sayang banget kalau kemampuan kamu terbuang sia sia. Nak, lanjutkan kuliahmu, untuk masa depanmu. Jangan hanya karena kamu ingin terus mencari uang untuk kami, kamu sia siakan masa depan kamu yang bisa lebih baik dari sekarang. Uang bisa dicari, tapi ilmu yang bermanfaat adalah harta yang sangat mahal harganya. Aku terdiam mendengar kata kata ibu. Aku tau apa yang ibu katakan itu benar, tapi saat ini, aku sama sekali tidak memikirkan hal itu. Semenjak ayah pergi tanpa kabar, aku udah memutuskan untuk menjadi kepala keluarga bagi keluarga kecilku, walau jujur di hati kecilku, aku sangat ingin melanjutkan kuliahku yang terhenti di semester tiga. Bu, aku tau ibu sangat mengharapkan aku untuk bisa melanjutkan kuliah lagi, tapi kehidupan keluarga kita sekarang ini jauh lebih penting. Biaya kuliah kan ga sedikit, belum lagi ditambah biaya sekolahnya Ratih, biaya hidup sehari hari, kalau aku kuliah, gimana dengan sekolah Ratih? Gimana kita bisa bertahan hidup? Menghela napas sejenak, Bu, aku bukannya ga mau kuliah, tapi saat ini, aku hanya memikirkan ibu dan Ratih. Maafin ibu ya, nak. Karena tubuh ibu ga sekuat seperti dulu, ibu jadi ga bisa membantu kamu untuk mencari uang dan malah membuat kamu harus berhenti kuliah, ujar ibu dengan nada sedih. Ibu jangan bicara seperti itu. Ibu adalah orang tua terbaik untuk aku dan Ratih. Dari kecil sampai aku dan Ratih besar, ibu udah memberikan segalanya untuk kami, jadi saat ini adalah tugas aku untuk memberikan segalanya untuk ibu. Apa yang aku lakuin sekarang tidak sebanding dengan apa yang ibu lakukan Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 3

untuk aku maupun Ratih. Mau seberapa besar harta yang aku kasih pun untuk ibu tidak akan pernah terbayarkan dengan semua yang ibu kasih untuk aku dan Ratih. Ibu, ijinkan aku untuk selalu menjadi anak yang berbakti untuk ibu. Ibu memelukku dengan hangat. Pelukan yang selalu aku rindukan di manapun aku berada. Pelukan yang selalu bisa membuatku merasa tenang di kala aku sedih. Dalam hati aku berjanji, segala cara akan aku lakukan untuk bisa membahagiakannya, hanya untuk bisa membuatnya selalu tersenyum. Udah mulai siang, kamu berangkat kerja sana. Nanti kalau terlambat, kena marah bos kamu. Jangan lupa sebelum bekerja, berdoa lebih dulu ya, nak. Jangan pernah tinggalkan solat di manapun kamu berada dan dalam kondisi apapun, pesan ibuku yang selalu beliau berikan untukku setiap aku mau melakukan aktivitas. Iyah bu. Insya allah aku ga pernah meninggalkan solat. Aku berangkat dulu ya, bu. Ibu istirahat aja ya. Pokonya kalau ibu butuh apa apa, ibu tinggal telepon aku. Assalamualaikum!! kataku sambil mencium tangan ibuku. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 4

2. Ujian Kesabaran Perjalananku menuju tempat kerjaku hanya 45 menit. Bersama si bebek, motor kesayanganku yang selalu setia menemaniku kemana saja aku pergi. Tempat kerjaku pagi ini di tempat cuci mobil motor sekaligus bengkel. Aku bisa mendapatkan kerja di sana karena bantuan temanku waktu sekolah yang sekarang menjadi teman baikku dan rekan kerjaku. Assalamualaikum!! sapaku ketika sampai di tempat kerjaku. Walaikumsalam!! jawab semua teman teman kerjaku. Tumben loe agak telat datang kerja, dari mana emangnya? tanya Andi, teman kerjaku sekaligus teman baikku. Dari rumah. Ibu lagi sakit soalnya jadinya gue ngerawat beliau dulu sebelum berangkat. Ibu sakit? Sakit apa? Udah ke dokter belum? Kayaknya sih masuk angin. Mungkin kecapean. Gue belum bawa ke dokter. Rencananya sih besok kalau emang masih belum sehat juga. Tapi tadi udah gue kasih obat. Sekarang lagi istirahat, jawabku sambil mengambil baju yang akan aku gunakan untuk bekerja. Emangnya ga apa apa loe tinggalin ibu sendirian di rumah? Sebenarnya sih gue ga tega. Tapi mau gimana lagi? Gue kan harus tetap kerja. Ga enak kalau ijin. Tapi tadi sih gue udah pesan ke ibu, kalau butuh apa apa langsung hubungi gue. Insya allah, Allah akan selalu menjaga ibu untuk gue. Amiin ya Allah. Semoga ibu cepat sembuh ya. Ya udah yuk kita mulai kerja. Udah mulai rame sepertinya. Aku dan Andi pun langsung mulai bekerja. Di sini, aku satu satunya perempuan yang bekerja sebagai mekanik dan tukang cuci mobil motor. Awalnya banyak yang meremehkan kalau perempuan bisa melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh laki laki, tapi aku bukan orang yang cepat menyerah, aku membuktikan bahwa perempuan juga bisa, dan alhamdulillah sekarang orang orang malah banyak yang mempercayakan mobil maupun motornya kepadaku karena kerjaanku selalu rapi dan beres. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 5

Dit, itu ada Pak Michael. Dia mau loe yang ngurusin mobilnya, teriak Romi, salah satu teman kerjaku. Aku langsung menghampiri Pak Michael. Pak Michael merupakan langganan tempat kerjaku dan dia selalu ingin aku yang mengurusi mobilnya, dari hal hal kecil sampai hal yang besar seperti pengecekan mesin mobilnya. Siang Pak Michael, ada yang bisa dibantu? ujarku menyapa Pak Michael. Siang, Dit. Biasa mobil saya minta dicuci sama kamu. Sekalian nanti ban mobil saya diisi nitrogen ya, kata Pak Michael sambil menyerahkan kunci mobilnya. Siap Pak!! Tumben bapak sendiri yang mengantarkan mobilnya, emangnya supir bapak kemana? Supir saya lagi pulang kampung, jadi ya saya sendiri yang nyetir. Hoo gitu, pak. Ini mau ditunggu atau ditinggal mobilnya? Saya tinggal aja soalnya saya ada janji ketemu sama teman teman saya. Nanti saya bisa minta tolong sama kamu, untuk mengantarkan mobil saya ke tempat saya janjian sama teman saya. Boleh ga, Dit? Biar saya ga bolak balik. Boleh, pak. Nanti bapak kasih tau saya aja kemana mobilnya saya antar. Ya udah kalau gitu. Nanti saya sms aja tempatnya. Baik, pak. Ya sudah saya pergi dulu. Makasih ya, Dit. Setelah Pak Michael pergi, aku langsung mengerjakan mobilnya. Secara hati hati dan teliti, aku mengerjakan mobil Pak Michael. Aku sangat menikmati pekerjaan itu. Walau tidak sampai malam aku bekerja, aku sangat menikmatinya. Aku bekerja di dua tempat jadi harus bisa membagi waktu dengan baik. Untungnya tempat kerjaku sangat mengerti kalau aku memilih untuk part time. Satu jam pun berlalu, aku telah menyelesaikan mobilnya Pak Michael. Segera aku mengantarkan mobil menuju tempat Pak Michael makan siang. Permisi, Pak, mobilnya sudah selesai, kataku begitu sampai di tempat makan siang sambil menyerahkan kunci mobilnya. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 6

Wah Adit, kamu udah datang. Maaf ya merepotkan kamu sampai harus mengantarkan mobil ke sini. Makasih banyak loh!!! seru Pak Michael sambil menyalami tanganku. Iyaah ga apa apa, pak. Udah kewajiban saya juga. Bapak kan pelanggan setia kami, jadi udah seharusnya dapat fasilitas seperti ini. Saya senang jika pelanggan senang. Kamu emang pegawai yang baik. Bapak bapak kalau butuh cuci mobil, ngecek mesin mesin mobil, atau ada masalah dengan kendaraan Anda, datang aja ke tempatnya Adit dan minta dia yang kerjain, pasti hasilnya sangat memuaskan, puji Pak Michael kepadaku di hadapan semua clientnya. Aku cuma dapat tersenyum malu mendengar pujian dari Pak Michael. Pak Michael memberikan bonus uang kepadaku karena dia senang dengan hasil kerjaku. Aku sempat menolak, tapi Pak Michael memaksanya. Aku pun menerimanya dan menganggap sebagai rejeki tambahan dari Allah. Setelah tugasku selesai mengantarkan mobil Pak Michael, aku kembali ke tempat kerjaku. Nah, di saat aku mau menyebrang tiba tiba muncul mobil dengan kecepatan tinggi yang hampir menabrakku. Aku menahan emosiku dan berusaha untuk tetap tersenyum, namun ternyata orang yang mau menabrakku marah marah. Dia menghampiriku. Hei, loe punya mata ga? Kalau nyebrang hati hati donk, ujar pengendara mobil tersebut yang ternyata seorang perempuan. Sory, saya udah menyebrang dengan benar. Seharusnya Anda yang memperhatikan jalan. Itu lampu merah kenapa Anda malah tidak berhenti? Malah berusaha untuk menerobos, jawabku sabar dengan penuh rasa sopan. Heh loe ga usah ngajarin gue ya? Tadi tuh masih lampu hijau, wajar donk kalau gue tetap jalan, serunya tidak suka. Mba, saya ga bodoh. Saya lihat kok tadi udah lampu merah, tapi Anda malah berusaha untuk menerobos. Untung cuma saya yang menyebrang, coba kalau banyak orang, mba mau tanggung jawab? Saya berusaha sopan berbicara sama mba, tapi malah mba marah marah ke saya. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 7

Loe mau ribut sama gue? Loenya aja yang ga bisa nyebrang, makanya kalau ga bisa nyebrang, ga usah sok nyebrang. Mba, makin lama mba makin ga sopan ya. Gue udah berusaha ya untuk bicara sopan sama loe, ternyata loenya malah makin kurang ajar. Gue ga mau ribut, malu dilihat orang, dan loe tanya dech sama orang orang, yang salah itu loe apa gue? Udah ya mba, cape berdebat sama orang yang udah tau salah, tapi malah menyalahkan orang lain. Daripada urusannya panjang sama polisi, mendingan gue pergi. Permisi!!! ujarku sambil meninggalkannya. Aku heran dengan orang orang yang udah tau salah, malah menyalahkan orang lain. Bukannya mengakui kesalahan, malah mencari cari kesalahan. Astagfirullah, aku harus bisa sabar. Sambil terus mengucapkan istigfar untuk menenangkan hatiku, aku melangkah menuju tempat kerjaku yang ga begitu jauh dari tempat aku mengantarkan mobil Pak Michael. Sesampainya di tempat kerja, aku langsung menuju mushola, aku langsung solat dan menenangkan diriku. Aku merasa dengan solat, semua masalah yang ada akan terasa menjadi ringan. Di manapun dan kapanpun yang namanya ibadah, aku ga akan pernah meninggalkannya. Selesai solat, aku segera kembali untuk bekerja, dan di saat itu aku melihat keributan antara temanku dengan pelanggan yang datang. Aku menghampirinya untuk mengetahui apa yang terjadi. Rom, ada apa nih? Tadi dari depan musholla, gue lihat kayak ada ribut ribut, tanyaku begitu sampai di tempat keributan. Itu cewe banyak banget maunya. Pengen mobilnya dicuci sebersih bersihnya sampai dalam dalamnya, pas gue sama Tito mulai mencuci, dia malah protes. Katanya jangan sampai kena joklah, hati hati nanti mesinnya kena dan lain sebagainya. Dia kayak ga percaya sama gue dan Tito, ujar Romi memberi penjelasan. Kalau memang ga percaya, ya udah ga usah nyuci di sini, sambung Tito kesal. Ya udah, biar gue yang ngomong sama dia. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 8

Aku lalu menghampiri pelanggan yang membuat keributan di tempat kerjaku, dan ternyata tanpa disangka, pelanggan tersebut perempuan yang tadi hampir menabrakku. Loe!!! seruku berbarengan dengan perempuan itu. Loe, sebenarnya maunya apa sih? Tadi di jalan loe hampir nabrak gue dan sekarang loe malah cari keributan di sini, seruku lagi kepadanya Siapa yang nyari ribut? Merekanya aja tuh yang ga benar kerjanya. Lagi ngapain loe di sini? Ngikutin gue, loe? ujarnya dengan ketus. Ini tempat kerja gue dan loe udah buat keributan di sini. Kalau loe ga suka cara kerja kita, mendingan loe cari tempat lain deh. Kita juga ga akan merasa rugi kok. Eh loe cuma kerja di sini ya, gaya loe sok banget. Pantes ini tempat gini gini aja, lah yang kerja orang - orang kayak loe semua. Yang ga bisa melayani pelanggan dengan baik, katanya sambil menunjukku, Romi dan Tito. Maksud loe apa?? Loe mau ribut sama gue? Romi mulai terpancing emosinya. Rom, Rom, tenang Rom. Sayang tenaga loe kalau harus ngeladenin cewe sinting kayak dia. Cewe kayak dia yang ga bisa menghargai orang lain dan mengakui kesalahannya, bukan tandingan loe. Dan pantang buat cowo untuk ribut sama cewe, apalagi cewe kayak dia, ujarku menenangkan Romi sambil menunjuk muka perempuan itu. Loe ngatain gue sinting? Loe ga tau siapa gue, hah? Gue ga takut ribut sama cowo, apalagi sama cowo model kayak loe. Apa kata loe?? Cowo?? Buka mata loe lebar lebar. Gue ini cewe ya. Sembarangan banget loe ngomong. Loe cewe?? Cewe apa?? Cewe jadi jadian. Heran gue, kok mau ya tempat cuci ini nerima cewe jadi jadian kayak loe. Loeeeeeeeeeeeeeee!!!! Aku menahan emosiku yang udah mulai memuncak. Untung manager tempatku kerja datang, kalau ga, perempuan sinting itu udah habis sama aku. Astagfirullah ada ya orang seperti dia. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 9

Udah...udah...ini kenapa sampai ribut kayak gini? Ga enak dilihat sama pelanggan yang lain, seru Pak Dimas melerai keributan yang ada. Anda manager di sini? Anda bisa ga mengajarkan anak buah Anda untuk menghormati pelanggan? seru perempuan itu di depan Pak Dimas. Maaf mba, kami di sini selalu mengutamakan kenyamanan pelanggan dan pekerja kami selalu bersikap sopan dan hormat dengan pelanggan. Kalau gitu, kenapa pekerja bapak ini bersikap kurang ajar terhadap saya? Pak, kami ga bermaksud untuk kurang ajar sama mba ini, tapi mba ini... aku mencoba menjelaskan tapi dipotong sama Pak Dimas. Udah cukup, Dit. Kamu lanjutin kerja kamu aja. Itu pelanggan banyak yang ngantri. Romi, Tito, lanjutin mobil mba ini. Tolong dikerjakan dengan baik. Aku, Romi, dan Tito akhirnya melanjutkan pekerjaan kami. Perempuan itu dibawa Pak Dimas ke ruang tunggu. Pak Dimas berusaha untuk menenangkan perempuan itu. Sebagai seorang manager, mengutamakan kenyamanan pelanggan memang udah menjadi tugasnya. Aku ga peduli karena berurusan sama perempuan seperti itu akan buang buang waktu. Andi menghampiriku dan menepuk pundakku untuk lebih tenang agar aku bisa melakukan pekerjaanku dengan baik. Hari ini merupakan hari yang cukup berat. Kesabaranku diuji sekali lagi dan alhamdulillah aku masih bisa mengendalikan kesabaran dengan baik. Kerjaanku di tempat cuci mobil motor udah selesai. Saatnya bersiap untuk pulang dan melanjutkan pekerjaan di tempat kedua. Aku pulang bareng Andi. Andi ingin menemaniku sampai rumah sekalian menjenguk ibuku yang sedang sakit. Keluargaku cukup dekat dengan Andi, malah ibu sudah menganggap Andi seperti anaknya sendiri. Cinta Tak Pernah Salah, Antara Tepat dan Tidak Tepat 10